Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 73

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Tinggalkan Dia


Happy Reading 🌹🌹🌹🌹 🌹🌹🌹🌹


"Raina". Hardik Robby menarik tangan putrinya dengan kasar "Tinggalkan pria lumpuh itu dan kau harus menikah dengan pria pilihan Ayah". Timpal Robby.


Raina menggeleng "Tidak Ayah. Aku tidak akan pernah meninggalkan Erwin. Aku mencintainya. Aku tidak peduli dia lumpuh". Tolak Raina tegas. Dia menghempaskan tangan Robby.


"Dasar anak tidak tahu diri".


Plakkkkkkkkkkkk


Satu tamparan mendarat dipipi mulus Raina. Raina menatap Ayahnya dengan menggeleng kepala. Selama ini dia tidak pernah diperlakukan kasar seperti itu. Walau kedua orangtuanya selalu sibuk dengan dunianya sendiri, Raina tidak pernah merasakan sakit secara fisik.


"Ayah". Raina menggeleng tak percaya.


Robby terdiam. Dia menatap tangan yang digunakan untuk menampar putrinya. Lalu menatap Raina yang berderai air mata.


Namun secepatnya Robby menepis perasaan kasihan nya. Dia tidak mau memiliki menantu lumpuh. Biar Erwin kaya sekali pun, Robby tidak akan sudi. Bagaimana dengan nasib putrinya nanti jika bertahan dengan Erwin.


"Tinggalkan dia Raina". Sambung Astrid "Dan gugurkan bayi dalam kandungan mu itu. Ibu tidak sudi memiliki cucu dari pria lumpuh". Ucap Astrid menatap putrinya tajam.


Raina memegang perutnya "Tidak. Aku tidak akan pernah membunuh bayi ini dan meninggalkan Erwin". Hardik Raina dia meneriaki kedua orang itu.


Robby mengepalkan tangannya dengan erat. Rahangnya mengeras menahan emosi. Raina tidak pernah membantahnya. Tapi saat ini Raina berani-berani membentaknya hanya karena membela Erwin.


"Dasar anak tidak tahu diri". Astrid menarik rambut Raina dari belakang "Tidak tahu terima kasih. Sudah dibesarkan dengan cuma-cuma, disekolahkan masih saja membantah".


"Sakit Bu". Rintih Raina memegang tangan Astrid.


Astrid menghempaskan rambut putrinya dengan kasar. Dia menatap Raina dengan amarah yang memuncak. Belum apa-apa dia sudah dipermalukan gara-gara memiliki menantu yang lumpuh. Seluruh teman sosialita nya mencibir nya dan menghina Astrid.


"Jika kau tidak meninggalkan Erwin. Maka mulai saat ini kau bukan putri kami lagi....".


Deg


"Ayah. Ibu". Raina menggeleng tak percaya.


"Kita putus hubungan darah dan kami bukan orangtuamu lagi. Selama kau masih mempertahankan Erwin, selama itu juga kita tidak memiliki hubungan".


Setelah mengatakannya, Robby dan Astrid meninggalkan Raina yang tersungkur dilantai.


Raina meringguk, menangis sejadi-jadinya. Kenapa disaat dia ingin bahagia justru harus diperhadapkan dengan pilihan seperti ini?


Raina sangat mencintai Erwin. Dalam keadaan apapun Erwin tetaplah cinta dia. Apapun yang terjadi pada Erwin Raina tetap mencintai pria itu.


"Apa yang harus aku lakukan?". Tangis Raina. Bekas tamparan Robby masih terasa pedas dipipinya dan bahkan mengeluarkan sedikit darah.


Raina mengelus perut buncit nya. Dalam keadaan hamil seperti ini, dia harus membanting tulang dan perasaan nya agar tetap bertahan.


"Kita harus bertahan ya Nak. Bantu Ibu menjaga Ayah".


Raina bangkit. Lalu berdiri. Dia mencoba kuat dan tidak boleh lemah. Mungkin dia memang harus memutuskan hubungan darah dengan kedua orangtuanya dari pada meninggalkan Erwin dan membiarkan cintanya mati. Walaupun Raina tahu, Erwin belum mencintai nya sama sekali. Tapi dia akan membuat pria itu mencinta nya.


Raina berjalan masuk kedalam ruang rawat Erwin. Sudah satu Minggu suaminya itu dirawat dirumah sakit dan Erwin sama sekali tidak mau berbicar dan makan pun sangat sedikit.


Raina tahu, pasti akan sangat berat untuk Erwin menerima kondisinya. Apalagi kedua kaki Erwin benar-benar tidak bisa digerakkan sama sekali. Bukan hanya Erwin, Raina juga berat menerima semuanya. Tapi dia mencoba kuat dan tegar, Raina yakin jika badai ini akan berlalu suatu saat nanti.


.



.


Baskoro dan Seselia, masuk kedalam villa mewah Edgar. Entah apa lagi yang akan dilakukan oleh pasangan suami istri itu pada putri angkat nya, Eidra.


"Selamat datang Tuan. Nyonya". Sambut Julio dan beberapa pelayan lainnya.


"Dimana Edgar dan Eidra?". Tanya Baskoro dengan wajah angkuhnya. Seakan dia adalah pemilik bumi ini.


"Silahkan masuk Tuan. Anda sudah ditunggu oleh Tuan Edgar dan Nona Eidra". Sahut Julio sopan. Meski dala hati benar-benar merutuki Baskoro dan Seselia.


Pasangan suami istri itu masuk kedalam. Suasana villa Edgar tetap sama nyaman dan tenang serta aman. Seperti berada disurga yang menyejukkan hati.


Semua tertata rapih ada air mancur dan taman dengan bunga-bunga mekar yang bertaburan.


"Ayah. Ibu". Sapa Eidra ketika melihat Baskoro dan Seselia


"Ei". Kedua orang itu memaksa kan senyum ramah. Apalagi melihat ada Edgar disana.


"Silahkan duduk Ayah, Bu". Suruh Eidra ramah. Meski dia tidak pernah dianggap namun dia tetap menghormati kedua orangtuanya angkatnya.


"Terima kasih Nak".


Edgar hanya memasang wajah datar tanpa ekspresi. Dia tahu jika kedua mertuanya datang pasti ada sesuatu yang ingin mereka minta.


"Ada apa Ayah dan Ibu datang kesini? Tidak biasanya?". Tanya Eidra heran.


"Ehem, begini Ei. Perusahaan Ayah sekarang sedang bermasalah, Ayah bermaksud meminta uang pada suamimu untuk membantu Ayah". Jelas Baskoro dengan sendu seakan minta belas Kasihan.


Edgar tersenyum mengejek. Dia sudah tahu jika mertuanya adalah mata duitan. Tidak ada bedanya dengan kedua orang tuanya.


"Tapi........".


"Katakan berapa yang kalian mau?". Tanya Edgar tanpa basa-basi.


"Tuan Suami". Eidra menggeleng. Namun Edgar tak peduli.


Sementara Baskoro dan Seselia langsung sumringah dan tersenyum licik.


Bersambung.....


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn



Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 73"