Istri yang terabaikan Bab 181

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


181 Bisa dibawa Pulang


“Bug....,” satu pukulan mendarat di pipi Binar.


Ini pukulan keempat yang mendarat di pipi Binar, hanya dalam waktu kurang dari 3 jam di malam hari ini yang satu menit pun Binar belum memejamkan mata.


Akan tetapi kali ini pemberi pukulan beda orang. Binar kembali tak melawanya. Padahal lebam kebiruan jelas tercetak di wajah tampanya. Entahlah mungkin syaraf rasa sakit Binar sudah hilang atau saking tangguhnya menahan perih, tapi syorot matanya masih mengernyit menciut menahan.


Binar hanya berusaha menegakan kakinya yang menopang tubuhnya agar tetap berdiri. Binar mematung menunduk di lorong gedung ruang ICU dan ruang Bedah Central di rumah sakit tipe C itu.


Tuan Priangga mendengar aduan dari Tuan Wira kalau Binar bertengkar dengan Lana, membuat keributan di rumahnya dan menculik Isyana yang diketahui sedang berada di rumah Lana untuk mempersiapkan acara 7 bulanan.


Tuan Priangga yang masih mengenakan piyama langsung melesat ke rumah sakit. Toh Istrinya sedang di rumah Binar menjaga Putri.


Tuan Priangga begitu marah tatkala melihat Isyana berbaring tak berdaya dengan dua plabot infut tergantung. Satu plabot daraah, satu cairan infus yang Tuan Priangga tidak mengerti itu apa. Binar tampak duduk di sampingnya terus memegang tangan Isyana.


Tuan Priangga pun langsung menyeret Binar keluar dan menghajarnya. Tuan Priangga memang tak segan menghajar Binar jika Binar salah.


“Kamu punya otak kan?” tanya Tuan Priangga marah.


“Maafkan Binar, Pah!” jawab Binar menunduk.


Tuan Priangga membuang nafasnya kasar dan meremas kedua tanganya bingung. Baginya Putra semata wayangnya yang sudah dewasa itu sangat ceroboh.


Tuan Priangga tahu dirinya dan putranya memang sedang perang menghadapi Tuan Wira, tapi kan dengan main cantik bukan grasa grusu kaya Binar. Apalagi kalau alasan Binar hanya ngebet mengikuti rasa cemburu yang membara. Sangat konyol dan tidak berkelas.


Ah Tuan Priangga kan tidak pernah merasa jatuh cinta yang terhalang status seperti Binar, jadi Tuan Priangga tak mengerti bagaimana hati Binar meletup letup menahan rindu setiap hari dan dipermainkan keadaan.


“Bodohhh.. kamu! Bodoh! Lihat apa yang kamu lakukan? Kamu bukan menyelesaikan masalah tapi kamu menggali lubang kuburmu sendiri!” omel Tuan Priangga lagi.


Binar hanya menunduk.


“Bagaimana kalau terjadi sesuatu dengan bayi Isyana? Kamu bilang kamu mencintainya? Lihatlah dia? Apa yang kamu lakukan sehingga membuatnya terbaring seperti itu? Hah!” omel Tuan Priangga sangat geram, kenapa Putranya berubah bodoh.


Ya Binar memang jadi bodoh sangat. Hanya mengikuti gejolak hatinya yang ngebet selalu ingin dekat Isyana.


“Aapa yang akan kamu lakukan untuk menyelamatkan dirimu dari fitnahan dan tuduhan keluarga Hanggara? Bukanya menutupi kesalahan lalu malah tambah kesalahan. Bisa lebih tertawa mereka!" omel Tuan Priangga bersungut- sungut


"Katamu kamu bisa mendapatkan bukti, membuat mereka berhenti, tapi lihatlah! Kamu menciptakan masalah untukmu sendiri, Binar!” ucap Tuan Priangga sudah lelah dan putus asa.


"Pakai otak kamu!" lanjut Tuan Priangga gregetan.


Setelah puas memukul dan memaki anaknya, yang menurutnya hanya banyak bilangan umurnya dan besar tubuhnya saja tapi otaknya tidak berfungsi dengan baik. Tuan Priangga kemudian terduduk lemas dan memegang kepalanya yang pusing.


Sedari tadi Binar diam, menunjukan rasa hormatnya. Setelah dirasa tensi tinggi ayahnya menurun, Binar mengambil nafasnya , mengangkat wajahnya perlahan kemudian duduk di samping ayahnya.


“Maafkan Binar yang gegabah dan menyakiti Isyana, Pah.” Tutur Binar sopan.


Tuan Priangga yang masih marah tidak menjawab dan enggan menoleh.


“Isyana akan selamat, bayinya juga selamat meski harus dirawat intensif. Binar yakin itu Pah!" tutur Binar lagi.


Tuan Priangga masih mengeratkan rahangnya marah.


"Binar akan menikahinya secepat mungkin!” tutur Binar lagi.


Tuan Priangga semakin gregetan, sempat Binar mikir nikah padahal Isyana masih ditransfusi.


“Kamu pikir kamu bisa menikahinya dengan keadaanya yang seperti itu?” tanya Tuan Priangga lagi masih dengan nada geram dan enggan menoleh ke putranya. “Kamu tidak memikirkan apa yang akan dilakukan keluarga Hanggara?”


“Binar sudah dapatkan semua buktinya, Pah!” ucap Binar pelan.


Tuan Priangga langsung menoleh kaget.


“Bukti?” tanya Tuan Priangga memekik pelan.


“Om, Sandi, Om Marco dan James!” tutur Binar lagi dengan sangat pelan.


Tuan Priangga langung memicingkan matanya kemudian menoleh ke sekitar takut ada orang lewat.


“Marcho? Bagaimana kamu bisa melibatkanya? Bukankah James tinggal di Autralia?” tanya Tuan Priangga dengan tatapan tak percaya seperti baru mendapatkan kabar panggilan dari sultan.


“Ijinkan Binar di rumah sakit menemani Isyana sampai Isyana kembali ke ruang perawatan biasa. Binar akan selesaikan semuanya. Binar juga akan kirim semua rekaman itu, ke Saka dan Papah!” ucap Binar lagi.

Isyana perdarahan, sempat syok hipovolemik, akan tetapi langsung ditangani dan diberikan transfusi darah. Sehingga Isyana menjalani perawatan intensif di ruang ICU.


Untung begitu Isyana merasa sakit Binar langsung membawa Isyana dalam hitungan menit. Jadi bayi Isyana juga mendapatkan keajaiban selamat, meski keadaanya sangat memprihatinkan dan butuh perawatan ekstra. Padahal kebayanyakan kasus seperti Isyana bayinya meninggal, tidak jarang juga ibunya ikut meninggal.


Berat bayi Isyana juga hanya 1300 gram. Organ tubuhnya juga belum semuanya berfungsi dengan baik sehingga hidupnya tergantung dari alat- alat medis dan saat ini berada di ruang NICU.


Itu sebabnya Tuan Priangga sangat marah ke Binar dan menganggap Binar bodohnya kebangetan. Bahkan menurut Tuan Priangga, Binar sangat memalukan dan konyol. Seperti orang tidak pernah puber, masa hanya karena kangen dan cembru sampai tidak memikirkan nyawa Isyana.


“Bagaimana kamu bisa dapatkan semua itu?” tanya Tuan Priangga kini nadanya mulai pelan.


“Ceritanya panjang, Pah. Binar akan kirim secepatnya bukti itu. Di desa si galuh, kecamatan Hilir, pukul 1 dini hari hari rabu. Mereka akan melakukan transaksi.” Bisik Binar ke telinga papahnya.


Tuan Priangga tidak bisa berkomentar dan hanya tertegun.


“Mereka punya ruang bawah tanah di rumah Lana. Semua bukti ada di rumah itu! Di desa Selangit dekat makam ayah Isyana, mereka juga punya gudang rahasia.” ucap Binar lagi.


Sambil menahan sakit saat di dalam moblil menuju rumah sakit, Isyana yang ketakutan dan syok, mencurahkan semua yang dilihat.


Tuan Priangga melirik anaknya sekarang marahnya mulai memudar. Binar ternyata masih waras.


“Bagaimana dengan Lana?”


“Dia mempunyai Intermittent Explosive Disorder, dia mengkonsumsi obat setiap harinya untuk mengatasi itu dan menyembunyikan dari semua orang. Binar bisa tunjukan dimana dia berobat,” lanjut Binar lagi.


Tuan Priangga hanya bisa menelan ludahnya, tersenyum simpul dan mengangguk. Ada rasa menyesal menyusup sudah asal marah ke anaknya. Rupanya dibalik Binar yang dibutakan cemburu buta, anaknya tetap bisa diandalkan.


“Oke.. Papah akan urus semuanya!” jawab Tuan Priangga lirih. “Maafkan Papah sudah emosi,” tutur Tuan Priangga lagi.


“Binar memang ceroboh dan salah, Pah! Papah berhak marah. Binar juga menyesal karena tidak bisa menjaganya. Ijinkan Binar segera memperistri Isyana, Pah!” jawab Binar tenang dan mantap.


Tuan Priangga tersenyum dan menepuk bahu Putranya. Ada kelegaan di hati Tuan Priangga. Sebab semua orang khawatir Binar akan terpuruk dengan kepergian Tiara, akan tetapi rupanya, Binar move on sangat cepat, di luar dugaan semua orang.


Bagi orang tua, tentu saja kebahagiaan anaknya nomer satu.


“Lakukan yang terbaik yang kamu bisa. Papah akan bantu. Menikahlah dan berbahagialah. Kamu ingin menikah dimana?” tanya Tuan Priangga.


“Di sini, Pah!” jawab Binar ngawur lagi dengan santainya. Tentu saja tensi Tuan Priangga naik lagi.


“Di sini?” pekik Tuan Priangga kaget dan baru membuktikan kalau anaknya memang sangat nakal, nggak sabaran dan ngebett nikah.


Tuan Priangga sampai bergidik sendiri.


“Iya...," jawab Binar mantap.


"Agama dulu nggak apa- apa Pah. Soalnya Isyana melarang Binar menyentuhnya dan membantunya. Binar kasihan Pah. Isyana butuh dibantu seperti ganti baju dan ke kamar mandi! Binar ingin merawatnya dengan leluasa!” jawab Binar beralasan.(*Mengenai hukum nikahnya. aku jelasin di Bab Intermesso ya Kakak pembaca baru)


Padahal sebenarnya ada banyak perawat perempuan yang telaten dan kompeten, yang dengan senang hati dibayar membantu Isyana.


Tuan Priangga pun hanya bisa melirik anaknya sambil membatin tidak bisa mengerti pemikiran Binar. Sejauh apa cintanya sampai ingin merawat Isyana. Apa Binar mendadak jadi terampil merawat orang sakit gara- gara Tiara.


Saat Bu Dini melahirkan saja, Tuan Priangga membiakan Oma Binar alias orang tua Bu Dini yang merawat Bu Dini. Tuan Priangga saking senangnya lebih condong banyak memperhatikan Binar.


“Ehm...,” Tuan Priangga pun hanya berdehem. “Kapan?” tanya Tuan Priangga singkat tidak bisa banyak komentar.


Daripada berdebat mending turuti saja.


“Binar tanyakan dulu, pada Isyana. Isyana masih punya saudara laki- laki atau tidak, Papah sampaikan ke mamah dulu. Semakin cepat semakin baik. Lusa atau besok juga boleh!” jawab Binar enteng.


Tuan Priangga menelan ludahnya. Tapi Binar kan sudah berprestasi jadi Tuan Priangga tidak kuasa menolak.


“Ya...,” jawab Tuan Priangga.


Binar pun tersenyum senang dan sangat semangat.


“Makasih, Pah!” jawab Binar wajahnya seperti namanya, berbinar- binar.


Sebentar lagi Isyana akan halal untuknya dan bisa dia bawa pulang ke rumahnya.

****

Bersambung


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 181"