Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 79

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.

Informasi


Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹


Seorang pria tengah duduk dikursi kebesaran nya. Kakinya dia naikkan ke atas meja dengan saling bertumpu. Ditangannya terselip rokok disela-sela jarinya.


Tatapannya tajam. Matanya berwarna biru. Wajahnya datar dan juga dingin bak tembok. Dia sangat tampan dengan bulu-bulu halus yang tumbuh dibagian rahangnya.


"Permisi Tuan".


"Ehem". Dia hanya menjawab dengan deheman sambil menyesap rokoknya dengan mengempulkan asapnya ke atas.


"Tuan saya sudah mendapat informasi tentang Nona Eidra". Ujar sang asisten.


"Katakan". Suruhnya menekan batang rokok kedalam asbak. Dia menurunkan kakinya dan menatap sang asisten untuk mendengarkan informasi yang akan dibacakan oleh asisten nya.


"Nona Eidra adalah dokter spesialis tulang. Dia pernah praktek dirumah sakit Orland Hostpital's. Dia juga salah satu mahasiswi termuda dan lulusan terbaik dengan nilai tertinggi. Selama kuliah Nona Eidra membiayai dirinya dengan bekerja paruh waktu disalah satu restorant cepat saji".


"Tunggu... Bukankah dia putri Baskoro? pengusaha kaya? Kenapa bisa bekerja paruh waktu?". Potongnya.


"Nona Eidra bukan putri Baskoro Tuan. Nona Eidra di adopsi saat bayi di Panti Asuhan Bunda Asih". Jelas sang asisten.


"Panti Asuhan Bunda Asih?". Gumamnya pelan. Nama panti itu seperti tidak asing.


"Lanjutkan......". Suruhnya.


"Nona Eidra dijadikan pembantu oleh keluarga Baskoro. Mereka selalu menyiksa Nona jika tidak menuruti perintah mereka". Ucap sang asisten. Tangannya terkepal kuat. Mulai sekarang keluarga Baskoro masuk dalam target berikutnya yang akan dia hancurkan.


"Lanjut kan......".


"Nona Eidra menikah dengan Tuan Edgar adalah untuk menebus hutang keluarga. Sebenarnya Tuan Erwin yang dijodohkan dengan Nona Eidra namun menolak untuk menikahi Nona Eidra. Sehingga Tuan Edgar mengantikan Tuan Erwin untuk menikahi Nona Eidra. Dan alasan Tuan Edgar mau menikahi Nona Eidra adalah untuk merawat nya".


"Jadi istilah nya mereka dipaksa menikah?". Tanyanya memastikan.


"Iya Tuan". Sahut sang asisten.


"Baik. Aku mau kau selidiki panti asuhan itu dan aku mau semua informasi masa kecil Eidra ada padaku. Tanpa terkecuali". Tintah nya baik.


"Baik Tuan. Kalau begitu saya permisi".


Pria itu berdiri dari duduknya. Dia menatap keluar ruangannya yang transparan dan menampilkan kepadatan kota Jakarta. Tatapannya kosong. Dia memasukkan kedua tangannya disaku celana kanan dan kirinya.


Pria itu menghela nafas berat. Setelah sang istri memilih bercerai dengannya. Dia berjalan seolah tanpa tujuan. Perasaan nya hancur dan juga berantakkan. Ternyata benar hukum karma itu berlaku untuk mereka yang merebut sesuatu yang bukan miliknya. Kini dia menyadari kesalahan yang dia lakukan. Menghianati sahabat sendiri. Merebut milik sahabatnya dan membawa pergi apa yang bukan menjadi haknya.


Dia mengambil kunci mobilnya dan pergi meninggalkan ruangannya. Kaki jenjang nya membawanya masuk kedalam mobil.


Pria itu melajukan mobilnya dan meninggalkan perusahaan miliknya. Hingga sampai disebuah rumah mewah bertingkat lima yang terlihat begitu megah.


"Ayah". Seorang gadis kecil berlari menghampiri nya.


"Ehhhh putri Ayah". Dia menjongkokkan badannya menerima pelukkan sang putri.


"Apa kabar putri Ayah ini?". Dia mencubit hidung putrinya dengan gemes.


"Baik-baik". Jawab gadis kecil itu tersenyum sumringah.


"Oma dimana?". Tanyanya berjalan masuk sambil mengendong putri semata wayangnya.


"Lagi melamun ditaman". Jawab gadis kecil itu polos.


Sang pria hanya bisa menghela nafas pelan. Kehidupannya setiap hari seperti ini. Datar. Tak berekspresi. Jika bukan karena ada putrinya mungkin dia tidak tahu caranya untuk menikmati hidup.

"Adelle sama Bik Sumi dulu ya. Ayah mau ketemu Oma?". Ujarnya mencium pipi chubby putrinya.


"Iya Yah". Dia mengangguk dan menurut


"Bik, tolong mandi kan Adelle dulu ya. Jangan lupa kasih minyak telon untuknya. Siapkan air panas, jangan biarkan dia kedinginan". Tintahnya meletakkan sang putri.


"Baik Tuan". Sang pembantu mengambil alih mengendong putri Tuan nya.


Pria itu berjalan kearah taman. Disana dia melihat seorang wanita paruh baya yang duduk diam sambil melamun. Begitulah setiap hari yang dilakukan wanita itu. Sejak dua puluh tahun terakhir.


"Ibu".


Wanita itu diam bergeming. Tak ada respon baik dari ucapan atau pun gerak tubuh. Dia diam menatap ke depan seakan tak mendengar panggilan putra nya.


Dia berjalan kearah sang Ibu. Kakinya terasa berat melangkah menatap wajah Ibunya. Dia tidak sanggup melihat wajah tua yang rapuh itu.


"Bu". Dia duduk disamping Ibu nya "Apa yang Ibu pikirkan?". Tanyanya terulur mengelus lengan wanita paruh baya itu.


"Apa kau sudah menemukan adikmu?". Tanya wanita itu tanpa menatap putranya.


Pria itu menghela nafas berat. Selalu itu yang ditanyakan Ibunya setiap hari.


"Belum Bu. Aku sedang berusaha mencarinya". Sahutnya lembut "Ibu tenanglah, aku berjanji akan menemukan nya". Sambungnya lagi.


"Ini sudah dua puluh tahun. Dia menghilang sejak bayi. Ibu bahkan tidak tahu seperti apa wajahnya. Bagaimana kau bisa menemukannya?". Ucap sang Ibu dingin dan juga datar.


Pria itu terdiam sejenak "Mungkin memang sulit mengenali wajahnya Bu. Tapi aku yakin dengan ikatan batin yang kuat, kita bisa bertemu kembali dengannya. Aku juga ingin melihatnya Bu". Jawab pria itu sendu dan sedih.


"Harusnya hari itu Ibu bisa menjaganya. Harusnya hari itu Ibu bisa melindungi nya dan menghindari para preman itu, hiks hiks". Kembali wanita itu menangis, ketika mengingat segala hal yang membuatnya terpisah dengan anaknya.


"Bu". Dia merengkuh tubuh wanita lemah itu "Berhenti menyalahkan dirimu Bu. Ini bukan salah Ibu. percayalah padaku, suatu saat nanti kita akan bertemu dengannya". Dia berusaha menenangkan Ibunya sambil mengusap punggung wanita itu.


"Ibu kehilangan dia dan Ayahmu dihari yang sama. Ibu merasa Ibu ini pembawa sial". Ujarnya lagi menangis.


"Tidak Bu. Lupakan semuanya. Ayah sudah tenang disana. Jangan menyalahkan dirimu terus". Ucapnya juga. Dia juga terluka dan masih teringat saat melihat sang Ayah terbujur kaku dua puluh tahun yang lalu.


"Ayo Bu, kita masuk. Ibu harus makan. Kasihan Adelle".


ketika mendengar nama cucunya, wanita itu langsung bangkit dan menyeka air matanya. Dia berjalan masuk tanpa menunggu putranya yang menatapnya dengan sendu dan juga kasihan.


"Maafkan aku Bu. Maaf belum bisa menemukannya. Tapi aku berjanji akan terus mencarinya. Aku akan membawanya padamu. Aku akan mengembalikan senyummu yang hilang. Aku berjanji Bu". Lirihnya menatap punggung sang Ibu yang menjauh dia juga ikut masuk kedalam.


Mungkin kehilangan adalah teguran paling keras betapa pentingnya menjaga sesuatu yang dititipkan Tuhan pada kita. Ada diantara kita yang kurang mensyukuri kehadiran seseorang, sering mengabaikan nya dan menganggapnya tidak ada. Hingga kita sadar betapa berartinya dia setelah kita kehilangan dia. Setelah kita tidak bisa melihatnya lagi. Ketika dia sudah bahagia dengan kehidupan nya. Ketika baik-baik saja tanpa kita. Sebelum menyesal lebih jauh, jagalah apa saat ini yang sudah menjadi pemberian Tuhan. Jangan sesekali mencoba melepaskan nya, karena sesuatu yang sudah lepas takkan bisa digenggam seperti semula.


Bersambung.....


Ed & Ei


Penasaran siapa pria itu? Dan siapa wanita paruh baya yang melamun ditaman???


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn



Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 79"