Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 124

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.

Tolong

Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹 🌹🌹🌹🌹

Flashback off

Eidra terkejut mendengar cerita Baskoro dan Seselia. Sementara Elizabeth menangis segugukan mengingat betapa menyakitkannya hal itu.

"Kalian pergi dari sini. Pergi, aku tidak ingin melihat wajah kalian". Pekik Elizabeth dengan isakkan tangis.

Kini Eidra yang dibuat bingung. Apalagi melihat wajah Ibu nya terlihat begitu membenci Baskoro dan Seselia. Dan setelah tahu kenyataan bahwa dirinya dijadikan tumbal dendam kedua orangtua angkatnya.

"Tolong Eliza maafkan kami. Kami mohon, tolong kami Eliza". Seselia bersujud dikaki Eliza.

"Kalian perlu tahu bahwa kematian Tommy bukan karena kecelakaan pesawat menjemput kami tapi karena penyakit kanker". Ujar Elizabeth menangis segugukan. Baskoro dan Seselia tertegun, apakah benar begitu?

"Bu". Eidra memeluk Elizabeth.

"Pergi dari sini Baskoro, Seselia. Aku tidak mau melihat wajah kalian". Usir Elizabeth "Kalian sudah membuatku berpisah dengan Leona dan kalian juga menyiksanya. Menjadikan dia tumbal balas dendam kalian. Padahal Leona tidak tahu apa-apa". Sentak Elizabeth menggema.

"Ibu".

Edgar dan Leonardo datang bersama Julio. Ketiganya sedikit berlari ketika mendengar teriakkan Elizabeth.

"Sayang".

Edgar langsung berhambur duduk disamping istrinya. Dia takut jika Baskoro dan Seselia akan menyakiti istrinya.

Sedangkan Leonardo menghampiri Elizabeth dan memeluk wanita yang tengah menangis histeris itu.

"Leon suruh mereka pergi dari sini Leon. Ibu tidak mau melihat mereka". Ucap Elizabeth menangis dipelukkan Leonardo.

"Iya Bu. Ibu tenang ya". Leonardo mengelus punggung Elizabeth.

"Edgar tolong kami, tolong bebaskan Lisna Edgar". Ucap Baskoro memohon "Ei, tolong Lisna Ei, tolong dia. Jika kau mau hukum, hukum saja Ayah karena Ayah yang sudah membuatmu menderita".

Namun Eidra tak bergeming dia hanya terdiam menatap Baskoro dengan kosong. Eidra masih syok mendengar cerita Baskoro dan Seselia. Yang paling membuat Eidra sakit dia diangkat hanya untuk dijadikan alat balas dendam bukan dirawat sebagai anak.

Pantas saja sejak kecil Eidra selalu mendapat perlakukan tak baik dari kedua orangtua angkatnya mau pun Lisna. Dia dijadikan babu. Tidak dianggap. Bahkan biaya sekolah saja dia harus berkerja paruh waktu.

"Julio, seret mereka keluar". Tintah Edgar.

"Baik Tuan".

"Tuan. Nyonya. Sebaiknya anda pergi dari sini. Sebelum saya berbuat kasar pada anda". Tatap Julio tajam

"Ei tolong Ayah Ei. Tolong bebaskan Lisna". Baskoro menatap Eidra penuh harap.

"Iya Ei, tolong Ei. Kasihan Lisna. Dia menderita dan disiksa tiap hari. Tolong Ei". Seselia juga menangis meminta agar Eidra berbelas kasihan menolongnya.

Julio dan beberapa pengawal lainnya menyeret paksa Baskoro dan Seselia keluar dari villa Edgar. Meski kedua orang itu memberontak namun tak mampu mengalahkan tenaga Julio yang begitu kuat dan keras.

"Bu".

Leonardo melepaskan pelukkan Elizabeth sambil menyeka air mata wanita yang telah melahirkannya itu.

"Leon, mereka penyebab Leona hilang. Mereka juga penyebab Ayahmu meninggal. Mereka pembunuh Leon, Ibu tidak mau dia menyakiti Leona lagi".

Elizabeth beralih pada Eidra yang terdiam "Nak". Elizabeth berhambur memeluk Eidra "Maafkan Ibu Nak. Maafkan Ibu". Tangis Elizabeth.

Eidra melepaskan pelukkannya "Sudah Bu. Lupakan saja Bu. Ei tidak apa-apa. Ini sudah masa lalu Ibu". Ujar Eidra berusaha kuat. Padahal hatinya rapuh.

"Tapi Ibu takut mereka mencelakai mu lagi Nak. Ibu takut mereka melukaimu". Ucap Elizabeth.

"Tidak akan Bu. Ada Hubby dan Kak Leon yang akan menjaga Ei. Ada Kak Julio juga, iya kan Kak Julio?".

"Iya Nona, saya siap menjaga anda". Sahut Julio tersenyum.

Edgar langsung menatap Julio tajam "Seperti nya nasi sudah pahit jika kau telan Julio?". Tatapan Edgar tajam pada asistennya itu.

"Maaf Tu-tuan".

Julio menunduk gegelapan. Padahal dia hanya menjawab pertanyaan Eidra saja. Tapi dia yang jadi korban singa pencemburu itu

"Bu, lupakan saja Ayah Palsu dan Ibu Palsu itu Bu. Bagaimana pun mereka juga pernah merawat Ei, sampai tumbuh besar begini. Ibu jangan menangis lagi ya, Ei takut jika air mata Ibu kering nanti". Celetuk Eidra mengusap pipi Elizabeth.

Edgar dan Leonardo terkekeh pelan mendengar celetukkan Eidra. Elizabeth tersenyum simpul dan Julio hanya diam saja, dia berusaha menahan senyum takut jika Edgar melihat nya dia bisa kena amukkan singa pencemburu itu lagi.

"Iya Nak. Ibu akan berusaha kuat. Tapi Ibu mohon jauhi, Baskoro dan Seselia. Mereka sangat jahat dan berbahaya. Mereka pasti akan selalu punya cara untuk balas dendam". Ucap Elizabeth khawatir jika Eidra akan jadi tumbal lagi. Apalagi Eidra sedang hamil besar.

"Tapi Bu, Ei penasaran. Bagaimana bisa adiknya Ayah Palsu meninggal begitu? Apa benar dia kecelakaan pesawat saat ingin menjemput kita dari Indonesia? Atau memang menderita penyakit kanker?". Tanya Eidra bingung sekaligus penasaran. Apa hanya karena itu kedua orangtua angkatnya balas dendam atau ada hal lainnya?

"Nama adik Baskoro itu Tommy. Dia bekerja sebagai asisten pribadi Ayahmu dan menetap di Inggris bersama kami. Waktu itu, dia sedang pulang ke Indonesia karena orangtuanya sakit. Lalu Ayahmu menyuruhnya menjemput kita dari Inggris dan pulang ke Indonesia. Tapi ketika dia sampai di Inggris dia sakit tiba-tiba dan pingsan. Ayahmu membawanya kerumah sakit, dan dokter mengatakan dia menderita kanker stadiun akhir. Setelah satu Minggu dirawat dia meninggal. Tapi Baskoro salah paham, dia malah menuduh Tommy meninggal karena kecelakaan pesawat saat menjemput kita". Jelas Elizabeth panjang lebar.

Edgar dan Leonardo hanya mendengar karena mereka berdua sudah tahu ketika Julio menjelaskan masa lalu Baskoro dan Seselia.

.

.

.

.

Edgar membimbing istrinya masuk kedalam kamar mereka. Dia memapah wanita hamil tujuh bulan itu dengan telaten dan hati-hati takut jika istrinya lecet barang sedikit pun.

"Pelan-pelan sayang". Edgar membantu istrinya duduk dibibir ranjang.

"Bby".

"Iya sayang? Ada apa?". Tanya Edgar lembut sambil berjongkok menatap istrinya.

"Boleh aku memelukmu?". Tanya Eidra berkaca-kaca.

"Boleh sayang. Sini". Edgar merentangkan tangannya.

"Tapi jangan terlalu kuat ya. Aku takut mereka susah bernafas".

Edgar terkekeh "Iya sayang".

Eidra memeluk suaminya. Dia ingin merasakan kehangatan dalam pelukkan Edgar. Terlalu banyak emosi yang dia tahan. Ketika mendengar ungkapan Baskoro dan Seselia, dadanya terasa sesak.

"Bby, aku izin menangis ya. Aku sudah tidak mampu menahannya, hiks hiks hiks".

"Menangis lah sayang. Keluarkan saja apa yang ingin kau keluarkan. Aku suamimu. Aku tempatmu mengadu dan bersandar". Ucap Edgar sambil mengelus kepala istrinya yang memeluknya dengan erat.

"Hiks hiks hiks Bby. Kenapa mereka jahat sekali Bby, hiks hiks. Kenapa aku yang mereka jadikan tumbal untuk balas dendam, hiks hiks hiks Bby. Aku lelah".

Edgar hanya memeluk Eidra membiarkan istrinya itu menangis. Edgar tahu bahwa istrinya ini tengah terluka. Dia berjanji akan menemani wanita ini. Dia tidak mau Eidra stress dan berpengaruh pada bayi dalam kandungan nya.

**Bersambung....

Ed & Ei**

Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn




Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 124"