Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 106

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Seandainya

Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹


Buana menatap kosong keluar jendela ruang kerjanya. Harusnya dia sudah pensiun, tapi karena ingin mengalihkan pikiran nya dari kesedihan dia kembali bekerja agar tak selalu memikirkan istri dan putranya.


Buana tak pernah terbayang untuk kembali ke Indonesia. Sejak lulus SMA dia mengikuti kedua orangtuanya untuk pindah ke Inggris, karena Ibu Buana adalah warga negara Inggris.


Setelah selesai study di Oxford University Inggris, Buana dijodohkan oleh Ibunya dengan wanita asal keturunan Korea-Inggris, dan di pernikahan itu mereka melahirkan seorang putra tampan. Istri Buana tidak bisa lagi memiliki anak, sejak operasi sesar yang dia lakukan hingga membuatnya tidak bisa lagi punya anak. Karena pembalikkan rahim.


"Arlletha". Gumam nya "Seandainya kau masih ada, aku pasti tidak akan merasakan kesepian seperti ini". Lirihnya menatap kosong kedepan "Hidupku sepi. Hidupku hampa. Tiga puluh tahun hidup sendirian. Rasanya aku ingin menyerah. Tapi aku masih belum bertemu putra kita. Aku ingin bertemu dengannya. Aku ingin meminta maaf padanya". Monolog nya


Kesepian dan kesunyian hanya itu yang dia rasakan selama tiga puluh tahun belakangan ini. Tak ada kebahagiaan sedikit pun yang dia rasakan. Dia benar-benar hidup sebatang kara. Tanpa orang tua. Tanpa saudara. Tanpa istri. Tanpa anak. Hampa. Kosong. Setiap hari perasaan nya terasa mati.


Setiap hari juga Buana selalu berharap ada keajaiban yang membawa putranya kembali padanya. Dia hampir menyerah. Namun tak menyerah. Kehidupan ini terasa tidak adil untuknya. Dia berusaha tegar dan kuat menjalani hidupnya yang sendirian, tapi pada kenyataannya dia tetaplah insan yang lemah. Dia manusia biasa. Dia manusia rapuh. Tubuhnya hanya daging yang sewaktu-waktu bisa mati, bukan besi baja yang tahan banting.


"Ezra". Buana mengambil foto yang dia pajang diatas meja kerjanya "Apa kabarmu Son? Daddy merindukanmu Son? Apa kau masih ingat wajah Daddy? Apa kau masih ingat saat kita bermain kejar-kejaran ditaman? Apa kau ingat saat kau merenggek ingin minta dibelikan mobil-mobilan dan Daddy malah membelikanmu mobil sungguhan? Apa kau tahu sekarang mobil itu masih Daddy simpan? Daddy menunggu mu kembali, agar Daddy bisa menaiki mobil itu bersamamu. Bukankah kau sudah berjanji akan membawa Daddy menaiki mobil itu setelah kau dewasa?". Celotehnya sambil dengan air mata yang berderai. Tak bisa dibohongi bahwa sekarang mantan Mafia itu adalah pria rapuh yang cenggeng dan hatinya terluka.


Buana terisak didalam ruang kerjanya. Dia menangis memeluk foto istri dan anaknya. Bolehkah dia marah pada Tuhan? Bolehkan dia melawan takdir? Nyatanya berpisah tak semudah yang dia bayangkan. Buana pikir dia akan bisa melupakan istri dan anaknya seiring berjalannya waktu. Tapi nyatanya dia malah semakin hari semakin rindu dan semakin memikirkan dua orang itu.


Kematian ternyata sangat kejam. Dia tega memisahkan cinta yang tumbuh dalam hati. Dia tega merebut kebahagiaan yang diukir sepenuh hati. Dia tega memporak-porandakan dan menusuk-nusuk hati yang utuh menjadi lubang-lubang yang takkan bisa ditutup apalagi ditambal.


Terlihat kuat dan baik-baik saja itu ternyata tidak mudah. Terbukti, Buana yang berusaha menyibukkan diri dengan semua pekerjaan dan masalah perusahaan tak membuatnya bangkit dari patah hati yang panjang ini. Dia malah larut dan semakin larut.


"Kenapa kalian tega meninggalkan ku sendiri disini? hiks. Aku tidak memiliki siapapun. Bagaimana caranya aku hidup? Rasanya aku ingin pergi dan menyerahkan saja".


Dia menangis segugukan sendirian didalam ruang kerjanya. Tak ada yang mendengar rintihan dan kepatahhatian pria yang terlihat tegas wajahnya itu. Dia menangis dalam kesunyian. Rintihannya begitu menyayat hati. Kekayaan nya tak bisa membuatnya bahagia dihati. Dia hanyalah pria yang rapuh dan patah hati.


.


.


.


.


"Sayang, aku mohon bantu keluarkan Lisna dari penjara. Kasihan putri kita hiks". Renggek Seselia pada suaminya.

"Aku akan berusaha menemui Edgar sayang tenanglah. Kita bujuk Ei untuk membuat suaminya mau mencabut semua tuntutan nya pada Lisna". Sahut Baskoro berusaha menenangkan istrinya.


"Tapi apa ini tidak terlalu sulit sayang. Kasus Lisna sudah terlalu banyak". Ucap Seselia dengan isakkan tangis sambil bersandar dibahu Baskoro.


"Itu yang akan membuat kita sulit membebaskan Lisna". Baskoro menghembuskan nafas pelan sambil mengelus kepala istrinya "Robby dan Astrid juga tidak bisa membantu. Entah kemana mereka pergi? Sejak kecelakaan Erwin, mereka tak pernah lagi terlihat". Desah Baskoro memikirkan adiknya.


Seselia hanya menangis terus. Dia tidak tega melihat Lisna. Putrinya itu sudah kurus tak terurus badannya juga terlihat kecil dan tak berisi seperti dulu. Hati Ibu mana yang akan tega melihat kondisi putrinya seperti itu. Walau yang Lisna lakukan membuat Seselia kecewa dan tak habis pikir tapi tetap saja dia sangat menyayangi Lisna, putri kandungnya.


Namun Seselia tidak bisa berbuat apa-apa. Lisna sudah dijatuhi hukuman dua puluh tahun penjara dan keputusan hakim tidak bisa ganggu gugat. Lisna akan membengkam dipenjara dalam waktu yang sangat lama. Dua puluh tahun bukan waktu yang singkat, bahkan menunggu nya saja seperti menunggu seratus tahun.


Baskoro menghela nafas berat. Dia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Membalaskan dendam nya pada Eidra, itu sama sekali tidak mungkin. Karena kan untuk membalaskan dendamnya. Melihat putri angkat nya itu saja dia tidak bisa, Edgar memang menjaga istrinya dengan ketat. Bahkan tak membiarkan seekor nyamuk pun hinggap dikulit Eidra.


"Istirahat lah sayang. Aku akan menemui Keizo". Ujar Baskoro mengecup ujung kepala istrinya.


Seselia mengangguk patuh. Baskoro membaringkan istrinya. Lalu menyelimuti wanita itu sampai dada.


Baskoro keluar dari kamarnya. Langkah kakinya menuntunnya keluar dari rumah mewah milik nya dan menuju mobil. Meski usianya tak muda lagi namun, dia masih terlihat begitu gagah.


Baskoro melajukan mobilnya meninggalkan rumahnya. Mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi. Hujan tampan rutin deras. Suara petir saling menggema. Namun Keizo tak peduli. Dia memasuki area hutan. Entah kemana mobil mewah itu akan membawanya pergi.


"Lisna maafkan Daddy, Daddy berjanji akan mengeluarkan mu. Maafkan Daddy".


Sambil menyetir Baskoro menangis. Menangis saat mengingat wajah Lisna. Setiap hari dia dan Seselia menjengguk putrinya. Hatinya selalu sakit mendengar permintaan Lisna yang minta dikeluarkan dari kejamnya jeruji besi itu.


Sebagai Ayah dia terluka dan tidak tega. Lisna adalah putri yang sangat dia sayangi. Putri kandungnya. Meski Eidra juga putrinya. Tapi Lisna lah yang benar-benar darah dagingnya. Sedangkan Eidra hanya anak angkat saja.


Baskoro menyesal karena tidak pernah mengarahkan hal yang baik untuk Lisna. Hingga Lisna salah jalan dan terjebak dalam kenikmatan duniawi yang membuatnya harus membusuk dipenjara


**Bersambung....


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn




Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 106"