Istri yang terabaikan Bab 112

    Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


112. Nggak boleh lupa. Titik


Namanya laki- laki sekali sudah bangun tak mudah ditumbangkan lagi. Meski berbalut plastik Lana tetap menggenapi keinginanya.


Mika pun tak dapat menolak, karena dia sendiri yang memulainya.


Meskipun dalam hati, malam itu Mika menangis. Tanpa plastik dan dengan plastik tentu saja rasanya berbeda jauh. Lebih dari itu, apa alasan Lana harus memakai itu dan setuju menundanya. Kenapa Lana sekarang tak memihaknya lagi.


Bahkan di tengah permainan suaminya, Mika melihat ponselnya menyala- nyala lagi. Memang tidak Mika bunyikan sehingga Lana tak mendengar. Tapi Mika bisa melihatnya.


"Siapa lagi yang menelponku? Apa itu Roy? Tidak.. aku tidak mau diperas olehnya,"


Bukanya menikmati alunan hentakkan Lana, Mika pikiranya malah bercabanh dan ketakutan terbadap hal lain.


Karena Mika tak bersemangat dan badmood. Lana pun menyelesaikan keinginanya dalam tempo yang sangat cepat. Sekitar 5 menit plastik Lana sudah tergenangi air.


Mika pun tak bisa protes dan hanya pasrah saja.


"Kalau kamu tidak nyaman dengan ini. Besok ikuti Mamah ya!" ucap Lana malah menyuruh Mika patuh ke Mamah.


Mamah yang bagi Mika sekarang adalah musuh utama.


"Kenapa aku harus ikutin Mamah si Mas?" tanya Mika protes dan hendak memulai misinya.


"Kamu ingin pernikahan kita sah kan? Sudah ikuti saja dulu!"


"Mas, tapi kan kamu laki- laki aku perempuan. Kamu bisa lho mas, nikahin aku ke KUA tanpa persetujuan Mamah. Kita lakukan saja!" tutur Mika mulai meracuni Lana.


Tidak tahu saja Mika kalau Lana lah yang merayu Bu Wira.


"Sudah. Apa susahnya sih kita ikuti Mamah dulu. Kamu cinta nggak sih sama aku? Kamu mau nikah nggak sama aku? Kok nggak mau berjuang sedikit!" tutur Lana lagi dengan entengnya.


Mika pun terhenyak dengan oernyataan Lana yanh terkesan sangat tidak berpihak padanya.


"Ya tapi nggak gini juga Mas? Ini aneh. Nggak fair?" tuntut Mika merayu lagi.


"Nggak fair gimana? Nggak ada salahnya kan kita KB sampai menikah dan kamu lulus?"


"Kamu udah tua lho Mas? Memang nggak ingin punya anak cepat?"


"Bukan begitu. Udah dijelaskan kan? Kita hanya menunda, Mika! Sabarlah! Kita senang- senang dulu!"


"Oke masalah ini clear, tapi Mas. Masa Mamah suruh aku cuci piring di dapur. Itu bukan piring aku lagi. Ini kan sangat nggak adil?"


"Nggak adil gimana?"


"Ya maaa aku harus cuci piring segala kan nggak ada hubunganya sama kamu!?"


"Ya tipe perempuan yang mamah ingin mungkin emang begitu. Isyana dulu saja begitu," ucap Lana lagi dengan ringan


"Mas!" pekik Mika tambah marah suaminya sendiri yang membandingkan Mika d3nhan Isyana.


"Ya itu, kalau kamu mamah menyukaimu. Lajukan saja. Dulu Isyana begitu!"


"Kenapa bandinin aku sama Isyana sih?"


"Sudahlah tidak usah berdebat aku mau tidur!"


Malam itu, setelah mereka tidak bertemu 2 malam, bukanya memadu jasih dan melepas kerinduan. Mika dan Lana justru berdebat dan membuat Mika sakit hati.


Mika pun diam dan hanya bisa memeluk selimut memendam kesalnya. Lana yang lelah, tidak sampai 20 menit sudah terdengar dengkuran halusnya.


Yakin Lana sudah tidur, Mika bangun dan memeriksa hpnya.


Ada nomer baru lagi yang masuk.


"5 juta lagi, Nyonya. Itukan mudah untuk Nyonya besar seperri anda," ketik Roy mengirim pesan ke Mika dengan nomor berbeda.


Bahkan Roy mengirim foto kalau dirinya ada di depan rumah Lana. Mika pun langsung keringetan. Gawat kalau mertuanya tahu. Bisa langsung jadi gelandangan saat ini juga.


"Ngawur kamu ya lama- lama. Jangan coba- coba usik gue kalau lo nggak mau celaka,"


"Oke, terserah anda Nyonya. Kalau gitu saya masuk saja!" jawab Si Roy malah menantang Mika mau masuk sekalian


Mika pun semakin kelimpungan.


"Oke. Gue bayar. Tapi nggak sekarang!" l


"Kapan?"


"Besok siang di kafe Nusa Indah!" jawab Mika asal.


"Oke!" jawab Roy.

Mika pun bernafas sedikit lega meski buliran keringatnya sudah keluar banyak. Mika kemudian menghapus semua pesanya. Lalu mematikan ponselnya. Dengan berjalan pelan naik dan ikut berbaring didekat suaminya.


*****


Pov Isyana.


Karena tidak ngamen lagi, Isyana kini bangun lebih pagi dan bersemangat.


Seperti biasa, begitu bangun bersih- bersih, ibadah, belajar materi kuliah lalu membantu Dina dan Nenek.


"Pagi...Nek," sapa Isyaba ceria.


"Kamu udah bangun duluan, Neng?"


"Udah. Isyana bikin masakan spesial lho Nek!" ucap Isyana ternyata sudah masak


"Apa memangnya?"


"Sup brokoli sama telur puyuh. Terus keroket kentang isi ayam," ucap Isyana semangat dan ceria.


Dina yang udah bangun tapi baru selesai cuci piring pun nimbrung dan ngecek.


"Teteh masaknua kok di bagus- bagusin kek gini. Kayak buat anak kecil aja?" celetuk Dina.


"Iya Nak. Repot- repot ih. Nebek mah udah tua. Masakan apa aja hayuk!" jawab Nenek.


Isyana pun tersenyum tersipu.


"Hehehe... maag Nek, Din. Isyana minta satu porsi buat Putri boleh kan?" tutur Isyana ternyata masak menu aneh- aneh karena buat Putri.


"Ooooh teteh mau ketemuan lagi?" tanya Dina nyeplos tanpa saringan.


"Ketemuan gimana?" tanya Nenek belum nyambung.


"Kemarin kan Dina sama Teteh dianterin Tuan Aksa lagi Nek!" ceplos Dina mengadu.


"Nggak sengaja ketemu Nek. Isya main me temen Isyan.Tuan Aksa pas beli skincare," jawab Isyana mengelak malu.


"Tapi Dina nggak liat, Tuan Aksa atau asistenya bawa skincare-an lho Teh! Udah teteh percaya sama Dina..Tuan Aksa itu ngincer Teteh. Dina dukung kok Teh!" ucap Dina lagi mulutnya semakin tidak bisa direm


"Ini Mbak Nik dan Putri kok. Nggak ada Tuan Aksa," bantah Isyana kekeh. Isyana kan jadi salah tingkah dan malu kalau Dina terus meledek Isyana.


Mendengar Isyana dan Dina bertengkar nenek jasi pusing.


"Sudah.. sudah, kenapa pagi- pagi sudah bertengkar. Nenek mau cicipi masakan Neng Isya," tutur Nenek mengalihkan tema.


"Ya Nek silahkan. Maaf ya Nek. Kalau nggak masak tumis atau santan kesukaan nenek. Isya pengen ajari Putri suka sayuran!" celetuk Isyana lagi.


"Nggak apa- apa, nenek kan juga suka sayuran. Ini buat Putri anak pintar itu kan?"


"Iya Nek,"


"Salam dari Nenek. Nenek kangen, kalian ketemuan apa gimana?"


"Iyah pulang kuliah Isyana jemlut ke.sekolahnya," jawab Isyanq.


"Lhoh kok Teteh yang jemput. Bukan kayak kemarin Daddynya yang jemput Teteh!" ledek Dina lagi.


"Dinaa. Kan tteeh udah bilang. Sama Mbak Nik!" jawab Isyana mengelak.


"Yaya!" jawab Dina kalah nggak bisa bully Isyana lagi.


Semalam Isyana memang chattingan dengan Mbak Nik. Voice mailan dengan Putri dan video callan. Putri yang sedang ngambek sama Daddynya, selepas Tuan Aksa ke ruang kerja ternyata memasuki kamar Mbak Nik. Putri meminta Mbak menghubungi Isyana.


Putri pun berani meminta Isyana menjemput Putri tanpa sepengetahuan Daddynya. Hari ini pun mereka seperti sahabat yang berkencan.


Selepas kuliah lagi Isyana langsung naik angkot menuju yayasan sekolah taman kanak- kanak di kota itu. Kebetulan sekolah Putri memang dekat dengan Tk Putri


****


Pov Putri.


"Dady semalam kan bilang? Apa aku ingin Dady jadi suaminya Tante Isya. Aku mau tanya Tante Isyana ahh. Pokoknya nggak boleh lupa. titik."


****

Bersambung


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn

Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 112"