Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 57

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ISTRI KECIL CEO LUMPUH “ novel yang baru setelah novel istri yang tak dianggap ,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


Kasih Itu Memaafkan


Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹


Eidra memainkan ponselnya. Saat ini mereka sedang menuju jalan pulang setelah dari panti asuhan Bunda Asih.


Mata Eidra membulat sempurna saat melihat berita yang tengah viral. Seorang istri dari pengusaha ternama Erwin Keizo Bagara, masuk penjara karena kasus penganiyaan terhadap Kakak Iparnya sendiri.


"Tuan Suami".


"Iya Istri Kecil?". Tanya Edgar melihat kearah istrinya yang terlihat panik "Ada apa?".


"Ini". Eidra menunjukkan layar ponselnya.


Kening Edgar berkerut "Memangnya kenapa?". Tanya Edgar heran.


"Kak Nana di penjara Tuan Suami". Ujar Eidra.


"Dia memang pantas menerima hukuman karena dia sudah jahat padamu". Ucap Edgar menatap istrinya.


Eidra menggeleng "Kasihan Kak Nana Tuan Suami. Dia sedang hamil bagaimana nasib anak dalam kandungan nya. Tuan Suami aku mohon, bebaskan dia". Eidra menangkupkan tangannya didada.


Edgar menggeleng "Tidak Istri Kecil. Dia sudah menyakiti mu. Dia bahkan melukaimu secara fisik mau pun batin. Aku tidak bisa membebaskan nya. Dia harus diberi pelajaran". Jelas Edgar tak habis pikir dengan pikiran istrinya.


Eidra mengambil tangan suaminya "Tuan Suami, bagaimana jika aku yang dipenjara dalam keadaan hamil? Bagaimana perasaanmu?". Tanya Eidra.


"Sedih dan tidak terima". Sahut Edgar.


"Begitu juga Kak Nana. Dia hanya salah paham padaku Tuan Suami. Aku tahu dia orang yang baik. Dia tidak jahat. Aku mohon lepaskan dia". Ucap Eidra dengan permohonan. Sebagai seorang wanita dia memahami keadaan Raina meskipun hatinya masih sakit ketika mengingat semua tuduhan yang Raina lontarkan padanya.


Edgar menghela nafas pelan. Dia menatap istrinya kasihan.


"Apa yang membuatmu mau memaafkannya? Kau tahu kan dia sudah membuatmu terluka?". Cecar Edgar.


"Kasih Tuan Suami". Edgar terdiam mendengar jawaban istrinya "Kasih selalu memaafkan. Tak peduli jika itu menyakitkan. Bahkan kita akan semakin sakit ketika menyimpan dendam. Jadi kasih itu selalu maafkan kesalahan orang lain". Jelas Eidra


"Tapi bagaimana jika dia menyakitimu lagi?". Tanya Edgar menatap istrinya. Julio hanya mendengarkan saja. Dia kagum dengan kepribadian Eidra.


"Jika dia menyakitiku. Itu urusan nya. Yang penting aku sudah memaafkannya. Semua orang pernah bersalah dan semua orang berhak untuk menerima kata maaf, begitu juga dengan Kak Nana. Aku tidak mau terjadi sesuatu dengan kandungan nya". Ujar Eidra.


"Tapi.........".


"Ayolah Tuan Suami". Renggek Eidra.


Edgar tak bisa berkutip dan berdebat dengan istrinya. Eidra selalu punya seribu cara untuk membuatnya luluh.


"Baik". Sahut Edgar. Eidra tersenyum senang.


"Julio kita ke kantor polisi".


"Baik Tuan".


Edgar melihat istrinya yang terlihat bahagia dan senang. Sejujurnya Edgar tak bisa memaafkan Raina. Raina sudah menyakiti istrinya jadi harus dihukum. Namun renggekkan istrinya membuatnya luluh. Edgar mengerti jika istrinya adalah wanita pemaaf dan tidak tegaan.


.


.


.


.


Erwin dan Brayn juga menuju kantor polisi. Entah apa yang Erwin rasakan. Tiba-tiba dia ingin bertemu Raina. Tak lupa dia membawakan makanan untuk wanita yang masih berstatus istrinya itu.


"Kau membawa makanan untuknya?". Tanya Brayn setengah tak percaya


"Bukan untuknya tapi untuk bayi dalam kandungan nya". Ketus Erwin mengela.


"Bukankah itu bukan anakmu?". Sejenak Erwin terdiam. Kenapa rasanya sakit sekali?


"Aku tidak peduli. Bagaimana pun aku pernah menanam benih dalam rahimnya, mau anakku atau bukan. Aku masih bertanggung jawab padanya". Ujar Erwin.


Brayn hanya menggeleng. Sebenarnya Erwin peduli pada istrinya. Namun semua itu ditutupi dengan sikap angkuhnya. Jika tidak peduli untuk apa repot-repot membawa makanan segala?


Saat hendak turun dari mobil. Langkah Erwin dan Brayn terhenti ketika melihat Edgar, Eidra dan Julio juga turun dari mobil.


"Ei". Batin Erwin.


"Apa yang mereka lakukan disini?". Tanya Brayn heran.


"Eidra". Erwin menghampiri mereka.

"Adik ipar". Eidra memasang senyum manis. Meski sebenarnya dia jengkel dengan adik iparnya itu, apalagi saat mengingat penghinaan Erwin terhadap suaminya.


"Apa yang kau lakukan disini?". Tanya Erwin heran.


"Hanya ingin menemui Kak Nana".


"Ohh. Ya sudah ayo masuk bersama".


Eidra mendorong kursi roda suaminya. Sedangkan Edgar memasang wajah datar. Apalagi saat bertemu Erwin mood nya semakin buruk. Tadi dia sedang menahan cemburu melihat kedekatan Eidra dan Bima. Dan sekarang dia harus melihat adiknya sendiri.


Mereka masuk kedalam. Kedatangan Edgar dan Erwin disambut hangat oleh anggota kepolisian.


"Selamat datang Tuan". Sapa para polisi.


"Selamat datang Ei". Sapa Oscar.


"Terima kasih Kak". Senyum Eidra.


"Ada yang bis kami bantu Tuan?". Tanya Oscar selaku kepala kepolisian.


"Antar kami ke ruangan Raina".


"Baik Tuan. Mari".


Mereka semua menuju ruangan tempat Raina dipenjara. Terlihat disana wanita hamil itu tengah meringguk didinding dengan tatapan kosong dan air mata mengalir.


"Kak Nana".


Rasanya Eidra ingin sekali menangis keras melihat kondisi Kakak sepupunya itu. Raina adalah putri Robby. Sedangkan Robby dan Baskoro adalah saudara kandung.


Raina mengangkat pandangan nya. Dia terdiam melihat ada suaminya disana. Raina merindukan suaminya. Meski pun tidak pernah dianggap oleh Erwin tapi dia sungguh mencintai suami itu dengan tulus.


"Kak". Panggil Eidra.


Namun Raina tak menjawab wanita hamil itu hanya diam. Sepertinya dia depresi. Ditambah lagi dengan moodnya sebagai wanita hamil.


"Kak, ini aku".


"Diammmmm". Bentak Raina menatap Eidra tajam "Ini semua karena ulahmu. Aku berada disini karena wanita ****** seperti mu".


"Hentikan". Hardik Edgar dia tidak suka istrinya dibentak "Jangan pernah membentak istriku". Edgar menarik Eidra agar mundur.


"Kak". Mata Eidra berkaca-kaca. Dia terkejut mendengar teriakkan Raina.


"Ini semua karenanmu. Ini semua ulahmu. Jika bukan karena kau. Aku tidak mungkin berada disini". Tunjuk Raina penuh amarah.


"Kak, aku........".


"Dasar pelakor. Pelacur. ******". Hardik Raina


"Hentikan. Jika kau tidak menutup mulutmu. Kupastikan besok kau tidak akan bisa berbicara". Sentak Edgar penuh amarah.


"Tuan Suami". Eidra menatap suaminya. Tatapan nya sendu, seakan minta pembelaan.


"Tenanglah semua akan baik-baik saja. Mendekatlah". Eidra bergeser mendekat kearah suaminya.


Erwin juga tampak menahan amarah. Niat hati ingin menjengguk istrinya. Namun dia harus disuguhkan dengan sikap istrinya yang temperamental itu.


Julio juga tak terima Eidra dibentak. Namun dia tidak bisa berbuat apa-apa. Padahal niat Eidra datang ke sini, membebaskan Raina namun justru wanita tidak tahu diri itu berbuat.


"Adik Ipar". panggil Eidra.


"Iya Ei". Dengan cepat Erwin menyahuti


"Bicaralah baik-baik dengan Kak Nana. Aku mau dia bebas dari penjara. Terimalah dia sebagai istrimu. Belajarlah mencintainya. Bagiamana pun kau tidak bisa menolak takdir". Ucap Eidra dengan permohonan.


Erwin terdiam. Dia menatap dalam Kakak iparnya itu. Apa dia harus mengikuti kata Eidra untuk belajar mencintai Raina?


Oscar dan Brayn mendengar tak percaya. Bagiamana mungkin Eidra mudah memaafkan orang yang sudah menyakiti nya?

Bersambung.....


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn



Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 57"