Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 67

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ISTRI KECIL CEO LUMPUH “ novel yang baru setelah novel istri yang tak dianggap ,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹


Erwin meninggalkan villa Edgar. Dia mengurungkan niatnya bertemu sang Kakak. Entah perasaan apa yang Erwin rasakan. Dia sendiri tidak bisa mendeskripsikan nya. Perasaan bersalah. Penyesalan membuatnya tak bisa berkutik.


"Maafkan aku Eidra hiks hiks".


Erwin menangis sejadi-jadinya. Dia menyesal karena pernah berpikir merebut Eidra dari Edgar. Dia juga menyesal pernah merencanakan sesuatu untuk memisahkan Edgar dan Eidra. Sekarang Erwin paham bahwa Eidra memang hanya tercipta untuk Edgar


Sejak kehadiran Eidra dalam kehidupan Edgar membuat Kakak nya itu hidup kembali. Banyak sekali perubahan yang Edgar alami sejak mengenal Eidra. Hidupnya juga berwarna. Punya tujuan. Dan sekarang Erwin bisa melihat sendiri bagaimana dengan sabarnya Eidra membantu suaminya berdiri. Seorang istri yang telah berkorban untuk merawat suaminya. Bahkan mencintai suaminya tanpa memandang fisik dan kondisi suaminya.


Erwin juga menyesal karena dirinya, Eidra disakiti oleh Raina. Seandainya dia tidak membawa nama Eidra didalam kehidupan rumah tangganya. Eidra pasti tidak akan disakiti seperti ini. Penyesalan Erwin membuatnya juga sadar pada perasaan Raina. Wajar saja jika istrinya itu mengambil jalan pintas agar dicintai olehnya, karena ternyata rasa sakit tidak memandang resiko.


"Maafkan aku Raina". Gumam Erwin sambil menyetir air mata berderai dipipi tampannya "Harusnya dari awal aku sadar bahwa Eidra hanya untuk Kak Edgar. Aku terlalu berambisi mendapatkannya hingga membuatmu terluka. Maafkan aku. Maafkan aku". Erwin terus bermonolog sendiri sambil menyetir dengan kecepatan tinggi.


Erwin meronggoh ponselnya. Dia mencari nama istrinya. Entah perasaan apa yang membawanya ingin menghubungi Raina. Untung saja beberapa waktu lalu dia menyimpan nomor ponsel istrinya.


"Hallo Erwin". Sapa suara ramah diseberang sana.


Erwin mengigit bibir bawahnya menahan tangis. Wanita yang dia abaikan ini tetap memperlakukan nya dengan baik.


"Raina".


"Iya Erwin? Apa kau baik-baik saja?". Tanya Raina sedikit panik diseberang sana.


"Aku baik-baik saja. Apa kau sudah makan?".


Tak ada sahutan diseberang sana mungkin terkejutnya karena ini pertama kalinya Erwin menanyakan hal seperti itu pada Raina.


"Raina".


"Ehhh iya Erwin. Aku masih disini". Ujar Raina.


"Apa kau sudah makan? Apa sudah minum vitamin dan susu dari dokter?". Cecar Erwin.


"S-sudah. Aku sedang membereskan kamar". Sahut suara gugup dan juga senang sebenarnya.


"Suruh Bik Yum saja. Kau sebaiknya istirahat dan jangan lelah". Pesan Erwin.


"Tapi.........".


"Menurutlah Raina". Tegas Erwin.


"Baik".


Erwin mematikan ponselnya. Perasaannya sedikit tenang saat mendengar suara istrinya. Mungkin ini terlambat dan dia belum mencintai Raina. Tapi Erwin akan berusaha membuka hati untuk Raina. Menerima istrinya dan calon anak mereka.


Erwin akan belajar menerima Raina. Dia akan belajar melupakan penghianatan Raina yang berselingkuh dengan pria lain. Meski setiap kali mengingatnya hati Erwin selalu sakit, tapi dia akan berusaha. Erwin sadar Raina melakukan hal itu adalah karena keegoisan nya sendiri. Seandainya dia menerima istrinya dari awal. Pasti Raina tidak akan bertindak nekat seperti ini.


Erwin juga akan memulai segalanya dengan Raina. Dia akan melupakan Eidra, menghapus cintanya terhadap Kakak iparnya itu. Meski sangat sulit, namun Erwin takkan membiarkan hatinya larut dalam perasaan yang salah.


Saat melihat Edgar dan Eidra bahagia, Erwin tak tega menghancurkan mereka. Meski rasa bencinya terhadap Edgar tak berkurang tapi saat melihat bagaimana sabarnya Eidra membantu suaminya berdiri membuat Erwin paham bahwa cinta yang tulus hanya dimiliki oleh mereka yang rela berkorban.


.


.


.


Raina berjingkrak senang saat suaminya menelponnya. Bahkan Ibu hamil itu melompat-lompat diatas kasur, seperti anak kecil yang tengah mendapat mainan.


"Sayang, Ayah menelpon kita. Ayah menelpon kita sayang". Seru Raina mengelus perutnya yang sudah membuncit "Sayang Ayah telpon kita. Apa Ayah sudah menerima kehadiran kita?". Raina terus berjingkrak bahagia. Ini adalah pertama kalinya Erwin menelponnya setelah pernikahan mereka. Rasa bahagia menyelimuti hati Raina.


"Erwin".


Raina guling-guling diatas kasurnya saking senangnya. Raina tak menyangka jika Erwin menelponnya siang ini. Dia bahagia. Dia senang. Bayi dalam kandungan nya juga terlihat senang, terbukti dengan pergerakan nya didalam perut Raina. Apakah ini awal dari kebahagiaan Erwin dan Raina? Semoga saja.


"Bagaimana kalau aku masak saja untuk Erwin? Tapi bukankah dia dikantor nya? Aku tidak tahu kantornya dimana?". Gumam Raina lemes "Aku buat sesuatu saja untuknya. Dia pulang kan malam, pasti lelah dan juga lapar".


Dengan hati gembira Raina berjalan kedapur dengan senyum yang tak memudar. Rasanya masih seperti bermimpi ketika suaminya menghubungi nya dan menanyakan apakah dia sudah makan? Bukankah itu pertanyaan yang sangat langka?


"Selamat siang Nyonya". Sapa Bik Yuk yang baru membereskan beberapa baranh didapur.


"Selamat siang juga Bik". Senyum manis Raina.


"Seperti nya Nyonya sangat bahagia?". Ujar Bik Yum.


"Iya Bik. Tadi suamiku menelpon dan menyuruh ku makan siang sekaligus minum susu dan vitamin". Jelas Raina antusias.


Bik Yum tersenyum hangat. Dia sudah tahu selut belut rumah tangga Erwin dan Raina.


"Iya Nyonya".


"Ohh ya Bik. Makanan kesukaan suamiku apa ya?". Tanya Raina sambil membuka kulkas.


"Tuan sangat suka, makanan seafood Nyonya. Saya sudah membeli bahan masakan. Jika Nyonya mau memasak untuk Tuan. Dikulkas semuanya sudah siap Nyonya". Jelas Bik Yum


"Terima kasih Bik". Senyum Raina mengambil beberapa kepiting, cumi-cumi dan udang berukuran besar didalam kulkas.


"Bik, aku belum pernah memasaknya. Bisakah Bik Yum membantuku. Aku ingin suamiku makan dengan lahap, dia pasti lapar setelah pulang dari kantor". Seru Raina dengan semangat mengeluarkan beberapa sayuran dari kulkas.


"Tentu saja Nyonya. Mari saya bantu".


Raina memasak dengan semangat 45. Senyum mengembang diwajah cantiknya. Dia menjempol rambutnya asal, sehingga aura kecantikan Ibu hamil itu semakin terlihat saja.


"Masukkan apa lagi Bik?". Tanya Raina.


"Masukkan udangnya Nyonya. Kasih sedikit sambal, Tuan Erwin menyukai makanan pedas". Ujar Bima Yum sambil tersenyum hangat.


Raina mengangguk dan melakukan seperti yang diperintahkan Bik Yum padanya.


Cukup lama Raina dan Bik Yum berkutat dengan alat-alat dapur. Raina yang belum terbiasa, harus membiasakan diri. Dia tidak ingin suaminya kelaparan. Cantik saja tidak cukup jika tidak bisa memasak pikir Raina.


Makanan yang di masak Raina dan Bik Yum pun telah siap disajikan.


"Bik, masukkan kedalam pendingin saja dulu. Suamiku datangnya malam, nanti setelah dia datang baru dipanaskan". Ujar Raina.


"Iya Nyonya". Bik Yum memasukan makanan yang mereka masak kedalam pendingin.


"Bik, aku sangat ingin makan rujak. Apakah Bik Yum bisa membuatkan nya untukku?". Pinta Raina sambil mengelus perutnya.


"Tapi bukankah Tuan melarang Nyonya memakan makanan pedas?". Ujar Bik Yum heran.


"Ini permintaan bayiku Bik. Sedikit saja tidak apa-apa. Jangan sampai suamiku tahu". Ucap Raina tersenyum ramah berharap Bik Yum mau menuruti permintaan nya.


"Baik lah Nyonya".


Raina benar-benar ingin memakan rujak. Dia sudah hampir ileran gara-gara menahan untuk tidak memakan barang itu.


Bersambung....


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn



Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 67"