Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 53

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ISTRI KECIL CEO LUMPUH “ novel yang baru setelah novel istri yang tak dianggap ,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


Dingin


Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹


Orlando masuk kedalam kamarnya sambil melepaskan tuxedo yang melekat ditubuh kekarnya. Hari ini cukup menguras emosi. Dia harus dipertemukan dengan Eidra yang sudah sah menjadi milik orang lain. Serta melihat bagaimana Raina menyerang Eidra. Membuat emosi Orlando tak terkontrol. Ingin dia melenyapkan Raina namun apa hak nya. Dia hanya pria yang jatuh cinta secara diam-diam.


"Sayang".


Lisna baru saja keluar dari kamar mandi mengenakan kimono ditubuhnya.


Orlando tak merespon. Dia malah masuk kekamar mandi dan membersihkan diri. Dia belum terima dengan kenyataan bahwa dia harus menikahi wanita seperti Lisna. Orlando yakin, jika Lisna lah yang memberikan obat perangsang pada minumannya.


Lisna merenggut kesal. Dia hentakkan kakinya dengan wajah cemberut. Sikap Orlando masih saja dingin padanya.


Orlando keluar dari kamar mandi. Dia mengambil pakaian nya di walk in closet. Tanpa peduli pada sang istri. Tadinya Orlando berharap Lisna menyiapkan pakaian untuknya seperti seorang istri melayani suaminya. Namun, harapannya hanyalah semu. Lisna malah asyik memainkan ponselnya dan bersandar di dinding ranjangnya.


"Sayang". Lisna memeluk Orlando dari belakang.


"Lepaskan Lisna". Pekik Orlando menepis tangan istrinya "Jangan sentuh aku". Tatap Orlando tajam "Jangan ganggu aku. Aku mau istirahat". Ujar Orlando dingin.


Orlando membaringkan tubuhnya dan membelakangi Lisna yang sudah komat-kamit menahan kesal.


"Menyebalkan". Batin Lisna membaringkan tubuhnya menatap punggung sang suami.


"Kak". Tangan Lisna terulur mengusap punggung suaminya "Apa kita tidak ingin melakukan malam pertama?". Goda Lisna.


Orlando sama sekali tak terusik. Dia merasa hidupnya sial. Bagaimana mungkin dia menikahi wanita seperti Lisna? Wanita yang sering menghabiskan malam bersama banyak pria.


"Kak". Lisna kesal sendiri. Sikap suaminya ini sungguh dingin.


"Cihh, sudah jadi milikku saja dia masih bersikap dingin padaku. Apa yang harus aku lakukan supaya dia bisa hangat padaku?". Batin Lisna tampak berpikir.


"Aku yakin jika dia masih memikirkan gadis ****** itu. Awas saja kau Ei. Aku akan melakukan hal yang lebih kejam dari Raina. Lihat saja nanti". Batin Lisna lagi.


Lalu dia membungkus tubuhnya dengan selimut dan ikut terlelap dengan sang suami dengan posisi saling memunggungi.


Orlando membuka matanya. Sebenarnya dia belum tidur sama sekali. Dia tidak bisa tidur karena terus berpikir.


Orlando mendesah berat. Dia bangun dan keluar dari kamarnya. Pikiran Orlando tidak tenang. Dia gelisah.


"Nak".


"Bunda".


"Kenapa belum tidur?". Tanya Margaretha yang kebetulan keluar mengambil air minum.


"Tidak bisa tidur Bund". Orlando duduk disoffa sambil memijit pelipisnya yang terasa berdenyut karena terlalu banyak berpikir.


"Kenapa?". Margaretha ikut duduk sambil meletakkan segelas air minum untuk putranya "Minumlah".


"Terima kasih Bunda". Senyum Orlando.


Margaretha sebenarnya kasihan pada putranya. Dia tahu jika putranya ini tekanan dengan pernikahan didadakkannya.


"Apa kau baik-baik saja?". Tangan Margaretha terulur mengelus pundak putranya.


Orlando menggeleng "Jujur Bunda. Aku tidak tahu bagaimana nasib pernikahan kini nanti". Orlando menghembuskan nafas kasar "Aku tidak bisa mencintai nya. Aku terpaksa menikahinya karena aku dijebak. Aku masih mencintai Ei". Lirih Orlando terdengar sendu ditelinga Margaretha.


Margaretha tersenyum hangat "Dengarkan Bunda Nak. Belajarlah untuk menerima istrimu. Mungkin dia memang jodoh yang Tuhan kirim. Kau pasti bisa. Lupakan Ei, dia sudah menjadi milik orang lain. Biarkan dia bahagia. Bukankah cinta terbaik adalah melepaskan seseorang demi kebahagiaan?". Orlando menatap sang Ibu "Bukan hanya kau saja yang patah hati. Bunda juga. Bunda sangat ingin Ei menjadi menantu Bunda. Tapi Bunda tidak bisa memaksa jika bukan jodoh". Ucap Margaretha "Mulai sekarang, kau harus belajar ikhlas dan terima Lisna sebagai istrimu. Bunda yakin jika dia wanita yang baik jika kau bisa membimbing nya". Sambung Margaretha.


Orlando terdiam mendengar ucapan Ibunya. Apa benar jika Lisna adalah jodoh yang dikirim Tuhan? Tapi haruskah wanita bekas pria lain yang menjadi istrinya? Sedangkan Orlando tidak pernah menyentuh wanita mana pun. Rasanya tidak adil saja. Apalagi sifat Lisna sangat jauh dari kriteria wanita impiannya.


Orlando masuk kedalam kamarnya. Dia menatap sang istri yang terlelap dengan menghadap padanya.


Orlando menyusuri wajah Lisna. Istrinya memang cantik. Maklum model ternama, tentu perawatan tubuhnya tidak lah murah. Orlando mencoba memahami perkataan Bunda-nya. Menerima Lisna sebagai istrinya. Rasanya berat. Tapi wanita yang berada di ranjang bersama nya ini adalah istrinya. Bahkan mereka sudah mengucapkan janji suci dihadapan Tuhan dan para saksi.


.


.


.


Pagi menyising tiba. Orlando membuka matanya saat matahari menyinari wajah tampannya.

Dia mengembuskan nafas saat melihat istrinya masih terlelap. Tidakkah Lisna berusaha bangun duluan menyiapkan sarapan dan pakaian ganti untuknya.


"Hei, bangun....". Orlando menguncang lengan istrinya.


Lisna mengeliat "Kenapa sih?". Gerutu wanita itu setengah sadar.


"Bangun Lisna". Sentak Orlando tak habis pikir. Wanita itu sungguh pemalas.


Mendengar suara suaminya. Reflek Lisna terbangun.


"Sayang". Wanita itu mengucek matanya. Sebenarnya jam seperti ini belum waktunya dia bangun.


"Bangun. Siapkan pakaian ganti dan sarapan untukku". Suruh Orlando turun dari ranjang.


Tidak ada ciuman pagi seperti pasangan romantis pada umumnya. Orlando masih dingin pada Lisna. Dia butuh waktu untuk menerima kehadiran wanita itu sebagai istri nya.


Lisna bangun dengan wajah kesalnya. Mana mungkin dia membuat sarapan, seumur hidup dia tidak pernah berurusan dengan alat dapur. Dia yang memang dibesarkan dengan kemewahan oleh Baskoro dan Seselia tentu tidak akan pernah berurusan dengan dapur.


Meski mengerutu Lisna menyiapkan pakaian ganti untuk suaminya. Dia tidak tahu pakaian apa yang biasa suaminya kenakan, dia hanya mengambil dan meletakkan nya diatas ranjang.


"Ternyata menjadi istri itu sungguh merepotkan". Gerutu wanita itu.


Lisna keluar dari kamarnya masih mengenakan kimono tidurnya.


Orlando keluar dari kamar. Pria itu menghembuskan nafas kasar, saat melihat ranjang yang masih berantakan. Selimut dan bantal yang belum dirapikan oleh istrinya, membuatnya meremes rambutnya kasar.


"Arggghhhhh. Bagaimana aku bisa menerima dia? Jika dia tidak bisa apa-apa". Omel Orlando merapikan tempat tidurnya "Jika begini sama saja aku tidak memiliki istri". Pria itu berkali-kali mengumpat kasar.


Lisna masuk dengan membawa nampan berisi sepiring sandwich dan segelas susu segar.


"Kak, sarapan".


Lisna meletakkan nampan diatas nakas.


Mata Orlando membulat sempurna saat melihat roti warna hitam yang gosong serta susu yang sangat kental. Entah berapa susu yang dituangkan Lisna kedalam gelas itu.


"Makanlah. Ini aku sendiri yang buat. Rasanya pasti enak". Ujar Lisna dengan nada bangganya. Ini pertama kalinya dia membuat sandwich.


"Apa kau mau meracuniku? Kau lihat sendiri, gosong seperti itu". Omel Orlando "Entah apa saja pekerjaan mu selama ini? Apa hanya menjadi model saja yang kau pelajari. Tidakkah kau berpikir bahwa suami mu tidak akan kenyang dengan tubuh mu". Gerutu Orlando memasang pakaiannya.


Lisna terdiam mendengar ucapan suaminya. Ini pertama kalinya dia dimarahi. Selama ini dia memang dibesarkan dengan kasih sayang. Sehingga membuatnya manja berlebihan.


"Lisna, dengarkan aku".


Lisna mengangguk dan melihat kearah suaminya.


"Aku memang tidak mencintaimu, aku tidak menyukaimu. Tapi sekarang kau adalah istriku. Bagaimana pun aku harus belajar menerimamu dan membimbing mu sebagai istriku. Jadilah istri yang baik. Kau harus belajar apa yang perlu kau lakukan saat bangun tidur, rapihkan tempat tidur, siapkan pakaian ganti untukku, dan buat sarapan yang sehat setiap pagi. Kau harus belajar mulai saat ini. Buatlah aku jatuh cinta pada mu". Ucap Orlando.


Lisna mengangguk paham dan juga senang "Baik Kak. Aku berjanji akan melakukan yang terbaik untukmu. Asal kau mau menerima kehadiran ku". Senyum Lisna.


"Jangan bangga dulu. Sikapku terhadap mu tergantung bagaimana kau memperlakukan dan melayaniku".


Setelah berbicara seperti itu Orlando langsung keluar dengan menenteng tas dokternya. Dia harus belajar menerima Lisna mulai saat ini. Benar kata Margaretha, dia bisa membuat wanita itu menjadi istri yang baik untuk dia mau pun untuk anak-anak nya nanti.


Bersambung.........


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn



Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 53"