Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 80

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.

Tak pernah puas


Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹


Robby dan Astrid, benar-benar geram melihat Raina yang sama sekali tidak bisa menjauh dari Erwin. Robby dan Astrid sudah menemui Keizo dan Pristy untuk membahas perpisahan anak mereka. Namun Keizo dan Pristy tidak setuju karena jika Raina dan Erwin berpisah siapa yang akan merawat Erwin?? Mereka tidak mau jika Erwin nanti akan menyusahkan mereka juga.


"Apa rencana kita selanjutnya sayang??". Tanya Astrid pada suaminya.


"Aku tidak tahu. Raina sama sekali tidak mau melepaskan pria lumpuh itu". Desah Robby terdengar berat "Seluruh rekanku mencibir tentang kelumpuhan Erwin". Ujar Robby lagi.


"Aku juga. Mereka mengatakan hal yang membuatku ingin muntah". Sambung Astrid.


Kedua pasangan suami istri itu tak pernah puas. Bagi mereka Raina adalah putri yang harus mereka jadikan tempat untuk dipamerkan. Walau mereka tidak memperdulikan masa depan Raina, tapi jika berhubungan dengan uang dan kehormatan maka mereka akan menindas putri semata wayangnya itu. Entah apa sesungguhnya yang mereka inginkan dari Raina. Harusnya mereka menyanyangi Raina karena anak satu-satunya.


"Bagaimana untuk sementara waktu kita pergi saja keluar negeri. Lagian uang yang diberikan Erwin pada kita sudah banyak. Biarlah kita menghindar saja, dari pada harus menerima caci maki dari orang-orang". Saran Astrid.


"Ide bagus". Ucap Robby setuju "Tapi bagaimana dengan pekerjaan kita?". Ujar Robby.


"Ya sudahlah tinggalkan saja. Kalau kita habis uang kan kita bisa memeras Raina. Kita akan hidup berfoya-foya disana". Astrid tersenyum licik


"Baik. Aku akan segera mengurus kepindahan kita". Sahut Robby semangat.


Keduanya sepakat untuk pergi dari Indonesia dan menepi ke negara lain. Demi menghindari caci maki dari orang-orang yang menghina kondisi Erwin.


.


.


.


.


Julio melangkahkan kaki jenjangnya memasuki perusahaan Baskoro sesuai dengan perintah Edgar agar mengurus tentang kerja sama perusahaan mereka.


"Bisa bertemu dengan Tuan Baskoro?". Tanya Julio pada sekretaris Baskoro.


"Dengan Tuan Julio?". Tanya wanita cantik dengan senyum manis.


"Iya". Sahut Julio datar.


"Tunggu sebentar Tuan". Wanita itu menekan intercom yang menghubungkan langsung dengan Baskoro.


"Silahkan masuk Tuan. Anda sudah ditunggu oleh Tuan Baskoro". Ujar wanita itu tersenyum ramah pada Julio.


Julio mengangguk tanpa mengucapkan kata terima kasih. Dia tidak suka melihat wanita genit yang kecentilan seperti sekretaris Baskoro itu.


"Tuan Julio, silahkan duduk". Baskoro menyambut Julio dengan senyuman hangat, karena ada maunya.


"Terima kasih Tuan". Julio duduk disoffa ruang Baskoro.


"Kedatangan saya kesini untuk mengurus semua dokumen kerja sama kita. Silahkan anda periksa, disini semua poinnya sudah tertera. Jika ada yang kurang anda boleh menambahkan". Jelas Julio menyerahkan satu dokumen pada Baskoro.


"Baik". Baskoro mengambil dokumen dari tangan Julio.


Baskoro membalik lembar demi lembar dokumen yang diberikan Julio.


"Tuan".


"Ada apa?". Tanya Julio dingin.


"Bisakah angka uangnya ditambah. Maksud saya begini, karena ini adalah kerjasama kita. Tentu akan banyak proyek dan pengeluaran besar". Jelas Baskoro.


Dalam hati Julio benar-benar jengkel dan dongkol. Benar kata Eidra orangtuanya tidak akan pernah puas. Dikasih hati minta jantung, nanti dikasih jantung mintanya ginjal, habis ginjal mau minta apa lagi?? Gerutu Julio dalam hati.


"Akan saya masukkan dalam Bucklist Tuan". Sahut Julio sambil menekan keyboard yang berada dilayar iPad nya.


"Terima kasih Tuan. Senang bekerja sama dengan anda". Baskoro menyalimi tangan Julio "Sampaikan salamku pada menanntuku Tuan Edgar". Sambung Baskoro lagi.


Julio hanya mengangguk tanpa merespon ucapan Baskoro. Dia jenggah. Terlalu sering berdebat bersama Eidra membuat Julio juga ingin berdebat dengan orang lain. Dia seperti tertular keberisikkan Nona Muda-nya itu. Jika saja Julio tidak memikirkan pesan Eidra sudah pasti dia akan menyumpal telinga Baskoro dangan kata-kata pedas. Tapi Eidra berpesan, hormati yang lebih tua karena yang lebih muda kurang dihormati, begitulah pesan Eidra yang masih diingat oleh Julio.


"Kalau begitu saya permisi Tuan". Ucap Julio sambil berdiri.


"Baik terima kasih Tuan Julio. Dan hati-hati dijalan". Sahut Baskoro tersenyum hangat.


Julio keluar dari ruangan Baskoro dengan wajah datarnya. Kelamaan menjadi asisten Edgar dia juga tertular mengindap sifat dingin. Padahal Julio salah satu pria yang humoris.


"Tuan". Langkah Julio terhenti saat seorang wanita menahannya.


Kening Julio berkerut, wanita itu adalah sekretaris Baskoro "Ada apa? Apa kita punya urusan?". Tanya Julio dingin pada wanita itu.


"Ehm, tidak. Bolehkan aku meminta nomor ponselmu Tuan. Maksudku begini, jika nanti Tuan Baskoro menyuruhku mengurus kerjasama perusahaan kita. Aku tidak sulit lagi menghubungi mu". Ucap wanita itu tersenyum ramah dan penuh harap agar Julio mau memberikan nomor ponselnya.


Julio mengangguk. Permintaan wanita ini masuk akal.


"Mana ponselmu".


"Ini Tuan". Dengan cepat wanita itu menyerahkan ponselnya pada Julio.


"Ini". Julio mengembalikan ponsel wanita itu setelah selesai mengetik nomor ponselnya disana


Drt drt drt drt drt


"Itu nomor ponselku Tuan. Namaku Silva, save ya". Ujar Silva tersenyum manis


"Iya". Julio hanya menjawab datar. Lalu pergi meninggalkan wanita itu.


Silva menatap langkah kaki Julio. Dia benar-benar terpesona dengan ketampanan Julio.


"Astaga dia tampan sekali". Gumam Silva tersenyum sumringah "Ihhhh aku jadi ingin melihat otot-otot perutnya". Pikirannya sudah traveling kemana-mana "Tidak Silva, jangan berpikir yang aneh-aneh". Segera dia menggeleng kan kepalanya mengenyahkan pikiran mesumnya.


Sementara Julio menuju mobilnya. Dia masuk dan duduk di belakang kemudia. Pria itu menghela nafas pelan.


"Kenapa aku jadi rindu pada Julia ya? Apa sebaiknya aku singgah saja ke Panti?". Gumam Julio "Aku izin saja dulu pada Nona Eidra". Julio mengirim pesan. Setelah mengirim pesan dia melajukan mobilnya meninggalkan perusahaan Baskoro.


Sampai di panti asuhan. Dia langsung turun dan tak lupa ditangannya membawa kantung berisi makanan yang dibeli dijalan tadi. Eidra selalu menerapkan pada Julio, agar tidak lupa membawa buah tangan saat berkunjung ke panti atau ke tempat orang lain.


"Julio". Sapa Julia


"Hai Lia". Senyuman mengembang diwajah Julio "Ini". Julio menyerahkan kantong yang dia bawa.


"Terima kasih Julio. Kau dengan siapa?". Tanya Julia mengambil kantong dari tangan Julio.


"Sendiri". Jawab Julio tersenyum lembut.


"Ohhh aku kira bersama Ei dan Tuan Edgar". Ujar Julia "Ayo silahkan masuk". Ajak Julia.


"Terima kasih Lia".


Mereka berdua masuk. Julia langsung membagikan makanan yang dibawa Julio kepada adik-adik pantinya. Julio sengaja membeli banyak agar semua mendapat bagian.


"Ibu kemana?". Tanya Julio sambil menyesap kopi yang dibuat Julia. Saat ini mereka sedang berada diruang tamu


"Ibu pergi ke Bandung bersama Mas Bima. Ada nikahan keluarga nya". Sahut Julia tersenyum lembut.


"Hemm, Lia".


"Iya Julio?". Tanya Julia melihat kearah Julio "Ada apa?". Ujar Julia lagi.


"Apa boleh aku mengenalmu?". Pinta Julio penuh harap.


"Maksudmu mengenal, bagaimana?". Tanya Julia gugup. Sebenarnya dia paham maksud Julio tapi dia ingin melihat bagaimana cara pria ini mengungkapkan isi hatinya.


"Aku menyukaimu. Sejak pertama kita bertemu. Mau kah kau menjadi kekasih ku?". Ungkap Julio menatap Julia penuh harap.


Julia tak menyangka jika Julio akan mengungkapkan perasaan padanya. Jantungnya berdebar hebat dan dia merasa keringatnya panas dingin. Andai saja dia sedang berada dikamar sudah pasti dia akan melompat-lompat diatas kasur sambil berteriak senang.


"Aku juga menyukaimu Julio". Sahut Julia tersenyum malu.


Julio bersorak gembira dan senang. Ahhh begini rasanya jatuh cinta??


"Apakah sekarang kita sepasang kekasih?". Julia mengangguk dengan senyum "Yessss". Julio bersorak senang bahkan tanpa sadar pria itu berdiri.


"Bolehkah aku memelukmu?". Pinta Julio.


"Tentu saja".


Mereka berdua berpelukan senang. Hati Julio berbunga-bunga tak sia-sia dia mengungkapkan perasaan nya. Sebenarnya sudah lama Julio ingin mengatakan cintanya pada Julia, hanya saja waktunya tidak tepat dan juga takut ditolak.


Bersambung......


Ed & Ei


Cieeeee Babang Julio udahhh gak jomblo lagi ya??? Wkwkwkwk..


Siapakah Silva????


Yuk ikutin terusssss....


Terima kasih buat like dan komennya guys... Maaf gak bisa balas satu-satunya karena fokus nulis buat . Tapi author selalu baca dan like komen kalian kok....


Oh ya makasih juga buat sarannya untuk ganti nama panggilan Eidra pada Edgar, tenang nanti di next episode bakal author buat nama panggilan baru, hehhhee....a


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn



Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 80"