Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 123

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.

Dendam Masa Lalu

**Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Flashback On**

Dua puluh tahun lalu. Seorang wanita tengah berlari terengah-engah. Beberapa pria berbadan besar mengejar nya.

"Ah ah ah". Nafas nya memburu "Tenang ya sayang kita harus kuat". Ujarnya menatap bayi munggil dalam gendongan

"Owe owe owe owe". Bayi itu menangis apalagi saat Ibunya berlari panik

"Jangan menangis sayang. Ibu akan melindungi mu". Ucapnya sambil berlari kencang.

"Heii jangan lari. Cepat kejar". .

Pria-pria itu terus mengejarnya dan dia terus berlari. Sementara bayi dalam gendongannya juga menangis bersamaan langkah kakinya.

"Heii wanita, berhenti".

Namun dia tak berhenti terus berlari tanpa peduli dengan teriakkan beberapa pria itu.

Wanita itu bersembunyi dibalik gerobak penjual bakso. Dia berusaha menenangkan putrinya yang sedangan menangis. Untung saja bayi munggil itu terdiam dan seakan mengerti dengan keadaan.

"Zaen tolong aku. Tolong putri kita Zaen". Gumamnya sambil menangis panik "Tolong aku Zaen". Dia menangis segugukan dengan ketakutan.

Dia meletakkan bayi munggil itu didekat trotoar jalan lalu mengusap wajah bayi yang tertidur tenang tanpa dosa itu.

"Heii jangan lari".

Wanita itu terkejut. Tanpa membabi-bu dia langsung berlari kencang. Bayi nya dia tinggalkan ditempat itu. Biarlah dia mengalihkan perhatian dan nanti dia akan kembali menjemput bayinya.

Karena yang diincar mereka bukan bayi nya melainkan dia. Dia tidak tahu kenapa orang-orang itu mengejarnya dan ingin membunuhnya padahal dia tidak tahu kesalahan.

Brukkkk Brakkkkkkkkkkk

Tubuhnya terpental diaspal saat sebuah mobil menabraknya. Samar-samar dia melihat kedua orang berbeda jenis kelamin keluar dari dalam mobil.

"Bagaimana Eliza? Apa kau suka hadiah dariku? Ini adalah balasan kematian adikku. Jika dia tidak menjemputmu yang manja itu, dia pasti tidak akan meninggal secepat ini". Ujarnya tersenyum sinis.

"B-baskoro". Lirih nya samar-samar

"Ehhhmm, seperti nya kau kesakitan? Tapi maaf aku tidak bisa menolongmu. Aku akan membuatmu mati perlahan disini. Menahan sakit. Seperti yang adikku rasakan". Dia tersenyum mengejek.

"Ayo sayang".

Mereka meninggalkan wanita yang sudah sekarat itu. Sedangkan darah mengalir diaspal, darah keluar dikepala dan bagian tubuh lainnya. Pandangannya mulai kabur, seluruh tubuhnya remuk redam.

"Ayo kita tinggalkan dia".

Pria-pria yang mengejarnya tadi pun pergi begitu saja apalagi melihat tawanan mereka sudah sekarat seperti itu.

Sebuah mobil berhenti ketika melihat seorang wanita terbaring diaspal dengan darah yang mengalir kepalanya.

"Paman itu Ibu".

"Iya Tuan. Ayo kita lihat".

Pria kecil berusia lima tahun keluar dari mobil yang masih mengenakan seragam sekolahnya.

"Ibu hiksssss". Dia memangku sang Ibu yang sudah sekarat itu.

"Tuan ayo kita bawa Nyonya kerumah sakit".

"Ayo Paman".

Sang supir mengendong wanita itu dan membawanya masuk kedalam mobil.

"Paman cepat hubungi Ayahku. Katakan padanya bahwa Ibu kecelakaan, hiks hiks". Perintah pria itu sambil menangis memangku kepala Ibunya.

"Baik Tuan".

"Hiks dimana Leona, Paman? Kenapa dia tidak bersama Ibu? Dimana adikku?". Dia menangis segugukan.

Supir yang sekaligus menjadi asisten pribadinya itu langsung menghubungi sang Ayah yang berada di Inggris dan mengatakan bahwa Nyonya nya mengalami kecelakaan.

Baru satu Minggu mereka berada di Indonesia dan memutuskan untuk pindah kesana, sedangkan sang Ayah akan menyusul setelah masalah perusahaan teratasi

.

.

.

.

Sementara itu seorang wanita sedang berjalan kaki sambil menenteng beberapa belanjaan yang dia baru saja dia beli.

"Seperti nya ini cukup untuk makan anak-anak panti. Besok lagi aku belanja, aku harus pastikan pemasukan". Gumamnya berjalan

"Apa semuanya cukup Bu?". Tanya bocah berusia lima tahun yang kebetulan menemani wanita itu belanja.

"Cukup Nak". Dia tersenyum hangat sambil berjalan sejajar dengan putranya.

"Owe owe owe owe".

"Bu sepelti suara bayi menangis. Apa Ibu mendengal nya?". Tanyanya.

"Iya Nak. Ibu mendengar nya. Tapi dimana ya?".

Mereka berdua mencari-cari suara bayi yang semakin terdengar jelas itu. Tangisan bayi itu begitu menggema sehingga terdengar sangat nyaring ditelinga mereka berdua.

"Bu ini"

Sang anak menunjuk trotoar jalan seorang bayi bergaun tengah menangis dengan keras.

"Ayo Nak, kita lihat".

Mereka berdua berjalan tergopoh-gopoh. Kebetulan jalan disitu memang sepi, karena memang jalan kecil yang tidak jauh dari pantai asuhan.

"Bayi Bu".

"Nak pegang dulu ya. Ibu akan mengendong nya".

"Iya Bu". Dia mengambil belanjaan Ibunya.

Wanita itu mengambil bayi itu dan mengendongnya.

"Haii sayang". Wanita itu tersenyum simpul sambil tangannya mengelus wajah munggil bayi itu.

"Bayi siapa Bu?". Tanya sang anak penasaran.

"Ibu tidak tahu Nak. Sepertinya dia memang sengaja di letakkan disini. Ayo Nak kita bawa pulang, Ibu akan merawat nya". Ajaknya pada anaknya. Seketika bayi yang menangis itu terdiam didalam pelukannya.

"Tapi bagaimana jika ada yang mencali nya Bu?". Tanya pria kecil itu

"Kalau ada yang mencarinya kita kasih tahu saja nanti, Ibu akan mengembalikan nya. Sekarang ayo kita bawa dia, seperti nya dia lapar". Ucap sang Ibu.

"Ayo Bu".

Mereka berdua meninggalkan tempat itu dan segera membawa bayi munggil itu ke panti asuhan. kebetulan panti itu miliknya. Sejak suaminya meninggal dia memilih membuka panti dan menolong anak-anak yang tidak memiliki orang tua.

Tiga hari kemudian........

Sepasang suami istri turun dari mobil yang terparkir didepan sebuah panti asuhan.

Keduanya turun dengan wajah aroggant nya. Apalagi beberapa anak panti menatap dengan heran.

"Maaf Tuan ada yang bisa saya bantu?". Tanya wanita paruh baya menyambut keduanya dengan senyum hangat.

"Perkenalkan nama saya Seselia. Ini Suami saya". Seselia mengulurkan tangan kearah wanita itu.

"Baskoro".

"Saya Asih Nona". Dia menyambut uluran tangan Seselia dan Baskoro

"Maksud kedatangan kami kesini, ingin menanyakan bayi yang anda temukan di trotoar jalan. Kami mendengar dari beberapa orang yang melihat anda". Ucap Seselia "Maaf Bu, hiksss itu bayi saya yang diculik dan sengaja diletakkan dipinggir jalan Bu, hikss". Dia menyeka air matanya yang tidak terjatuh sama sekali.

"Mari Tuan Nyonya. Silakan masuk dulu. Bayi kalian aman bersama saya".

Mereka masuk kedalam panti asuhan. Seselia dan Baskoro berusaha memasang wajah ramah dan seakan bayi itu adalah putri mereka yang memang diculik.

"Silahkan duduk Tuan. Nyonya. Saya akan mengambil bayi itu"..

"Baik Bu. Terima kasih".

Baskoro dan Seselia duduk dengan ramah. Padahal dalam hati mereka sudah jenggah. Untungnya saja mereka mengetahui jika bayi itu di diletakkan dipinggir jalan melalui para anak buah mereka dan mencari tahu siapa yang menemukan bayi itu. Tidak cukup balas dendam pada Ibu nya, anak nya pun akan menjadi korban.

**Bersambung......

Ed & Ei**

Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn




Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 123"