Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 81

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.

Kesadaran.


Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹


Raina mengelap tubuh suaminya dengan telaten dan sabar. Setelah hampir satu bulan dirawat dirumah sakit, Erwin diperbolehkan pulang oleh dokter. Saat ini mereka sudah berada di rumah baru yang dibelikan Edgar untuk Erwin.


"Raina". Erwin menatap istrinya lekat.


"Iya Erwin?". Tanya Raina lembut. Dia menyimpan kain yang dia gunakan untuk mengelap tubuh Erwin.


"Maafkan aku ya". Ucap Erwin merasa bersalah


Raina menggeleng "Lupakan semuanya Erwin. Kita berdua sama-sama bersalah dan terobsesi. Kita tidak bisa membeda antara cinta dan obesesi". Sahut Raina mengenggam tangan suaminya.


Erwin berkaca-kaca. Dia sekarang hanya bisa duduk dikursi roda saja. Tidak bisa berjalan normal seperti biasanya.


"Aku sudah jahat padamu. Aku sudah jahat pada anak kita. Maafkan aku Raina. Betapa aku bodohnya menyia-nyiakan wanita sebaik dirimu". Air mata Erwin luruh. Sekarang dia sadar bahwa wanita inilah yang akan menemaninya sampai nanti "Aku tidak akan memaksa mu untuk bertahan denganku. Jika kau tak sanggup menderita, ikuti saja keinginan kedua orangtuamu dan tinggalkan aku". Lirih Erwin.


Raina menggeleng "Tidak Erwin. Aku tidak akan menyerah. Aku akan berjuang bersamamu dan anak kita. Aku menerima mu apa adanya. Aku tidak akan menuruti kedua orang tuaku, apalagi meninggalkan mu, jadi jangan menyuruhku pergi ya. Karena aku tidak bisa". Raina mengusap wajah suaminya yang berderai air mata


"Edgar dan Eidra sudah mengajarkan ku banyak hal. Dari mereka berdua akhirnya aku mengerti dan paham arti kesadaran. Betapa dulu, aku seorang wanita lemah yang menarik mu dengan cara yang salah. Dari mereka berdua aku belajar arti ketulusan dan cinta. Aku bersyukur diberikan kesempatan untuk bisa bersamamu, meski pun keadaan kita sedang tidak baik-baik saja. Tapi seperti kata Ei, aku harus mengubah takdir dengan rasa tulus dan ikhlas". Ujar Raina.


Erwin membalas genggaman tangan istrinya "Maafkan aku yaaa... Aku akan belajar mencintai mu Raina. Aku akan menjadi suami terbaik untukmu. Maaf jika aku terlambat tapi aku akan berusaha memperbaiki diri". Ucap Erwin menatap nanar mata istrinya. Di mata Raina, Erwin bisa melihat ketulusan itu.


"Kita akan memulai semuanya dari awal. Kau dan aku, dan buah hati kita".


Raina memeluk Erwin yang duduk dikursi roda. Ternyata benar, cinta itu adalah menerima dengan tulus. Tidak peduli bagaimana kondisi fisik orang yang dicintai. Ketika ketulusan berbicara maka rasa nyaman itu akan hadir.


Raina sudah mempraktekkan semua kata Eidra. Dia belajar memahami Erwin. Belajar mengenal sifat suaminya. Belajar masuk kedalam dunia suaminya. Dan perlahan Raina paham sifat Erwin dan mengerti perasaan suaminya. Raina belajar banyak hal untuk membuat Erwin merasa nyaman dengannya.


Raina tidak peduli lagi dengan ancaman kedua orangtuanya dan Lisna. Yang ingin dia lakukan adalah merawat suaminya dengan baik dan mencintai Erwin dengan ketulusan hati. Raina yakin jika kebahagiaan sesungguhnya adalah ketika dia ikhlas menerima takdir dan jalan hidupnya. Raina tak butuh harta yang melimpah dan fisik yang sempurna, dia hanya butuh Erwin mencintainya dan selalu ada disisinya menjadi sandaran dan tempat Raina berpulang.


"Ayo, Erwin makan dulu". Raina mengambil makanan diatas nakas.


"Terima kasih Raina".


Erwin makan dengan lahap sekali. Masakan Raina pas di lidah nya. Setidaknya saat ini dia memiliki alasan untuk kuat kembali, yaitu Raina dan calon bayi mereka.


.


.


.


.


"Tuan Suami pagi.......".


"Sayang pagi......".


Eidra membawa nampan yang berisi satu gelas susu, satu piring roti dan satu gelas ramuan cinta yang selalu rutin dia berikan pada suaminya.


"Sarapan dulu Tuan Suami. Aku sudah membuatkan sarapan kesukaan mu dan juga minuman manis rasa pahit kesukaan Tuan Suami". Eidra mengangkat gelas yang berisi minuman.


Edgar langsung muram. Walau sudah setiap hari meminum ramuan itu tetap saja dia tidak bisa menerima rasa aneh saat ramuan itu masuk kedalam perutnya.


"Jangan kesal begitu Tuan Suami. Nanti kau tambah tua". Sindir Eidra.


Edgar makin kesal. Dibilang tua, sungguh dia sangat tersinggung. Apalagi sejak hamil istrinya ini semakin cantik dan dia semakin tua. Membuat Edgar malas jika memikirkan usia.


"Ayo makan Tuan Suami". Eidra mengambil roti itu dan menyuapi suaminya.


Edgar menerima dengan semangat. Sekenyang apapun dia jika Eidra yang menyuapinya dia selalu ingin makan.


"Selanjutnya, minum ramuan cinta". Eidra mengangkat gelas berisi ramuan cinta ala Eidra


"Bisakah aku absen dulu minum ramuan cinta hari ini?". Pinta Edgar memasang wajah sendunya berharap sang istri mau menuruti katanya.


"Bisa Tuan Suami". Edgar tersenyum lebar "Dan Tuan Suami juga harus absen dapat jatah makan yaa. Karena Istri Kecil mu ini sedang capek". Wajah Edgar langsung berubah masam. Tidak bisa, mana mungkin adik kecilnya berpuasa. Apalagi nanti jika istrinya melahirkan dia pasti akan lama berpuasa.


"Baiklah". Edgar mengalah dan menerima gelas itu dari tangan istrinya


Sementara Eidra tersenyum penuh kemenangan. Cara itu adalah cara paling ampuh untuk mengancam suaminya. Jika tidak begitu, Edgar takkan pernah mau meminum ramuan buatannya. Eidra akui, ramuan itu memang rasanya sangat pahit bahkan jika dia disuruh minum dia juga akan menolak dengan keras.


"Huwekkkkkkkkk". Edgar berusaha menahan rasanya.


"Telan Tuan Suami". Ujar Eidra "Enak kan rasanya. Mau lagi?". Goda Eidra sambil manggut-manggut


"Tidak". Tolak Edgar cepat. Eidra terkekeh sambil mengedipkan matanya jahil.


"Nahh sarapan pagi sudah. Minum susu sudah. Minum ramuan cinta sudah juga. Acara selanjutnya adalah .......". Eidra mengeluarkan mangkuk dari dalam nampan yang dia bawa "Tetapi manual....". Seru Eidra.


Edgar menghela nafas panjang. Minum ramuan cinta rasanya pahit. Terapi manual rasanya ingin membuat kaki Edgar terlepas saja.


"Aku akan pelan-pelan ini tidak sakit Tuan Suami. Rasanya seperti digigit semut. Percayalah padaku". Eidra bersila diatas ranjang dan menghadap sang suami.


"Ck, tidak sakit katamu?". Gemes Edgar "Pasti sakit luar biasa". Ketus Edgar sebenarnya tak mau tapi mau bagaimana lagi.


"Berhenti protes Tuan Suami. Sebaiknya kau diam saja dan biarkan aku bekerja". Celetuk Eidra


"Tap..........".


"Sttttttttttt".


Prot prot.


"Arggghhhh. Segarnya". Eidra buang angin didepan suaminya


"Astaga. Apa salahku Tuhan?". Edgar menutup hidung nya mencium bau kentut istrinya yang menyeluruh didalam kamarnya.


"Kau ini benar-benar keterlaluan pada suamimu". Gerutu Edgar menutup hidungnya.


"Jangan salah Tuan Suami. Kentut didepan pasangan itu tandanya hubungan kita langgeng karena saling terbuka. Bayangin kentut saja tidak disembunyikan". Celetuk Eidra cekikikan sambil menutup hidungnya. Dia saja hampir muntah mencium bau kentutnya sendiri.


Rasanya Edgar ingin menenggelamkan wanita itu kedalam sungai. Kesal. Geram. Gemes bercampur aduk. Tapi malah makin cinta. Edgar saja heran. Dan entah dari mana Eidra menemukan filosofi seperti itu. Kentut didepan pasangan membuat hubungan langgeng, apa hubungannya? Pikir Edgar tak habis pikir


Eidra tertawa terbahak-bahak melihat wajah kesal suaminya. Dia benar-benar puas mengerjai suaminya.


"Jangan marah Tuan Suami, ini bukan kemauan ku tapi keinginan bayi kita". Ujar Eidra mengelus perutnya sambil menahan tawa.


Edgar memutar bola matanya malas. Seumur hidup haru kali ini dia bertemu wanita sejahil istrinya, sungguh luar binasa.


"Jangan menuduh anak kita. Bilang saja jika kau ingin mengerjai suamimu?". Ketus Edgar masih kesal.


Sedangkan Eidra tertawa sampai terguling-guling dikasur mereka. Dia juga mengulurkan lidahnya mengolok sang suami. Wajah Edgar sudah memerah karena kesal dan gemes. Tingkah istrinya benar-benar membuat kepalanya pusing delapan keliling.


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn


Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.

Kesadaran.


Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹


Raina mengelap tubuh suaminya dengan telaten dan sabar. Setelah hampir satu bulan dirawat dirumah sakit, Erwin diperbolehkan pulang oleh dokter. Saat ini mereka sudah berada di rumah baru yang dibelikan Edgar untuk Erwin.


"Raina". Erwin menatap istrinya lekat.


"Iya Erwin?". Tanya Raina lembut. Dia menyimpan kain yang dia gunakan untuk mengelap tubuh Erwin.


"Maafkan aku ya". Ucap Erwin merasa bersalah


Raina menggeleng "Lupakan semuanya Erwin. Kita berdua sama-sama bersalah dan terobsesi. Kita tidak bisa membeda antara cinta dan obesesi". Sahut Raina mengenggam tangan suaminya.


Erwin berkaca-kaca. Dia sekarang hanya bisa duduk dikursi roda saja. Tidak bisa berjalan normal seperti biasanya.


"Aku sudah jahat padamu. Aku sudah jahat pada anak kita. Maafkan aku Raina. Betapa aku bodohnya menyia-nyiakan wanita sebaik dirimu". Air mata Erwin luruh. Sekarang dia sadar bahwa wanita inilah yang akan menemaninya sampai nanti "Aku tidak akan memaksa mu untuk bertahan denganku. Jika kau tak sanggup menderita, ikuti saja keinginan kedua orangtuamu dan tinggalkan aku". Lirih Erwin.


Raina menggeleng "Tidak Erwin. Aku tidak akan menyerah. Aku akan berjuang bersamamu dan anak kita. Aku menerima mu apa adanya. Aku tidak akan menuruti kedua orang tuaku, apalagi meninggalkan mu, jadi jangan menyuruhku pergi ya. Karena aku tidak bisa". Raina mengusap wajah suaminya yang berderai air mata


"Edgar dan Eidra sudah mengajarkan ku banyak hal. Dari mereka berdua akhirnya aku mengerti dan paham arti kesadaran. Betapa dulu, aku seorang wanita lemah yang menarik mu dengan cara yang salah. Dari mereka berdua aku belajar arti ketulusan dan cinta. Aku bersyukur diberikan kesempatan untuk bisa bersamamu, meski pun keadaan kita sedang tidak baik-baik saja. Tapi seperti kata Ei, aku harus mengubah takdir dengan rasa tulus dan ikhlas". Ujar Raina.


Erwin membalas genggaman tangan istrinya "Maafkan aku yaaa... Aku akan belajar mencintai mu Raina. Aku akan menjadi suami terbaik untukmu. Maaf jika aku terlambat tapi aku akan berusaha memperbaiki diri". Ucap Erwin menatap nanar mata istrinya. Di mata Raina, Erwin bisa melihat ketulusan itu.


"Kita akan memulai semuanya dari awal. Kau dan aku, dan buah hati kita".


Raina memeluk Erwin yang duduk dikursi roda. Ternyata benar, cinta itu adalah menerima dengan tulus. Tidak peduli bagaimana kondisi fisik orang yang dicintai. Ketika ketulusan berbicara maka rasa nyaman itu akan hadir.


Raina sudah mempraktekkan semua kata Eidra. Dia belajar memahami Erwin. Belajar mengenal sifat suaminya. Belajar masuk kedalam dunia suaminya. Dan perlahan Raina paham sifat Erwin dan mengerti perasaan suaminya. Raina belajar banyak hal untuk membuat Erwin merasa nyaman dengannya.


Raina tidak peduli lagi dengan ancaman kedua orangtuanya dan Lisna. Yang ingin dia lakukan adalah merawat suaminya dengan baik dan mencintai Erwin dengan ketulusan hati. Raina yakin jika kebahagiaan sesungguhnya adalah ketika dia ikhlas menerima takdir dan jalan hidupnya. Raina tak butuh harta yang melimpah dan fisik yang sempurna, dia hanya butuh Erwin mencintainya dan selalu ada disisinya menjadi sandaran dan tempat Raina berpulang.


"Ayo, Erwin makan dulu". Raina mengambil makanan diatas nakas.


"Terima kasih Raina".


Erwin makan dengan lahap sekali. Masakan Raina pas di lidah nya. Setidaknya saat ini dia memiliki alasan untuk kuat kembali, yaitu Raina dan calon bayi mereka.


.


.


.


.


"Tuan Suami pagi.......".


"Sayang pagi......".


Eidra membawa nampan yang berisi satu gelas susu, satu piring roti dan satu gelas ramuan cinta yang selalu rutin dia berikan pada suaminya.


"Sarapan dulu Tuan Suami. Aku sudah membuatkan sarapan kesukaan mu dan juga minuman manis rasa pahit kesukaan Tuan Suami". Eidra mengangkat gelas yang berisi minuman.


Edgar langsung muram. Walau sudah setiap hari meminum ramuan itu tetap saja dia tidak bisa menerima rasa aneh saat ramuan itu masuk kedalam perutnya.


"Jangan kesal begitu Tuan Suami. Nanti kau tambah tua". Sindir Eidra.


Edgar makin kesal. Dibilang tua, sungguh dia sangat tersinggung. Apalagi sejak hamil istrinya ini semakin cantik dan dia semakin tua. Membuat Edgar malas jika memikirkan usia.


"Ayo makan Tuan Suami". Eidra mengambil roti itu dan menyuapi suaminya.


Edgar menerima dengan semangat. Sekenyang apapun dia jika Eidra yang menyuapinya dia selalu ingin makan.


"Selanjutnya, minum ramuan cinta". Eidra mengangkat gelas berisi ramuan cinta ala Eidra


"Bisakah aku absen dulu minum ramuan cinta hari ini?". Pinta Edgar memasang wajah sendunya berharap sang istri mau menuruti katanya.


"Bisa Tuan Suami". Edgar tersenyum lebar "Dan Tuan Suami juga harus absen dapat jatah makan yaa. Karena Istri Kecil mu ini sedang capek". Wajah Edgar langsung berubah masam. Tidak bisa, mana mungkin adik kecilnya berpuasa. Apalagi nanti jika istrinya melahirkan dia pasti akan lama berpuasa.


"Baiklah". Edgar mengalah dan menerima gelas itu dari tangan istrinya


Sementara Eidra tersenyum penuh kemenangan. Cara itu adalah cara paling ampuh untuk mengancam suaminya. Jika tidak begitu, Edgar takkan pernah mau meminum ramuan buatannya. Eidra akui, ramuan itu memang rasanya sangat pahit bahkan jika dia disuruh minum dia juga akan menolak dengan keras.


"Huwekkkkkkkkk". Edgar berusaha menahan rasanya.


"Telan Tuan Suami". Ujar Eidra "Enak kan rasanya. Mau lagi?". Goda Eidra sambil manggut-manggut


"Tidak". Tolak Edgar cepat. Eidra terkekeh sambil mengedipkan matanya jahil.


"Nahh sarapan pagi sudah. Minum susu sudah. Minum ramuan cinta sudah juga. Acara selanjutnya adalah .......". Eidra mengeluarkan mangkuk dari dalam nampan yang dia bawa "Tetapi manual....". Seru Eidra.


Edgar menghela nafas panjang. Minum ramuan cinta rasanya pahit. Terapi manual rasanya ingin membuat kaki Edgar terlepas saja.


"Aku akan pelan-pelan ini tidak sakit Tuan Suami. Rasanya seperti digigit semut. Percayalah padaku". Eidra bersila diatas ranjang dan menghadap sang suami.


"Ck, tidak sakit katamu?". Gemes Edgar "Pasti sakit luar biasa". Ketus Edgar sebenarnya tak mau tapi mau bagaimana lagi.


"Berhenti protes Tuan Suami. Sebaiknya kau diam saja dan biarkan aku bekerja". Celetuk Eidra


"Tap..........".


"Sttttttttttt".


Prot prot.


"Arggghhhh. Segarnya". Eidra buang angin didepan suaminya


"Astaga. Apa salahku Tuhan?". Edgar menutup hidung nya mencium bau kentut istrinya yang menyeluruh didalam kamarnya.


"Kau ini benar-benar keterlaluan pada suamimu". Gerutu Edgar menutup hidungnya.


"Jangan salah Tuan Suami. Kentut didepan pasangan itu tandanya hubungan kita langgeng karena saling terbuka. Bayangin kentut saja tidak disembunyikan". Celetuk Eidra cekikikan sambil menutup hidungnya. Dia saja hampir muntah mencium bau kentutnya sendiri.


Rasanya Edgar ingin menenggelamkan wanita itu kedalam sungai. Kesal. Geram. Gemes bercampur aduk. Tapi malah makin cinta. Edgar saja heran. Dan entah dari mana Eidra menemukan filosofi seperti itu. Kentut didepan pasangan membuat hubungan langgeng, apa hubungannya? Pikir Edgar tak habis pikir


Eidra tertawa terbahak-bahak melihat wajah kesal suaminya. Dia benar-benar puas mengerjai suaminya.


"Jangan marah Tuan Suami, ini bukan kemauan ku tapi keinginan bayi kita". Ujar Eidra mengelus perutnya sambil menahan tawa.


Edgar memutar bola matanya malas. Seumur hidup haru kali ini dia bertemu wanita sejahil istrinya, sungguh luar binasa.


"Jangan menuduh anak kita. Bilang saja jika kau ingin mengerjai suamimu?". Ketus Edgar masih kesal.


Sedangkan Eidra tertawa sampai terguling-guling dikasur mereka. Dia juga mengulurkan lidahnya mengolok sang suami. Wajah Edgar sudah memerah karena kesal dan gemes. Tingkah istrinya benar-benar membuat kepalanya pusing delapan keliling.


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn



Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 81"