Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 88

`

Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.

Pembasmi Pelakor


Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹


Anggel berusaha bangun dengan wajah ditekuk kesal. Tidak pernah Edgar bersikap kasar seperti itu padanya.


Sementara Julio menahan tawa. Apalagi melihat wajah kesal Anggela dan ditambah dengan wajah panik Edgar. Tentu saja Edgar panik, panik jika istrinya salah paham. Edgar tidak mau istrinya terluka. Dia benar-benar tidak melakukan apapun dengan Anggela. Wanita itu yang memeluknya dengan paksa.


Sedangkan Eidra terlihat santai tanpa beban.


"Kau.........". Ingin rasanya Anggela mencakar wajah Eidra.


"Kau kenapa Kakak Pelakor?". Eidra tersenyum mengejek.


"Hei kau lah yang pelakor. Kau merebut Edgar dari ku?". Pekik Anggela dengan nafas memburu.


Eidra menguap mendengar ucapan Anggela. Ingin tertawa tapi takut dosa, apalagi Anggela sudah tua, pikir Eidra.


"Aku baru kali ini mendengar, seorang istri menjadi pelakor dirumah tangganya?". Eidra tampak berpikir keras tak lupa senyum mengejek dia tampilkan pada Anggela.


"Sayang".


"Ehhh Tuan Suami". Eidra langsung beralih pada suaminya "Tunggu sebentar Tuan Suami ". Eidra mengambil tissue basah. Lalu dia mengelap tubuh suaminya.


Edgar mengerutkan kening heran melihat sang istri mengelap tubuhnya "Kenapa sayang? Aku tidak kotor?". Tanya Edgar heran dan juga bingung.


"Aku sedang membuang virus pelakor yang menempel ditubuhmu Tuan Suami". Celetuk Eidra. Edgar tercenggang namun sesaat kemudian dia terkekeh.


Sedangkan Anggela mengepalkan tangannya mendengar ucapan Eidra.


"Heeii, aku bukan virus". Teriak Anggela menggema. Dia tidak terima dikatakan virus.


"Ehhh iya aku lupa bukan virus. Tapi bakteri berbahaya yang bisa menghancurkan rumah tangga orang lain". Tungkas Eidra dengan senyuman mengejek tak lupa dia menampilkan mata puppy eyes nya.


"Kau.........". Rasanya Anggela ingin menenggelamkan Eidra


"Sttttttttttt. Jangan berisik Kak Pelakor. Aku sedang membersihkan tubuh suamiku". Cibir Eidra.


Julio menutup mulutnya menahan tawa. Dia salut dengan cara Eidra menghadapi pelakor seperti Anggela.


"Kak Julio, perintahkan Bik Lim dan Bik Amy menyiapkan makanan untuk tamu kita". Perintah Eidra.


"Baik Nona. Saya permisi". Julio keluar dari kamar Edgar dan Eidra.


"Kak Pelakor, sebaiknya kau tunggu dimeja makan saja ya. Aku sedang ingin mengisi daya bersama suamiku". Usir Eidra tak lupa dia menatap suaminya jahil. Tapi Edgar tahu bahwa itu adalah tatapan mengintimidasi.


"Kau mengusirku?". Anggela menatap Eidra tajam. Dia tidak tahu jika Edgar sudah menikah.


"Tidak. Aku hanya menyuruh mu pergi". Sahut Eidra cepat "Ohh atau kau ingin melihatku dan Tuan Suami sedang berolah raga ranjang. Ohhh boleh saja kalau kau tidak tahu malu". Cibir Eidra.


Anggela benar-benar geram. Ingin rasanya dia menyerang Eidra tapi dia tidak bisa gegabah apalagi melihat Edgar yang sudah tak peduli padanya.


Dengan wajah kesal Anggela keluar dari kamar Edgar dan Eidra. Dia mengumpat berbagai umpatan pada Eidra. Tak habis pikir melihat keberanian Eidra padanya. Selama ini semua orang selalu bertekuk lutut padanya termasuk Edgar dan Leonardo.


Wajah Eidra langsung dingin. Dia membuka kantong belanjaan nya. Lalu menyusun barang-barang yang dia beli.


"Sayang".


Namun Eidra tak merespon panggilan Edgar. Dia tidak marah. Tapi entah kenapa rasanya sakit sekali melihat suaminya dipeluk wanita lain?


"Sayang aku mohon jangan marah padaku. Ini tidak seperti yang kau lihat". Edgar mencengkram tangan Eidra berusaha menjelaskan.


Eidra menghela nafas. Lalu tersenyum hangat dia berjongkok menyamakan tinggi badannya dengan sang suami.


"Aku tidak marah Tuan Suami. Aku hanya cemburu. Itu saja. Jadi tidak perlu panik". Ucap Eidra santai berusaha menahan gejolak dalam dadanya.


"Sayang".


"Aku percaya padamu. Kita akan hadapi dia bersama-sama. Dia akan terus menganggu kita. Jadi kita harus kompak untuk melawannya agar dia tidak berkeliaran dirumah tangga kita". Ucap Eidra.


"Terima kasih sayang". Edgar langsung memeluk Eidra "Terima kasih sudah percaya padaku. Aku mohon jangan abaikan aku. Aku benar-benar tidak sanggup melihat wajah dingin mu". Ujar Edgar memeluk istrinya dengan erat.

Eidra membalas pelukkan Edgar "Tenang saja Tuan Suami. Maafkan aku yaaaa". Eidra melepaskan pelukannya "Aku tahu Tuan Suami mencintai ku. Jadi tidak mungkin lagi berpaling dari wanita secantik diriku". Celetuk Eidra dengan kepercayaan diri yang sangat tinggi "Apalagi Kakak Pelakor tadi sudah tua. Mana mungkin Tuan Suami memilih nya?". Ujar Eidra sambil berdiri. Edgar terkekeh gemes.


"Ayo Tuan Suami kita makan". Eidra mendorong kursi roda suaminya keluar dari kamar dan menuju meja makan.


.


.


.


Di meja makan Anggela duduk dengan wajah ditekuk kesal. Makanan sudah tertata rapih. Sangat banyak makanan yang dihidangkan sesuai dengan perintah Eidra, menyambut tamu istimewa mereka.


"Hai Kakak Pelakor". Sapa Eidra. Edgar melipat bibirnya menahan tawa.


"Berhenti memanggilku Pelakor". Hardik Anggela seperti nya kesabaran nya akan habis.


"Kak Julio, duduklah. Ikut lah makan bersama kami". Ajak Eidra tanpa peduli pada amukkan Anggela.


"Terima kasih Nona".


Anggela dengan cepat mengambilkan makanan untuk Edgar seperti dulu. Dia yakin jika Edgar akan menyukai sikapnya.


"Ini sayang". Anggela menyerahkan piring berisi nasi. Namun Edgar sama sekali tak peduli.


"Tuan Suami mau yang mana?". Tanya Eidra tersenyum penuh kemenangan apalagi ketika Edgar sama sekali tak menyambut piring dari Anggela.


"Apa saja sayang". Senyum Edgar hangat.


"Baiklah. Mau makan sendiri, apa disuapi?".


"Disuapi saja. Aku merindukanmu seharian ini". Edgar menatap Eidra dengan penuh cinta. Bukan sekedar menggombal dia memang merindukan istrinya.


"Ckk, Edgar kenapa kau berubah sayang? Dulu kau sangat mencintaiku. Kenapa sekarang kau malah mengacuhkan ku?". Anggela mengelap air matanya.


Edgar tak menjawab. Dia rasanya ingin muntah mendengar panggilan sayang Anggela. Sumpah demi apapun, perasaan Edgar pada Anggela benar-benar menghilang seperti ditelan bumi. Tak ada sedikit pun lagi yang tersisa untuk wanita itu.


"Cieee yang dulu disayang". Ledek Eidra "Sudah diganti ya Kak posisinya sama yang lebih cantik. Kasihan sekali". Eidra tertawa mengejek. Sementara Anggela wajahnya sudah merah padam menahan amarah.


"Tidak usah marah Kak Pelakor. Kadang memang menyesal itu selalu datangnya belakangan kalau diawal itu namanya pendaftaran". Ejek Eidra tertawa puas. Edgar dan Julio hanya menggeleng dengan gemes mendengar ucapan Eidra.


"Tutup mulutmu". Hardik Anggela.


Refleks Eidra menutup mulutnya "Tapi bagaimana aku makan jika tutup mulut? Masa makan nya lewat pantat". Anggela mendelik mendengar ucapan Eidra.


"Kak Pelakor ini minuman spesial untuk mu. Minuman pembasmi Pelakor agar tidak berkeliaran dirumah tangga orang". Eidra meletakkan satu gelas minuman didepan Anggela.


"Aku bukan pelakor. Kau lah yang pelakor. Kau yang merebut Edgar dariku". Anggela berdiri dari duduknya dan menunjuk Eidra dengan penuh amarah dan emosi yang meluap.


Eidra memutar bola matanya malas. Wanita ini benar-benar tidak sadar diri sekali.


"Cihh, Pelakor teriak pelakor". Cibir Eidra sambil menyuapi suaminya.


Anggela meninggalkan meja makan dan keluar dari villa Edgar dengan berbagai umpatan dalam hatinya. Bahkan wanita itu menghentakkan kakinya kesal.


Sedangkan Eidra tertawa penuh kemenangan. Edgar dan Julio menggeleng saja. Eidra sungguh luar biasa.....


**Bersambung....


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn



Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 88"