Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 37

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ISTRI KECIL CEO LUMPUH “ novel yang baru setelah novel istri yang tak dianggap ,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


Jalan-jalan.


Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹


Eidra mendorong kursi roda suaminya keluar dari ruangan Orlando. Julio mengekor dari belakang. Dia selalu setia menemani pasangan suami istri yang tidak lain adalah majikannya itu.


Mereka selalu menjadi pusat perhatian. Sejak kejadian diacara direksi yang disiarkan langsung oleh salah satu televisi swasta. Mereka menjadi tranding topik. Ada yang iri dengan pujian mautnya. Ada yang kagum dengan tatapan damba. Ada yang ingin memiliki kisah cinta seperti mereka. Kisah cinta yang tulus tanpa memandang fisik dan usia.


Sampai dimobil. Eidra membantu suaminya duduk dijok mobil.


"Tuan Suami, bagaimana kalau hari ini kita jalan-jalan". Ajak Eidra sambil membayangkan dia memakan makanan kesukaannya. Sejak menikah dia tidak pernah lagi merasakan indahnya dunia luar.


Edgar menghela nafas. Sebenarnya dia tidak suka dan tidak mau. Namun ketika melihat wajah sumringah istrinya ada rasa tidak tega yang Edgar rasakan.


"Baiklah". Sahut Edgar mengangguk dengan senyum.


Meski masih ada rasa kesal saat Orlando menatap istrinya. Namun Edgar tak membuat istrinya merasa terkekang dengan sifatnya.


"Horeeee... Tuan Suami paling the best". Eidra berjingkrak kaget seperti anak kecil yang mendapat mainan.


"Terima kasih sayangku". Eidra memeluk lengan suaminya dengan manja. Jantung Edgar berdegup saat Eidra memanggil nya sayang, wajahnya sudah merona.


"Julio, kita jalan-jalan".


"Baik Tuan". Jawab Julio tersenyum manis.


Wajah tak sabar terlihat raut wajah Eidra. Wanita yang sudah bersuami itu sudah lama merindukan makanan dan tempat kesukaan nya. Zaman kuliah dia sering menghabiskan waktu bersama Kakak nya setelah pulang dari kampus.


Sampai disebuah Mall terbesar. Eidra dengan tak sabar tapi telaten membantu suaminya turun. Dia tersenyum hangat menatap banyak orang disana. Namun dia tetap tak melupakan suaminya yang tidak suka keramaian itu.


"Ayo Tuan Suami".


Mereka masuk. Julio selalu mengekor melindungi dua orang yang paling dia sayangi. Julio yatim piatu, dia tidak memiliki siapapun. Dia tidak tahu Ibu dan Ayahnya dimana. Sejak kecil dia sudah berteman dengan Edgar dan Erwin. Hingga dewasa dia pun mengabdikan diri kepada Edgar.


Tempat pertama yang Eidra kunjungi adalah toko buku. Dokter muda itu sangat suka membaca. Menurut Eidra dengan membaca dia bisa mengelilingi dunia.


"Kau suka?". Tanya Edgar. Dia baru tahu jika istrinya ini suka membaca. Selama ini dia tidak pernah melihat istrinya membaca buku


"Suka Tuan Suami. Penulis nya selalu membuatku merasa kagum dengan tulisannya". Senyum Eidra.


Edgar mengangguk dan melihat saja istrinya memilih buku. Tanpa sepengetahuan Eidra, Edgar langsung memerintahkan Julio untuk membuat perpustakaan di villa mewah mereka. Tak main-main Edgar membeli buku-buku yang berkualitas yang bahkan sudah terjual lebih dari jutaan ekslampar.


"Apa kau sudah menemukannya?". Tanya Edgar melihat istrinya yang masih asyik.


"Sudah Tuan Suami. Ayo kita lanjut ketempat lain". Edgar mengangguk.


Setelah membayar. Eidra kembali mengajak suaminya. Dia pergi kesebuah toko elektronik. Ingin membeli laptop. Karena selain suka membaca Eidra juga suka menulis. Saat kuliah dia menulis disebuah aplikasi untuk menambah uang sakunya.


"Kau ingin laptop?". Tanya Edgar.


"Iya Tuan Suami. Apakah boleh?". Edgar mengangguk "Aku punya tabungan. Jadi pakai uang ku saja ya?". Eidra mengeluarkan kartu kredit nya yang berwarna gold. Yang mungkin isinya hanya beberapa juta saja.


"Tidak perlu. Ambil saja".


"Tapi..........".


"Ambil saja Istri Kecil". Seru Edgar gemes.


"Baiklah". Sahut Eidra ketus.


Eidra yang tidak tahu jika Mall tersebut adalah milik suaminya. Eidra memang tidak ingin tahu dan mau tahu. Mau sekaya apapun suaminya, tak membuatnya ingin menguasai kekayaan suaminya. Dia mencintai suaminya bukan karena harta, tapi dia mencintainya tulis dengan seluruh perasaan.


Setelah membeli barang-barang yang mereka butuhkan. Eidra dan Edgar kembali melanjutkan langkah kaki mereka.


"Aku lapar. Ayo kita makan". Ajak Edgar.


Kening Eidra berkerut "Apa Tuan Suami, bisa makan diluar masakkan ku?". Tanya Eidra heran karena jika masalah makan suaminya ini cerewet luar biasa.


"Iya. Disini makanan nya mirip dengan masakan mu". Ucap Edgar "Ayo". Ajak Edgar meletakkan tangan istrinya ke kursi roda supaya segera mendorongnya dan pergi dari sana.

"Iya Tuan Suami".


Mereka menuju resto yang ada di Mall itu. Menjadi pusat perhatian sudah biasa. Banyak yang berbisik-bisik kagum. Edgar yang masih tampan meski lumpuh, wajahnya bersih dan halus seperti kulit bayi. Eidra yang cantik tanpa alat make up dengan rambut di kuncir kuda asal membuat kecantikan nya terlihat begitu mempesona.


Mereka masuk kedalam resto dan disambut oleh Manager resto dengan sopan.


"Selamat datang Tuan dan Nona". Sapa Manager resto ramah


"Terima kasih Tuan". Sahut Eidra.


Julio sudah memesankan ruang VVIP untuk mereka berdua. Karena Edgar tidak bisa makan diganggu oleh orang lain. Dia tidak suka keramaian.


"Silahkan Tuan Nona". Sang Manager membuka pintu masuk kedalam ruang VVIP untuk kedua orang itu.


Mata Eidra membulat ketika melihat ruangan itu. Ruangan yang didesain dengan sedemikian rupa. Indah dengan bunga-bunga yang sengaja dipasang disekitar nya.


"Tuan Suami............".


Eidra menutup mulut tak percaya. Dia sangat suka dengan desain ruangan itu.


"Kau suka?". Edgar tersenyum hangat melihat wajah bahagia istri kecilnya.


"Sangat suka. Aku baru pertama kali masuk kedalam ruangan semewah ini". Jawab Eidra.


Wajah Edgar langsung berubah. Entah kenapa rasanya sakit sekali, mendengar ucapan istrinya. Sekarang Edgar mengerti bahwa dulu kehidupan istrinya tidaklah sebahagia ini.


"Ayo".


Tidak lama kemudian makanan yang sudah dipesan Julio datang.


Mata Eidra langsung berbinar melihat makanan kesukaan nya ada disana.


"Tuan Suami... Ini makanan kesukaan ku semua. Bagiamana kau bisa tahu jika aku suka?". Tanya Eidra mencicipi satu persatu makanan itu.


"Benarkah?". Edgar tersenyum geli "Makalah sepuasmu. Jika kau ingin lagi, pesan lah". Edgar tersenyum hangat dan lembut. Sesederhana itu membuat istri kecilnya bahagia.


"Siap Tuan Suami".


Eidra mengambil beberapa makanan. Edgar sampai menelan ludahnya dengan kasar melihat banyaknya makanan yang diambil istrinya.


"Tuan Suami, buka mulutmu".


Tetapi Edgar menggelleng dengan senyum.


"Kenapa?". Tanya Eidra heran. Biasanya suaminya akan merenggek jika tidak disuapi


"Makanlah untukmu. Aku akan makan sendiri". Ujar Edgar dengan senyum lucu melihat cara istrinya makan.


"Kenapa begitu?". Eidra masih heran.


"Hari ini khusus untukmu. Makanlah". Suruh Edgar lagi.


"Baiklah".


Eidra makan dengan lahap. Makanan itu sangat enak dilidah Eidra. Makanan kesukaan nya. Makanan yang dulu selalu menjadi alasannya untuk bekerja keras agar mampu membeli makanan ini. Makanan ini bukan makanan mahal tapi untuk kalangan bawah seperti Eidra tentu perlu meronggoh kocek membeli makanan itu.


Edgar tersenyum lucu melihat cara istrinya makan yang blepotan. Sesekali dia membersihkan bibir istrinya yang terkena saus makanan. Lalu membiarkan wanita itu makan dengan lahap. Dia senang membuat istrinya bahagia. Ini adalah jalan-jalan pertama mereka. Pertama kita bagi Edgar setelah dia mengalami kelumpuhan.


**Bersambung.....


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn



Posting Komentar untuk "Istri Kecil CEO Lumpuh Bab 37"