Istri yang terabaikan Bab 217

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


217 Sesuai Pesanan


“Amanda!!! Ngapain kamu di sini?” pekik Lana kaget melihat Amanda datang mendekat. 


Amanda yang berada di situ karena terpaksa dan merasa di jebak hanya diam menunduk. 


“Kamu baru sadar. Kenapa teriak- teriak sih?” tanya Amanda kemudian.


Sebenarnya Amanda sedikit banyak sudah tahu sifat Lana. Dia kesal tapi dia juga tidak takut. Amanda kan juga kaya.


“Kenapa kamu ada di sini? Siapa yang suruh kamu datang. Aku panggil ibuku! Kenala kamu yang datang?” jawab Lana sewot.


“Nggak usah banyak tanya. Kamu butuh apa? Cepat katakan!” jawab Amanda kesal.


“Pergi sana! Aku nggak butuh kamu! Lagian ngapain tiba- tiba kamu di sini? Kamu mau ngetawain aku?” tanya Lana lagi.  


Lana tidak tahu kalau dari hari kemarin  Amanda ada di rumah sakit merawatnya. Bahkan sudah sempat disekap ayahnya. 


“Ehm... ya gue akan pergi tapi nggak sekarangg!” jawab Amanda. 


“What?” pekik Lana bingung. 


“Maksud kamu apa?” tanya Lana semakin tidak mengerti. 


“Udah sih. Nggak usah banyak tanya. Lo harus sembuh dulu, kalau lo pengen gue cepet pergi dari Lo!” jawab Amanda melirik nasi dan makanan dari rumah sakit masih utuh. 


Lana mendadak menjadi anak kecil yang butuh perhatian ibunya. Sayang ibunya tidak ada. 


“Aku butuh Mamaku. Aku harus ambil anakku. Aku harus beri pelajaran Binar!” ucap Lana kembali kumat. 


“Hhhhh,” Amanda pun mendengus kesal. 


Amanda tahu dan juga mengerti betapa kesalnya saat keinginan kita tidak terpenuhi. Tapi Amanda sadar, kenekatanya membuatnya di ujung penjara. Dan sekarqng dia harus membayarnya dengan jadi Baby sisternya Lana.


“Lo sadar nggak sih? Lo masih sakit? lo nglawan Binar gimana ceritanya dengan keadaan lo yang begini? Lo harus sembuh dulu!” jawab Amanda berani membentak Lana dan kasih tahu Lana. 


“Gue laki- laki kuat, gue sehat!” jawab Lana tidak terima dikatai sakit. 


"Okeh. Celatlah sehat! Capek juga gue di sini!" jawab Amanda.


Lana marah dan Lana berusaha bangun dari tidurnya, akan tetapi baru mau duduk, seketika kepalanya terasa berputar. Lana pun memegangii kepalanya. 


“Aak...” pekik Lana terjatuh. 


Amanda pun dengan sigap menangkap dan membantunya untuk berbaring dengan benar.


Mereka jadi bersentuhan dan saling tatap.


"Ehm...," pekik Amanda tidak nyaman.


"Terima kenyataan kamu tuh sakit!" tutur Manda.


Lana hanya diam menyesali keadaanya.


Lalu Amanda mengatur remot bed tidur Lana agar setengah duduk. 


“Terima atau nggak terima, lo udah kalah dari Lana. Makanlah! Menerima kenyataan hidup juga butuh energi!” ucap Amanda lagi dengan nada kesalnya. 


“Ssssshhh...,” 


Lana hanya mendesis kesal, rasanya masih sulit menerima kenyataan kalau dirinya sekarang tak berdaya. Bahkan untuk duduk dunia serasa berputar. 


“Ck... cepat makan dan lekaslah sehat. Katakan pada ayahmu agar aku cepat bebas!” keluh Amanda lagi. 


Lana kemudian melirik mendengar kata Amanda. 


“Apa maksudmu?” tanya Lana. 


Amanda diam, tidak berani cerita kalau dia sementara waktu ditugaskan urus Lana sampai Bu Wira sembuh akibat sakit karena Amanda yang menyebabkannya. 


Amanda malah mengambil makan Lana.


“Sudah jangan banyak tanya... Aaaak” jawab Amanda cepat lalu menyodorkan sesendok bubur dari rumah sakit. 


Awalnya Lana hanya bingung dan memperhatikan sendok itu. Rasanya aneh, Amanda yang bisa ketemu di meja meeting tiba- tiba menyodorkan makanan dan sangat dekat.


“Cepat makan!” jawab Amanda lagi. 


Mau tidak mau, Lana menerimanya. 


“Habiskan dan lekaslah sehat!” jawab Amanda lagi melanjutkan menyuapi Lana.


Hari itu, Amanda pun merawat Lana, termasuk menyuapi Lana. 


Tanpa mereka tahu, di celah kaca pintu ada sepasang mata yang tersenyum melihatnya. Siapa lagi kalau bukan Binar. 


“Om Wira memang tidak bisa ditebak? Dia bahkan melebihi ekspektasiku?” batin Binar nyengir- nyengir sendiri.


Binar mengira, akan melaporkan Amanda karena berani menyakiti istrinya. Binar yang merasa bertanggung jawab atas kesehatan Bu Mutia, walau dia dibenci dan tidak menampakan wajahnya, Binar terus memantau kesehatan Bu Mutia dan Lana. 


Kata pihak rumah sakit, Bu Mutia akan segera sembuh hanya saja, suaranya akan berubah.


Setelah Binar yakin aman. Binar pun meninggalkan rumah sakit, dan berganti bekerja. Saat Binar di jalan ponsel Binar pun berbunyi. 


“Tuan... Saya sudah bersama Om Wira,” ketik Arbi memberitahu Binar. 


“Gimana?” jawab Binar cepat. 


“Om Wira baru saja menemui kunjungan kerja bersama pejabat. Tapi saya lihat ada mobil Om Marco!” ketik Arbi lagi 


“Oke! Terus awasi. Share kemana mereka!” ketik Binar. 


Sepertinya, anak dan istrinya yang masuk rumah sakit tidak mengurangi niat Tuan Wira terus menjalankan bisnis ilegalnya. Dia malah melimpahkan ke Amanda. Lana dan Bu Mutia memang tidak dia libatkan dengan bisnisnya. 


Yang Bu Wira tahu semua kehidupanya mewah dan apa yang dia ingin tercapai. Bu Wira juga harus mendukung suaminya agar pamornya baik dan dipilih jadi pemimpin. 


Arbi ternyata bersandiwara berada di pihak Tuan Wira dan meyakinkan supir Tuan Wira. Tanpa supir Tuan Wira tahu dia memasang alat pendetek dan perekam yang diberikan Binar. 


Ternyata Benar, mereka sedang bersengkokol, hendak menuju ke sebuah pelabuhan melakukan transaksi barang terlarang. 


Binar yang mendengar kabar itu langsung mengabari ayahnya, Tuan Priangga. Tuan Priangga pun langsung berkoordinasi dengan sahabatnya.


Ternyata benar, di kubu Om Sandi. Om Sandi juga sedang meminta anak buahnya mengawal. 


Anak buah polisi yang bersekutu dengan Tuan Priangga pun mencegah di jalan. Sementara Binar dan Tuan Priangga menunggu di lokasi.


Di deretan pantai banyak saung- saung makam. Binar mengambil rumah makan seafood di dekat pelabuhan yang relatif kecil untuk bersembunyi.


Lalu Binar membiarkan orang lain yang menggerebek dan memergoki Tuan Wira. Dari mereka semua menyamar menjadi nelayan biaaa atau pramusaji.


Sementara Binar dan Tuan Priangga menunggu sambil bersantai di warung menikmati hidangan. 


Sekitar pukul 20 malam suasana masih aman. Binar melihat mobil Tuan Wira dan yang lain terparkir di depan rumah makan di pinggir pantai. 


“Gimana katanya?” tanya Tuan Priangga. 


“Beres Pah, kita tunggu aja barangnya datang. Semua sudah di posisi masing- masing!” jawab Binar 


Mobil yang digunakan Tuan Wira untuk mengangkut barang ke gudang sekarang sudah dipegang oleh orang yang berpihak Tuan Priangga. 


Sementara Tuan Wira, Tuan Marco dan juga Om Sandi sedang menunggu Tuan James dan barang terlarang itu datang dan bertransaksi. 


“Papah ngantuk,” jawab Tuan Priangga 


“Sabar Pah!” jawab Binar. 


Mereka kemudian memesan kopi lagi. Karena garing Tuan Priangga dan Binar malah main kartu. 


Hingga tidak terasa jarum jam menunjukan waktu pukul 23.15. dari arah laut terlihat kapal bergerak menepi dengan lampu berkilauan. Tuan Priangga dan Binar pun menajamkan matanya. 


Benar ternyata itu kapal Tuan James. 


Sesuai rencana mereka. Mereka membiarkan para kru memasukan barang itu ke truk Tuan Wira. Lalu supir yang sudah diganti yang akan membawanya langsung ke kantor polisi guna dibakar. 


Dan selebihnya. Tema Tuan Priangga siap membekuk Tuan Wira dan rombongan saat sedang transaksi. 


“Gimana sesuai pesanan?” tanya Tuan James ke temanya. 


“Yas!” jawab teman Tuan James yang berasal dari luar negeri. 


Tuan James pun melirik ke teman- temanya yang sudah mensukseskan dan membatunya. 


“Mari bersulang!” jawab Tuan James. 


“Mari!” jawab semuanya tampak meminum sajian minuman mahal. 


Tidak lama mereka mengeluarkan koper berisi uang. 


Dan di saat yang sama, tim Tuan Priangga langung muncul menodongkan pistol mengepung mereka.


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat admitnya maakaccihh 😘


Bersambung


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 217"