Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 87

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.

Pelakor


Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹


Eidra melepaskan pelukkan Raina. Dia tersenyum hangat melihat wajah Kakak nya yang terlihat bersalah. Tapi Eidra yakin jika Raina bisa berubah.


"Sudah Kak. Jangan menangis lagi ya". Ujar Eidra.


Raina mengangguk patuh dan menyeka air matanya. Perkataan Eidra seperti pedang bermata dua yang begitu menusuk kedalam hati Raina. Yang Eidra katakan memang benar dan dia tidak protes apalagi marah. Justru Raina bahagia karena Eidra mau memaafkannya dengan lapang dada tanpa mengungkit kesalahan nya.


"Yuk Ei. Kakak sudah suruh Bik Yum masak buat kita. Kau pasti lapar". Ajak Raina.


"Ayo Kak. Kebetulan aku lapar sekali. Tadi hanya makan dua mangkuk seblak. Debay nya masih ingin makan lagi". Celetuk Eidra.


Raina menggeleng gemes. Jika masalah makan Eidra memang jagonya. Bahkan dari dulu. Apalagi seblak, dia sangat menyukai makanan khas Indonesia itu.


Dimeja makan makanan sudah tertata rapih. Bik Yum bersama beberapa pelayan lainnya tengah menyusun makanan dengan telaten dan rapih sesuai dengan perintah Raina, untuk menyambut Eidra dengan makanan kesukaan nya.


"Ayo Ei. Silahkan. Kak Julio".


"Terima kasih Nona". Julio menarik kursi untuk Eidra agar wanita hamil itu duduk.


"Terima kasih Kak Julio". Senyum Eidra duduk cacing didalam perutnya sudah meronta-ronta ingin minta jatah.


"Sama-sama Nona". Julio ikut duduk disamping Eidra.


Jika ada Edgar jangankan duduk disamping Eidra, melihat istri Tuan-nya dalam jangka waktu beberapa menit saja, pria pencemburu akut itu sudah mengangguk.


"Wahhh seperti nya enak. Ayo Kak Julio, Kak Nana, adik ipar. Jangan malu-malu. Kalau kurang tambah lagi". Celetuk Eidra "Anggap saja bukan rumah ku yaaa?". Timpal Eidra sambil mengambil beberapa makanan didalam piringnya.


"Hmhm, harusnya aku yang bilang seperti itu Kakak ipar". Erwin protes.


"Kan aku yang lebih tua jadi harus mengikuti perintah ku". Seru Eidra tak mau kalah.


"Ck, usia kita jauh berbeda. Aku saja tua sepuluh tahun darimu. Bagaimana bisa kau bilang kau yang tua". Erwin memutar bola matanya malas sambil menyambut piring yang diberikan istrinya.


"Terima kasih sayang". Senyum Erwin pada Raina. Raina membalas dengan senyuman dan anggukan.


"Buktinya kau memanggilku Kakak". Ucap Eidra sambil menyuap makanannya.


"Itu karena kau istri Kakak ku". Jawab Erwin yang juga tak mau kalah.


Alhasil dimeja makan terjadilah perdebatan. Eidra tak mau kalah. Begitu juga dengan Erwin. Padahal dia adalah pria yang paling malas jika berisik dimeja makan. Tapi sekarang dia malah rewel yang tak mau kalah juga.


Julio memijit pelipisnya nya yang berdenyut. Mendengar perdebatan kedua orang itu. Dia salut pada Eidra yang selalu mampu membuat orang lain bungkam termasuk dirinya.


Sementara Raina hanya tersenyum menggeleng saja. Sudah biasa bersama Eidra jadi tidak heran lagi. Malah menjadi hiburan tersendiri bagi Raina. Tak ada lagi rasa cemburu, saat Erwin berbicara pada Eidra. Tak ada lagi rasa marah didalam hati Raina. Karena Raina tahu bahwa Erwin sudah mencintainya walau suaminya itu belum mengatakannya tapi Raina bisa merasa nya.


Raina berharap hubungan nya dan Erwin langgeng sampai maut memisahkan. Begitu juga hubungan nya dengan Eidra dan Edgar, Raina berharap akan selalu hangat seperti ini. Kesalahan dimasa lalu biarlah menjadi pelajaran dimasa depan.


Raina berjanji pada dirinya sendiri, akan selalu menyanyangi Eidra seperti adik kandungnya sendiri. Dia tidak akan melakukan kesalahan yang sama seperti yang sudah berlalu.


.


.


.


.


Setelah selesai makan dan berpamitan. Eidra dan Julio meninggalkan kediaman Erwin. Mereka berpamitan dan tak lupa, Eidra juga berpesan pada Raina agar menjadi alasan untuk Erwin tetap semangat menjalani hidupnya. Meskipun lumpuh bukan berarti masa depan Erwin lumpuh. Justru karena Erwin lumpuh, Erwin harus semangat untuk hidup lebih baik. Nasehat Eidra menjadi kekuatan untuk Raina dan Erwin agar saling menerima dalam kekurangan.


"Kak Julio, bagaimana hubungan mu dengan Kak Lia?". Tanya Eidra. Saat ini mereka sedang menuju villa.


"Baik-baik saja Nona". Sahut Julio manggut-manggut. Dia tersenyum ketika mengingat wajah Julia.


"Cieee yang lagi berbunga-bunga". Ledek Eidra sambil menunjuk wajah Julio yang salah tingkah dia cekikikan sendiri.


"Nona bisa saja". Julio berusaha menyembunyikan wajah malunya.


"Tidak perlu malu Kak Julio. Kak Lia itu wanita baik-baik. Tenang saja. Aku berharap Kak Julio segera melamarnya. Ajak saja dia tinggal di villa bersama aku dan Tuan Suami". Tandas Eidra.


"Doakan yang terbaik Nona". Senyum Julio senang karena Eidra mendukung hubungan nya dan Julia. Meski mereka jarang bertemu tapi Julio selalu menjaga komunikasi mereka berdua.

Sampai divilla, Eidra langsung turun tanpa menunggu Julio. Dia meneteng beberapa belanjaan yang dibeli tadi. Senyumnya mengembang, setidaknya sekarang dua masalah sudah selesai. Susi dan Raina telah mengaku kesalahannya dan itu membuat Eidra sedikit tenang.


"Tuan".


Bik Lim berjalan dengan langkah tergesa-gesa. Wanita paruh baya itu tampak panik.


"Ada apa Bik?". Tanya Julio mengentikan langkahnya. Sementara Eidra sudah berjalan masuk menaiki lift.


"Tuan, ada Nona Anggela yang masuk kekamar Tuan".


"Apa?". Bahkan tanpa sadar Julio setengah berteriak.


"Bagaimana bisa Bik?". Tanya Julio tak percaya.


"Saya dan para pelayan lain sudah berusaha mencegah nya Tuan. Tapi Nona Anggela memaksa masuk". Jelas Bik Lim merasa bersalah.


"Ya sudah Bik. Saya akan menyusul Nona. Nona tidak boleh melihat Nona Anggela".


"Baik Tuan".


Julio setengah berlari menyusul Eidra. Jangan sampai Eidra melihat Anggela. Julio tahu betapa liciknya Anggela. Wanita tidak tahu diri selalu punya seribu cara untuk menghancurkan orang lain.


Eidra berjalan dengan senyuman mengembang. Dia tidak sabar bertemu suaminya. Baru beberapa jam mereka berpisah, dia sudah merasakan rindu pada suaminya itu. Seperti nya bukan hanya Edgar saja yang bucin, tapi Eidra juga bucin pada suaminya itu.


Eidra membuka pintu kamar dengan tak sabar.


"Tuan Sua.........". Eidra membeku ditempatnya saat melihat suaminya dipeluk wanita lain.


"Sayang". Edgar langsung mendorong tubuh Anggela sehingga membuat wanita itu terjerembab jatuh ke lantai.


"Awwwwwwww". Rintih Anggela kesal.


"Nona Muda". Julio sudah berlari dengan kuat tetap saja dia tidak bisa mencegah Eidra. Bahkan nafasnya memburu.


"Sayang". Eidra menghampiri istrinya dengan susah payah mendorong kursi rodanya.


"Sayang jangan salah paham. Ini semua tidak seperti yang kau lihat". Edgar berusaha menjelaskan. Eidra tidak boleh salah paham. Dia tidak melakukan apa-apa. Wanita iblis itu yang memeluknya dengan paksa.


Bukannya marah Eidra malah tersenyum melihat wajah panik suaminya membuat dia yakin bahwa yang dia lihat bukanlah apa-apa.


Eidra menatap Anggela tajam.


"Heei pelakor. Sembarangan, peluk suami orang. Mau dikutuk jadi batu biar seperti Maling Kundang". Tunjuk Eidra pada Anggela yang berusaha berdiri.


Edgar dan Julio tercengang mendengar ucapan Eidra. Edgar sudah setengah mati ingin menjelaskan pada istri, ehh malah Eidra terlihat biasa saja.


Julio tidak habis pikir, apa hubungannya dengan Maling Kundang? Bukankah Maling Kundang, dikutuk karena durhaka pada Ibu nya? Lalu apa hubungannya dengan pelakor? Sungguh Eidra benar-benar ajaib, entah dari mana ia bisa menemukan kata-kata itu.


**Bersambung.....


Ed & Ei.


Tips satu menghadapi pelakor, belajar aja dari Eidra wkwkwkw..... Ikutin terus ya Eidra bakal ajarin gimana ngadepin pelakor yang suka nempelin suami orang......Hshheeh...


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn



Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 87"