Istri yang terabaikan Bab 111

    Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


111. Kejutan Mika


Demi bisa mendapatkan status pernikahanya. Mika pun tunduk mengkitu mertuanya. Untuk oertama kalinya setelah menjadi istri siri Lana, Mika masuk ke dapur.


"Gimana sih? Cara iris daging saja tidak bisa!" omel Bu Wira.


"Maaf Mah!" jawab Mika kesah.


"Hhh.. benar- benar payah kamu Mika!" omel Bu Wira lagi.


Mika pun hanya menunduk pasrah. Tangan Mika tanpa Bu Wira lihat mengepal sempurna. Berharap mertua galaknya itu segera pulang. Sayangnya Bu Wira yang melihat ekspresi Mika malah semakin ingin memberi pelajaran.


"Ya sudah. Kalau iris daging saja belum bisa.Hari ini jatahmu dari hal yang paling ringan dulu. Cuci piring itu!" ucap Bu Wira ke wastafel tempat cuci piring.


"Gleg!" Mika menelan ludahnya, dirinya kan seharian belum makan di rumah. Kenapa di wastafel ada banyak piring kotor? Piring siapa? Pembantukah?


Isyana pun naik pitam dan merasa terhina.


"Kenapa Mika harus cuci piring Mah?" tanya Mika melawan.


"Kamu tanya kenapa?" jawab Bu Wira dengan nada angkuhnya.


"Ya... Mika tahu Mah ini pekerjaan perempuan. Tapi kan sekarang sudah bukan era nya Mah. Mika bukan calon pembantu Mas Lana. Kita bisa memepekerjakan pembantu. Di sini juga ada Mbak Rida, ada Mbak Yanti juga?" jawab Mika berargumen.


Bu Wira kemudian tersenyum dan mensedekapkan tanganya kedadanya. Lalu dengan anggunya menatap Mika.


"Kita katamu?" tanya Bu Wira singkat.


Mika pun tercekat.


"Kapan kamu mengeluarkan uang untuk menggaji mereka? Huh?" tanya Bu Wira tenang.


Mika pun menunduk dengan nafas memburu. .Mika tidak bisa menjawab. Mika kan tidak bekerja dan tidak pernah menggaji karyawan semua atas kehendak Lana.


"Semua yang ada di rumah ini dalam wewenang Lana. Dan kamu tahu? Lana itu ikut aturan Mamah. Kamu keberatan mengerjakanya?" tanya Bu Wira pelan.


Mika mengeratkan rahangnya menahan sabar.


"Mba Ridaaa....," panggil Bu Wira keras.


Mbak Rida mendekat.


"Iya Nyonya!"


"Mulai hari ini dan seterusnya, jangan ada pegawai yang menyentuh piring kotor, sabun kotor dan kran wastafel ini? Tau kan maksudku?" ucap Bu Wira memberikan titah.


"Kita tidak boleh cuci piring Nyonya?" tanya Rida.


"Ya. Cerdas kamu. Kalau ada ART yang beranj cuci piring keluar dari rumah ini sekarang. Dan kamu Mika. Kalau piring- piring kotor ini tidak kamu cuci, sampai besok pagi. Silahkan angkat kopermu! Dan jangan harap berkas pernikahanmu sampai ke KUA?" tutur Bu Wira tegas.


Mika masih berdiri dengan kesal Bu Wira pun tersenyum. Sementara Mbak Rida berdiri menunduk.


"Rida?" panggil Bu Wira.


"Ya Nonya!"


"Suruh Bik Sumi lanjutkan masak. Kamu ikut aku ke kamar. Badanku pegal semua. Kamu bisa pijit kan?" tutur Bu Wira sengaja memanasi Mika.


"Ya Nyonya,"


Bu Wira pun berlenggang ke kamarnya diikuti Rida. Sementara Mika berdiri di tempat lalu memukul meja dengan kepalan tanganya.


Para pembantu yang biasa tunduk dan dimarahi Mika kini tak menghiraukanya.


"Siaaallll.... bisa gila gue lama- lama di sini? Kenapa Mas Lana nggak pulang- pulang sih. Kenapa telponya nggak aktif? Kenapa dia patuh lagi pada perempuan tua ini?


"Aku harus cari ide agar perempuan tua ini pergi. Tapi bagaimana caranya?" gumam Mika berfikir sambil menatap kesal ke tumpukan piring.


"Yang penting aku nikah dulu. Oke Mika, ayo cuci piring ini!"


Tidak ada pilihan lain sore itu Mika mencuci piring dan peralatan masak yanh banyak. Mika pun berniat mengadu pada Lana.


Sayangnya sudah jam 8 malam. Bahkan Mika sudah Mika sudah berdandan Lana tak kunjung datang.


"Nyebelin banget sih, kerja apaan dia ditelpon nggak diangkat di wa nggak dibalas? Aku istrinya kan?" gumam Mika.


Mika kini merqsakan sakit yang teramat menyiksa akibat diacuhkan dan tak dianggap.


Di saat Mika sedang menunggu pesan dari suaminya, ada telepon masuk dari nomor tak dikenal.


"Siapa ini?" gumam Mika.


Mika mematikan dan merijek panggilan dari nomer telepon itu.


Seketika ada notid masuk. Mika pun segera memeriksanya.


Seketika mata Mika melotot.


"Selamat Malam Bu Mika. Ini saya roy? Masih ingat kan? Saya mau tanya sisa uang jasa saya Nyonya. Anda tidak lupa kan? Bukti percakapan kita masih ada!"


Mika menelan ludahnya kasar dan seketika buliran keringatnya keluar. Hati Mika pun bergemuruh.


"Roy? Roy?" Mika menggali memorynya. Mencari nama itu.


Ya, Roy, si preman pasar yang dia kasih tugas menyiram bensin, membuat konslet dan membakar greenhouse Isyana.


"Sialann, banggke!" umpat Mika kesal.


Mika lalu mengirim pesan.


"Kemarin kan udah aku transfer 20 juta. Gue nggak gobloook ya!" ketik Mika mengirim ke Roy.

"Anda kan janjinya 25 juta. Nyonya!" ucap Roy lagi.


Mika pun berusaha memblokir nomer Roy.


"Bahaya ini bahaya!" Mika mondar mandir sendiri karena galau.


Sampai tanpa Mika sadari suaminya sudah masuk ke kamar dan memeegokinya gelisah sangat dan berantakan.


"Kamu kenapa?" tanya Lana mengagetkan.


"Mas Lana!" pekik Mika sangat kaget.


Lana lalu mengulum lidahnya dan memandang Mika kesal.


"Suami pulang bukanya disambut malah nggak jelas!"


"Maaf, Mas, Dari tadi aku nungguin kamu. Mika kangen banget sama kamu Mas," rayu Mika lanngsung menghambur ke Lana dan memeluknya erat.


Lana diam.


"Aku ingatkan kamu. Aku sangat tidak suka ketika aku sedang bekerja diganggu dan dicurigai," ucap Lana memberi peringatan


"Iya, Sayang. Iyah maafin aku!" ucap Mika lagi.


"Siapkan air hangat untukku!"


"Iyah!" jawab Mika segera.


Karena ingin menutupi kesalahan dan kegalauanya Mika pun di hadapan Lana berusaha dan berakting menjadi istri yang baik. Mika menyiapkan bathub dengan air hangat lalu ada aroma terapinya.


"Sudah siap Mas!" tutur Mika manja.


"Oke...," jawab Lana melepas pakaianya.


Mika pun masih di dalam kamat mandi tanpa keluar..


"Aku malam iini harus senangkan Mas Lana. Aku harus bisa kembali membuat dia tunduk padaku dan mengusir perempuan tua itu. Aku harus bisa buat Mas Lana kasih aku uang dan atmnya," batin Mika memilin rambutnya.


"Mika temani mandi nggak Mas?" tanya Mika lembut mendekat ke Lana dan menyentuh dada Lana pelan


"Boleh!" jawab Lana.


Di saat itu juga Mika ikut melepaskan pakaianya dan menggoda Lana dengan tubuh indahnya.Tentu saja sebagai pria normal, meski ambisinya ingin kembali menguasai Isyana Lana tetap tergoda dengan Mika.


Di bath Ub itu, Mika pun memanjakan Lana memberikan pijatan- pijatan lembut. Setelah itu saling memagutr mesraa. Mika juga memanjakan si adik kecil Lanaa dengan tangan dan mulutnyaa sampai Mika sendiri yang menggelinjaang, hebat.


"Mikaa nggak tahan Mas. Mika kangeen. Masukiin yah!" rintih Mika di dalam bath ub bersiap membuka selaangkanganya dan naik di atas Lana


"Tunggu!" ucap Lana tiba-tiba.


"Kenapa Mas?" tanya Mika sedikit tersinggung.


"Kita lakuin di kamar aja yah!" ucap Lana tanganya menepis Mika jangan naaik ke atasnya.


Mendengar suaminya hanya ingin berpindah tempat Mika sedikir tersenyum lega.


Mika mengangguk membersihkan busa sebentar lalu menuju ranjaang. Dengan agresif dan tidak tahu malu. Mika naik dan sengaja membuka kedua pahanya memamerkan lliangnya yang siap menyambut benda kesayanganya


Lana pun menatapnya penuh naappsu, terbukti dengan si dia yang berdiri tegap sempurna. Mika pum percaya diri akan segera mendapatkan surga dunia. Dalam penyatuanya pun akan membisikan bisikan maut yang membuat Lana mengikutinya.


"Ayo Mas. Mika nggak tahan!" rintih Mika memiliin ujung rambutnya.


Sayangnya Lana malah belok dan mengambil tasnya meski masih tanpa pakaian.


"Maas," panggil Mika lagi.


"Sabar Sayang. Bentar yah!" ucap Lana


"Dueerr!" untuk pertama kalinya Lana tiba- tiba mebgeluarkan bungkusan kecil plastik yang Mika tahu itu apa.


"Mas kenapa pakai itu?"tanya Mika segera dan moodnya langsung berubah.


"Kenapa memangnya?" tanya Lana.


"Aku nggak suka!" tolak Mika tegas.


"Memangnya kamu sudah KB?" tanya Lana dengan lugasnya.


Mika pun melotot mendengar ucapan Lana.


"Maksud kamu apa Mas? Jadi kamu tahu mau Mamah dan kamu setuju?" tanya Mika lagi.


Lana terdiam tidak menjawab


"Mas aku istrimu kan? Kenapa sih kita harus KB? Aku kan juga ingin punya anak darimu. Kenapa kamu menyetujui permintaan Mamah?" tanya Mika sangat kecewa.


Niat Mika mau merayu Lana lawan Mamahnya. Ternyata Lana malah juga sudah ikut- ikutan.


"Jawab Mas? Apa kamu tidak ingin punya anak dariku?"


"Aku bukan tidak ingin. Hanya menunda Sayang," rayu Lana berkilah.


Mika pun terdiam tidak bisa menjawab. Seketika tubuhnya lemas tak bertenaga


Bersambung


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn

Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 111"