Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 65

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ISTRI KECIL CEO LUMPUH “ novel yang baru setelah novel istri yang tak dianggap ,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


Mencoba


Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹


Raina bangun pagi sekali, dia harus mencoba dan memulai hidup baru bersama suaminya. Raina bahagia karena Erwin memberinya kesempatan untuk memperbaiki segalanya.


"Selamat pagi Nyonya". Sapa seorang wanita paruh baya.


"Pagi juga Bik". Sahut Raina.


"Saya Bik Yum Nyonya. Saya ditugaskan Tuan untuk membantu anda". Jelas Bik Yum.


"Ohh iya Bik selamat datang di apartemen Bik". Senyum Raina lembut.


"Terima kasih Nyonya. Kalau begitu saya permisi ke dapur dulu menyiapkan sarapan untuk anda dan Tuan".


"Saya bantu Bik". Pinta Raina.


"Tidak usah Nyonya". Tolak Bik Yum.


"Tidak apa-apa Bik. Saya ingin menyiapkan sarapan untuk suami saya. Sekalian saya mau belajar masak". Ujar Raina.


"Ya sudah ayo Nyonya".


Raina berjalan menuju dapur. Dapur ini pernah menjadi saksi saat dia berjuang belajar masak. Dia memang hidup dalam kemewahan tapi tidak kebahagiaan. Robby dan Astrid memang orangtua yang selalu memenuhi kebutuhan Raina tanpa kekurangan sedikitpun. Sehingga Raina tidak biasa mandiri dengan alat-alat dapur.


.


.


.


.


Erwin mengeliat dibalik selimut tebalnya. Pria itu langsung duduk dan mengumpulkan nyawanya yang hilang.


Erwin menyimak selimutnya dan segera turun menuju kamar mandi dan membersihkan diri. Dia juga harus bersiap-siap kekantor. Selama Raina masuk rumah sakit, selama itu juga dia meninggalkan pekerjaan kantor.


Erwin bersiap-siap dia memakai kemeja putih serta dasi berwarna Dongker dan jas yang senada. Tak lupa sepatu pantofel yang harganya ratusan juta ikut menghiasi kaki jenjang. Dia menyisir rambutnya ke belakang dengan rapih. Erwin terlihat tampan.


Erwin keluar dari kamarnya dan menuju meja makan. Dia memang menugaskan satu pelayan untuk membantu istrinya di Apartemen serta mengerjakan dan membersihkan debu-debu di apartemen nya.


"Erwin". Sapa Raina ramah "Sarapan dulu Win". Suruh Raina menarik kursi untuk suaminya.


"Terima kasih Raina". Sahut Erwin wajahnya masih datar.


Raina mengambilkan makanan untuk suaminya. Ini pertama kalinya karena dulu dia tidak pernah memperlakukan dan melayani suaminya dengan baik tapi sekarang dia ingin mencoba untuk memulai dari awal lagi.


"Silahkan Win".


"Ikutlah sarapan". Ajak Erwin.


Raina mengangguk lalu mengambil beberapa makanan untuk dirinya. Untung saja pagi ini dia tidak mual-mual. Biasanya setiap pagi dia mengalami morning sickness, tapi syukurnya sekarang sudah berkurang sejak dia dirawat dirumah sakit.


"Win".


"Iya?". Sahut Erwin setelah di meminum air.


"Apa kau sudah memaafkan ku?". Erwin hanya terdiam dan tidak tahu harus jawab apa "Aku ingin mencoba untuk memulai hubungan kita sebagai pasangan suami istri pada umumnya. Aku tahu aku salah. Aku sudah menghianati mu dan aku juga sudah jahat pada Ei. Tapi aku mau berusaha memperbaiki semuanya". Ucap Raina menatap Erwin yang terdiam.


"Aku butuh waktu Raina. Maaf mungkin aku sedikit dingin padamu. Aku hanya melupakan apa yang sudah kau lakukan padaku. Aku juga mencoba membuka hati. Ternyata memang berat. Tapi aku berusaha. Aku harap kau benar-benar berubah dan tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama terutama menyakiti Eidra. Aku akan berusaha mencintai mu tapi butuh waktu dan kumohon jangan membuatku ragu". Erwin menyambar tas nya.


"Jaga diri. Jangan lupa minum vitamin dan susunya. Jangan makan, makanan pedas dan istirahat lah". Setelah berpesan Erwin langsung meninggalkan istrinya.


Raina menatap punggung Erwin yang menghilang dibalik pintu apartemen. Wanita hamil itu tampak menghela nafas panjang. Sekarang yang ada dipikiran Raina adalah kebingungan. Hidupnya berada diantara kehidupan dan kematian.

"Bagaimana ini?". Gumam Raina resah


Lisna terus mengancam dan begitu juga dengan Robby sementara yang dipertaruhkan adalah anak dalam kandungan nya. Sementara cintanya juga dipertaruhkan oleh keegoisan orang-orang yang tidak tahu cara mensyukuri hidup.


.


.


.


.


Orlando menghela nafas panjang melihat Lisna yang bersolek didepan cermin.


"Lisna".


"Iya sayang?". Lisna menoleh sambil memasang anting ditelingannya "Ada apa?". Tanya Lisna menghadap suaminya.


"Apa kau lupa dengan perjanjian kita?". Orlando menatap istrinya tajam.


"Maaf sayang, aku tidak bisa mengikuti perintah mu. Aku tidak biasa. Aku takut jika nanti tanganku kasar dan kau tahu kan bahwa aku tidak pernah membuat sarapan". Sahut Lisna


Orlando menggeleng sambil menghela nafas panjang. Mau menyesal juga tidak bisa. Mau dikembalikan bukan barang. Dia sudah beristri tapi dia merasa masih single dan belum memiliki siapa-siapa.


"Tujuanmu menikah apa? Apa kau tahu tugas seorang istri? Apa kau tahu bagaimana melayani suami? Dan aku sudah melarangmu untuk bekerja di dunia model dan bahkan meminta kau untuk resign, tapi sepertinya kau lebih memilih karier dari pada aku". Ucap Orlando tak habis pikir "Bagaimana aku bisa membuka hati dan mencintai mu sedangkan sikapmu saja membuat ku berpikir dua kali". Ujar Orlando.


"Sayang maafkan aku. Aku akan mencoba menjadi istri yang baik untukmu". Lisna memegang lengan suaminya.


"Kau selalu mengucapkan kata yang sama Lisna dan kau juga tidak pernah mencobanya". Ucap Orlando kecewa "Jika memang kau tidak menganggap pernikahan ini ada, sebaik nya kau jujur saja dan kita bisa berpisah".


Orlando keluar dari kamarnya dan meninggalkan Lisna yang masih bingung.


"Tidak. Tidak. Kak Orland tidak boleh menceraikanku". Ujar Lisna dengan wajah panik "Tapi aku juga tidak bisa berhenti dari pekerjaanku. Pekerjaan ini yang memberiku uang. Sedangkan Kak Orland tidak". Ucap Lisna.


"Ahhh aku sudah bersusah payah mendapatkannya masa iya aku harus melepaskannya begitu saja. Tidak. Tidak". Lisna berjalan mondar-mandir seperti orang kebingungan. Padahal sangat gampang jika dia ingin Orlando mencintai nya, jadilah istri yang baik dan layani suami dengan seharusnya.


Orlando menarik nafas dalam sambil menentang tas dokternya. Setiap pagi drama yang sama selalu terjadi yaitu menceramahi istri artisnya itu. Jika bisa dikembalikan seperti barang bekas ingin rasa nya Orlando mengembalikan Lisna pada kedua orangtuanya.


"Sarapan lah Nak". Margaretha mengolesi rotinya untuk kedua putranya.


"Kenapa Kak?". Tanya Oscar heran melihat wajah kusut Kakaknya. Sejak menikah Orlando semakin terlihat berantakan.


"Seperti biasa". Jawab Orlando duduk dan menyambar roti yang diolesi oleh Margaretha.


"Mana istrimu?". Tanya Oscar lagi tak melihat Lisna bersama Kakak nya.


Orlando mengedipkan bahunya tanda tidak tahu. Dia malas harus membahas tentang wanita itu. Lisna sama sekali tak berubah.


Tidak lama kemudian Lisna datang menyusul. Dia sudah cantik dengan gaun mahal yang melekat ditubuhnya, pagi ini dia ada pemotretan yang mengharuskan nya pagi-pagi sudah berada dilokasi.


"Pagi semua. Pagi Kak". Lisna duduk disampingnya.


"Pagi Nak. Silahkan sarapan". Jawab Margaretha ramah. Meski dia tidak menyukai menantunya namun dia berusaha menerima kehadiran Lisna sebagai menantu nya.


**Bersambung......


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn



Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 65"