Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 49

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ISTRI KECIL CEO LUMPUH “ novel yang baru setelah novel istri yang tak dianggap ,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


Jebakkan Lisna.


Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹


Lisna menyusuri koridor rumah sakit. Setiap hari wanita itu tak bosan-bosannya mengejar cinta Orlando, meski sudah ditolak ribuan kali. Dia tetap tak menyerah. Dia sungguh menyukai dokter tampan itu. Apalagi Orlando memiliki rumah sakit. Tentu saja dia sangat kaya dan menjadi incaran kaum hawa, kecuali Eidra.


Lisna masuk mengendap-endap kedalam ruangan Orlando. Kebetulan Orlando sedang menangani pasien diruang operasi.


Lisna tersenyum licik saat tak ada yang menjaga ruang Orlando.


Wanita berumur 25 tahun itu. Mengambil sesuatu dalam tasnya. Botol kecil dengan isi berwarna putih dan berbentuk serbuk.


Dia menumpahkan bubuk itu kedalam gelas minum Orlando yang sudah berisi air.


Lisna mengaduk air dalam gelas itu sambil tersenyum licik.


"Kau akan jadi milikku Kak Orland". Lisna tersenyum licik "Sebentar lagi aku akan menjadi istri dan mengandung anakmu". Dia menyimpan kembali sendok dan menutup gelas itu dengan tutupnya.


Lisna bersembunyi dibalik tirai sambil menunggu Orlando masuk.


Tidak lama kemudian Orlando masuk dengan wajah lelahnya. Dia melepaskan jas dokter yang membungkus tubuh kekar dan menggantungnya dikursi kebesaran miliknya.


Orlando duduk dikursi kebesaran nya sambil bersandar. Terlihat sekali bahwa pria itu lelah secara fisik dan batin.


"Eidra". Orlando menatap langit-langit ruangannya "Aku merindukanmu. Kenapa kau memilih dia? Bukankah kau tahu bahwa aku benar-benar mencintaimu. Bagaimana caranya agar aku bisa melupakan mu?". Desah Orlando.


Lisna yang mendengar ucapan pria itu merenggut kesal. Selalu saja Eidra. Apa tidak ada gadis lain yang dipikirkan Orlando. Dirinya misalnya, kesal Lisna.


Orlando merasa kerongkongan kering. Dia mengambil gelas yang berisi air lalu menunggaknya hingga tandas.


Lisna tersenyum licik. Dia yakin sebentar lagi obat perangsang itu akan bereaksi.


"Satu.... Dua.... Tiga".


Benar saja tubuh Orlando terasa panas.


"Ada apa ini, kenapa panas sekali?". Orlando berdiri dari duduknya dan meraba-raba tubuhnya yang benar-benar terasa panas dingin.


"Sial siapa yang memasukkan obat perangsang di minuman ku".


Lisna keluar sebelumnya dia mengunci pintu ruangan Orlando agar tak ada yang melihatnya. Tak lupa juga Lisna menonaktifkan CCTV di ruangan Orlando.


"Kau..........".


Lisna tersenyum licik. Kali ini jebakkan berhasil. Lisna melepaskan tasnya, lalu menurunkan gaun yang dia pakai.


"Hai Kak Orland". Lisna mengelus dada pria itu membuat tubuh Orlando semakin panas.


Tanpa basa-basi. Orlando mendorong tubuh Lisna hingga bersandar di dinding. Dia menyambar bibir manis wanita itu dengan rakus. Lisna membalas dengan ciuman gairah.


Tangan Lisna melingkar dileher Orlando. Dia cukup kewalahan menyeimbangi Orlando yang dipenuhi kabut gairah.


Lisna tersenyum licik melihat wajah Orlando berada diatasnya. Pria itu sudah terlelap karena permainan panas mereka. Dia akhirnya berhasil memiliki pria ini. Meski Orlando bukan pria pertama yang menyentuhnya tapi permainan Orlando sungguh memabukkan dan membuatnya candu.


"Kau milikku sayang". Lisna membiarkan Orlando tidur diatasnya.


.


.


.


Margaretha dan Oscar sedang panik karena semalam Orlando tidak pulang dan tidak juga memberi kabar bahwa dia akan menginap. Margaretha yang memang panik apalagi putranya tidak pernah begini.


"Ayo, Nak. Kita cari Kakakmu kerumah sakit". Ajak Margaretha pada Oscar.


"Ayo Bunda".


Oscar yang sudah mengenakan seragam polisi nya mengikuti ajakan sang Bunda. Meski pagi ini dia akan briefing pagi bersama para bawahannya.


Margaretha dan Oscar menuju rumah sakit. Tampak rumah sakit sudah sepi, hanya ada beberapa dokter yang piket malam serta perawat dan satpam yang bertugas.


"Selamat malam Nyonya. Ada yang bisa saya bantu?". Tanya Pak Satpam pada Margaretha.


"Apa putraku sudah kembali?".

"Dokter Orlando?". Oscar dan Margaretha mengangguk kompak.


"Dari tadi sore Dokter Orlando belum keluar dari ruangannya Nyonya".


Oscar mengerutkan keningnya. Tidak biasanya Kakak nya itu tahan diruangannya jika tidak ada sesuatu yang dia kerjakan.


"Mati Nyonya. Tuan. Saya antar keruangan Dokter Orlando".


Mereka bertiga menaiki lift. Karena ruangan Orlando berada dilantai paling atas. Ruang direktur rumah sakit atau pemilik rumah sakit ini.


Sampai didepan ruangan Orlando Pak Satpam hendak membuka pintu itu.


"Terkunci Tuan. Tapi lampu ruangannya masih hidup. Artinya Tuan Orlando masih didalam". Jelas Pak Satpam.


"Dobrak saja Pak. Takut terjadi sesuatu pada Kakakku". Tintah Oscar.


"Baik Tuan".


Brakkkkkkkkkkk


Pak Satpam mendobrak pintu ruangan itu hingga terbuka.


"Nak".


"Kak Orland".


Margaretha dan Oscar memanggil nama Orlando.


"Dokter Orlando". Begitu juga dengan Pak Satpam yang bersama dengan mereka.


Mereka menyusuri ruangan Orlando. Tidak ada tanda-tanda ada orang didalamnya.


Hingga Oscar melihat kearah pintu kamarnya. Dengan langkah gontai Oscar menuju kamarnya itu.


Cekreekkkk


"Kak Orland".


Oscar menutup mulut tak percaya saat melihat sang Kakak bersama gadis yang selalu mengejarnya tertidur saling memeluk erat dengan satu selimut dan tanpa sehelai benang pun.


"Ada apa Oscar?".


Margaretha dan Pak Satpam menghampiri Oscar yang mematung didepan pintu.


"Orlando". Teriak Margaretha terkejut. Dia juga menutup mulutnya terkejut saking tak percaya nya.


"Dokter Orlando". Satpam itu juga tak percaya melihat permandangan didepan nya


Kedua orang itu langsung terbangun. Lisna menutup tubuh polosnya malu.


Orlando memegang kepalanya yang terasa berat dan pusing. Dia tidak tahu apa yang terjadi.


"Bunda". Samar-samar Orlando mendengar teriakkan Margaretha.


Mata Orlando membulat saat menyadari dirinya tanpa sehelai benangpun. Lalu dia beralih pada wanita yang meringguk sambil menutup tubuh polosnya.


"Apa yang terjadi?". Orlando masih belum sadar dari keterkejutan nya.


"Bunda".


Margaretha sudah menangis segugukan dipelukkan Oscar. Dia tidak menyangka bahwa putra kebanggaan nya tega melakukan hal sekeji itu bahkan didepan matanya. Margaretha merasa gagal menjadi seorang Ibu yang tidak bisa mendidik putranya dengan baik.


Bersambung.....


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn



Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 49"