Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 118

Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.



Maafkan Kami

Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

"Seperti nya kalian perlu bicara Bby". Ujar Eidra "Tuan Mertua, Nyonya Mertua. Berbicaralah pada mereka. Katakan saja apa yang ingin kalian katakan". Eidra tersenyum hangat pada kedua mertuanya yang tidak pernah menganggap dia ada.

"Terima kasih Ei". Pristy sedikit menunduk. Dia malu pada menantunya ini "Maafkan kami". Sambung Pristy.

Eidra malah tersenyum. Baru kali ini dia mendengar Ibu mertuanya itu berbicara lembut dengannya apalagi sampai meminta maaf.

"Jangan minta maaf padaku Nyonya Mertua, kalian tidak bersalah padaku. Kalian minta maaflah pada mereka berdua. Aku hanya orang asing yang kebetulan hadir dikehidupan suamiku. Selebihnya aku tidak punya hak untuk maaf darimu". Ujar Eidra "Bby, adik ipar. Selesaikan masalah kalian. Aku sudah meminta Kak Julio untuk menyiapkan ruangan. Aku akan menemani Kak Nana". Ucap Eidra tersenyum hangat.

"Sayang". Edgar menggeleng.

"Bby, tidak baik menyimpan dendam. Apalagi pada mereka yang sudah membesarkanmu dengan kasih sayang". Eidra berusaha memberi kekuatan pada suaminya ini "Semua akan baik-baik saja. Percayalah Bby".

Erwin hanya terdiam saja. Dia tidak tahu apakah dia sanggup berbicara dengan kedua orangtuanya. Kedua orangtuanya yang menyisihkan nya hanya karena dia lumpuh.

Raina juga hanya diam sambil memangku anaknya yang tertidur lelap. Pria kecil berbentuk bayi itu tadi sempat menangis saat Pristy menciumnya, kini terlihat tenang dan tertidur lelap dipangkuan sang Ibu.

.

.

.

.

Julio meminta ruang privasi dirumah sakit milik Orlando. Sesuai perintah Eidra untuk memberi waktu keempat orang itu berbicara empat mata. Mungkin sudah lama mereka tak saling bersua atau sekedar berbagi cerita.

"Ed. Win".

Suara Keizo seakan tercekat dikerongkongannya. Kenapa sulit sekali mengeluarkan suara? Apalagi saat melihat wajah dingin kedua putranya.

"Ed".

Pristy berkaca-kaca menatap putra angkatnya itu. Sudah lama dan sangat lama dia tidak berbicara dekat dengan putranya.

"Maafkan Mommy". Lirih Pristy menatap Edgar yang hanya diam tanpa berniat menjawab ucapannya.

"Mommy sudah banyak bersalah padamu. Maafkan Mommy Ed. Maafkan Mommy. Maaf, hiksss". Pristy berlutut dikaki Edgar. Sedangkan Edgar malah membuang muka "Mommy sadar atas apa yang Mommy lakukan padamu. Membuatmu lumpuh dan mengambil semua hakmu. Maafkan Mommy Ed, hiks". Ucap Pristy dengan tangis penyesalan.

Entah apa yang sudah terjadi pada Pristy sehingga dia menyadari semua kesalahan nya.

Edgar tetap diam bergeming ditempatnya. Dia duduk dengan wajah dinginya sambil menatap kedepan seolah diruangan itu hanya ada dirinya sendiri. Bahkan ucapan Pristy yang meminta maaf tidak dia hiraukan sama sekali. Entahlah, hati Edgar sudah beku untuk memberi maaf kedua orangtua angkat nya itu. Meski Keizo dan Pristy sudah membesarkannya sejak kecil. Tapi Edgar tak bisa melupakan apa yang sudah dilakukan kedua orang itu padanya.

Pristy beralih pada Erwin. Dia berjongkok didepan kursi roda putranya. Dengan isakkan tangis penyesalan Pristy berlutut dikaki Erwin.

"Erwin maafkan Mommy Win. Maafkan Mommy. Mommy mohon berikan Mommy kesempatan untuk memperbaiki semuanya. Maafkan semua keegoisan Mommy. Mommy mohon Win, hiks". Pristy tak peduli dia terlihat rendah di mata putranya, dia hanya ingin mengungkapkan semua perasaan bersalahnya.

Erwin memalingkan wajahnya. Satu tetes butiran bening itu berhasil lolos dipelupuk matanya. Dulu dia disayang dan dimanja sejak kecil. Hidup dalam kemewahan. Selalu mendapat dukungan atas apa saja yang dia lakukan. Namun saat dia dinyatakan lumpuh, kedua orangtuanya justru membuangnya begitu saja. Mengasingkannya dan tak mau menemuinya hanya untuk sekedar bertanya kabar.

Hati Erwin sakit ketika mengingat semua yang dilakukan kedua orangtuanya. Malu memiliki putra lumpuh seperti nya. Apa sebegitu buruknya menjadi lumpuh di mata kedua orangtuanya? Erwin sekarang benar-benar paham perasaan Edgar bahkan yang dirasakan Edgar lebih para dari yang dia alami oleh Erwin.

"Win, Daddy juga minta maaf".

Keizo ikut berlutut bersama istrinya. Dia sakit melihat betapa dinginnya Erwin padanya. Dulu putranya itu selalu menyambut nya dengan senyum. Namun sekarang, jangankan tersenyum melihatnya saja, Erwin tidak mau.

"Apa yang membuat kalian menyadari kesalahan kalian?". Tanya Erwin tanpa menatap kedua orangtuanya sama sekali.

"Kami menyadari kesalahan kami. Kami membuat kalian menderita karena keegoisan kami sendiri. Maafkan kami". Ucap Keizo terucap.

Erwin menahan gejolak dalam dadanya. Bagaimana pun kesalahan kedua orangtuanya, Erwin tetaplah seorang anak biasa yang merindukan pelukkan hangat dari kedua orangtuanya.

Sementara Edgar tak tersentuh sama sekali. Mungkin kebencian dihati Edgar sudah mendarah daging sehingga tidak lagi memiliki rasa iba pada kedua orangtua angkatnya. Benar kata pepatah karena terlalu sering disakiti sehingga tak merasakan apa-apa lagi. Hatinya beku dan mati rasa. Sehingga tak merasakan iba atau kasihan.

"Kalian terlambat menyadari semuanya. Kalian sudah menumbuhkan kebencian dihati kami. Apa yang bisa kalian janjikan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama? Tidak ada, selama kalian masih mempertahankan ego kalian, kalian akan tetap melakukan kesalahan yang sama". Sahut Erwin dingin.

"Son". Pristy menggeleng "Mommy benar-benar menyesal Son. Mommy tidak mengulangi nya lagi. Kehilangan mu jauh lebih sakit dari pada segalanya. Maafkan Mommy Son". Pristy benar-benar memohon agar Edgar memberinya kesempatan

"Permisi".

Suara Eidra membuat keempat orang yang bertangisan itu melihat kearah pintu yang terbuka.

"Sayang".

Edgar langsung berdiri menyambut istrinya.

"Ada apa? Kenapa kau ada disini? Apa semua baik-baik saja?". Cecar Edgar yang takut jika terjadi sesuatu pada istrinya.

Eidra menggeleng "Boleh aku masuk Bby?". Ucap Eidra.

Edgar mengangguk "Ayo sayang. Pelan-pelan". Edgar memapah istrinya masuk. Kandungan Eidra semakin membesar.

"Tuan Mertua. Nyonya Mertua. Bangunlah". Ujar Eidra "Tidak perlu berlutut begitu".

"Tapi.........".

"Ayo berdiri". Ucap Eidra lagi.

Keizo dan Pristy berdiri sambil menyeka air mata nya.

"Hapus air mata kalian".

Eidra memberikan dua lembar tissue. Pasangan paruh baya itu hanya menurut dan menyeka air mata mereka.

Eidra menghela nafas panjang. Sangat panjang. Setelah kehamilannya membesar dia semakin sulit bernafas, mungkin disedot oleh ketiga anaknya kali, pikir Eidra.

Eidra menatap Edgar dan Erwin secara bergantian. Dia paham betapa sulitnya beras diposisi kedua pria itu. Jika Eidra juga disuruh memaafkan Baskoro dan Seselia mungkin Eidra akan sedikit sulit. Namun, Eidra takkan membiarkan rasa benci itu tumbuh membesar dihatinya. Semua orang pernah bersalah bukan? Semua orang juga punya hak untuk mendapatkan maaf.

"Hubby". Eidra beralih pada suaminya. Dia mengenggam tangan pria itu dengan lembut.

"Iya sayang kenapa?". Edgar memaksakan senyum didepan Eidra. Padahal hatinya sedang tidak baik-baik saja.

**Bersambung.....

Ed & Ei

Hiiii guys ketemu lagi sama author. Maaf baru up, tadi sibuk banget. Hehhe...

Penasaran? Apakah Edgar dan Erwin sanggup memaafkan kesalahan Keizo dan Pristy? Apalagi kesalahan kedua orangtuanya terlalu banyak.

Yuk simak terus...

Jangan lupa dukungan buat Author.

Yuk mampir ke karya baru author

Pacarku Presdir.😘😘😘😘😘😘😘

LoveUsomuch ❤️**

Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn



Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 118"