Istri kecil CEO Lumpuh Bab 99


Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia

Menyesal

Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹


Raina merengkuh tubuh suaminya. Dia memeluk Erwin dengan erat. Berusaha menyalurkan kekuatan pada suami nya yang sedang menangis.


"Kenapa mereka sangat jahat? Mereka hanya mementingkan harta tanpa memikirkan perasaan ku, hiks hiks". Adu Erwin memeluk istrinya. Meski sedikit terhalang oleh perut buncit istrinya tapi dia tidak peduli.


Raina hanya bisa memeluk Erwin. Dia tidak tahu harus menjawab apa. Karena dia juga terluka. Nasibnya sama. Entah kenapa orang tua mereka lebih mementingkan harta dari pada anak-anak nya.


Raina melepaskan pelukkan Erwin. Dia mengusap pipi suaminya bekas air mata yang menetes. Masalah dalam rumah tangga mereka tak pernah habis.


"Erwin. Kau tidak pernah sendirian. Kita sama-sama dibuang. Ayo kita berjuang. Kita bangkit bersama". Ujar Raina juga menahan tangis.


"Tapi aku rapuh Raina. Aku terluka. Orang tua yang dulu sangat menyanyangi ku, malah membuangku begitu saja dan malu memiliki putra lumpuh seperti ku". Ucap Erwin dengan isakkan tangis.


Raina mengangguk paham. Dia juga mengalami apa yang suaminya alami. Tentu saja rasanya sakit dan patah bukan main.


Raina menggenggam tangan Erwin. Berusaha meyakinkan Erwin bahwa semuanya akan baik-baik saja.


"Kita berkunjung ke villa Kak Edgar dan Ei yuk. Ei mengirim pesan padaku dan mengajak kita makan malam disana". Ajak Raina mengalihkan pembicaraan mereka dan berusaha menenangkan Erwin.


Dengan isakkan Erwin mengangguk. Dia ingin bercerita pada Kakak nya itu. Erwin sekarang merasa bagaimana menjadi Edgar. Ternyata memang diasingkan itu sangat tidak nyaman dan membuat nya merasa tak berarti.


"Ya sudah. Aku siapkan dulu ya semuanya. Paman Mul akan mengantar kita". Senyum Raina


"Iya sayang".


.


.


.


.


Keizo dan Pristy masuk kedalam rumah mereka dengan lesu. Tampak sekali kedua orang tua itu sangat rapuh. Menyesal juga tidak ada gunanya.


Keizo duduk disoffa kamar mereka. Air mata luruh begitu saja. Hatinya sangat sakit saat Erwin mengatakan bahwa dia tidak akan pernah menganggap nya sebagai Ayah.


"Maafkan Daddy Erwin. Maafkan Daddy. Daddy sangat menyesal karena sudah membuangmu. Maafkan Daddy". Lirih Keizo menutup wajahnya menahan tangis.


Pristy memeluk suaminya. Mereka berdua saling bertangisan satu sama lain. Menangis menyesal karena telah menyakiti hati putra mereka. Menimbulkan kebencian dihati Erwin. Membuat putra mereka membenci nya.


"Aku menyesal Hon. Harusnya kita mementingkan Erwin dari pada media. Sekarang Erwin benar-benar membenci kita. Aku tidak sanggup Hon. Aku sangat menyanyangi Erwin. Dia putraku. Darah dagingku. Bagaimana mungkin aku membuangnya begitu saja, hiks hiks". Keizo menangis segugukan dan tidak peduli dengan rasa gengsinya dia ingin menangis sepuasnya.


"Maafkan aku Keizo. Ini semua juga salahku yang mempengaruhi mu untuk membuang Erwin". Ucap Pristy menunduk. Dia merasa bersalah dan menyesal.


"Tidak Hon. Jangan salahkan dirimu. Ini adalah hukum karma, karena kita sudah jahat pada Edgar. Kita membuat dia kecelakaan dan kehilangan Ayah. Kita mengasingkannya dan tidak menganggapnya ada hanya karena kita tidak mau jika hak waris itu jatuh ke tangannya. Tapi lihat sekarang balasan yang kita dapatkan". Ujar Keizo. Sekarang dia mengerti mengapa hukum karma itu berlaku. Karena hidup tidak selalu berada pada roda yang baik.


"Apa yang harus kita lakukan Keizo. Aku juga tidak mau kehilangan Erwin. Dia putraku" Pristy menunduk. Air mata masih mengalir dipipi cantiknya. Meski usianya hampir kepala enam namun tak mengurangi kadar kecantikan wanita itu.


Keizo menyeka air mata istrinya. Menyesal memang membuat seluruh jiwa terasa rapuh.


"Kita harus minta maaf pada Edgar juga. Kita harus akui semua kesalahan kita".


Pristy mengangguk "Tapi bagaimana jika Edgar tidak mau memaafkan kita? Kau tahu kan bahkan melihat kita saja dia tidak mau? Pasti dia sangat membenci kita". Lirih Pristy.


"Meski kita ditolak dan tidak dimaafkan. Setidaknya kita sudah berusaha meminta maaf dengan begitu kita juga bisa mendapatkan maaf dari Erwin". Imbuh Keizo.


Pristy mengangguk dan kembali memeluk suaminya.


Terkadang kita lupa caranya menyenangkan hati anak-anak. Kita pikir mereka akan bahagia hanya dengan sebuah kemewahan. Tanpa kita sadari bahwa kita telah menanam luka yang sangat dalam dihati mereka. Motivasi dan ambisi untuk mendapatkan harta tak selalu berakhir bahagia, bahkan ada diantaranya yang harus merasakan kehilangan yang teramat sangat.

Begitulah yang dirasakan oleh Keizo dan Pristy. Mereka tega mencelakai Edgar hanya demi harta warisan agar jatuh ditangan mereka. Namun takdir berkata lain, justru disaat yang bersamaan mereka harus kehilangan Ayah yang begitu mereka cintai. Edgar yang mengalami lumpuh justru diasingkan dengan alasan agar jauh dari hinaan orang lain. Padahal kenyataannya mereka malu memiliki putra yang lumpuh dan menjadi aib keluarga.


Padahal Edgar adalah putra yang sangat menyanyangi mereka dan menghormati mereka seperti menghormati orang tua kandungnya sendiri. Namun justru Edgar dikecewakan oleh keegoisan orangtuanya sendiri.


.


.


.


.


Seorang wanita tengah duduk meringkuk. Dia memeluk kedua lututnya yang dia tekuk. Tatapannya kosong menatap keluar. Penampilannya berantakan. Rambutnya acak-acakan. Wajahnya juga lebam dan matanya membengkak.


Semilir angin malam melayangkan rambut panjangnya. Namun tak membuatnya kedinginan sama sekali, padahal bulu-bulu tangannya sudah berdiri terkena tiupan angin itu.


Beberapa wanita berbadan gempal tersenyum puas melihat wanita itu setelah mereka puas menyiksa nya. Mereka menampar dan menginjak perut wanita itu tanpa peduli dengan teriakkannya. Salah sendiri kenapa tidak mau disuruh mengurut tubuh gempal mereka.


"Kak Orland". Dia bergumam pelan. Air mata luruh dipipinya.


Wanita itu adalah Lisna. Diponis penjara selama dua puluh tahun, membuatnya akan membusuk ditempat menjijikkan itu.


Dia harus satu sel dengan beberapa wanita bertubuh besar yang setiap hari menyiksanya.


"Maafkan aku Kak Orland. Aku merindukanmu Kak. Aku tidak tahan ditempat ini. Tempat ini sungguh membuatku tersiksa. Aku menyesal sudah melakukan kesalahan sebanyak itu". Dia terisak sambil membenamkan wajahnya dilututnya. Tangannya melingkar dia terisak dengan penuh penyesalan.


"Heiiii". Seorang wanita menarik rambut Lisna dengan kasar.


"Awwww.. Sakit". Rintih Lisna kesakitan "Lepaskan". Pekik Lisna berusaha menahan.


"Kau sudah berani membantahku". Wanita itu menatap Lisna dengan tajam "Kau mau aku menghabisi rambutmu ini?". Wanita itu mencengkram dagu Lisna dengan kasar.


Lisna meringgis kesakitan sambil menangis. Dia tidak tahan disiksa seperti itu.


"Cepat pijat tubuhku". Perintahnya pada Lisna. Dia menatap Lisna dengan jijik


"Hahahahah". Para wanita yang lainnya tertawa puas melihat wajah lebam Lisna.


"Cepat".


Lisna menyeka air matanya dan menuruti perintah wanita itu. Dia tidak mau wanita itu semakin menyakiti tubuh rapuhnya


Begitu terus yang dialami Lisna setiap hari. Ia disiksa dan ditampar hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah.


Para polisi yang berjaga sudah tidak mampu melerai mereka dan membiarkan saja Lisna disiksa, toh Lisna memang tahanan.


Jauh didalam lubuk hati Lisna ada penyesalan yang tidak bisa dia jelaskan. Dia menyesal sudah terjerumus dalam hal-hal yang salah hingga membuatnya harus membusuk dipenjara.


Bersambung....


Ed & Ei


Karma is real...


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn




Posting Komentar untuk "Istri kecil CEO Lumpuh Bab 99"