Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 103

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Dia adikku


Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹


"Bagaimana?". Tanya Leonardo duduk dikursi kebesarannya.


"Seperti informasi yang sudah saya sampai kan kepada Tuan. Bahwa Nona Eidra bukan putri kandung Baskoro dan Seselia. Dua puluh tahun yang lalu, Nona Eidra ditemukan dipinggir jalan dan di bawa oleh seorang wanita paruh baya pemilik Panti Asuhan Bunda Asih". Jelas Brayn.


"Brayn, aku mau kau lakukan test DNA pada Eidra dan Ibuku. Aku sangat yakin, jika Eidra itu adalah adik yang selama ini aku cari".


Brayn terkejut mendengar ucapan Leonardo. Benarkan jika Eidra adiknya Leonardo yang mereka cari selama ini? Jika begitu, Brayn sama sekali tak menyangka. Kenapa dunia sesempit ini?


"Nona Eidra adiknya Tuan?". Tanya Brayn memastikan "Bagaimana bisa Tuan yakin?". Tanya Brayn setengah tak percaya.


"Iya dia adikku. Ibuku yakin jika dia adikku dan aku juga merasakan hal yang sama". Sahut Leonardo "Brayn, segera lakukan test DNA pada Eidra. Aku ingin menjaganya, sebelum Anggela datang menganggunya". Tintah Leonardo


"Tapi Tuan, tidak akan mudah mengambil sampel rambut Nona Eidra. Karena Tuan Edgar begitu menjaga istrinya. Jangan kan untuk menyentuhnya, melihat nya saja hampir tidak bisa". Keluh Brayn.


"Pikirkan cara lain Brayn, kau kan sangat ahli dalam hal seperti ini". Ketus Leonardo "Gunakan Erwin atau Raina untuk mengambil sampel rambut Eidra. Begitu saja susah". Ucap Leonardo setengah kesal.


"Baik Tuan, saya permisi". Brayn melenggang pergi dari sana.


Leonardo tampak berpikir. Bagaimana caranya agar dia bisa mengambil sampel rambut Eidra. Leonardo juga tahu jika Edgar sangat ketat menjaga istrinya. Benar kata Brayn, jangankan untuk menyentuhnya melihatnya saja hampir tidak bisa.


"Apa yang harus aku lakukan? Aku yakin jika Eidra adikku. Tapi, aku tidak bisa berbuat apa-apa jika tanpa bukti. Eidra takkan percaya jika aku Kakak nya, apalagi Edgar". Leonardo mendesah berat, dia menyenderkan punggung.


"Apa ikut saja saran Ibu, untuk meminta Eidra dan Edgar makan malam dirumah?". Leonardo tampak berpikir "Tapi apakah Edgar mau? Jangankan pergi ke rumahku, melihatku saja dia enggan". Leonardo kembali menghembuskan nafas berat.


"Leona. Apa yang harus Kakak lakukan agar kau percaya jika Kakak ini adalah Kakak kandungmu. Dan kau harus tahu, jika Ibu sangat merindukanmu". Leonardo mengusap foto yang dia beri bingkai dan dipajang dimeja kerjanya.


.


.


.


.


Leonardo melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah mewah nya.


"Eve". Panggilnya pada pengasuh Adelle.


"Iya Tuan ada yang bisa saya bantu?". Eve mendekat sambil memberi hormat.


"Dimana Ibu?". Tanya Leonardo menelisik ruang tamu dan tidak mendapati Ibu dan putrinya "Adelle juga kemana?". Tanya Leonardo.


"Maaf Tuan. Nyonya dan Nona Kecil, sedang berkunjung di villa Tuan Edgar". Sahut Eve sambil sedikit menunduk.


"Apa?". Pekik Leonardo "Di villa Edgar? Dengan siapa? Dan apa yang mereka lakukan disana? Kenapa tidak memberitahuku dan meminta izin padaku?". Cecar Leonardo sedikit panik. Leonardo takut jika Edgar bersikap kasar pada Ibu dan putrinya. Apalagi Edgar masih menaruh dendam pada nya.


"Maaf Tuan. Nyonya dan Nona Kecil sangat ingin bertemu Nona Eidra, saya sudah mencegahnya tapi mereka tidak mau Tuan. Mereka pergi bersama Paman Mul". Jawab Eve sedikit takut apalagi melihat kemarahan diwajah Leonardo.


Leonardo mengusar wajahnya "Kenapa kau tidak ikut?". Tanya Leonardo berusaha tenang.


"Nyonya menyuruh saya menunggu Tuan, agar menyampaikan hal ini". Sahut Eve gugup.


"Baiklah. Ayo ikut aku, kita susul mereka. Aku takut jika Edgar menyakiti Ibu dan Adelle". Tanpa sadar tangan Leonardo mengandeng tangan Eve.


"Tuan".


"Ada apa Eve?". Tanya Leonardo terhenti, lalu dia melihat tangannya yang mengandeng tangan Eve. Refleks Leonardo melepaskan tangan pengasuh putrinya itu "Maaf". Ujar Leonardo gugup, kenapa dia jadi salah tingkah sendiri?


"Ayo". Leonardo berusaha menutupi kegugupannya didepan Eve. Dan ini lagi, ada apa dengan jantungnya?


Leonardo menjalankan mobilnya dengan kencang. Dipikiran nya hanya ada Ibu nya dan sang putri. Tentu saja dia panik, takut jika Edgar akan melukai kedua orang itu.

"Tenanglah Tuan". Eve berusaha menenangkan Leonardo yang terlihat panik.


"Tidak bisa Eve. Aku takut jika Edgar akan melukai Ibu dan putriku. Kau tahu kan bahwa Edgar masih dendam padaku tentang Anggela?". Eve mengangguk paham karena dia memang sudah tahu masa lalu Tuannya.


"Tapi saya yakin Tuan jika Tuan Edgar tidak akan berani melukai Nyonya dan Nona Kecil, apalagi ada Nona Eidra". Sahut Eve yakin, karena Eve bisa melihat jika Eidra dan Edgar bukan orang jahat.


"Ya kau benar". Ujar Leonardo sedikit tenang dan benar kata Eve bahwa Eidra tidak akan membiarkan Elizabeth dan Adelle dilukai oleh Edgar.


Sampai divilla mewah Edgar, Leonardo langsung turun dengan tak sabar. Tentu saja dia tahu seluk beluk villa ini. Karena dulu dia dan Edgar memang begitu dekat sehingga tak ada satu hal pun tentang Edgar yang tidak diketahui oleh Leonardo dan begitu juga sebaliknya.


"Maaf Tuan, anda mencari siapa?". Dua pengawal Edgar menahan Leonardo dan Eve.


"Minggir, aku ingin bertemu dengan Ibu dan putriku". Leonardo berusaha masuk.


"Maaf Tuan. Anda tidak bisa masuk sembarangan tanpa izin dari Tuan Edgar". Ujar salah satunya sambil menahan Leonardo dan Eve.


Leonardo emosi "Apa kalian lupa padaku?". Sentak Leonardo "Aku ini sahabat Edgar dan Eidra itu adikku".


"Leon".


Edgar keluar saat mendengar ada suara keributan didepan. Dia sedikit panik dan apalagi Julio sedang tidak berada divilla sekarang.


"Edgar".


"Apa yang kau lakukan disini?". Tanya Edgar dingin menghampiri Leonardo dan Eve "Biarkan mereka masuk".


"Baik Tuan". Sahut dua pengawal itu lalu mempersilahkan Leonardo dan Eve masuk.


"Apa yang kau katakan? Kenapa kau mengatakan jika istriku adalah adikmu?". Tanya Edgar menyelidik dia sempat mendengar teriakkan Leonardo yang mengatakan jika Eidra adalah adiknya.


"Ei.....".


"Ayah". Suara Leonardo langsung terpotong ketika Adelle keluar bersama Eidra.


"Sayang". Leonardo langsung berjongkok dan menyambut putrinya "Apa kau baik-baik saja sayang?". Leonardo mengendong putrinya. Sumpah dia panik sama sekali.


"Adelle baik-baik saja Ayah. Memangnya Adelle kenapa?". Tanya gadis kecil itu polos.


"Tidak".


"Kak Leon". Eidra juga ikut menghampiri mereka "Ada apa Bby?". Eidra beralih pada suaminya yang menatapnya dengan senyum.


"Tidak sayang". Edgar berusaha tersenyum. Padahal dalam hatinya dia ingin menyembunyikan Eidra karena takut jika Leonardo akan membawa istrinya pergi.


"Ei". Sapa Leonardo tersenyum simpul.


Jika Eidra benar-benar Leona adiknya, rasanya Leonardo ingin berlari memeluk wanita itu.


"Iya Kak?". Sahut Eidra. Pinggangnya dipeluk dengan posessif oleh Edgar.


"Apa kabarmu Ei?".Tanya Leonardo berusaha menahan gejolak dalam hatinya.


"Aku baik-baik saja Kak". Sahut Eidra "Ayo masuk, ada Ibu didalam. Pasti Kak Leon tidak tahu jika Ibu ke sini kan?". Seru Eidra "Kak Eve, ayo masuk Kak. Jangan malu. Ada Kak Nana dan adik ipar juga didalam". Ajak Eidra.


Mereka semua masuk. Edgar terus saja menempel pada Eidra. Dia sama sekali tak memberi celah pada Leonardo mendekat pada istrinya. Bahkan Adelle sampai merenggek ingin dekat Eidra, namun Edgar tak mau sama sekali mengalah. Edgar takkan lenggah lagi. Sudah cukup kehilangan Anggela dan Edgar takkan mau kehilangan Eidra. Apapun alasannya, Edgar takkan pernah melepaskan Eidra.


Bersambung.......


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn




Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 103"