Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 110

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Hangat

Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹


"Ayo Ei. Silahkan masuk". Ajak Leonardo tersenyum hangat.


"Cihh, hanya istriku saja yang ditawari. Ingat aku suaminya, jadi dia tidak akan masuk jika aku tidak mengizinkannya". Ujar Edgar tak terima Leonardo lebih akrab dengan istrinya.


Leonardo mencebik dalam hati mengumpat pada Edgar "Ayo Tuan Edgar Keizo Bagara. Silahkan masuk Tuan". Ucap Leonardo memaksakan senyum padahal dalam hati pria itu ingin sekali mengajak Edgar baku hantam.


Eidra hanya tersenyum sambil menggeleng gemes. Entah kenapa ketika melihat Leonardo dia merasakan hangat. Seperti ada ikatan batin dengan pria itu. Apalagi mereka memiliki warna mata yang sama, yaitu sama-sama biru. Kalau menurut ilmuan para orang pemilik mata biru itu memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi atau bisa disebut sangat jenius.


"Ei".


Elizabeth menyambut Edgar dan Eidra dengan hangat.


"Ibu". Eidra menyalimi Elizabeth. Elizabeth meminta Eidra untuk memanggilnya dengan panggilan Ibu.


"Bagaimana kabarmu Nak? Bagaimana kabar mereka juga?". Tanya Elizabeth sambil mengelus perut buncit Eidra.


"Sehat Bu. Mereka juga sehat-sehat". Jawab Eidra.


"Ya sudah ayo duduk. Ibu sudah siapkan makan untukmu. Ayo Nak Edgar".


Edgar mengangguk. Tangannya sama sekali tidak lepas dari pinggang Eidra. Apalagi Leonardo yang terus menatap istrinya dengan damba. Membuat jiwa cemburu Edgar membara-bara. Pernah dikhianati membuat pria itu trauma.


Dimeja makan semua makanan sudah tertata rapih. Berbagai jenis makanan kesukaan Edgar dan Eidra ada disana.


"Wahhh banyak sekali makanan nya Bu". Seru Eidra


"Iya Nak. Ini semua khusus untuk kalian. Ayo makan". Ujar Elizabeth.


"Terima kasih Bu".


"Kak Eve kau cantik sekali malam ini. Jika aku laki-laki pasti aku sudah suka padamu". Celetuk Eidra.


Eve hanya mengangguk sambil tersenyum lebar. Dipuji seperti itu membuatnya sedikit malu. Apalagi Leonardo juga menatapnya dengan kagum.


"Kak Julio ikutlah makan. Anggap saja kita tamu yaaa". Mereka semua terkekeh mendengar celetukan Eidra.


"Terima kasih Nona". Julio juga ikut duduk


"Aunty Ei". Adelle merenggek ingin minta disuapi oleh Eidra.


"Sini sayang". Senyum Eidra.


"Ck, tidak bisa. Aku akan menyuapi istriku". Sanggah Edgar


"Uncle Ed".


Adelle menatap Edgar tajam. Dia sudah puas menahan emosi saat pria itu melarangnya dekat dengan Aunty Ei-nya. Terjadilah mereka berdua perang dingin saling tatap-tatapan tajam. Eidra memijit pelipisnya melihat Edgar dan Adelle yang seperti itu membuat kepalanya pusing saja.


"Adelle sama Ayah saja yaaa". Ucap Leonardo memecahkan keheningan "Biarkan Aunty Ei sama Uncle Ed ya. Kasihan dedek bayi nya". Rayu Leonardo.


"Tidak mau". Adelle menggeleng cepat.


"Bby". Eidra mengelus lengan suaminya "Biarkan Adelle aku yang suapi ya".


"Tapi........".


"Hubby bisa menyuapiku juga. Jadi kita saling suap-suapan seperti biasa ya?". Singa jantan ini harus dirayu dengan lembut, tidak boleh pakai emosi.


Edgar menghembuskan nafas berat "Baiklah sayang. Tapi jangan makan yang pedas ya". Eidra mengangguk patuh.


Leonardo hanya menggeleng saja. Dulu saat bersama Anggela, Edgar tidak seposesif itu dan bahkan terkesan cuek. Tapi lihatlah sekarang Adelle saja menjadi teman debatnya.

Elizabeth tersenyum simpul. Dia menatap Eidra dengan senyuman hangat. Dia yakin jika Eidra adalah putrinya. Putrinya yang hilang dua puluh tahun yang lalu. Elizabeth sangat yakin itu, karena dia memiliki ikatan batin yang kuat dengan Eidra.


Sedangkan Julio dan Eve hanya ikut makan saja. Mereka tersenyum hangat melihat perdebatan dimeja makan itu. Unik, lucu dan juga menggemaskan sekali.


.


.


.


.


Setelah selesai makan. Elizabeth, Eidra, Eve dan Adelle berkumpul di taman belakang. Melihat keindahan taman dirumah mewah milik Leonardo.


Sedangkan Edgar, Leonardo dan Julio berada diruang kerja Leonardo. Entah apa yang dibahas oleh para lelaki itu.


"Bagaimana hasil DNA itu?". Tanya Edgar dingin. Dia tidak berharap hasil itu positif. Bagaimana pun Leonardo adalah musuhnya.


"Hasilnya akan keluar satu atau dua Minggu lagi". Jawab Leonardo.


"Apa kau yang mencari tentang istriku dipanti Asuhan Bunda Asih?". Tanya Edgar menatap Leonardo tajam "Jangan macam-macam dengan istriku Leon. Mungkin dulu kau bisa merebut Anggela dariku. Tapi aku tidak akan pernah membiarkan mu merebut Eidra. Eidra adalah nafas hidupku". Edgar menatap Leonardo dengan mata elangnya. Tak peduli dengan ucapan dan ancaman nya.


Leonardo justru tersenyum hangat. Jika Eidra benar adiknya, Leonardo bersyukur karena Eidra bisa menikah dengan Edgar yang begitu menyanyangi nya.


"Jangan berpikiran buruk tentang ku Ed. Aku memang mencari tahu tentang Eidra tapi aku tidak berniat merebutnya darimu". Sahut Leonardo membela diri "Aku tidak mau dihukum yang kedua kalinya oleh Tuhan. Aku sudah terlalu banyak jahat padamu". Ujar Leonardo "Maafkan aku Ed. Aku memang bersalah tapi sekarang aku sadar bahwa mengambil sesuatu yang bukan milikku pasti akan terlepas juga nantinya". Imbuh Leonardo.


Edgar hanya diam. Benar kata Eidra, penyesalan itu datangnya belakangan kalau didepan itu namanya pendaftaran.


"Aku hanya tidak habis pikir Leon, apa yang ada dibenakmu? Hingga kau tega mengkhianati ku. Padahal kau juga tahu jika saat itu aku sangat mencintai Anggela dan bahkan rela berkorban apa saja untuknya". Ucap Edgar wajahnya dingin tak tersentuh


"Maaf Ed". Leonardo menunduk "Waktu itu aku sudah lama menyukai Anggela. Aku selalu iri pada kalian berdua yang setiap hari bisa bahagia. Sementara aku tidak merasakan kebahagiaan itu dan aku merasa hari-hari ku hanya kesepian. Apalagi sejak Leona menghilang". Tungkas Leonardo.


"Tapi harus kah dengan menghianati ku Leon?". Tatap Edgar mengintimidasi.


Leonardo menggeleng "Aku terpaksa". Sahut Leonardo.


"Terpaksa?". Ulang Edgar menatap Leonardo "Apa maksudmu terpaksa?". Tanya Edgar lagi.


"Aku disuruh dan diancam oleh Ayahmu. Jika aku tidak membawa Anggela pergi dan menikahinya maka dia akan membunuhmu yang sedang koma".


Deg


"Aku tidak mau mereka menyakiti mu. Hingga aku setuju untuk menikahi Anggela dns membawanya pergi keluar negeri. Dan aku juga baru tahu jika Anggela berkhianat dibelakang mu. Setelah aku menikahi Anggela dan melahirkan Adelle, Anggela meminta cerai padaku dan dia ingin kembali padamu". Sambung Leonardo "Waktu itu keadaan perusahaan ku tengah kacau dan Anggela tidak terima".


Edgar memejamkan matanya. Lagi dan lagi kedua orangtuanya adalah dalang dibalik semua kejadian yang menimpa nya. Tidakkah cukup kedua orang itu membuatnya menderita.


"Maafkan aku Ed".


"Apa tujuan mereka melakukan ini padaku?". Tanya Edgar wajahnya terlihat menahan emosi.


"Mereka ingin menyingkirkan mu karena mereka tidak setuju jika hak waris keluarga Bagara jatuh ke tanganmu Ed. Mereka ingin kau menderita dan terpuruk hingga stress dan depresi". Sahut Leonardo


Edgar menghembuskan nafas nya perlahan emosi nya seakan ingin membuncah dan pecah begitu saja. Dia akan menemui kedua orangtua angkatnya dan memberikan hak waris itu pada mereka. Itu memang bukan milik nya. Itu adalah milik Bagara dan dia hanya diberi saja agar menjaganya dengan baik.


**Bersambung....


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn




Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 110"