Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 62

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ISTRI KECIL CEO LUMPUH “ novel yang baru setelah novel istri yang tak dianggap ,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


Sindrom Couvade


Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹


"Huweekkkkkkkkkkkk".


Eidra mengucek matanya saat mendengar suara orang yang mual-mual dari tadi.


Eidra mengumpulkan nyawanya lalu terduduk dan menatap punggung sang suami.


"Tuan Suami". Tangan Eidra terulur menyentuh punggung suaminya "Kenapa?". Tanya Eidra.


"Huwekkkkkkkkk".


"Tuan Suami". Eidra mulai panik. Dia turun dari ranjang dan mengambil ember.


"Ayo Tuan Suami muntahkan saja". Suruh Eidra tanpa rasa jijik


"Huwekkkkkkkkk".


"Huwekkkkkkkkk".


Edgar memuntahkan semua isi perutnya. Dari semalam perutnya diserasa dikocok dan tusuk-tusuk sesuatu.


"Tuan Suami". Eidra merasa iba melihat suaminya sekaligus panik dan khawatir.


"Minum dulu". Edgar bersandar sambil menerima gelas dari tangan Istrinya "Apa Tuan Suami sakit? Wajahmu terlihat pucat sekali? Apa masuk angin?". Cecar Eidra.


Edgar menggeleng "Aku tidak tahu Istri Kecil, perutku serasa dikocok-kocok". Keluh Edgar sambil memejamkan matanya. Nafasnya masih memburu keringat dingin membasahi kening dan bagian wajah lainnya.


"Tunggu sebentar aku periksa ya".


Eidra mengambil alat pengacek suhu dan menyempitkannya diketiak Edgar. Lalu, dia mengambil alat tensi untuk mengacek tekanan darah suaminya.


"Normal. Badannya juga tidak panas". Gumam Eidra menempelkan punggung tangannya di kening Edgar.


"Aku minta tolong Kak Julio saja untuk panggilkan Dokter". Eidra segera meronggoh ponselnya lalu menghubungi Julio agar memanggil Dokter pribadi Edgar.


Kondisi Edgar sangat mengkhawatirkannya. Mata panda, bahkan terlihat hitam dibagian kantung matanya. Dia juga sangat pucat dan apa saja yang masuk kedalam perutnya selalu dimuntahkan.


"Tuan Suami". Lirih Eidra sangat kasihan melihat kondisi suaminya. Bahkan dia belum mandi saat bangun tidur.


"Dimana yang sakit? Tunggu sebentar ya, Dokter akan datang memeriksamu". Ujar Eidra lembut


Edgar mengangguk dengan wajah lemesnya. Seluruh tenaganya serasa habis, karena pagi-pagi dia sudah muntah. Kepalanya juga pusing bukan main dan lebih anehnya dia tidak mampu mencium bau istrinya. Biasanya bau wangi tubuh Eidra adalah candunya.


"Aku urutnya". Edgar hanya mengangguk saat Eidra mengurut kaki dan tangannya lalu mengelus perutnya dengan minyak telon.


Sungguh Eidra tak sanggup melihat kondisi Edgar. Apa sebenarnya penyakit yang diderita suaminya? Karena ketika Eidra mengacek kondisi Edgar semua nya normal. Bahkan suhu badannya tidak panas. Tekanan darahnya juga normal, tapi kenapa wajahnya sangat pucat dan membuat Eidra panik bukan main.


Tidak lama kemudian Julio dan seorang Dokter tampan masuk kedalam kamar Edgar dan Eidra.


"Nona". Panggil Julio.


Eidra langsung menoleh dan berdiri "Kak Julio". Sahut Eidra "Tuan Dokter, tolong periksa suamiku. Apa penyebab dia muntah-muntah? Wajahnya juga sangat pucat. Dia tidak bisa makan. Semua makanan yang masuk kedalam perutnya habis dimuntahkan. Bahkan dia tidak mampu mencium bau badanku, padahal dia sangat suka memelukku". Jelas Eidra. Julio dan Dokter itu sampai bingung mendengar ocehan Eidra yang seperti mesin jahit.


Julio berkali-kali menghembuskan nafas kasar. Jika Edgar irit bicara maka berbanding terbalik dengan Eidra yang seperti mesin jahit saat berbicara.


"Permisi Nona, biar saya periksa". Ujar sang dokter.


"Silahkan Dok". Eidra memberi ruang.


Dokter pun memeriksa keadaan Edgar, dengan sabar dan telaten. Edgar adalah pasien kelas atasnya, gaji yang diberikan Edgar padanya sangat besar.


Sementara Edgar memejamkan matanya lemah. Seluruh tenaga dan energi nya menghilang dan dia tidak memiliki tenaga walau hanya untuk duduk.


"Bagaimana Tuan Dokter?". Tanya Eidra saat sang dokter memasukkan kembali alat-alat medisnya.


Dokter itu menampilkan senyum ramah "Tidak ada apa-apa Nona. Tuan Edgar mengalami Sindrom Couvade atau kehamilan simpatik terhadap Ibu hamil".


"Sindrom Couvade?". Beo Eidra tak mengerti. Dia dokter tulang bukan spesialis kandungan.


"Iya Nona. Atau biasa kita kenal dengan ngidam, biasa juga mengalami morning sickness saat usia kandungan memasuki trimester". Jelas dokter itu dengan sabar dan senyum mengembang.


"Tapi saya yang hamil, kenapa suami saya yang ngidam Tuan Dokter?". Tanya Eidra bingung, dia menatap suaminya yang terlelap dengan wajah pucat.


"Karena kuatnya cinta dan ikatan batin yang mengikat. Sehingga suami juga bisa mengalami ngidam Nona". Jelas sang Dokter.


"Ohhhh seperti itu". Sahut Eidra "Apakah lama dia akan seperti ini Tuan Dokter?". Tanya Eidra lagi. Bukan apa, dia sangat kasihan jika suaminya harus mengalami Sindrom Couvade selama sembilan bulan.


"Tergantung dari masa kehamilan Nona, bisa berminggu-minggu, berbulan-bulan atau sampai menjelang lahiran". Senyum dokter itu "Ini obat pereda mual dan vitamin untuk Tuan. Boleh diminum sebelum makan atau setelah makan". Dokter memberikan kantong plastik berwarna putih kepada Eidra.


"Terima kasih Dokter". Ucap Eidra mengambil.


"Kalau begitu saya permisi Nona".


Eidra menghela nafas lalu menatap suaminya yang terlelap. Harusnya dipagi seperti ini mereka berdua sedang berdebat mandi dikamar mandi. Eidra juga biasanya menyiapkan sarapan pagi untuk suaminya. Namun pagi ini sungguh jauh berbeda, kondisi suaminya cukup memperihatinkan.


"Tuan Suami, maafkan aku ya. Harusnya aku yang mengalami hal ini tapi justru dirimu. Semoga ini tidak lama, dan kau bisa tersenyum lagi padaku". Eidra menggengam tangan suaminya. Tangannya jahil menoel-Noel hidung mancung pria yang berstatus suaminya itu.


"Aku berjanji akan menjaga anak kita dengan baik. Serta menjagamu juga. Semangat Tuan Suami, kau segalanya untukku". Eidra mengecup punggung tangan suaminya.


Mata Edgar terbuka mendengar ucapan sang istri. Tatapan nya teralih pada wanita cantik yang tengah menyambut nya dengan senyum.


"Istri Kecil".


"Tuan Suami". Senyum Eidra mengembang "Dimana yang sakit? Ayo katakan padaku". Cecar Eidra.


Edgar menggeleng "Tidak ada. Mual ku sudah berkurang. Tapi aku senang". Senyum Edgar mengembang. Dia mendengar semua penjelasan dokter.


"Senang kenapa Tuan Suami?". Tanya Eidra heran dan bingung.


"Karena aku bisa merasakan menjadi Ibu hamil. Aku bisa merasakan penderitaanmu. Aku bisa merasakan betapa beratnya berjuang menjadi seorang Ibu". Senyum Edgar tangannya terulur menggapai wajah cantik istrinya yang belum mandi.


Mata Eidra berkaca-kaca "Tapi aku kasihan padamu. Kau terlihat menderita". Lirih Eidra menatap suaminya dengan mata yang berkaca-kaca. Seakan air matanya sudah membentuk bendungan. Bukan air mata sedih tapi air mata bahagia.


"Tidak Istri Kecil. Aku menikmati nya. Aku malah bahagia, karena bisa merasakan rasa sakitmu". Jawab Edgar tersenyum.


"Tuan Suami, hikssss". Eidra memeluk istrinya dengan tangis bahagia "Aku beruntung memiliki mu. Aku beruntung bisa menjadi istrimu. Aku mencintaimu Tuan Suami". Ucap Eidra memeluk suaminya.


Tangan Edgar mengelus kepala istrinya yang menempel didada bidangnya.


"Aku yang bangga dan beruntung memiliki mu. Aku juga mencintaimu". Sahut Edgar dengan bahagia sambil mengecup ujung kepala istrinya.


Bahagia itu sederhana. Dalam sebuah hubungan harus ada kedewasaan. Saling menerima. Saling melengkapi kekurangan dan kelebihan. Saling setia. Menjaga hati yang sudah tertata.


Bahagia itu bukan soal kesempurnaan fisik. Tapi soal bagaimana kita mencintai tanpa memandang fisik. Mencintai dengan tulus tanpa mengharapkan sebuah balasan.


Semoga cinta Edgar dan Eidra abadi selamanya. Kebahagiaan mereka bisa menjadi contoh untuk kita. Bahwa dalam hubungan rumah tangga kunci kebahagiaan adalah saling menerima satu sama lain, menjadikan kekurangan dan kelebihan itu sebagai salah satu sarana menuju puncak kebahagiaan.


**Bersambung........




Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn



Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 62"