Istri yang terabaikan Bab 253

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang suka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


Bonus


"Cup...," satu kecupan mendarat di puncak kepala Isyana.


Tidak peduli Isyana pernah kasih warning tidak suka bermesra di ruang itu, begitu Putri pergi melihat daster Isyana tersingkap dan bekas Isyana mengAsihi Bian belum tertutup sempurna, lampu di otak Binar langsung menyala.


Binar bukanya membangunkan Isyana, tapi kembali ikut naik ke atas kasur, berbaring di belakang Isyana, Binar pun membangunkan Isyana dengan kecupan hangatnya dan tanganya yang aktif.


"Mmpt...,"


Mata Isuana masih terpejam saking lelahnya, tapi tubuhnya mendapatkan sentuhan tangan aktif Binar merespon menghempas tangan Binar.


Semakin dihempas semakin Binar menguatkan cengkeramannya.


"Saya...aang," bisik Binar antenanya sudah menyala ingin Isyana bangun sambil merapatkan tubuhnya.


"Mas?" pekik Isyana akhirnya terbangun walau kepalanua terasa pening.


"Bangun Sayang!" bisik Binar lagi suara bassnya.


Mata Isyana membuka sempurna dan kesadaranya terkumpul.


"Udah siang ya?" tanya Isyana tersadar.


Binar tidak menjawab dan hanya mengangguk kepalanua masih terus mengen_dus ke leher Isyana.


"Geli Mas," tolak Isyana menghindar dan melihat sekeliling.


"Mas dingin," ucap Binar bermodus.


"Putri mana? Ini udah jam berapa?" Berbeda dengan Binar yang memikirkan antenanya, Isyana langsuny ingat Putri dan ingat tugasnya.


"Putri udah berangkat sekolah!"


"Lhoh. Kok gitu? Bekal Putri gimana? Astaga? Putri kemarin minta dibuatkan Brokolo domba?" tutur Isyana panik selalu mengingat dan memperhatikan apa kebutuhan Putri. Isyana berusaha bangun duduk, hendak turun


"Ish...," sayangnya Binar yang antenanya sudah menyala menarik tangan Isyana untuk kembali rebahan.


Isyana jadi gelagapan tersentak


"Apa sih Mas?" tanya Isyana.


"Mas pingin lagi?" bisik Binar.


"What?" pekik Isyana melotot.


Tidak banyak berkata- kata Binar mengambil tanganya dan mengarahkan tangan Isyana ke pusakanya. Mau tidak mau Isyana jadi menyenggol benda keras itu.


"Besar kan?" bisik Binar nakal.


Isyana langsung gelagapan menatap suaminya.


"Semalam kan udah Mas?" tanya Isyana heran.


"Ya nggak apa- apa lagi?" jawab Binar.


"Masih pagi? Emang mas nggak kerja?" tanya Isyana lagi.


"Mas baru pulang. Hari ini libur. Mas kan belum selesai kangenya!" jawab Binar lagi.


"Ehm...," Isyana langsung gelagapan.


Rasa pedas akibat lecet sedikit sisa semalam karena Binar sangat semangat masih terasa. Binar juga rambutnya masih basah.


"Mas baru mandi kan?" tanya Isyana beralasan. "Mang nggak apa- apa mandi lagi?"


"Nggak apa- apalah? Bukanya kamu suka Mas wangi?" tanya Binar lagi memeluk Isyana.


Isyana semakin gelagapan tidak nyaman karena Binar terus menyerangnya.


"Ehm... kalau Bian bangun gimana?" tanya Isyana lagi.


"Bian masih bayi...dia juga lelap!" bisik Binar lagi terus menyerang Isyana lewat kupingnya.


Isyana terus menggeliat kegelian, tapi Binar tidak bosan dan justru mengeratkan pelukanya.


"Mau yah?" bisik Binar dengan satu tanganya aktif ke bawah.


"Jangan di sini?" jawab Isyana tidak bisa menolak.


"Ya udah ke kamar samping?


"Takut ada yang liat atau Bian bangun Mas. Ini masih pagi lho, malu!" jawab Isyana lagi. Sebenarnya Isyana juga masih ragu dan mencari alasan sebab masih pagi, waktunya aktifitas.


Sayanyanya Binar tidak peduli.


"Ya udah di kamar mandi aja!" bisik Binar lagi.


"Ha?" pekik Isyana melotot. "Tapi...," ucap Isyana lagi mencari alasan..


Binar tidak menunggu Isyana beralasan lagi, dia malah bangun dan membopong paksa Isyana.


"Ma_as!" pekik Isyana kaget.


Binar langsung masuk ke kamar mandi.


"Mas suka banget kaya waktu di rumah mamah!" ucap Binar malah ingin mengulang dengan adegan lebih lengkap apa yang pernah mereka lakukan.


Isyana menelan ludahnya tidak punya alasan lagi. Isyana hanya berdiri ngebleng.


Binar tidak tinggal diam, Binar maju dan aktif, memulai dari mencium bibir Isyana dan kemudian tanganya aktif ke bawah.


Lupa belum jadi berKB, Isyana masuk dalam buaian Binar. Berbalut busa sabun yang lembut, dengan air hangat dan beraromakan wangi tumbuhan segar, Binar dan Isyana kembali menyatu berpadu dalam ayunan yang indah dan berirama, dengan Binar di bawah dan Isyana duduk di atasnya.


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Bersambung


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 253"