Istri yang terabaikan Bab 252

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang suka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


Akal Bulus


Walau tidak mengenakan pakaianya dengan benar, dan kali ini hanya mengambil sarung. Binar mematuhi Isyana pindah ke kamar Tiara.


Binar yang baru pulang jetlight juga menguras tenaga untuk memompa Isyana, langsung tidur memeluk Putri. Sementara Isyana yang baru pertama disiram pupuk setelah berbulan- bulan lamanya jadi merasa risih.


Apalagi kata nenek, kalau mau Bian jadi anak yang sholeh dan baik, dilarang menyusui di saat Isyana mengandung hadas. Walau tak tahu daftar ilmiah pembuktian kata Nenek, tapi demi mengikuti nasehat orang tua, Isyana memilih membiarkan Binar bersua dengan Putri dan dia mandi.


Walau malam, mandi di kamar mandi Tiara kan tetap hangat dan bersih jadi tidak masalah. Benar saja selesai Isyana mandi, wangi dan suci dari hadas besar Bian bangun. Isyana pun menyusui Bian.


"Bian menangis sekencang ini? Tapi Mas Binar tidak terusik sama sekali. Hhh dasar!" gerutu Isyana bangun dan menyusuui sendirian.


Setelah kenyang Bian kembali tidur. Isyana pun ikut tidur.


Karena Pola tidur Isyana mengikuti Bian giliran tiba, saat Putri dan Binar terbangun, Isyana masih tidur.


"Daddy...?" pekik Putri girang begitu membuka mata, Daddy tampanya memeluknya.


"Mpttt," Binar pun menggeliat membuka matanya. "Morning Sayang?" sapa Binar.


"Hmmm... kok Daddy pulang cepet sih? Hhh!" ucap Putri malah kesal Daddynya pulang.


"Heh?" Binar langsung terhenyak kaget dan terbangun.


Putri kemudian cemberut dan menoleh ke Isyana yang terlihat sedikit melompong saking lelapnya tidur.


"Ini, Daddy lho! Daddy pulang kok nggak seneng?" tanya Binar cemberut.


Putri kemudian berfikir dan menoleh ke Binar.


"Bukan hanya malam ini kan? Adik Bian dan Mommy temani Putri? Jangan cepat- cepat pindah. Sampai Adik Bian besar ya,?" tanya Putri.


"Ehm...ya iya? Daddy kan selalu temani Putri kan? Kan kamar Daddy dan Mommy memang belum jadi kan?" jawab Binar.


"Bener lho Dad... jangan bawa Mommy pergi malam- malam keluar kamar? Kaya kemarin Mommy seringnya menghilang karena Daddy!" omel Putri lagi.


"Ehm...ehm...," Binar langsung gelagapan dan ingat cerita Isyana. "Yaya. Ini nyatanya Daddy sama Mommy ada di kamar kamu?"


"Ya...,sih!" jawab Putri


"Sampai lantai tiga jadi, sampai adik Bian besar, Daddy dan Mommy temani kak Putri. Tapi Putri kalau sudah besar harus berani tidur sendiri ya!" ucap Binar memberitahu.


"Oke!" jawab Putri


"Yaudah ayuk bangun yuk. Mandi!" ajak Binar.


"Sama mommy aja!" ucap Putri menoleh ke Isyana.


"Sstt... Mommy capek...Mommy kan sering bangun kasih minum adek Bian. Putri sama Daddy aja!" ucap Binar mawas diri akan tugasnya.


Putri pun melihat Bian yang terlelap, melihat adik kecilnya, ego dan manja Putri melunak. Putri pun mengangguk mandi ditemani dan diawasi Binar.


Walau di dua bilik yang berbeda, Binar di tempat shower dan Putri di bathub mereka membersihkan diri di waktu yang bersamaan.


Binar tahu Isyana baru tidur selepas subuh, setelah dua kali bangun. Jadi dia membiarkan Isyana terlelap dan mengerjakan semua tugasnya


"Dah sana turun!" ucap Binar ke Putri.


"Daddy nggak turun?" tanya Putri.


"Ehm...," dehem Binar menelan ludahnya mengusap tengkuknya.


"Daddy tunggu Mommy bangun!" ucap Binar.

"Ya udah Putri juga!" ucap Putri.


"No!" jawab Binar cepat.


"Hh... kok gitu?" tanya Putri protes.


"Ehm..., ehm...," Binar pun berdehem lagi mencari alasan. "Putri kan harus sekolah kan? Putri nanti terlambat kalau nunggu Mommy dan Daddy. Mommy dan Daddy juga harus mandiin adik Bian kan? Sana turun. Oma, Opa dan Kak Dina pasti udah nunggu!" tutur Binar lagi.


"Hmmm...," Putri pun tampak berfikir mendengar permintaan Daddynya.


"Oke Dad...," jawab Putri.


"Bilang sama Oma ya? Daddy sama Mommy mandiin adik Bian dulu!" ucap Binar lagi


"Tapi kan Dady lagi nggak mandiin adik Bian, orang adik masih tidur!" jawab Putri lagi protes.


Binar pun menggaruk tengkuknya lagi.


"Ya kan nanti. Abis ini Daddy bangunkan Mommy, terus adik Bian. Udah sana kamu berangkat sama Kak Dina ya...nanti pulang Daddy yang jemput!" ucap Binar lagi.


Putri mengangguk.


"Ya Dad!"


"Cium Daddy dulu dong!" ucap Binar menurunkan tubuhnya.


Putri sebenarnya sedikit curiga, tapi Putri patuj saja ke Daddynya. Putri pun mendekat ke Bian mengelus tanganya lembut dan berbisik pamit. Binar mengantar Putri sampai tangga.


Dengan cepat Binar kembali masuk ke kamar dan menguncinya dari dalam.


*****


Di lantai bawah.


Bu Dini dan Tuan Priangga yang sudah rapih hendak pulang ke ibukota kaget melihat Putri berjalan sendiri.


"Morning cucu Oma Sayang?"


"Morning Oma?"


"Kok sendirian? Daddy sama Mommy mana?"


"Daddy sama Mommy? Di atas!" jawab Putri


"Kok belum turun?"


"Mommy masih tidur kata Daddy, Mommy baru aja tidur karena semalam harus kasih susu ke adik. Daddy katanya nunggu Mommya!" jawab Putri polos.


"Ehm.. Ehm...," Bu Dini pun berdehm.


"Oke.. ya sudah, Putri sama Oma dan Opa ya. Yuk sarapan yuk!" ajak Bu Dini.


"Ayok!"


Bu Dini pun berjalan menggandeng Putri dalam hatinya membatin. "Haduhh.. itu Isyana udah jadi KB belum kemarin?"


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Bersambung


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 252"