Istri yang terabaikan Bab 190

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


190 Balas dendam


“Ck... kenapa kalian suka sekali kasih pekerjaan sih, Mah?” tutur Tuan Wira Hanggara dengan suara khas pejabat, pelan dan tenang ke istrinya.


Bu Wira kelabakan dan terdiam, suaminya menemuinya dan memanggilnya menunjukan timeline yang beredar di internet.


"Lana Hanggara Saputra membuat memukul security secara Brutal. Lana Hanggara VS Biar Aksa Priangga," dan masih banyak lagi.


Bu Mutia sebagai seorang ibu sangat meyayangi Lana anak semata wayangnya.


Sebanyak apapun Lana melakukan kesalahan dan menentangnya dulu, tetap, hidup Bu Mutia, Lana dia pentingkan.


Berbeda dengan Tuan Wira suaminya yang penting tujuanya tercapai. Itu sebabnya Tuan Wira selalu mendoktrin Lana dan Bu Wira. Lalu Bu Wira yang terus mengajar Lana dan memaksanya.


Akan tetapi, sampai detik ini, Lana dan Bu Wira masih tidak ikut campur mengenai bisnis Tuan Wira. Fokus Bu Wira karir kekuasaan Tuan Wira dan kebahagiaan Lana.


“Maafkan, Mamah dan Lana, Pah!” jawab Bu Wira.


“Papah hargai kalau Mamah dan Lana menyayangi perempuan itu, tapi jangan bodoh dan korbankan karir Papah, Mah!” jawab Tuan Wira memperingatkan.


“Maaf. Mamah akan bereskan semuanya!” jawab Bu Wira.


“Dimana Lana?” tanya Tuan Wira.


“Mamah kasih dia obat. Dia sangat kacau!” jawab Bu Wira


“Dia harus bekerja. Lana boleh kalah dengan Binar dalam hal Isyana. Tapi jangan dalam pekerjaan. Bangunkan dia!” ucap Tuan Wira keluar galaknya.


Bu Wira mengangguk dan tersenyum pada suaminya,


“Iya Pah. Mamah akan urus!” jawab Bu Mutia.


“Papah, mau sarapan!” tutur Tuan Wira lagi.


Bu Mutia sebagai istri yang anggun langsung melaksanakan tugasnya. Melayani suaminya yang seorang pejabat makan.


Setelah suaminya dijemput para ajudanya. Bu Mutia ke kamar Lana dan membangunkanya.


Lana tak ada istri lagi jadi Bu Mutia yang mengurusnya sementara.


“Bangun! Jangan malas! Balas Binar!” ucap Bu Wira membangunkan Lana, menyeret selimutnya dan membuka tirai kamar Lana.


Lana mengerjapkan matanya bangun, dan merentangkan tangannya.


Jika sudah minum obat, Lana akan bisa kembali waras dan bisa bekerja.


“Lana ingin bertemu anak Lana, Mah!” jawab Lana merengek pada ibunya seperti anak kecil.


“Mamah akan temui Pak Iwan pengacara kita. Kamu ikuti Mamah. Sudah cukup kamu melakukan kesalahan besar menceraikan Isyana. Mamah sudah sering ingatkan kamu. Tidak ada perempuan patuh seperti dia. Malah kamu buang. Mamah pilihkan Isyana karena mamah siapkan dia jadi istri yang bisa handle smuanya. Sekarang sudah terlambat. Kita harus lebih pintar dari Binar. Sekarang bangun. Waktunya kamu tunjukan. Jangan mau kalah dengan Binar dalam hal pekerjaan. Kamu tetap harus bekerja!” ucap Bu Wira memarahi Lana layaknya anak kecil, padahal anaknya sudah jadi bapak.


Bu Wira dan Tuan Wira tidak tahu kalau kubu Binar juga sedang mengatur strategi hendak melakukan penggerebegan operasi gelap Tuan Wira.


Lana mendengus.


“Ya!” jawab Lana malas tapi tetap nurut.


Bu Wira kemudian meninggalkan Lana dan bersiap melakukan aktivitasnya sendiri.


Bu Wira diantar ajudanya, menemui pengacaranya mengurus permintaan hak asuh dan hak menengok bayi Isyana.


Setelah itu menuruti pesan suaminya.


Beberapa musuh Tuan Wira dalam politik sudah melayangkan berbagai spekulasi buruk tentang keluarga mereka. Bu Wira harus segera selamatkan nama baiknya. Bu Wira hatus klarifikasi.


Beberapa wartawan juga meminta waktu Bu Wira dan Lana.


Akan tetapi Lana dan keluarganya kan banyak pelindungnya jadi susah dijangkau wartawan kecuali pihak Lana yang sengaja meminta. Dan hari ini, Bu Wira yang meminta.


“Maafkan atas ketidaknyamanan yang keluarga kami timbulkan, terutama pada rumah sakit Mutiara Sehat,” tutur Bu Wira anggun.


Bu Wira meminta maaf di media, tapi tidak minta maaf ke pegawai rumah sakit langsung.


“Seharusnya, saya tidak perlu melakukan ini semua. Saya malu harus berbagi di sini,” tutur Bu Wira lagi pelan dan menundukan kepalanya. Benar- benar terlihat sebagai sesosok ibu yang menjaga martabat keluarganya.


“Saya menyayangi menantu saya, dengan setulus hati saya. Saya memang tidak melakukan pernikahan secara mewah, karena suami saya dan saya tidak suka menghamburkan uang," Tutur Bu Wira lagi menyebutkan kebaikan suaminya.


Di mata Masyarakat Bu Wira dan Tuan Wira memang menyerukan hidup sederhana. Akan tetapi semua tas Bu Wira bahkan seharga mobil. Akan tetapi anehnya Isyana selalu sederhana selama menjadi istri Lana.


"2 tahu berjalan, saya kira rumah tangga anak saya baik- baik saja. Saya kira juga semua salah anak saya. Sampai kabar itu terdengar,”


“Rumah tangga anak saya sedikit goyah, tentu saja sebagai ibu, saya menasehatinya. Saya selalu mendidik Lana anak saya agar menjadi suami yang baik. Selalu saya anggap Lana yang salah dan saya tetap sayangi menantu saya,”


“Sampai saya marah sangat pada anak saya, Lana!”


“Tapi sungguh, saya tidak mengira. Sekarang terbuka semuanya. Bagaimana Lana anak saya tidak marah dan kehilangan kendali. Isyana Putri Anjani, gadis desa yang sangat saya sayangi, bahkan hamilnya baru 7 bulan, sudah saya siapkan segala keperluan doa keselamatan bayinya, sudah saya pesankan catering untuk doa bersama. Ini dia nota saya dan WO yang saya kontrak. Chat nya masih ada," Tutur Bu Wira menunjukan semua bukti sebagai calon nenek dia sudah mengupayakan yang terbaik untuk cucunya.


"Diaa malah kabur bersama teman anak saya. Kabur dalam keadaan hamil bersama laki- laki yang sudah anak saya anggap sebagai adik. Hanya karena lebih kaya dan tampan,"

“Dan sungguh tidak pantas untuk saya ceritakan. Mereka bahkan tidak peduli dengan bayinya. Dia lahirkan cucu kami, di usia yang sangat muda, demi bisa menikah daaan... arg!” tutur Bu Wira terhenti, menekuk wajahnya dan bersandar dengan tangan.


Bu Wira menampakan muka sangat sedih, menyesal seperti mengutuk perbuatan Binar dan Isyana.


Ceprat- cepret.. kilat lampu kamera pun terus tertuju pada Bu Wira. Alat perekam dan kamera semua tertuju pada Bu Wira merekam semuanya. Sedetik itu pula semua orang penasaran siapa Isyana.


Ajudan Bu Wira menyodorkan minum dan tissu. Bu Wira pun menyeka air matanya dan meminum air putih yang disediakan. Di sini Isyana benar- benar ibu yang buruk.


Para awak media menunggu Bu Wira mealnjutkan perkataanya.


“Saya sangat sakit jika mengingat ini, cucu saya, harus lahir sebelum usianya. Dan yang lebih menyakitkan. Bahkan anak saya dan saya dibatasi tidak boleh menemui cucu saya. Tentu saja sebagai seorang ayah, anak saya Lana marah. Maafkan keributan yang terjadi. Saya tidak habis pikir, bagaimana seorang Binar Aksa Priangga keji dan tega melakukan itu. Entah sejak kapan mereka berhubungan,” tutur Bu Wira lagi.


Bu Wira bahkan dengan lantang menyebutkan nama lengkap Isyana dan Binar.


Padahal kenyataanya, Binar sudah membiarkan Lana mengadzani anaknya sesaat setelah lahir dan selesai di stabilkan kondisinya.


Lana sudah melihatnya. Bukan Binar dan Isyana yang melarang, tapi memang tata tertib di ruang bayi intesnsif, hanya ibu kandung yang boleh masuk yang lain lewat jendela.


Binar dan Isyana hanya meminta rumah sakit merahasiakan rekam medis bayi Isyana. Itu memang sudah kode etik dalam pelayanan kesehatan. Bahwa riwayat penyakit pasien hanya orang tua wali dan keluarga terdekat yang tahu.


Para awak media yang mengais rejeki dengan tulisan, yang penting bisa jadi trending topik apalagi berita rumah tangga orang kaya, tentu sangat antusias bertanya merekam dan menyebarkan.


Bu Wira terus menjaga sikap dan perkataanya. Semakin dia trending semakin dia juga bertambah popularitasnya.


Setelah selesai wawancara Bu Wira langsung pergi ke sebuah salon bersama ajudanya.


Tidak peduli bagaimana keadaan bayi Isyana yang sesungguhnya dan bagaimana perjuangan Isyana di rumah sakit. Bu Wira justru menikmati massage di salon.


****


Mika. Bu Dini, Dina dan Adnan pun semuanya melihat dan mendengar berita itu.


“Hah... ternyata perempuan tua itu sama liciknya denganku. Sepertinya akan menarik jika aku ikut melemparkan bola api,” gumam Mika sambil menyeruput bobanya lagi.


Mika kemudian mengambil cermin, luka yang Lana beri sedikit sembuh meski masih ada lebam birunya.


“Semua juga sama saja. Ujungnya uang juga. Pintar juga Isyana. Isyana ternyata menjual kepolosanya. Bisa- bisanya dia menikahi Binar Aksa? Aku tidak terima!” batin Mika lagi sangat panas dan kebakaran jenggot.


Mika malah terbuang, terlunta dan Isyana mendapatkan duda tampan dan kaya.


Mika memutar otak berfikir.


Mendengar Isyana menikah dan sudah melahirkan, dia yang tahu sifat Lana tertawa puas Lana pasti kesakitan.


"Aku harus cerdas!" batin Mika.


Mika malah mau mengambil kesempatan. Bukan lapor polisi memenjarakan Lana, seperti rencana awal atas tindak kekerasan. Mika malah menghubungi nomor, Lana, ajudan Lana dan Bu Wira.


Mika minta uang dan mengancam mematahkan pernyataan Bu Wira.


Mika kan saksi pernikahan Lana yang sebenarnya.


“Kamu baru sadar, kan Mas. Aku yang terbaik untuk kamu. Aku yang setia ke kamu. Kamu mau aku jaga rahasia kita atau kembali padaku?”


Ketik Mika merasa ada celah untuk mendapatkan kehidupan mewah lagi.


“Kamu kok senyum- senyum sih, Beb,” tanya seorang laki- laki keluar dari kamar mandi sempit Mika hanya memakai handuk setengah badan.


Meski masih lebam, Mika yang sudah kegatelan ternyata sungguhan menelpon mantannya yang bersedia menggagahinya.


Malam tadi di ruang kontrakan sempit itu, Mika pun tak mau kalah saing dengan tetangganya.


Mika menyerahkan lubang apemnya dimasuki batang si Andre. Mika pun bisa bermain dan menari bebas di atas tubuh Andre, tak peduli lagi tentang cinta pada Lana yang sudah menyiksanya, Mika hanya ingin puas dan nikmaat.


Bahkan semalam Mika curhat masalahnya pada Andre. Saran Andre kalau mau laporkan Lana harus punya backingan juga. Sebab Lana bukan orang sembarangan. Bisa- bisa Mika malah kalak telak sendiri asal lapor.


“Aku sudah punya ide sayang. Waktunya aku balas dendam,” jawab Mika.


Menikahnya Isyana akan Mika jadikan momentum mengerjai Lana yang jiwanya sakit. Mika ingin poroti Lana lagi.


“Kamu memang pacarku yang cerdik Mika!” jawab Ander mengecup kening Mika.


Mika masih mengenakan lingeri.


Mika tersenyum genit memberi kode.


Andre yang baru mandi pun paham kembali menoleh dua sembulan di dada Mika yang menantang. Batang Andre mengeras lagi. Andre memang sangat suka Mika yang agresif.


Siang itu mereka kembali bergumuul panas..


Padahal Andre sudah bertunangan dan siang ini ada janji dengan tunanganya.


Bersambung


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 190"