Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 42



Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.

Novel yang Berjudul “ISTRI KECIL CEO LUMPUH “ novel yang baru setelah novel istri yang tak dianggap ,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simakNovel nya…cekidot 😘🥰

Terapi Manual.

Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Eidra melepaskan pelukkan suaminya. Dia kembali menyeka air mata Edgar. Menangis bersama dalam suka dan duka membuat Eidra merasakan bagaimana pahit dan manisnya hidup berumah tangga.

"Kuat". Eidra mengepal tangannya sebagai tanda kuat.

Edgar berusaha tersenyum. Pria itu mengusap kepala istrinya dengan sayang. Dengan ribuan ucapan terima kasih. Kadang kita memang butuh menemukan orang yang tepat untuk menghapus semua rasa sakit dimasa lalu. Kadang juga kita perlu belajar bahwa tidak semua hal yang terjadi akan membawa kesusahan dan penderitaan. Ada kalanya semua terjadi demi Tuhan menghadirkan sesuatu yang lebih baik.

"Sudah. Jangan menangis lagi Tuan Suami. Malu sama anak tetangga". Celetuk Eidra santai "Ehhhh lupa kita 'kan tidak punya tetangga". Eidra menampilkan rentetan gigi putihnya sambil kedua tangannya menunjuk huruf V tanda damai.

"Ck, kau ini....". Hilang sudah tangisan Edgar ketika mendengar ucapan spontan dari istri kecilnya. Astaga, lagi menikmati moment sakit sambil menangis ehhh malah harus dibuat menyendat oleh ucapan Eidra.

"Hehhe. Senyum donkkkk". Eidra menarik sudut bibir suaminya "Nahhh kalau senyum begini kan terlihat tampan". Eidra menepuk pipi suaminya dengan gemes "Ehhhh jangan banyak tersenyum nanti ada wanita lain yang melihat senyum mu dan terpesona. Aku tidak mau berbagi suami". Ujar Eidra menunjukkan wajah cemberut nya.

Edgar menggeleng sambil terkekeh geli. Istrinya ini selalu bisa menghidupkan suasana canggung.

"Nahhh, karena susah tersenyum kembali, aku sudah membuatkan minuman kesukaan Tuan Suami. Dipastikan rasanya pahit dan tidak enak. Dan satu lagi jangan sampai dimuntahkan". Eidra mengangkat gelas berisi ramuan itu dengan tersenyum menggoda suaminya.

Edgar menutup mulut dan hidungnya. Bau ramuan buatan Eidra sungguh menyengat dan membuatnya ingin muntah, apalagi meminumnya. Menciumnya saja hampir membuatnya muntah banyak.

"Tidak mau. Rasanya tidak enak dan bau nya membuatku ingin muntah". Tolak Edgar menggeleng.

"Ck, Tuan Suami tidak bisa begitu. Tuan Suami harus minum dan habiskan". Tegas Eidra.

"Tidak mau". Tolak Edgar lagi.

Eidra mencebik kesal. Dia meletakkan gelas itu. Lalu melipat tangan didada sambil menatap suaminya tajam."Ohhh ya kemana kemarin yang bilang. Kau alasan ku untuk sembuh". Singgung Eidra sambil meniru gaya bicara Edgar.

"Kemana kemarin yang bilang. Kalau aku bisa berjalan aku pasti akan menggendong mu ke kamar mandi". Singgung Eidra lagi.

"Terus kemarin bilang juga. Andai aku bisa berdiri, aku pasti akan mengajakmu berdansa". Ujar Eidra dengan terus menirukan gaya bicara Edgar.

Edgar tertawa keras. Astaga, kenapa istrinya jadi lucu dan menggemaskan jika sedang meniru dirinya. Wajah imut itu sangat tidak cocok jika berubah dingin.Edgar tertawa terpingkal-pingkal sambil memegang perutnya. Sementara Eidra kesal setengah mati. Dia menatap suaminya dengan tajam dan tatapan permusuhan.

Hahhaha. Astaga perutku sakit sekali.. Hahah". Edgar tertawa sambil memegang perutnya "Sepertinya kau cocok jika main film comedy". Tungkas Edgar masih tertawa.Tawa Edgar langsung terhenti saat melihat tatapan horor Eidra. Dia bergidik ngeri. Kenapa tatapan Eidra seperti siap menelannya hidup-hidup.

"Baiklah. Aku akan meminumnya".Edgar mengalah dari pada harus melihat tatapan horor istrinya.

"Yessss. Berhasil". Eidra berjingkrak senang. Sepertinya dia memiliki senjata baru untuk merayu suaminya.

"Silahkan diminum sayangku. Jika kurang, istrimu siap membuatkan yang lebih banyak". Seru Eidra menyerahkan gelas itu pada Edgar. Tak lupa dia mengedipkan mata jahil sambil menggoda pria itu.
Edgar menarik nafas dalam. Sebenarnya dia benar-benar tak ingin meminum obat itu. Rasa dan baunya membuat seluruh isi perut Edgar ingin keluar.

Eidra tertersenyum penuh kemenangan. Apalagi melihat wajah jelek suaminya yang menahan pahit dan juga bau tak enak saat menelan ramuan itu.

"Ini namanya terapi manual Tuan Suami". Eidra mengambil gelas dari tangan suaminya lalu menyerahkan gelas berisi susu.

"Minum obat itu harus dengan perasaan. Diresapi. Dinikmati. Dirasakan. Meski takkan mengurangi rasa jeleknya. Tapi setidaknya berhasil masuk dalam perut". Seru Eidra. Tak lupa ekspresi yang menggambarkan ucapannya.

Edgar mendelik kesal. Ya dia tidak akan menang jika masalah berbicara melawan Eidra. Eidra itu memiliki milyaran kosa kata dan selalu membuatnya tak berkutip. Sementara Edgar yang hebat bicara mana mampu menyaingi istrinya itu dalam hal berdebat.

Eidra mengambil mangkuk kecil. Dimangkuk itu ada ampas dari daun ramuan yang dia peras air nya.

Eidra sengaja mengambil ampas itu untuk mengurut kedua kaki suaminya. Eidra yakin dengan pengobatan rutin serta semangat membara suatu saat nanti Edgar pasti bisa berjalan kembali. Meski setiap hari harus melewati beberapa proses drama panjang, bujuk membujuk sampai berakhir dengan adengan diatas ranjang. Tapi Eidra melakukan itu dengan ikhlas dan tulus. Dia ingin suaminya bisa berjalan lagi.

Eidra tidak mempermasalahkan jika Edgar tak bisa berjalan seumur hidup. Dia menerima suaminya apa adanya. Namun, dia kasihan melihat suaminya yang seperti nya sangat ingin berjalan kembali. Sebab itu lah Eidra berjuang sangat keras untuk membantu Edgar.

"Tuan Suami. Aku akan mengurut kakimu. Ini namanya terapi manual dengan ramuan cinta ala Istri Kecilmu". Seru Eidra menyimak selimut suaminya.

"Sebutan macam apa itu?". Edgar menggelleng heran. Eidra selalu nama-nama aneh, agar dirinya mau menurut.

"Ini adalah gabungan dari puisi cinta serta sayang yang tak tersisa". Eidra mencolek dagu suaminya dengan senyuman jahil.

""Kau........". Ingin rasanya Edgar langsung menerkam istrinya sekarang juga. Tapi kasihan seperti nya Eidra sedang kecapean.

"Sini, Tuan Suami". Eidra duduk diranjang sambil melipat kedua kakinya "Ini akan sedikit sakit tapi tidak perlu panik karena ini tidak membunuh". Ujar Eidra mengoleskan ampas ramuan itu dikaki suami nya.

Edgar mendelik saat ucapan itu terlontar dari mulut istrinya. Entah dari mana Eidra mendapatkan kosa kata aneh itu. Tidak sakit, dan tidak membunuh. Jelas saja tidak membunuh, itu kan hanya sakit dibagian kakinya.

"Awwwwwwww. Sakit. Sakit". Jerit Edgar sambil memegang kakinya.

Kata Eidra sedikit sakit. Tapi ini bukan sedikit sakit namanya, tapi luar biasa sakit dan terasa ingin membunuh.

"Kau bisa pelan-pelan tidak?". Gerutu Edgar

"Tidak bisa Tuan Suami". Jawab Eidra cepat. Dia masih mengurut kaki suaminya.
"Awwwwwwww".
"Awwwwwwww".
"Awwwwwwww".

Edgar terus mengurut kaki suaminya tanpa peduli dengan jeritan dan teriakkan kesakitan dari mulut suaminya. Dia meneruskan tanpa peduli.
"Kau benar-benar ingin membunuh ku?". Gerutu Edgar masih kesakitan.

"Jangan berpikiran yang aneh-aneh Tuan Suami. Aku belum mau menjadi janda". Celetuk Eidra santai meneruskan pijatannya.

"Rasanya kaki ku ingin patah saja". Omel Edgar "Katanya sedikit sakit, tapi ini luar biasa sakit". Omel Edgar. Dia terus mengomel saat kakinya diurut oleh Eidra. Eidra malah tersenyum penuh kemenangan. Suaminya akan fokus mengomel jadi tidak sadar jika Eidra terus mengurut kaki sang suami

"Berhenti mengomel Tuan Suami. Aku sudah tak mengurut kakimu lagi". Eidra membereskan ampas ramuan dikaki suaminya Edgar baru tersadar. Karena kebanyakan mengomel, dia sampai tidak tahu jika Eidra sudah menyelesaikan terapi manual ala Eidra, kata Edgar.

**Bersambung.........

Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘

Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn


Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 42"