Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 64

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ISTRI KECIL CEO LUMPUH “ novel yang baru setelah novel istri yang tak dianggap ,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


Pulang


Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹


Setelah tiga hari dirawat dirumah sakit, dan melakukan berbagai pemeriksaan serta mengacek kondisi kandungan nya, hari ini Raina dia perbolehkan pulang oleh dokter.


Raina juga menjalani beberapa pelatihan mental dan psikologis. Karena mental wanita hamil itu bermasalah, akibat tekanan dan banyaknya kejadian yang terjadi padanya.


Erwin selalu berada disamping Raina, meski wajah pria itu dingin dan tak bersahabat namun dia sama sekali tidak meninggalkan istri nya.


"Ayo".


Erwin mendorong kursi roda Raina meninggalkan ruang rawat inap. Erwin dibuat pusing oleh media yang mengejar mereka serta para wartawan yang berlomba-lomba ingin mewawancarai Raina. Untung saja, dia memiliki banyak relasi sehingga bisa menghindar dan kabur tanpa harus menjawab pertanyaan media.


"Pelan-pelan". Erwin mengendong istrinya masuk kedalam mobil.


"Terima kasih Erwin". Senyum Raina ramah.


Erwin hanya menjawab dengan anggukkan tanpa suara.


Erwin menjalankan mobilnya meninggalkan rumah sakit. Sepanjang perjalanan tidak ada obrolan diantara kedua pasangan suami istri itu.


Untung saja Lisna cepat mengurus kebebasan Raina dan itu semua tidak lepas dari keinginan Eidra untuk membebaskan Kakak nya. Sehingga Raina dibebaskan dari penjara, padahal Edgar sangat keberatan membebaskan wanita iblis itu. Namun Edgar tidak tega menolak keinginan istri kecilnya. Apalagi keinginan Eidra adalah sesuatu yang mutlak dan tidak menerima penolakkan.


Erwin membawa Raina ke Apartemen miliknya. Apartemen yang sudah lama tidak dia kunjungi sejak berpisah dengan Raina. Erwin berencana membawa Raina tinggal bersama kedua orang tuanya. Namun, saat mendengar penolakan Pristy, akhirnya Erwin memilih membawa istrinya ke apartemen miliknya.


Erwin mengendong Raina masuk kedalam apartemen. Tangan Raina melingkar dileher suaminya. Raina masih tak percaya jika sekarang dia sedang bersama pria yang dia cintai. Raina juga tidak percaya jika saat ini Erwin mengendongnya dengan telaten dan juga sabar.


Erwin membawa Raina masuk kedalam kamarnya. Dia meletakkan Raina dengan pelan dan sabar takut jika sampai wanita itu sakit lagi.


"Istirahat lah, jika butuh apa-apa panggil saja aku. Aku akan menugaskan pelayan untuk membantumu". Erwin menyelimuti tubuh istrinya.


"Erwin". Raina mencengkram tangan suaminya.


"Ada apa?". Tanya Erwin dingin.


"Maaf". Lirih Raina pelan.


"Lupakan". Erwin melepaskan tangan istrinya "Jaga kesehatan dan jaga dia untukku". Ujar Erwin melirik perut istrinya yang hampir sedikit membuncit.


"Terima kasih Erwin".


"Aku pamit".


Erwin keluar dari kamar Raina dengan perasaan tak karuan. Dia masih belum bisa melupakan penghianatan Raina. Meskipun bayi dalam kandungan Raina adalah darah dagingnya, namun tetap saja sakitnya dikhianati masih melekat dihatinya.


Erwin masuk kedalam kamarnya dan menghempaskan tubuhnya diranjang king size miliknya.


"Kenapa susah sekali membuang rasa sakit ini?". Erwin mengusap dadanya "Raina". Gumam Erwin frustasi "Kenapa Raina? Kenapa harus dirimu? Kenapa aku tidak bisa melupakan bagaimana kau bersetubuh dengan pria itu?". Gumam Erwin memejamkan matanya menahan sakit didadanya.


Awalnya Erwin tidak mau menerima Raina. Namun saat Brayn menyarankan untuk melakukan tes DNA pada bayi dikandungan Raina dan hasil tes itu membuktikan bahwa Erwin adalah Ayah biologis bayi itu dan akhirnya Erwin memutuskan untuk memberikan Raina kesempatan meski hatinya sakit dan tidak bisa melupakan semua yang Raina lakukan padanya.


Perkataan Eidra juga masih terngiang dipikiran Erwin. Memberi Raina kesempatan? Membuka hati untuknya? Dan belajar mencintainya? Ternyata semua itu tidak mudah, Erwin harus berperang dengan isi kepalanya. Semakin dia melihat Raina semakin rasa sakit itu menjalar dihatinya. Namun saat teringat dengan bayi dalam kandungan istrinya membuat hati Erwin seketika melembut.


"Eidra, apa yang harus aku lakukan? Kenapa susah sekali melupakan rasa sakit yang Raina tanamkan? Dia menyakitiku. Dia juga menyakiti mu. Tapi kenapa kau menyuruhku memberinya kesempatan? Apa ini tidak berlebihan? Dan ini juga kenapa dengan jantungku harus berdegup saat didekatnya?". Ucap Erwin menarik nafas dalam.


Erwin tidak tenang dengan pikirannya sendiri. Sekarang dia paham bagaimana sakitnya disakiti dan dilukai, dia paham sekarang bagaimana perasaan Edgar saat dia ditinggal pergi oleh kekasihnya dalam keadaan koma dan itu membuat Erwin menyadari bahwa luka yang diturihkan seseorang tidak akan bisa diobati dengan cinta


.


.


.


Raina mengelus perutnya dengan senyum lebar


"Kita akan berjuang ya Nak, untuk membuat Ayah menerima kita. Maaf sudah membuatmu hampir lahir tanpa Ayah tapi sekarang Ibu berjanji akan membuat Ayah selalu berada disamping kita". Ucap Raina berbicara dengan bayi dalam perutnya.


Drt drt drt drt drt drt drt


Ponsel Raina berbunyi. Segera wanita itu mengangkat ponselnya.


"Kak Lisna". Gumam Raina membaca nama yang tertera disana.


"Hallo Kak".


"Kau tidak lupa kan dengan rencana awal kita?". Ujar suara diseberang sana.


"Aku masih mengingatnya. Tenang saja". Sahut Raina mengelus perutnya.


"Satu lagi jika kau sampai gagal, bayi dalam kandungan mu adalah ancaman". Ancam suara disana "Kita hancurkan Eidra bersama-sama. Dia tidak boleh bahagia". Lanjut nya.


"Aku paham Kak. Tapi aku tidak bisa menjamin jika ini berhasil. Aku hanya ingin membuat Erwin mencintaiku. Masalah Eidra, selama Erwin bisa menerima ku. Aku tidak akan menganggunya". Ucap Raina datar.


"Heii wanita bodoh. Erwin tidak akan pernah mencintaimu. Jadi lupakan saja". Geram suara diseberang sana.


"Kau bukan Tuhan yang bisa mengatur segalanya. Yang kuinginkan hanya Erwin. Jika Erwin masih mencintai Eidra maka aku juga akan terus menganggu Eidra. Namun jika Erwin melepaskan Eidra maka aku juga tidak akan pernah menganggu Eidra". Setelah berbicara Raina langsung menutup telponnya dan tidak mau lagi mendengar ucapan Lisna


Raina memejamkan matanya. Haruskah dia menghancurkan Eidra? Meski dia membenci adiknya itu namun dia tidak tega harus menghancurkan kebahagiaan Eidra. Tapi jika dia tidak melakukan nya anak dalam kandungan nya akan menjadi ancaman. Lalu bagaimana dengan Erwin?


"Apa yang harus kita lakukan Nak? Apa Ibu akan menghancurkan Eidra agar dia tidak bahagia? Tapi Ibu tidak tega. Jika Ibu tidak melakukannya maka kau yang akan jadi ancaman. Maafkan Ibu Nak". Lirih Raina.


Kembali Raina meratapi nasib hidupnya. Dari kecil dia tidak pernah merasakan bahagia. Satu-satunya orang yang peduli padanya hanya Eidra. Eidra yang selalu menemaninya setiap waktu.


Namun entah kenapa dia bisa iri dan membenci adiknya itu. Harusnya sebagai Kakak dia bisa menjadi contoh yang baik untuk Eidra. Tapi tetap saja dia tidak bisa mengenyahkan perasaan dengki dan irinya.


"Ei, kau adalah adikku. Kau sangat baik dan bahkan membebaskanku. Harusnya aku bersyukur memiliki adik sepertimu. Tapi kenapa aku tidak bisa berbohong bahwa aku iri padamu. Iri apa yang kau miliki. Aku harus bagaimana Ei?". Gumam Raina memejamkan matanya merasakan sakit dihati dan dadanya.


**Bersambung.......


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn



Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 64"