Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 60

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ISTRI KECIL CEO LUMPUH “ novel yang baru setelah novel istri yang tak dianggap ,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


Pingsan


Happy Reading 🌹🌹🌹 🌹🌹🌹


Edgar masih memeluk istrinya yang terisak. Perjalanan menuju villa cukup memakan waktu.


"Istri Kecil".


Namun tak ada respon dan sahutan dari Eidra.


"Sayang". Edgar mulai panik.


"Sayang". Edgar melihat wajah istrinya yang terpejam.


"Istri Kecil, heiii bangun". Edgar menepuk pipi istrinya.


"Kenapa Tuan?". Tanya Julio melihat kearah Edgar.


"Julio, istriku kenapa?". Tanya Edgar panik.


"Sayang, bangunnnnnn". Edgar menepuk-nepuk pipi istrinya. Namun tak ada pergerakkan sama sekali.


"Seperti nya Nona pingsan Tuan". Ujar Julio.


"Cepat putar arah julio. Kita kerumah sakit". Tintah Edgar.


"Baik Tuan". Julio langsung membelokkan mobilnya dan berputar arah.


"Eidra, aku mohon buka matamu... Buka Eidra... Kumohon buka Eidra... Ku mohon.. Hikss hiksss". Edgar menangis histeris sambil memeluk istrinya. Melihat istrinya yang terpejam mengingatkannya pada kejadian sepuluh tahun yang lalu.


"Tenanglah Tuan. Nona pasti baik-baik saja". Ucap Julio menenangkan.


"Bagaimana aku bisa tenang Julio. Istriku terpejam tiba-tiba. Aku takut kehilangannya". Bentak Edgar sambil menangis.


Julio tak lagi berani berkomentar. Dia menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi


"Cepat Julio. Cepat". Teriak Edgar mendesak "Tangan istriku dingin. Cepat Julio".


"Baik Tuan". Sahut Julio yang juga panik. Apalagi melihat wajah pucat Eidra.


"Eidra aku mohon jangan pergi. Bertahan Eidra. Jangan pergi. Jangan tinggalkan aku. Aku tidak bisa hidup tanpa kamu. Pleasee aku mohon buka matamu. Buka Eidra. Jangan membuatku panik". Edgar terus menepuk-nepuk pipi istrinya sambil memeluk Eidra dengan tangis.


"Julio, bisa cepat sedikit tidak. Istriku tidak bangun-bangun". Sentak Edgar meneriaki Julio.


Julio gegelapan mendengar teriakkan Edgar "Baik Tuan".


"Eidra, hikssss".


Sampai dirumah sakit, Julio langsung menghentikan mobilnya dan memanggil perawat agar membawa berangkat untuk membawa Eidra.


"Tolong istri sayang". Tangis Edgar.


"Baik Tuan. Tenanglah".


Julio mendorong kursi roda Edgar mengikuti para perawat yang membawa brangkar Eidra. Kenpanikkan terlihat jelas diwajah kedua pria itu.


"Maaf Tuan. Silahkan anda menunggu, kami akan memeriksa istri anda". Ucap perawat menahan Edgar dan Julio ketika hendak masuk kedalam ruang pemeriksaan.


"Tidak saya mau melihat istri saya".


"Tuan anda mohon tenang. Biarkan dokter memeriksa nya. Nona pasti baik-baik saja". Ucap Julio berusaha menenangkan singa yang tengah mengamuk ini.


"Apa kau bilang, dia baik-baik saja? Jika dia baik-baik saja dia pasti tidak akan memejamkan matanya. Apa kau buta Julio? Istriku tidak baik-baik saja". Edgar menarik kerah baju Julio "Aku tidak mau kehilangan nya Julio. Dia segala nya untukku". Ucap Edgar menatap Julio tajam air mata berjatuhan.


Sang perawat langsung menutup pintu. Melihat kedua pria itu bertengkar, dia punya kesempatan untuk menutup pintu tanpa harus berdebat.


.


.


.


Brukkkkkkkkkkkkkkkkkkkk


"Raina". Teriak Erwin.


Saat ini Erwin sedang membesuk istrinya. Entah kenapa akhir-akhir ini dia ingin sekali melihat istrinya itu.


"Pak polisi tolong istri saya".


"Baik Tuan".


Polisi membuka gembok jeruji besi tempat Raina dikurung.


Secepatnya Erwin masuk dan menghampiri Raina. Lalu mengendong tubuh istrinya dengan wajah panik.


"Siapkan mobil". Teriwk Erwin.


"Baik Tuan".


"Raina, bangun Raina bangun". Erwin menepuk-nepuk pipi istrinya dengan wajah panik.


Kenapa dia khawatir dan panik? Erwin sendiri tidak tahu dan akhir-akhir ini dia sangat ingin melihat dan bertemu istrinya itu. Seperti ada sesuatu yang membawanya bertemu istrinya.


Mata Raina terbuka samar-samar seluruh tubuhnya terasa sakit dan bagian perutnya nyeri.


"Erwin". Lirih Raina.


"Raina". Secepatnya Erwin memeluk istrinya.


"Erwin".


"Iya aku disini. Jangan takut yaaa. Kita akan kerumah sakit. Bertahan". Tanpa Erwin sadari air matanya menetes begitu saja.


"Erwin". Raina terus memanggil nama suaminya.


"Iya Raina, ada apa?". Tanya Erwin lembut. Untuk pertama kalinya dia berbicara sangat lembut pada istrinya itu.


"Sakit". Lirih Raina dengan nafas tak beraturan.


"Dimana yang sakit?". Tanya Erwin yang sebenarnya panik tapi berusaha tenang.


"Disini". Raina menunjuk perutnya.


"Tahan ya. Sebentar lagi kita sampai dirumah sakit". Ucap Erwin lembut. Kenapa sekarang dia merasakan nyaman memeluk wanita ini?.


"Terima kasih Erwin". Raina berusaha tersenyum diwajah pusatnya.


"Sama-sama Raina". Erwin juga tersenyum.


Lalu Raina memejamkan matanya lagi. Rasanya dia sangat lelah. Seluruh tubuhnya remuk redam ditambah dengan hatinya yang hancur berantakan.


Wanita itu mengalami depresi berat. Tekanan dari kedua orangtuanya dan Lisna untuk menghancurkan Eidra, membuat Raina drop total. Bagaimana pun bencinya Raina pada Eidra dia tidak bisa menghancurkan adiknya itu.


Raina tertekan dengan pikirannya sendiri. Antara benci dan juga kasihan. Dia benci pada Eidra karena selalu menang dan selalu mendapatkan apa yang tidak Raina dapatkan. Dia kasihan pada Eidra, karena Eidra bukan hanya seorang adik tapi juga sahabat untuknya. Akhirnya Raina berperang dengan pikirannya sendiri. Hingga membuat janin dalam perutnya bergejolak karena dia tidak memperhatikan kesehatan bayinya.


Ancaman Lisna yang menumbalkan bayi dalam perutnya, menjadi beban berat untuk Raina. Apakah dia harus mengorbankan bayi tak berdosa demi cintanya pada Erwin? Sejujurnya bayi dalam kandungan Raina adalah darah daging Erwin. Namun, karena Raina takut jika bayi nya tak dianggap dia mengakui anak selingkuh nya. Ingin Raina mengatakannya pada Erwin namun takut jika suaminya itu malah membencinya lagi.


"Dokter, tolong istri saya".


Erwin menggendong Raina setengah berlari. Istrinya kembali tak sadarkan diri dan hal itu membuat Erwin panik bukan main.


"Baik Tuan. Silahkan anda menunggu". Ujar sang dokter bersama beberapa perawat mendorong brangkar Raina masuk kedalam ruang pemeriksaan.


Erwin berdiri duduk dan berdiri duduk. Dia tidak tenang. Takut jika terjadi sesuatu pada Raina. Meski Erwin mengatakan membenci wanita itu namun jauh didalam lubuk hatinya paling dalam dia merindukan sosok Raina.


Terbiasa hidup dengan Raina beberapa bulan terakhir membuat Erwin sedikit merindukan istri nya itu. Biasanya Raina selalu menunggunya pulang dari kantor. Memasak untuknya, meski tak Erwin sentuh sama sekali.


Tidak beberapa lama dokter keluar dari ruang pemeriksaan bersama beberapa perawat.


"Dokter bagaimana keadaan istri saya?". Cecar Erwin tak sabar.


"Istri anda dan kandungannya baik-baik saja Tuan. Hanya saja istri anda mengalami depresi berat, dia seperti sangat tertekan. Usahakan agar istri anda tidak banyak pikiran dengan anda menjadi suami siaga. Apalagi istri anda sedang mengandung, sangat rentan untuk bayinya. Kandungan nya sangat lemah. Saya sarankan untuk anda menjaga pola makannya". Jelas Dokter panjang lebar.


Erwin mengangguk paham "Baik Dok. Apa saya sudah boleh melihat istri saya?".


"Silahkan Tuan. Saya permisi".


"Terima kasih Dok".


Erwin melangkah masuk kedalam ruangan sang istri. Erwin tidak tahu kenapa jantungnya tiba-tiba berdebar tak karuan?


Bersambung.......


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn



Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 60"