Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 109

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Posessif

Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹


Edgar tengah membantu istrinya memakai gaun yang sengaja Edgar pesan untuk sang istri. Baju dan warna yang sama yang akan dikenakan bersama Eidra.


Eidra mengendus kesal. Suaminya ini luar biasa posesif nya. Jika dia gadis mesin jahit. Maka Edgar adalah pria posesif akut. Bayangkan saja Eidra harus memakai gaun yang lengannya panjang sampai pergelangan tangan. Terus panjang sampai mata kaki dan lehernya tertutup.


"Nahhh ini baru bagus sayang". Edgar tersenyum sambil menaikkan kancing belakang gaun istrinya.


Eidra mencebik kesal "Bby, kenapa tidak sekalian saja aku dibungkus pakai selimut?". Protes Eidra "Apa nya yang bagus seperti ini? panas yang ada". Gerutu Eidra


Edgar terkekeh "Berhenti mengerutu sayang. Aku tidak mau pria perebut itu melihat tubuhmu nanti. Hanya aku yang boleh melihat bagian-bagian tubuhmu". Ucap Edgar tersenyum jahil.


"Ck, bagian tubuh yang mana sih Bby?". Protes Eidra tak habis pikir "Kenapa tidak sekalian saja wajahku dikasih topeng biar tidak ada yang melihat". Kesal Eidra. Benar-benar suaminya ini, membuat kepalanya pusing delapan keliling.


"Sudah sayang. Jangan mengomel terus". Ujar Edgar dia memperbaiki rambut istrinya "Kau cantik dengan gaun ini karena sama dengan warna jas ku". Imbuh Edgar lagi tersenyum gemes melihat istrinya yang komat-kamit seperti dukun baca mantra "Sudah sayang mengomelnya?". Edgar menggeleng saja melihat Eidra. Memang wanita itu tercipta sebagai makhluk cerewet.


"Ayo sayang". Edgar mengambil tangan Eidra lalu mengalungkannya pada lengannya.


"Jangan lepaskan tanganmu ya. Aku takut kau terjatuh". Ucap Edgar.


Eidra memaksakan senyum "Iya sayangku". Senyum Eidra manis sekali. Padahal dalam hati sangat dongkol


"Kau memanggilku apa?". Tanya Edgar sangat senang. Eidra memang jarang memanggilnya dengan panggilan itu.


"Hubby". Jawab Eidra.


"Bukan itu?". Kan Edgar jadi kesal.


"Yang mana?". Tanya Eidra tampak berpikir "Apa aku memanggilmu Tuan Suami lagi?". Gumam Eidra


Edgar memutar bola matanya malas. Sudahlah, percuma istrinya itu memang suka membuatnya kesal.


Eidra langsung memeluk suaminya ketika melihat pria itu tengah kesal.


"Hehe aku bercanda Bby. Jangan marah ya. Aku takut kau tambah tua". Celetuk Eidra.


"Ck, kau mau suamimu ini tambah tua dan kau bisa menikah lagi dan mencari pria muda?". Tuduh Edgar memincingkan matanya


"Ehem, memang masih ada pria muda yang mau sama aku. Kalau dia mau, aku juga mau Bby". Jawab Eidra santai bahkan dia menampikan rentetan gigi putihnya. Senang sekali membuat singa ini kesal.


"Kau ini. Berani ya kau macam-macam". Edgar menghujani wajah istrinya dengan banyak ciuman.


"Hahahaha. Hentikan Bby. Iya iya mana berani aku berpaling dari suamiku ini. Walaupun sudah tua, aku tetap mencintainya". Seru Eidra memeluk suaminya dan otomatis Edgar berhenti mencium istrinya. Wajahnya merah merona.


"Cieee yang jantungnya lagi berdebar. Pipi merah bersemu. Senyum tidak jelas. Cieeee". Ledek Eidra tertawa lepas.


Edgar menggeleng. Wanita hamil itu selalu membuatnya kesal dan juga bisa meredakan emosinya. Membuat dunianya terasa berwarna. Dulu Edgar merasa hari-hari nya mati dan hampa. Tapi sejak kehadiran Eidra, hari-hari yang dulu suram dan mati bisa hidup kembali dan mekar bersama para mentari.


Edgar dan Eidra keluar dari kamar mereka. Edgar memegang tangan istrinya yang melingkar dilengan kekarnya. Baju yang mereka kenakan memiliki warna yang sama. Entah kenapa Edgar sangat suka memakai baju dengan warna yang sama dengan Eidra. Menurut Edgar itu terlihat manis dan romantis.


Semua pelayan berbaris memberi hormat pada mereka. Dalam hati mereka menganggumi pasangan itu. Apalagi Eidra yang tengah hamil besar bertambah cantik dan seksi. Wajahnya lembut dan senyumnya sangat ayu. Membuat siapa pun akan terpesona dengan kecantikan wanita hamil itu, bagaimana Edgar tak mengamuk?


"Kondisikan matamu Julio". Hardik Edgar menatap asisstennya tajam.


"Maaf Tuan". Ucap Julio menunduk.


Padahal Julio hanya tidak sengaja menatap Eidra saat dia membukakan pintu mobil untuk pasangan suami istri itu.


"Hati-hati sayang".


Edgar melindungi kepala Eidra dengan tangannya takut jika wanita itu terantuk dan kepalanya bisa sakit. Sama seperti yang dulu dilakukan Eidra padanya.


"Terima kasih Bby". Senyum Eidra hangat.


Edgar masuk dan duduk disamping istrinya. Dia terus mengenggam tangan wanita itu seakan takut jika Eidra pergi darinya. Padahal Eidra tak mungkin pergi jika dikurung dalam mobil mewah itu.


"Jalannya pelan-pelan Julio. Istriku bisa kesakitan jika terlalu kuat getarannya". Tandas Edgar dingin menatap Asisten nya yang sedang mengemudi dengan tajam.

"Baik Tuan".


Julio langsung kikuk. Nyalinya menciut melihat tatapan singa posesif itu. Sejak bisa berjalan normal, Edgar benar-benar posesif luar biasa. Dan Julio lah yang menjadi korban kecemburuan pria itu.


.


.


.


.


Sampai disebuah rumah mewah berlantai sepuluh. Mobil Julio terhenti dengan rapih dan pelan. Sesuai dengan perintah Edgar.


Eidra menggeleng salut. Perjalanan yang harus nya memakan waktu dua jam dari villa menuju kota, bisa memakan waktu empat jam. Dikarenakan suaminya yang menyuruh Julio menjalankan mobilnya pelan. Meski Eidra protes dan mengerutu. Namun Edgar tak peduli sama sekali. Baginya keselamatan Eidra dan calon anak-anak nya lebih penting. Janjinya adalah menjaga mereka dan membuat mereka merasa nyaman. Meski sedikit berlebihan tapi begitulah cara Edgar menujukkan cintanya.


"Aunty Ei".


Adelle keluar dari pintu masuk dan berhambur menghampiri Eidra dan Edgar yang baru saja turun dari mobil.


"Adelle". Senyum Eidra siap menyambut pelukkan gadis kecil itu.


"Stoppp gadis kecil. Jangan memeluk istriku. Nanti anakku susah bernafas". Tangan Edgar langsung menahan Adelle ketika hendak memeluk Eidra.


"Bby". Tegur Eidra.


"Tidak sayang. Jika dia memeluk perutmu nanti anak kita susah bernafas bagaimana? Aku tidak mau mereka sakit didalam sana". Sahut Edgar cepat.


"Hiks hiks hiks Aunty Ei. Uncle Ed, jahat sama Adelle. Hiks hiks". Adelle menangis segugukan.


"Adelle". Eidra menghela nafas.


"Bby".


"Adelle". Leonardo menghampiri mereka


"Kak Leon". Sapa Eidra tersenyum hangat. Edgar mengendus kesal.


"Hiks hiks Ayah". Renggek Adelle


Leon mengendong putrinya "Sayang, kenapa menangis ada apa?". Tanya Leonardo lembut sambil menyeka air mata istrinya.


"Hiks hiks Uncle Ed jahat sama Adelle. Adelle ingin peyuk Aunty Ei tidak boleh. Takut dedek bayinya sesak nafas didalam sana. hiks hiks. Uncle Ed jahat". Adu Adelle memeluk Leonardo dengan terisak.


Edgar tak peduli dia malah melingkarkan tangannya dipinggang Eidra.


"Maaf Kak Leon". Eidra tak enak hati. Suaminya benar-benar harus dikasih pelajaran.


"Tidak apa-apa Ei". Senyum Leonardo lembut.


"Jangan balas senyuman nya sayang". Ujar Edgar


Leonardo menggeleng saja. Adelle masih menangis dipelukkan Leonardo. Gadis kecil itu seakan mengadukan rasanya. Karena sejak bertemu Eidra dia merasa memiliki seorang Ibu yang tidak pernah dia lihat wajahnya.


**Bersambung.....


Ed & Ei


Emang benar ya cowok kalau udah dapet cewek yang pas itu, akan posesif dan benar-benar cinta........


Ikutin terus ya**...


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn




Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 109"