Istri yang terabaikan Bab 233

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


PHP


"Omaa… Itu adik Putri?" tanya Putri lirih wajahnya mendadak pucat.


Bu Dini mengangguk memberikan senyum tenangnya pada Putri.


"Mommy…," lirih Putri menunduk setelah melihat Isyana tampak memegang tangan mungil yang ada di inkubator itu memakai baju steril.


"Kenapa, Sayang?" tanya Bu Dini melihat Putri menunduk sedih.


Sepanjang perjalanan, Putri tidak berhenti bertanya pada Omanya. Hendak pergi kemana mereka.


Sesampainya di rumah sakit, apalagi. Putri semakin ceriwis kenapa kejutanya di rumah sakit. Putri tidak suka rumah sakit. Bahkan Putri protes tidak mau masuk jika Bu Dini tidak memberitahu.


Bu Dini menyerah dan memberitahu. Seketika itu, Putri berjingkat bahagia bukan main dan menarik tangan Bu Dini, meminta Bu Dini berjalan cepat agar segera sampai. 


Namun begitu sampai di ruang Bian dirawat. Setelah Putri melihat dari kaca, Putri diam seribu bahasa. Wajahnya pucat, senyumnya hilang berganti muram tak bisa diartikan. 


"Putri tidak boleh masuk?" Tanya Putri pelan ke Bu Dini.


Bu Dini menggelengkan kepalanya pelan lalu berjongkok membelai rambut Putri.


"Ini ruang steril Nak. Anak di bawah umur tidak boleh masuk. Tunggu adikmu dibawa pulang ya? Kita lihat dari sini. Keliatan kan? Itu tangan dan kakinya bergerak?" tutur Bu Dini lembut.


Wajah Bian masih memakai oksigen jadi hanya tangan dan kakinya yang terlihat dari kaca.


"Putri mau temani Mommy dan adik. Adik sakit ya Oma? Kenapa adik seperti Mommy Ara? Ada banyak alat seram di tubuhnya?" tanya Putri lagi dengan tatapan berkaca- kaca.


Bu Dini tercekat sesaat, ungkapan lembut dan jujur Putri sedikit menyayat Bu Dini. Putri paham bagaimana perjuangan seseorang dalam keadaan sakit. Dan semua memory tentang ibunya ternyata masih dia simpan.


Walau masih kecil, Putri sudah sepeka itu. Putri kecewa, Putri sedih saat adik yang dia bayangkan gembul dan lucu seperti adik- adik bayi temanya, ternyata begitu memprihatinkan. Bahkan mengingatkan dirinya akan ibunya. 


"Saat Mommy Ara sakit. Mommy Isya kan temani Putri. Putri juga mau temani Mommy Isa tunggu adik bayi. Tapi Adik Putri tidak pergi seperti Mommy Ara kan?" Tanya Putri lagi meneteskan air mata, hal itu semakin membuat Bu Dini tersayat.


Bu Dini pun menyeka air mata Putri. Lalu memberikan senyum agar Putri tenang dan tidak sedih.


"Lihatlah adikmu bergerak, kan? Adikmu pintar. Dia hanya butuh waktu untuk tumbuh. Dia akan sehat Sayang?"


"Oma tidak bohong kan? Tidak seperti saat Mommy Ara sakit?" tanya Putri lagi.


Ternyata semua luka Putri yang diphp ibunya akan sembuh juga terus dia simpan. Putri jadi tidak percaya harapan seseorang sembuh. 


"Sayang… kamu hafal rukun iman kan?" Tanya Bu Dini.


Putri mengangguk. "Tahu, Mommy Isyana pernah ajarin Putri!" Jawab Putri.


"Coba Oma beritahu!" Tutur Bu Dini.


Putri mengambil jarinya, menunjukan pada Bu Dini dan mulai menghitung.


"Satu," ucap Putri memberikan jempolnya pada Bu Dini dan jari lain ditekuk.


"Iman kepada Alloh!"


"Dua!" Diikuti Jari telunjuknya.


"Iman kepada Malaikat!"


Bu Dini terus mengangguk. 


"Tiga, Iman kepada Kitab, 4. rosul. 5 Hari Akhir. 6. Takdir," jawab Putri menunjukan 6 jarinya. 


"Pintar. Apa kamu sudah diajari tentang takdir?"


"Lupa. sepertinya belum. Mommy baru kasih tahu sampai rosul! Putri dikasih Pr sama Mommy suruh tanya ustadzah. Rosul kita itu siapa? Dan bagaimana ceritanya?" Jawab Putri jujur.


Bu Dini mengangguk.


"Oke.. mau Oma jelaskan. apa mau tanya sama Mommy?" 


"Jelasin Oma aja?" jawab Putri 


"Kalau gitu, sini duduk. Oma jelasin ya?" Tutur Bu Dini mengajak Putri duduk di kursi tunggu di depan kaca jenguk ruang bayi rumah sakit di kota B itu. 


Mereka berdua hendak menjemput dan menunggu Isyana. Putri pun duduk dan dengan antusias ingin mendengar dan belajar dari Omanya.


Bu Dini pun menjelaskan. Point 6 tentang takdir. Bahwa kematian dan perginya seseorang adalah takdir sudah tertulis di lauhul mahfudS. Tidak peduli orang itu sakit atau sehat. Jika takdirnya pergi akan pergi.


"Jadi sebelum kita lahir. Kapan Tuhan akan meminta kita pulang itu sudah ditentukan Sayang!" 


"Kita bisa tahu tidak. Putri sampai kapan di sini? Dan kapan Putri pergi?" tanya Putri lagi 


Bu Dini menggeleng! "No. This is secret. Hanya Alloh yang tahu. Tugas kita adalah berdoa dan berusaha, kapanpun kita diminta pergi harus siap. Yang penting selama kita masih di sini kita harus jadi orang yang baik, happy dan bersyukur. Tentunya selalu semangat. Itu sebabnya kita harus semanngat berusaha dan yakin adik kamu sehat. Kamu ingat? Mommynya teman kamu yang katamu ketabrak mobil sepulang Shopping?"


Putri mengangguk saat itu pernah cerita Ibu temanya juga meninggal.

"Apa mereka sakit?"


"No!" 


"Nah begitu? Putri pernah lihat Opa sakit? Kemarin juga Mommy Isyana sakit kan? Dirawat juga di rumah sakit?"


"Yah!"


"Opa dan Mommy Isyana sembuh kan?"


"Iyah!"


"Nah begitu. Tidak semua yang sehat tidak tidak akan pergi untuk waktu yang lama. Juga yang sakit tidak semua akan pergi, bisa saja yang sakit akan sehat dan pulih. Yang sehat dan bugar tiba- tiba pergi dengan jalan yang Alloh pilih,"


"Mommy Ara pergi itu berarti memang Alloh ingin Mommy kamu pulang dan memang sudah waktunya pulang ke surga. Kita tidak pernah tahu kapan waktunya. Kita hanya berusaha. Begitu juga dengan adik bayimu. Sehat atau pergi. Yang penting kita bantu adik bayimu tetap sehat dan tumbuh. Mengerti?" 


"Putri ingin tanya sama Alloh. Jangan ajak Adik Putri pulang ke surga dulu. Biarkan dia bermain bersama aku! Aku tidak mau lihat Mommy Isya menangis!" Jawab Putri.


Bu Dini tersenyum lagi membelai rambut Putri 


"Ya! Kalau mau, minta sama Alloh. Sholat yang rajin dan berdoa terus ya!" tutur Bu Dini 


Putri mengangguk.


Lalu Bu Dini mengulurkan tanganya untuk memeriksa lagi. Ternyata jam besuk sudah berakhir dan tirai sudah ditutup.


"Kita tunggu, Mommy ya!" bisik Bu Dini.


Putri mengangguk dengan manis.


Tidak lama Isyana keluar. 


"Moommy!" Seru Putri berlari menyambut Isyana.


"Hai Sayang! Kangenya Mommy sama anak Mommy yang cantik ini?" jawab Isyana merentangkan tanganya. Mereka berdua langsung berpelukan.


"Mommy sudah bilang kan ke adiku. Aku ingin masuk tapi tidak boleh! Aku ingin pegang tanganya!" ucap Putri ke Isyana.


"Iya sudah!"


"Apa katanya?" tanya Putri lagi 


Bu Dini dan Isyana tersenyum


"Adik kan belum bisa ngomong sayang. Tapi tanganya begini!" Jawab Isyana memperagakan tangan bayinya bergerak ke atas.


"Sepertinya dia mendengar dan menjawab. Iya siap! Begitu!" Jawab Isyana menghibur Putri.


Putri pun mengangguk bersemangat. 


"Ya sudah. Ayo pulang. Besok ke sini lagi. Di rumah sakit banyak kuman! Kita harus segera mandi, tidak baik kalau mandinya kemalaman!" Bisik Bu Dini ke Putri 


Putri mengangguk dan menggandeng Isyana menuju ke parkiran. Hari memang sudah sore.


"Oh ya Daddy mana?" tanya Putri baru sadar Daddynya tidak ada.


****


Di Ibu kota.


Lana dan Amanda mendatangi rumah sakit tempat Bian dirawat. Dan mereka mengatakan Isyana baru saja membawa pulang. Lana sangat marah dan merasa rumah sakit mengecewakanya.


"Dasar rumah sakit siaalan!" Omel Lana.


"Iya benar. mereka semua payah. Rumah sakit suka mempermainkan aku?" imbuh Amanda.


dia kan juga dikerjai perawat tentang keberadaan Isyana.


Mereka berdua yang sama- sama kesal dan sakit hati pergi ke bar dan mabuuk bersama. 


****


...Kak kalau mau komunikasi sama author atau tahu Upnya, soalnya di beberapa waktu. Ada trouble. Follow Ig aku ya. ririnrohmanningsih (coretanrandom). ...


...Soalnya kalau di Update_an begini, takut kena review. ...


...Ohya. Isyana punya adik namanya Bening Gita Hanjaya. Kenalan yuk. Kasih cinta yang banyak yaa......


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Bersambung


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 233"