Istri yang terabaikan Bab 214

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.

Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


214 Eksklusif


Kata istilah dalam bahasa Jawa, “anak polah bapak kepradah,” atau diartikan anak yang berbuat bapak yang kena getahnya. 


Ya dalam kehidupan dimanapun berpijak, orang tua baik ayah ataupun ibu, memang selalu mempunyai hati sekuat karang untuknya. Meski batu di terpa ombak tetap berdiri di tempatnya.


Ayah akan selalu memasang dadanya, mengesampingkan semua pedihnya meski selalu diterpa ombak yang besar.


Bapak Mika pun memasang topeng baja, melewati semua pasang mata tetangga komplek yang mengikuti setiap langkah mereka dengan penuh tatapan ejekan dan kutukan. 


Apa ayah Mika baik- baik saja, tentu saja tidak. Dia tidak baik- baik saja. Dia hanya berusaha menggenapi peranya menebus semua salah yang tidak dia lakukan. Bapak Mika pun ke kantor polisi ikut mendengarkan apa yang terjadi. 


“Anak saya membayar orang untuk membunuh dan membakar kontrakan orang, Pak?” tanya Bapak Mika syok dan langsung meneteskan air mata. 


Hati bapak Mika hancur, bagaimana bisa anak yang manis dan mungil yang dulu selalu ceriwis menghiasi harinya berubah menjadi monster mengerikan. 


“Iya..,” jawab Polisi lalu menunjukan beberapa bukti pengakuan anak buah Mika juga keterangan Isyana. 


bapak Mika mengangguk lemas. 


“Sidang akan dilakukan beberaa hari setelah pengolahan beberapa berkas acara. Silahkan kalau pihak bapak hendak menyewa pengacara,” tutur Polisi mengira, Mika kan mantan Lana jadi kaya. 


Bapak Mika menggelengkan kepala. 


“Saya serahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib. Anak saya harus bertanggung jawab terhadap yang dia lakukan Pak,” jawab Bapak Mika berbesar hati. 


Polisi pun mengangguk. 


“Boleh, saya menemui Putri saya?” tanya Bapak Mika lagi. 


“Silahkan, saya beri waktu 15 menit!” jawab Polisi. 


Bapak Mika mengangguk. Dengan menyeret langkahnya, bapak Mika mengikuti polisi menemui Mika. Mika terlihat meringkuk dan begitu melihat Bapaknya, walau di rumah melawan dan sadis, Mika berlari mendekat dan mengiba. 


“Bapaaak... tolong Mika. Mika tidak mau dipenjara.. tolong Mika Pak!” iba Mika langsung bersimpung memegangi kaki Mika. 


Bapak Mika berdiri terpaku tidak kuasa menahan tangis dan menatap anaknya. Dia mengalihkan pandanganya ke tempat lain. 


“Paak Mika minta maaf, tapi Mika nggak mau dipenjara,” rintih Mika lagi. 


Setelah merasa hatinya kuat, bapak Mika kemudian membungkuk mengangkat Mika dan mengajaknya duduk. 


“Bapak selalu memaafkan semua kesalahanmu, Nak. Tapi bapak tidak punya kekuatan dan kemampuan menolongmu!” 


Mendengar itu Mika tidak terima dan langsung melotot. 


“Aku anak Bapak bukan sih? Bapak tega Mika dipenjara? Bapak, bapak macam apa?” omel Mika masih juga tidak sadar. 


Bapak Mika tidak marah dan semakin iba ke Mika. 


“Justru karena Bapak, sayang padamu, bapak ingin kamu sadar Nak. Bagaimana bisa kamu dibutakan oleh uang dan jabatan sampai kamu tega berniat mencelakai istri orang demi menggantikanya. Mika, kita hidup memang butuh uang, tapi bukan berarti hidup kita dikendalikan uang. Sadarlah dan lihat dirimu sekarang. Uang yang membawamu ke sini!” ucap Bapak Mika pelan dengan tatapan sayangnya ke anaknya.


Mika  tidak menjawab. 


“Seharusnya kamu belajar dari ibumu? Kamu tahu kan bagaimana kabar ibumu sendiri? Bersyukurlah dengan apa yang kamu dapat punya tanpa harus menyakiti orang lain dan menerobos jalan yang salah Mika. Jika kamu tidak berbuat seperti ini, anak bapak sudah wisuda jadi sarjana hukum, bapak bangga!” 


“Renungi kesalahanmu, hukuman di dunia akan lebih ringan dari hukuman di akhirat. Akui kesalahanmu agar hukumanmu tidak terlalu berat. Mohon ampun pada Tuhan dan Pak Hakim, beritahu Bapak, dimana alamat perempuan yang kamu sakiti?” tanya Bapak kemudian. 


Mika masih kekeh dengan pendapatnya tidak menoleh, akan tetapi telinganya sudah menangkap semua kata bapak. Waktu jenguk habis meski Mika tak menjawab sepatah katapun. 


Bapak Mika tidak berhenti, dia merasa harus meminta maaf pada Isyana. Bapak pun meminta alamat Isyana pada Polisi. Bapak Mika tidak akan meminta keringanan, dia hanya ingin menggenapi kewajiban dan beritikad baik. Anaknya melakukan salah, bapak harus minta maaf. 


**** 


“Huuuuuft....,” Isyana menghela nafasnya meneguhkan hatinya. 


Dia ingat malam saat Mertua dan suaminya memberikan pilihan, hendak bantu Isyana klarifikasi atau tidak. Isyana memilih tidak. Isyana hars mennggung konsekuensinya. 


Tepat sesuai kata Binar, menjadi orang kaya ternyata tidak serta merta membuat Isyana langsung berada di atas awan disegani semua orang. Justru kebalikanya. 


Isyana yang sebelumnya berjalan dengan tenang saat menapaki setiap lorong menuju kelasnya. Sekarang beberapa wajah masam dan bisikan- bisikan racun tertangkap panas di telinga Isyana. 


“Manis siih imuut sih, ternyata hatinya jahat!” 

“Iyaah pakai pelet apa sih? Bisa- bisanya perempuan pendek gitu jadi rebutan?” 


“Bisa ya, baru cerai udah nikah lagi aja, abis lahiran iiih nggak jijik,” 


“Udah kegatelan, kali!” 


“Paling selingkuhnya udah lama?” 


“Nggak jelas juga itu anaknya anak siapa?”


Orang- orang yang tidak sekelas dan kenal Isyana dengan baik menghujat Isyana. Akan tetapi teman sekelas yang kenal berusaha berpositif thingking dan bahkan ada yang membela. 


“Eh kalian nggak tahu apa- apa? Nggak usah asal omong deh?” 


“Teh Isya nggak selingkuh, suaminya yang selingkuh dan nikah lagi lebh dulu!” 


“Badanya doang yang di kampus otak kalian pada kemana sih?” 


“Kalau dengerin baca berita yang bener jangan Cuma satu sumber. TeH Isyana baik tahu!” 


Teman- teman Isyana bahkan bertengkar sendiri. Isyana tetap diam tidak menyanggah dan menolak. 


“Bu Isyana,” dosen Isyana malah yang peduli saat Isyana di perpustakaan sedang mengerjakan tugas. 


“Eh Bu Dosen?” jawab Isyana tersenyum. 


Dosen yang gaul bahkan jadi sungkan ke Isyana setelah tahu ternyata Isyana mantan menantu pejabat dan sekarang jadi menantu konglongmerat. 


“Maaf ya.... selama ini saya tidak tahu siapa Bu Isyana,” tutur Dosen canggung, meski Isyana muda sekarang dipanggil Bu. 


Tapi Isyana malah bingung diistimewakan begitu. 


“Nggak apa- apa!” 


“Bagaimana kabar Bu Isyana? Sudah sehat? Bayi anda gimana? Kalau mau mengajukan cuti nggak apa- apa cuti aja!” tutur dosen lagi. 


Isyana semakin canggung mendengarnya. 


“Akan saya pikirkan!” jawab Isyana menggantung. 


Isyan jadi bingung ngobrol dengan orang yang mengistimewakanya. Saat Isyana melihat temana Isyana memilih pamit dan mendekai kawanya. 


Sesampainya pada temanya Isyana kembali ditanyai. 


“Teteh kok diam aja sih digosipin begitu?” omel Nina teman Isyana 


“Kalau teteh jawab, teteh harus jelasin berapa banyak ke mereka? Capek, belum tentu didenger juga kan? Ya sudahlah, komentar mereka kan juga tidak mempengaruhi apa yang udah terjadi sama teteh dan merubah keadaan. Biarin aja!” jawab Isyana berusaha tenang ke sahabatnya. 


“Tapi... boleh nggak sih, Teh! Bagi cerita ke kita, kok bisa teteh jadi rebutan dua pria kaya gitu? Gimana teh rasanya seneng ya Teh?” tanya Farah Teman Isyana malah bertanya genit. 


“Kalau aku sih sejak awal udah yakin kalau Tuan Binar Aksa itu emang dari tatapannya perhatian banget sama Teteh. Aku baru tahu kalau ternyata waktu itu Teteh belum nikah? Hehe,” celetuk Nina lagi. 


Isyana menatap kedua junior tapi serasa sebayanya itu dalam.


"Cerita nggak ya?"


"Ceritaa Teeh!"


"Hemmm...,"


"Janji eksklusif untuk kita!"


“Aku cerita bukan untuk disebarkan ya, tapi biar kalian tahu. Tidak selalu yang  menyilaukan itu membuat senang tidak juga mendung harus berakhir dengan hujan. Hujan pun kadang bisa lebat kadang juga hanya datang menyapa yang meneduhkan kita! Intinya semua orang punya masa dan musim sendiri! Dan semua yang Tuhan beri harus disyukuri!” tutur Isyana. 


“Yaya.. Teh. Udah intinya aja? Teteh gimana ceritanya bisa nikah sama Tuan Binar Aksa? Kita siap dengerin. Kita dengerin eksklusif dari teteh, daripada denger dari orang lain kaan?”


Jangan lupa klik perbab ya kak biar semangat adminnya maakaccihh 😘


Bersambung


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 214"