Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 43

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ISTRI KECIL CEO LUMPUH “ novel yang baru setelah novel istri yang tak dianggap ,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


Kunjungan Erwin dan Raina


SELAMAT MEMBACA.....


Erwin makan dengan lahap. Tak sia-sia dia menyewa koki mahal untuk mengajari istrinya masak.


Pertama kali datang, Raina tidak tahu masak sama sekali. Selama ini dia memang hidup dalam kemewahan. Meski tanpa kasih sayang orang tua, dia tetap hidup dalam kemewahan tanpa kekurangan apapun jika masalah finansial.


Erwin mengelap bibirnya dan minum air yang disediakan oleh istrinya.


"Bersiaplah kita akan berkunjung ke villa Kak Edgar. Satu lagi, jangan sampai Kak Edgar dan Eidra tahu jika pernikahan kita hanya diatas kertas".


"Baik".


Erwin melengang pergi kekamarnya untuk bersiap-siap. Dia tidak peduli dengan wajah sedih istrinya. Itu bukan urusannya dan tidak mau tahu sama sekali.


Raina membereskan piring kotor bekas makanan mereka. Di apartemen semewah itu tidak ada pembantu. Erwin sengaja tidak memperkerjakan pembantu, agar istrinya saja yang mengurus masalah rumah dan makanan.


Air mata Raina berjatuhan. Segera wanita itu menyeka air matanya dengan kasar. Setiap hari Erwin selalu bersikap kasar padanya, dan setiap hari juga Erwin selalu membahas Eidra. Mengatakan bahwa Eidra adalah wanita impiannya. Selalu juga mendesak Raina agar membantunya mendapatkan Kakak iparnya itu.


Bolehkah Raina iri pada Eidra? Dari dulu, Eidra selalu menang satu langkah darinya. Eidra, adalah mahasiswa berprestasi dan termuda. Eidra juga praktek dirumah sakit ternama. Bahkan Orlando, dokter sekaligus dikampus mereka mengemban ilmu juga jatuh cinta pada Eidra. Sejujurnya dari dulu Raina iri, namun dia berusaha menepis semua perasaan nya. Dia tahu betapa menderitanya hidup Eidra dan Eidra berhak mendapatkan kebahagiaan.


"Aku tunggu di mobil". Erwin keluar duluan.


Erwin hanya memakai baju casual dan celana bahan. Tampilannya membuat pria yang baru saja menikah itu terlihat begitu tampan dengan atletis idaman semua wanita.


Didalam mobil keduanya hanya diam membisu. Erwin fokus menyetir, karena memang Erwin tidak pernah memakai asisten pribadi.


Sementara Raina menatap kosong kearah jendela mobil. Ini adalah pertama kalinya, Raina akan berkunjung di kediaman Edgar dan Eidra.


"Apa kau merasa ada yang aneh diperutmu?". Tanya Erwin tanpa melihat istrinya.


Raina menggeleng "Tidak Tuan". Sahut Raina.


Erwin tersenyum tipis. Jika Raina tidak hamil, berarti dia bisa meninggalkan istrinya dan mengejar cinta Kakak iparnya.


"Bagus". Erwin tersenyum "Jika sampai tiga bulan kedepan kau tidak hamil. Maka kita akan bercerai".


Deg


Semudah itu Erwin mengatakan perpisahan. Tidak tahukah Erwin bahwa istrinya sudah jatuh cinta padanya? Tidak tahu kah Erwin bahwa ucapannya itu memutihkan luka dihati istrinya.


"Kau masih ingatkan perjanjian kita?". Raina mengangguk, mencoba menahan tangis walau wajahnya sudah terasa panas.


"Jadi jangan bawa perasaan. Aku tidak akan pernah jatuh cinta padamu. Aku menikahimu karena pria bertanggung jawab. Wanita yang ku cintai hanya Eidra". Ujar Erwin tanpa peduli dengan perasaan istrinya.


Tangan Raina terkepal tanpa sadar. Dia memalingkan wajahnya. Kenapa rasanya sesakit ini? Saat suami sendiri mengatakan tidak akan pernah jatuh cinta pada istrinya? Bahkan dengan terang-terangan mengatakan mencintai wanita lain.


Setelah memakan perjalanan cukup jauh. Akhirnya, Erwin dan Raina sampai di villa mewah milik Edgar.


Villa itu memang dijaga dengan ketat. Para pengawal yang berjaga juga seperti nya dari sekolah militer ternama, karena terlihat dari postur tubuh dan cara mereka berpakaian.


"Selamat datang Tuan. Nyonya". Sambut Julio.


"Silahkan masuk".


Erwin dan Raina masuk kedalam villa mewah itu. Raina terkagum-kagum melihat interior mewah villa Edgar. Sangat mewah. Seperti bangunan Eropa. Dengan warna alami yang menyejukkan mata. Serta tanaman bunga yang berjejer ditepi jalan. Sungguh seperti surga didunia nyata.


.


.


Dikamarnya, Eidra sedang memasang baju suaminya. Dia baru saja mendapat kabar dari Julio bahwa ada tamu dibawah.


"Tuan Suami. Mau ikut keluar atau dikamar?". Tanya Eidra sambil menyisir rambut suaminya.


"Ikut". Jawab Edgar cepat. Dia yakin jika Erwin sudah datang ke villa nya, pasti ada maksud dan tujuan tertentu.


"Baik, ayo".

Edgar menghentikan kursi rodanya.


"Kenapa Tuan Suami?". Tanya Eidra heran. Dia berjongkok menghadap suaminya "Apa ada sesuatu?". Ujar Eidra.


"Jika ada pria lain yang menyukaimu, dia lebih sempurna dariku. Bisa berjalan. Bisa mengendongmu dan bisa melindungimu. Apa kau akan meninggalkanku?". Mata Edgar berkaca-kaca. Kenapa hatinya sakit saat Erwin datang ke villanya. Dia tahu jika Erwin masih mengincar istrinya.


Eidra tersenyum tipis. Pertanyaan suaminya itu, seperti seseorang yang meragukan kesetiaannya.


"Jika Tuan Suami sembuh, apa Tuan Suami akan meninggalkan aku dan mencari wanita yang lebih cantik, pintar dan baik dari aku?". Tanya Eidra


Edgar menggelleng dengan cepat "Tidak akan pernah". Jawab Edgar.


"Kenapa?". Eidra ingin tahu.


"Karena aku mencintaimu". Jawab Edgar.


Eidra tersenyum hangat "Begitu juga denganku. Aku tidak pernah meninggalkan mu. Karena aku mencintaimu". Jawab Eidra.


Eidra berdiri "Sudah ya, Tuan Suami. Jangan berpikiran buruk lagi. Percaya lah padaku. Bahwa aku hanya untukmu". Tak lupa Eidra menoel dagu suaminya dengan senyuman jahil dan menggoda.


"Kau ini........".


"Ayo".


Mereka keluar dari kamar. Senyuman diwajah keduanya tak hilang sama sekali.


Hati Edgar setiap hari selalu menghangat ketika bersama istrinya. Rasanya, dia tak ingin melewati satu detik pun tanpa Eidra. Bagi Edgar, Eidra adalah nafasnya. Maka setiap kali bernafas dia butuh Eidra disampingnya.


"Kak Nana".


"Adik Ipar".


Sapa Eidra pada dua orang yang tengah duduk diruang tamu Villa mereka.


"Ei". Raina memaksakan senyum


"Eidra". Erwin langsung berdiri dari duduknya. Semakin hari Eidra semakin cantik.


Eidra menghampiri mereka. Lalu duduk disofa dekat suaminya. Tangan Edgar tak lepas dari tangan istri kecilnya. Seakan takut jika Erwin mengambil Eidra


"Kak Nana, kita masak yuk. Tuan Suami dan adik ipar, biarkan mereka bicara". Ajak Eidra.


Raina mengangguk dan patuh saja. Padahal dalam hatinya. Dia merasa sedikit tidak nyaman bersama Eidra.


"Tuan Suami. Istri Kecil izin masak ya. Tuan Suami, mau dimasakin apa?". Eidra mengenggam tangan suaminya dan tersenyum.


"Sip buntut, pakai daun bawang dan jangan lupa kasih garam". Sahut Edgar tersenyum.


Eidra terkekeh. Suaminya ini sangat suka SOP buntut. Setiap hari Eidra selalu memasak menu yang sama.


"Baiklah. Cup". Eidra mengecup pipi Edgar.


"Hehehe kau ini....". Edgar tersenyum senang.


Erwin mengepalkan tangannya. Hatinya panas. Niat hati datang ke villa Edgar ingin melepas rindu. Ehhh malah harus menyaksikan kemesraan dua manusia itu.


Sementara Raina menatap iri. Dia tidak pernah semesra itu dengan suaminya. Apalagi tatapan damba Erwin pada Eidra, membuat hati Raina semakin terluka. Tanpa sadar, lelehan bening itu lolos jatuh dari pelupuk mata Raina. Dia berusaha kuat, nyatanya dia hanyalah wanita lemah yang ingin dicintai oleh suaminya sendiri.


Bersambung....


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn



Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 43"