Istri yang terabaikan Bab 251

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang suka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


Muka Tembok


“Ah h” desah Amanda mengimbangi dorongan Lana yang kuat.


Berbeda dengan Isyana dan Binar yang harus berbagi waktu dengan putra putrinya, Lana dan Amanda tengah berlibur di hotel berbintang di negara yang terletak di bawah kawasan pegunungan alpen. 


Mereka berdua bebas melampiaskan nap_sunya sepuasnya tanpa ada yang mengganggu. Bahkan di malam itu mereka sudah mencapai dua kali pelepasan, tidur dan pagi ini mereka bangun lagi. 


Betapa tidak Lana ingin memuaskan has_rat bira.hinya, bahkan dia seperti ingin melampiaskan dendam kesumatnya pada Amanda termasuk dengan nekad meminum obat penguat.


Betapa tidak, Lana sudah menghabiskan banyak uang untuk Amanda, bahkan Lana berhutang. 


Flashback dua hari sebelumnya. 


“Bang... ada telepon dari Lana!” bisik Doni ke Binar saat mereka tengah meeting bersama klien di negara dingin yang pemandanganya bagus itu. 


Binar mengangguk. “Jawab nanti!” tutur Binar. 


Setelah selesai berbincang, Binar yang sudah merencanakan kepulanganya segera berkemas. Karena Doni memberikabar Lana menghubunginya Binar pun menanyakanya. 


“Ada apalagi sih Lana, telpon kita? Bukanya perusahaan kita udah nggak ada tanggungan dengan mereka? Uang dia udah dikirim ke dia semua kan?” tanya Binar emosi. 


“Sudah Bang!”


Binar mendapat kabar dari Bu Dini, Bian keadaanya membaik dalam beberapa hari akan pulang.


Bu Dini juga cerita ingin buat kejutan Isyana dan Bian. Binar sangat berterima kasih ke Bu Dini. Binar juga ingin ikut bahagia bersama anak istri dan orang tuanya.


Binar langsung memesan tiket pesawat detik itu juga, dia juga sudah tidak bisa menahan rindu yang memuncak. Binar bahkan sudah membagi kerjaan ke timnya. Selebihnya Binar akan mengawasi via online.


“Terus ngapain dia telpon- telpon aku lagi. Masalah uang ada yang urus kan? Ganggu aja sukanya, males banget berhubungan dengan dia!”  gerutu Lana.


“Tuan Lana ada di negara ini?” 


“Whoh?” pekik Binar. 


“Iya, Bang!” 


“Ngapain?” 


“Tidak tahu intinya, Pak  Lana meminta Bang Binar menemuinya!”


“Haish....,” Binar hanya mendesis kesal. “Suruh dia temui aku di bandara!” ucap Binar memerintah lagi. 


“Oke Bang, aku sampaikan ke dia!” jawab Doni mengikuti arahan Binar. Doni kemudian membalas pesan Lana. 


Sayangnya Lana menolak. 


“Tidak bisa katanya Bang!” jawab Doni.  


“Lhoh dia kan yang butuh nemuin gue? ngapain gue nyamperin? Telpon dia, biar gue yang ngomong!” ucap Binar. 


Doni pun menelpon Lana, sayangnya langsung dirijek dan Lana justru mengirim sebuah foto. 


Doni kemudian menunjukan foto Lana duduk di satu meja bersama orang- orang penting dimana orang itu berpengaruh terhadap Binar. 


“Ssshh... si-all,” umpat Binar kesal. “Jadi Lana dan Amanda mau resepsi sini?” 


“Sepertinya iya Bang!” 


“Bagaimana cara buat dia sadar sih? Nggak kapok,- kapok?” gumam Binar. 


Lana mengancam akan menghasut orang- orang yang hendak bekerja sama dengan Binar. Lana juga mengancam membocorkan rahasia Suntech yang Lana tahu selama dia si Suntech, jika Binar tidak datang. 


“Gimana Bang?” tanya Dion. 


Binar diam sejenak berfikir. Sebenarnya tidak ada ketakutan sedikitpun di hati Binarr. Dalam berbisnis saling menyerang di belakang, rekanan yang datang silih berganti dan pergi bukan masalah. Tapi di sini Binar menimbang rencana yang sudah dia susun demi mempertahankan Suntech 1. Binar menyayangkan sikap rendahan Lana itu. 


“Oke, batalkan tiketku, mundurkan jadwalnya!” ucap Binar.


“Bang Binar takut sama Lana?” tanya Dion. 


“Tidak, justru itu, aku harus kasih dia peringatan. Sepertinya mereka juga sedang berbahagia kan? Aku harus memberinya selamat!” ucap Binar ke Dino memberitahu. 


Dino mengangguk percaya ke Binar. Akhirnya Binar menyempatkan datang ke undangan Lana. Tapi Binar juga cerdas, Binar mengajak musuh Tuan Sutopo yang menjadi kawanya. 


Hari itu Binar disibukan dengan Lana sehingga Binar tidak mengabari Isyana dua hari. Sampai Binar juga ikut mendapat jatah kamar tidur di hotel tempat Lana berpesta. 


Binar bangun kesiangan dan ditinggalkan temanya. Hingga Binar pergi paling akhir.


Saat Binar hendak pergi dan meletakan kunci, tanpa sengaja Binar mendengar Lana ditagih pihak hotel dengan tagihan yang mahal. 


Lana terlihat panik dan mengomel bukan hanya ke pihak hotel tapi karyawanya. Karyawanya bilang semua yang memesan Amanda dan Sutopo.


Tapi sayangnya Sutopo sudah meninggalkan Lana seusai pesta dengan alasan membiarkan Lana dan Amanda berbulan madu. 


Lana kebingungan karena ternyata uangnya tidak cukup. 


Binar jadi tertarik menguping. 


Lana terdengar menelpon Amanda, dan oleh Amanda justru dimarahi.


Amanda tidak mau peduli, terserah Lana mau dipenjara atau dihukum oleh pihak hotel. Jika Lana tak membayar, Amanda memilih pulang sendiri dan malu akan Lana.


Binar jadi kasihan, mendekat ke Lana dan pihak penyelenggara. 


“Aku bantu kamu tapi ada Syaratnya!” ucap Binar kemudian. 


“Apa?” tanya Lana. 


“Kamu harus tanda tangi beberapa permintaanku!” ucap Binar mengerlingkan matanya.


Lana terpaksa mengangguk, membuang muka menggantinya dengan tembok tebal.


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Bersambung


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 251"