Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 69

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.

Novel yang Berjudul “ISTRI KECIL CEO LUMPUH “ novel yang baru setelah novel istri yang tak dianggap ,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


Kecelakaan


Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹


Erwin melajukan mobilnya. Dia seperti tak sabar untuk bisa segera sampai ke Apartemen nya. Dia ingin bertemu Raina. Dia ingin meminta maaf dan ingin mengajak Raina untuk memperbaiki semuanya dan mereka akan memulai dari awal.


Tit tit tit tit tit tit


Saat Erwin ingin menyebrang sebuah tronton datang diarah yang berlawanan.


Erwin membanting stir dengan keras


Brakkkkkkkkkkk


Brakkkkkkkkkk


Chittttttttttttttt


Mobil Erwin terpental diaspal. Mobil itu bahkan terbaling dengan kap yang berada diaspal dan ban diatas.


.


.


.


Pranggggggggggggg


Gelas yang dipegang Raina langsung terjatuh.


"Awwwwwwww". Rintih Raina saat pecahan kaca itu mengenai kakinya.


"Nyonya". Bik Yum menghampiri Raina "Apa anda baik-baik saja?". Tanya Bik Yum panik, ketika melihat kaki Raina sedikit berdarah.


"Tidak apa-apa Bik". Padahal dia menahan perih dikakinya.


"Biar Bik Yum, berikan luka di kaki Nyonya". Bik Yum memapah Raina duduk disofa.


"Terima kasih Bik. Maaf merepotkan". Ucap Raina tak enak hati.


"Tidak sama sekali Nyonya. Sudah tugas Bik Yum melayani dan membantu Nyonya". Ujar Bik Yum membuka kotak P3K.


Raina tersenyum hangat mendengar ucapan Bik Yum. Dia merasa memiliki seorang Ibu. Asisten rumah tangga suaminya ini sungguh wanita yang baik. Bik Yum melayani Raina dengan sabar dan penuh tanggung jawab. Raina merasa bersyukur, karena dia mendapatkan kasih sayang seorang Ibu yang tidak pernah dia dapatkan dari Ibunya, Astrid.


"Awwwwwwww".


"Maaf Nyonya. Bik Yum akan membersihkan luka Nyonya. Akan sedikit sakit Nyonya".


"Tidak apa-apa Bik. Lanjutkan saja".


Perasaan Raina tiba-tiba tidak nyaman. Hatinya gelisah tak menentu. Dia juga seperti panik. Berkali-kali Raina mengusap tengguknya yang terasa dingin.


"Anda baik-baik saja Nyonya?". Tanya Bik Yum


"Entahlah Bik. Perasaanku tiba-tiba tidak enak. Aku khawatir pada Erwin". Sahut Raina melemas. Dia jadi merindukan suaminya itu. Apalagi seharian ini beberapa kali Erwin menelponnya dan selalu menanyakan kondisinya.


"Tenanglah Nyonya. Tuan pasti baik-baik saja". Bik Yum berusaha menenangkan Raina "Nyonya tidak boleh berpikir keras nanti berpengaruh pada bayi didalam kandungan Nyonya".


"Iya Bik". Raina mengangguk paham


Drt drt drt drt drt


Ponsel Raina berdering dengan nyaring.


"Bik, bisa ambilkan ponsel saya".


"Tunggu sebentar Nyonya". Bik Yum langsung mengambil ponsel Raina yang terletak diatas nakas.


"Ini Nyonya". Bik Yum menyerahkan ponsel Raina.


"Terima kasih Bik".


Kening Raina berkerut saat melihat nomor baru diponselnya.


"Hallo".


"Apa?".


Ponsel ditangan Raina langsung terjatuh. Wanita hamil itu terdiam dan mematung. Air mata luruh dipipinya.


"Nyonya kenapa?". Tanya Bik Yum panik melihat Raina yang tiba-tiba diam dengan air mata mengalir dipipi nya.


"Nyonya". Bik Yum menguncang lengan Raina "Ada apa?". Tanya Bik Yum wajahnya menunjukkan kekhawatiran

"Bik, Erwin".


"Tuan Erwin, kenapa Nyonya?". Cecar Bik Yum.


"Erwin kecelakaan".


"Astaga Nyonya".


"Bik, ayo sekarang kita kerumah sakit".


Raina dan Bik Yum, bergegas keluar dari Apartemen. Dilobby mereka sudah ditunggu oleh supir pribadi Erwin. Erwin memang menyewa supir pribadi untuk mengantar kemana saja sang istri ingin pergi.


Didalam mobil Raina tak berhenti menangis didalam pelukkan Bik Yum. Wanita hamil itu panik bukan main. Takut jika terjadi sesuatu pada suaminya. Baru saja dia dan Erwin mau memulai dari awal kehidupan rumah tangga mereka, tapi ada lagi masalah yang menerpa mereka.


"Tenanglah Nyonya. Tuan Erwin pasti baik-baik saja". Ucap Bik Yum.


"Aku takut terjadi apa-apa pada suamiku Bik. Hiks hiks hiks". Tangis Raina pecah.


Sampai dirumah sakit, Raina dan Bik Yum segera masuk kedalam. Terlihat Raina tergesa-gesa. Bahkan dia sedikit berlari, meski ditegur oleh Bik Yum namun dia tak peduli dia hanya ingin melihat suaminya dan berharap Erwin akan baik-baik saja.


"Dad, Mom".


Raina menghampiri Keizo dan Pristy yang sudah menunggu diruang tunggu. Keizo memeluk istrinya yang sedang menangis dipelukkannya menangisi putra bungsunya.


Tak ada jawaban dari mertuanya. Keizo dan Pristy cuek-cuek saja dan tidak peduli pada menantu mereka. Apalagi setelah tahu penghianatan Raina membuat mereka tak suka pada menantunya itu.


Raina terduduk dengan lemes. Seluruh tubuhnya tak bertenaga. Air mata masih menganak dikelopak matanya. Dia tidak bisa jika tidak menangis. Raina takut kehilangan Erwin. Dia mencintai suaminya itu dengan tulus dan tidak mau terjadi sesuatu pada suaminya.


"Raina".


"Ayah. Ibu". Robby dan Astrid juga datang kerumah sakit setelah mendengar kabar bahwa Erwin kecelakaan.


"Bagaimana keadaan Erwin?". Tanya Astrid menghampiri putrinya.


"Dia masih diperiksa". Jawab Raina sendu.


Astrid dan Robby ikut duduk diruang tunggu. Tampak wajah gusar dikedua pasangan itu. Jangan sampai Erwin kenapa-kenapa. Bisa gagal rencana mereka memeras Erwin.


"Erwin, semoga kau baik-baik saja. Ku mohon jangan tinggalkan aku. Aku mencintaimu. Aku tidak mau kehilangan'mu. Aku tidak bisa hidup tanpamu". Batin Raina menahan tangis.


Dokter dan beberapa perawat keluar dari ruangan Erwin


"Dok bagaimana keadaan putra kami?". Cecar Keizo menghampiri dokter


"Tuan Erwin, mengalami pendarahan hebat dan kami sudah mengeluarkan beberapa darah yang membeku dalam tubuhnya. Tuan Erwin juga sudah melewati masa kritis nya. Hanya saja dia belum sadar karena pengaruh obat bius". Jelas dokter.


"Apa ada masalah lain dok?". Tanya Keizo lagi.


Dokter itu menghela nafas berat "Maaf Tuan, dengan berat hati saya harus katakan bahwa Tuan Erwin mengalami lumpuh permanen dibagian kakinya".


Deg


Jantung Raina seperti berhenti berdetak mendengar apa yang diucapkan dokter.


"Maksud Dokter, Erwin lumpuh?". Tanya Pristy memastikan.


"Iya Nyonya. Ini akibat benturan keras yang dialami Tuan Erwin saat kecelakaan". Sahut dokter.


"Apa putra kami bisa disembuhkan Dok?". Tanya Pristy dengan isak tangis.


"Maaf Nyonya, ini adalah lumpuh permanen. Seluruh sendi Tuan Erwin sudah mati dan tidak bisa berfungsi. Kakinya mati rasa dan tidak merasakan apa-apa ". Sahut dokter.


Tubuh Pristy terasa melemah. Persendian nya seakan terasa rontok. Wanita paruh baya itu menangis dengan histeris memikirkan nasib putra bungsunya.


Begitu juga dengan Keizo. Dia tidak menyangka jika Erwin juga akan mengalami kelumpuhan seperti Edgar. Hati Keizo bagai dicabik-cabik mendengar kondisi putranya.


Raina menutup mulutnya tak percaya. Suami tampan berbadan kekar. Pria kaya yang mencuri hatinya. Kini harus hidup duduk dikursi roda seumur hidupnya.


"Erwin". Gumam Raina.


Robby maju selangkah "Jika pria itu lumpuh dan tidak bisa memberikan uang padamu. Sebaiknya tinggalkan dia dan gugurkan bayi dalam kandungan mu. Ayah akan mencari pria kaya yang mau menikahimu dan menjadi suamimu". Bisik Robby.


Mata Raina membulat mendengar ucapan Ayahnya. Dia menggeleng tak percaya. Yang ada di otak Ayahnya hanyalah uang dan uang. Sedangkan dia akan menjadi tumbalnya.


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn



Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 69"