Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 41

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ISTRI KECIL CEO LUMPUH “ novel yang baru setelah novel istri yang tak dianggap ,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


Sama-sama tumbuh dari Luka.


Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹


Eidra tengah memetik tanaman cinta miliknya. Wanita yang sudah bersuami itu tampak serius memotong tangkai daun dengan hati-hati dan telaten. Julio dan beberapa pelayan turut membantu. Namun lebih banyak mendengarkan perintah Eidra dari pada memotong daun-daun itu.


"Kak, potongnya pelan-pelan jangan sampai batang nya rusak". Seru Eidra.


"Baik Nona". Sahut Julio.


"Bik Lim, potongnya didekat batangnya ya. Biar nanti bisa tumbuh lagi".


"Baik Nona Muda".


Julio, Bik Lim dan beberapa pelayan lain kebanyakan mendengarkan perintah Eidra sehingga tanaman yang mereka petik daunnya hanya beberapa saja.


Julio memerintahkan para pelayan untuk berhati-hati memotong daun tanaman itu jangan sampai rusak, apalagi mati. Julio, menjaga tanaman itu dengan sepenuh hati. Sesuai dengan perintah Eidra jangan sampai tanaman itu kering dan mati. Julio benar-benar mengikuti perintah Eidra. Dia menugaskan pekerja khusus untuk menjaga tanaman itu siang dan malam.


Setelah selesai memetik daun-daun nya. Eidra membawa hasil petikan nya didapur. Entah akan buat apa, tanaman yang dia beri dengan nama ramuan cinta itu.


"Bik, tolong haluskan daunnya ya. Ambil air nya dan ampas nya simpan sini". Suruh Eidra.


"Baik Nona Muda". Bik Lim mengikuti perintah Eidra.


"Kak Julio".


"Iya Nona". Julio mendekat.


"Kakak tumbuk ini sampai halus ya". Eidra menyerahkan nya pada Julio


"Baik Nona". Julio mengikuti perintah Eidra.


Mereka bekerja tampak kompak. Sementara Eidra mengawasi seperti seorang profesor tengah menunggu penemuannya. Dokter muda itu memakai kacamata tebal, masker, dan rambut yang dia jempol asal serta tak lupa alas tangan berbahan karet untuk melindungi tangannya dari kotoran.


Kurang lebih satu jam, ramuan cinta ala Eidra sudah jadi. Wanita itu tersenyum puas melihat hasil kerja keras para pelayan dan Julio.


"Terima kasih semua". Eidra mengambil ramuan yang sudah jadi.


"Sama-sama Nona Muda". Sahut mereka serentak sambil memberi hormat pada Eidra.


"Bik Lim. Masaklah yang banyak. Malam ini aku akan mengajak kalian semua makan bersama Tuan Suami. Sebagai ucapan terima kasih". Senyum Eidra.


Mereka semua kikuk mendengar ucapan Eidra menyebut nama suaminya. Seumur hidup mereka belum pernah makan bersama Edgar. Bagaimana bisa? Edgar yang alergi terhadap orang lain sangat sulit didekati, apalagi akan makan bersama mereka.


"Baik Nona Muda". Meski tak yakin mereka tetap mengikuti perintah Eidra. Yang penting mereka memasak banyak dan masalah makan bersama itu bisa diatur, pikir Julio.


Eidra membawa nampan itu kekamar nya. Dia berjalan pelan sekali. Takut menganggu suaminya yang tengah istirahat.


Eidra meletakkan nampannya, lalu dia tersenyum hangat pada sang suami yang terlelap. Edgar memang tidak bisa jika tidak tidur siang, hal itu sudah dia lakukan sejak kecil. Sebab itulah setiap jam makan siang dia selalu Istirahat meski hanya beberapa menit saja.


"Tuan Suami". Namun Edgar tak bergeming.


"Tuan Suami". Eidra mengelus lengan suaminya dengan sabar.


"Ayo bangun. Aku sudah buatkan minuman kesukaanmu. Di jamin pahit. Dan bikin muntah". Celetuk Eidra.


"Tidak.... Tidak... Aku bukan pembunuh". Edgar menggeleng namun matanya terpejam dia berteriak namun tak melihat.


"Tidak.. Tidak.. Aku tidak membunuhnya".


"Tuan Suami". Eidra kembali panik.


"Tidak... Tidak.... Bukan aku". Edgar memberontak dengan mata masih terpejam. Dia menggeleng sementara dahinya sudah berkeringat penuh.


"Tuan Suami.. Tuan Suami bangun.....". Panggil Eidra berulang kali.


"Tidakkkkkkkkk". Edgar langsung terduduk dengan nafas memburu serta keringat basah.


"Tuan Suami". Eidra bernafas lega.


Sepertinya Edgar mengalami mimpi buruk. Terlihat dari raut wajah pria itu.


"Tuan Suami".


Edgar terdiam tak bergeming. Kepingan kejadian sepuluh tahun yang lalu masih melekat diotaknya. Dimana ketika dia bangun dari koma, dia mendapati kakinya tak bisa bergerak sama sekali. Satu lagi kenyataan pahit yang harus ditelan oleh Edgar, dimana Bagara meninggal karena kecelakaan itu. Hidupnya hancur. Berantakkan. Dia terluka. Dia patah. Semua orang menyalahkannya. Semua orang meninggalkannya. Dia diasingkan. Dia sendirian. Tanpa ada yang mengerti perasaan terluka dan kehilangannya.


"Tuan Suami". Tangan Eidra mengusap kening suaminya yang bercucuran keringat.


"Aku pembunuh". Ucap Edgar dengan kata berkaca-kaca. Dia menatap istrinya "Apa tidak takut pada ku. Aku pembunuh". Ujar Edgar lagi air mata luruh dipipinya.


Eidra menggeleng dengan cepat "Siapa hilang suamiku pembunuh?". Eidra mengusap pipi suaminya "Suamiku ini bukan pembunuh. Dia pria yang aku cintai". Senyum Eidra.


Edgar memalingkan wajahnya. Dia menangis tanpa suara. Hanya air mata berjatuhan yang menandakan bahwa dia sedang terluka dan patah.


"Tuan Suami". Tangan Eidra kembali mengelus punggung suaminya.


"Kakek pasti sangat membenci ku. Aku telah membunuhnya. Kecelakaan itu terjadi karena ulahku. Kecelakaan itu terjadi karena kebodohan ku. Kakek bahkan tak pernah menemui ku dalam mimpi hanya untuk sekedar bertanya kabar".


Eidra terdiam mendengar curahan hati suaminya. Dia membiarkan suaminya mengatakan apa saja yang ada dalam hatinya.


"Aku ini seorang pembunuh. Aku telah membunuh Kakek. Aku telah...".


"Sttttttttttt". Edgar langsung terdiam ketika Eidra meletakkan jari telunjuk nya di bibir Edgar


"Ini bukan salah Tuan Suami". Air mata juga luruh dipipi Eidra. Dia juga ikut sakit merasakan perasaan yang suami. Eidra paham. Eidra mengerti dengan apa yang dirasakan suaminya.


Eidra memegang wajah suaminya. Wajah suaminya sudah basah dengan air mata dan keringat.


"Kakek tidak pernah membenci Tuan Suami. Kakek ingin Tuan Suami hidup bahagia. Kepergian Kakek bukan karena Tuan Suami tapi memang sudah panggilan dari Tuhan. Kakek juga akan sedih jika Tuan Suami sedih. Air mata Tuan Suami sangat berharga untuk Kakek dan untuk istri kecilmu ini".


Air mata Edgar semakin luruh dengan deras membasahi pipi tampannya. Akhir-akhir ini, dia seperti pria lemah yang patah hati dan terus menangis.


Eidra memeluk suaminya dengan sayang. Dia mengelus pundak Edgar berusaha menyalurkan kekuatan pada pria yang berstatus semuanya.


"Tuan Suami berhak bahagia dan hidup tenang. Kakek juga pasti inginnya begitu. Jadi lepaskan semua perasaan yang menyiksamu. Jika lelah peluklah aku. Genggam tanganku. Aku akan menjadi orang pertama yang hadir saat kau terluka dan menjadi orang pertama tempatmu bersandar. Karena aku juga tumbuh dari luka. Aku juga tumbuh dari rasa sakit. Aku juga tumbuh dari kesepian. Aku juga tumbuh dari perjuangan diri. Tuan Suami, tidak pernah sendirian. Aku adalah orang yang telah menjadi bagian hidupmu". Ucap Eidra sambil memeluk suaminya. Tangan munggilnya mengelus punggung pria itu dengan sayang. Sedangkan air matanya berjatuhan dipipi cantik gadis itu.


Edgar terdiam mendengar ucapan istrinya. Tangannya memeluk erat tubuh wanita itu. Edgar menangis sepuasnya dipelukkan Eidra. Tak peduli dengan semua nya, dia hanya ingin menangis meluapkan semua kesedihan dan patah hati serta kehilangan yang menyerangnya.


**Bersambung.....


Ed & Ei.


Maaf baru up ya guys. Karena 17an dan harus ikut kegiatan serta jadi panitia jadi jadwal sibuk pake banget sampe gak sempat pegang hp.


Author mau ucapin selamat ulang tahun buat Indonesia ke-77. Semoga Indonesia semakin maju. Anak-anak bangsa terus berkarya. Semangat untuk bangkit kembali......


Terima kasih....


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn



Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 41"