Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 56

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ISTRI KECIL CEO LUMPUH “ novel yang baru setelah novel istri yang tak dianggap ,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


Cemburu


Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹


Eidra mendorong kursi roda suaminya menuju taman panti. Sedangkan disana anak-anak panti tengah bermain dengan sorak gembira sambil bercanda satu sama lain.


Julio dan Julia sedang menyusun buku-buku yang di bawa oleh Julio dibantu oleh beberapa orang suruhan Edgar


Asih menyiapkan makan siang untuk mereka. Eidra ingin membantu tapi Asih melarang dan menyuruh Eidra membawa suaminya keliling panti.


"Istri Kecil".


"Iya Tuan Suami?". Sahut Eidra sambil tersenyum hangat menatap kearah suaminya "Ada apa?". Tanya Eidra lembut.


"Apa kau sudah lama mengenal Ibu panti dan anak-anak?". Tanya Edgar pada istrinya.


Eidra tersenyum lalu melihat anak-anak yang tengah bermain kejar-kejaran.


"Disinilah aku berasal Tuan Suami". Sahut Eidra menghela nafas pelan "Aku merasa nyaman berada ditempat ini". Ujar Eidra lagi.


Kening Edgar berkerut "Bukankah Baskoro dan Seselia......".


"Mereka bukan orangtuaku. Mereka hanya mengangkat ku dari lahir dan membawaku pergi dari sini". Potong Eidra "Awalnya aku tidak tahu, tapi aku mulai curiga melihat cara mereka memperlakukan aku berbeda dengan Lisna. Akhirnya aku mencari tahu dan aku menemukan tempat ini dengan jejak tanda kelahiran ku". Jelas Eidra.


"Sejak kecil, aku tidak pernah diperlakukan baik. Aku dipaksa bekerja. Aku dijadikan pembantu. Mengerjakan semua pekerjaan rumah. Hingga sekolah pun aku harus patuh waktu untuk membiayai sekolah dan kehidupan ku sehari-hari". Hati Edgar berdenyut mendengar penjelasan istrinya.


"Aku tumbuh dari luka. Aku tumbuh dari rasa sakit. Aku tumbuh dari perjuangan yang tidak mudah". Tangan Edgar terulur mengelus lengan istrinya berusaha menyalurkan kekuatan.


"Tapi saat aku bertemu denganmu. Aku punya alasan untuk selalu berjuang". Tak lupa Eidra mengedipkan matanya menggoda sang suami.


"Kau ini......". Kekeh Edgar gemes dia menari pipi chubby sang istri.


"Tuan Suami". Protes Eidra.


Edgar menggenggam tangan istrinya "Jangan takut. Ada aku bersamamu. Mulai saat ini aku akan selalu bersamamu. Melewati semuanya. Hingga kita menuai dari semua jerih baya ini. Setelah ini masih banyak yang tantangan yang akan kita lewati. Aku mohon terus lah disampingku. Jadilah penyemangat untukku bergerak maju". Ucap Edgar menatap wajah istrinya.


Eidra mengangguk dengan senyum dia juga membalas genggaman sang suami.


"Pasti Tuan Suami. Aku tidak akan pergi. Aku akan disini bersamamu. Jantungku bisa berhenti berdetak jika jauh darimu". Goda Eidra.


Edgar terkekeh. Istrinya jika masalah gombal menggombal adalah nomor satu.


"Kau memang pintar membuatku terbang melayang". Tutur Edgar mencium punggung tangan istrinya.


"Siapa dulu, Eidra gitu lho". Seru Eidra dengan bangganya sambil membusungkan dadanya. Edgar tertawa lucu melihat tingkah istrinya. Istri kecilnya ini sungguh lucu dan menggemaskan.


.


.


.


Julio dan Julia tengah menyusun buku-buku yang baru saja berdatangan.


"Nona".


"Tuan".


"Jangan panggil aku Tuan. Panggil nama saja". Ujar Julio tersenyum hangat sambil menyusun buku-buku itu berdasarkan jenisnya.


"Kalau begitu jangan panggil aku Nona. Panggil saja Julia". Ujar Julia juga tersenyum ramah.


"Iya Julia". Senyum Julio.


"Iya Julio". Sahut Julia.


Lalu keduanya terkekeh pelan. Banyak hal yang mereka bicarakan. Julia yang notabene wanita mudah akrab dan bergaul, begitu nyambung saat berbicara dengan Julio.


"Ehem, apa kau punya kekasih?". Tanya Julio hati-hati takut menyinggung perasaan gadis itu.


Julia hanya menggeleng "Saya tidak punya waktu untuk menjalin hubungan dengan pria". Sahut Julia sedikit malu. Diusia yang sudah hampir kepala tiga dia belum sama sekali berpacaran.


Seperti mendapat lotre Julio senang bukan main. Lampu hijau menyala untuknya bisa mendekati Julia.


"Julia".


Mereka berdua langsung menoleh kearah pintu masuk.


"Ehh Mas Bima". Senyum Julia "Kapan Mas datang?". Julia menyalimi pria yang dipanggil Mas Bima itu.

"Baru saja Lia". Senyum Bima menyambut uluran tangan Julia "Dia siapa?". Tanya Bima pada Julio yang memasang wajah datar dan juga dingin.


"Ohh iya. Ini Julio, asistennya suami Eidra Mas". Sahut Julia.


"Suami Eidra?". Ulang Bima "Kapan Eidra menikah? Mas belum tahu". Ujar Bima heran.


"Sudah lama Mas". Sahut Julia.


"Ohh ya sudah. Ayo kita makan. Ibu sudah selesai masak". Ajak Bima.


"Iya Mas".


Wajah Julio ditekuk kesal. Baru saja dia ingin mendekati gadis itu tapi sudah ada pria yang lebih akrab dengan Julia.


"Ayo Julio".


Pria itu hanya mengangguk dia masih kesal. Ingin marah dan mencakar wajah Bima. Namun apa hak nya.


Eidra mendorong kursi roda suaminya menuju taman. Alarm makan siang sudah memanggil waktunya dia mengisi kampung sebelah.


"Ehhh ada Mas Bima". Sapa Eidra memasang stel kursi roda suaminya.


"Ei". Senyum Bima.


"Kapan Mas datang?". Eidra menyalimi Bima.


"Baru saja". Senyum Bima tulus.


Jangan lupakan wajah cemburu Edgar. Dia tidak suka istrinya ditatap seperti itu oleh pria lain. Hanya dia yang boleh menatap Eidra lebih lama.


"Ohh ya Mas, perkenalkan ini suamiku". Ucap Eidra memperkenalkan Edgar "Tuan Suami, ini Mas Bima. Dia anak nya Bu Asih, pemilik Panti ini". Ujar Eidra.


"Bima".


"Edgar". Sambut Edgar datar.


Bima mengenal Edgar, karena Edgar memang terkenal beberapa tahun lalu. Sering muncul ditelevisi dan merupakan CEO terkaya dan termuda yang mendapat penghargaan sebagai CEO terbaik. Kekayaan nya tidak akan habis sampai tujuh puluh keturunan.


"Ayo makan". Ajak Asih.


Seperti biasa drama saling suap-suapan akan berlangsung sengit. Eidra menyuapi suaminya yang manja. Edgar tidak akan makan jika bukan Eidra yang menyuapinya. Sudah menjadi kebiasaan baginya makan disuapi oleh sang istri.


"Mau yang ini?". Edgar mengangguk.


Julia tersenyum simpul melihat kemesraan Edgar dan Eidra. Pasangan yang romantis dan saling mencintai. Membuat siapa saja yang melihat mereka merasa iri.


"Bagaimana pekerjaan Mas Bima?". Tanya Eidra disela-sela menyuapi suaminya.


"Lancar Ei. Kau sendiri?". Tanya Bima. Bima juga seorang dokter yang bekerja diluar kota. Dia spesialis penyakit dalam


"Aku tidak bekerja Mas. Fokus mengurus suami". Sahut Eidra tersenyum. Sedangkan Edgar memasang wajah datar.


"Iya itu lebih baik". Ujar Bima tersenyum.


"Silahkan dimakan". Ucap Bima ramah pada Julio dan Edgar yang memasang wajah datar tanpa tersenyum sedikit pun.


Eidra tersenyum lebar dia tahu bahwa suaminya itu sedang menahan cemburu. Terlihat dari wajahnya. Sungguh jika terlihat cemburu begitu justru semakin menggemaskan bagi Eidra.


Julia dari tadi curi-curi pandang kearah Julio. Asisten suami Eidra itu sungguh tampan dan sangat tampan. Penampilan yang rapih dan memakai jas membuat Julio tampan berkali-kali lipat.


"Ohhh ya Ei, Mas ada sosialisasi kesehatan di Bandung disana akan pengobatan gratis. Kau mau ikut?". Tawar Bima.


Eidra menggeleng "Maaf Mas, Ei tidak bisa ikut. Tidak bisa jauh dari Tuan Suami". Senyum Eidra kearah suaminya mengedipkan matanya.


Edgar tersenyum gemes sendiri.


"Iya Ei tidak apa-apa". Bima mengangguk paham apalagi melihat cara Eidra menggoda suaminya. Membuatnya sedikit iri.


Bersambung.....


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn



Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 56"