Istri yang terabaikan Bab 168

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


168 Dimana Isyana.


“Tuan...,” panggil Saka berdiri tegap di samping Binar membawa tas Binar dan Ipad Binar.


Akan tetapi Binar malah tampak gusar dan mengotak atik alat canggih mini yang dia punya.


“Iiiihh... kenapa nggak nyambung.. ayo jawab!” gumam Binar kesal sendiri dan tanganya mengetuk_ ngetuk meja dan alat itu.


“Ehm... ehm...,” dehem Saka berusaha membuat Binar sadar kalau di belakangnya ada dia.


Sayangnya Binar terlihat sangat kesal dan gusar ekspresinya persis seperti Putri saat tantrum dan ngambek entah apa sebabnya. Saka kan baru datang, sekarang Binar dan Saka harus datang ke acara uji coba kendaraan baru keluaran perusahaanya yang akan dihadiri oleh Presiden.


“Selamat pagi, Tuan!” sapa Saka mengulang untuk yang ke 5 kalinya. Kali ini Saka lebih keras dan memutar kursi kebesaran Binar agar menyadari keberadaanya.


“Kamu? Kenapa baru datang?” ucap Binar malah begitu melihat Saka langsung marah.


“Hee...,” pekik Saka tentu saja tidak terima dan hanya terbengong. Binar memang menyebalkan.


“Saya sudah datang ke kantor seja k 30 menit yang lalu, saya juga sudah memanggil anda 5 kali, Tuan! Tapi fokus Tuan sepertinya ke tempat lain,” jawab Saka protes. Orang Binar yang ngalamun.


Binar menelan ludahnya dan mengalihkan pandangan mengacuhkan Saka. Walau salah tentu saja undang- undang di kantor Binar, bos selalu benar.


“Jam berapa acaranya dimulai?” tanya Binar cepat.


“15 menit lagi!” jawab Saka.


“What? 15 menit lagi?” tanya Binar kaget dan tambah gusar.


“Ya...!” jawab Saka mengangguk.


“Ceroboh banget sih? Kenapa nggak kasih tahu aku dari tadi. Cepat berangkat aku saja yang di depan!” ucap Binar ngomel lagi dan asal sembarang meraih jasnya yang dia taruh di bangkunya.


Binar langsung berjalan cepat dan bangun. Binar mendapatkan kesempatan emas. Produk usahanya dilirik pemerintah, sebab Binar meluncurkan sepeda motor yang mengandalkan tenaga listrik ramah lingkungan dan ada atapnya.


“Yang teledor aku atau bos sih? Orang bos yang nggak menyahutku dari tadi?” gumam Saka rasanya geregetan ke Binar, tapi Binar malah yang menyalahkan Saka. Padahal sebelum Saka masuk juga sudah menelpon Binar juga. Malah dialihkan disamperin juga sedang uring_ uringan sendiri.


Binar berjalan cepat. Untung jerak tempat acara hanya 10 menit.


“Saya saja yang di depan Tuan!” ucap Saka mencegah Binar bawa mobil sendiri.


“Kamu lelet dan penakut, aku saja! Jangan sampai telat!” ucap Binar kembali mengatai Saka.


Setelah menyadari dari tadi waktunya terbuang sia- sia, Binar jadi gugup sendiri.


Binar jadi Tuan rumah, Binar malu dan tengsin dan pasti aka dimarahi Papahnya kalau sampai telat. Apalagi kini dia harus getol lebih unggul dari Lana.


Saka hanya bisa diam kalau sudah begini. Nanti kalau acaranya selesai pasti Binar balik lagi. Tapi Saka yakin Binar sedang memikirkan sesuatu.


Padahal di depan lobi kantor mobil mengkilap Binar sudah terparkir dengan pintu terbuka dan supir juga sudah stand by berdiri dengan seragam rapi yang semua tengah celana terlipat sangat rapih membentuk segitiga dan juga wangi.


“Minggir, aku saja yang kemudi!” bentak Binar bersungut- sungut.


“Ta.. tap.. Ma.. maf maksudnya gimana, Tuan?” tanya Supir gugup dia sudah sangat siap menunaikan tugasnya mengantar Binar sebagai supir, ke acara eksklusif. Supir Binar kan juga ingin lihat Pak Presiden dan banyak pejabat.


“Minggir aku saja yang di depan!” ucap Binar tanpa melihat dan langsung duduk di kursi depan.


Supir jadi heran, ada angin apa? Binar pagi- pagi kumat. Padahal kan hari ini, hari baik untuk perusahaanya, peluncuruan produk barunya harus keren.


Saka pun mengedikan matanya untuk patuh saja, malah Saka meminta supir yang gantian duduk di belakang. Saka yakin seratus persen setelah masalahnya ketemu, Binar akan butuh supir dan normal lagi.


Sesuai kode dari Saka, supir patuh, supir malah duduk di belkang, dan Saka dan di samping Binar. Benar saja Binar melaju sangat cepat dan membunyikan klakson asal.


Sampai beberapa pengendara yang lain mengumpat.


Tepat 8 menit, Binar sampai. Binar pun tersenyum simpul menarik kedua kerah kaosnya agar rapi dah menegakan badan agar kegagahanya nampak sempurnya.


Karena ini acara lapangan, Binar memakai kaos berkerah berwarna putih dan juga celana kain berwarna coklat. Tidak lupa Binar memakai topi. Tetap rapih berwibawa dan elegan.


Binar stay on mode tegas dan cool. Berjalan tegap dengan sepatu mengkilapnya.


Para pegawainya dan tamu undangan pun menyambut Binar. Mereka menuju ke kursi di atas tempat yang telah di sediakan menunggu tamu utama, orang nomor satu di negara itu.


Binar kemudian mengambill kaca mata hitamnya, memakainya sambil berjalan. Para petugas perempuan yang berjaga di jalan yang berprofesi sebagai model langsung menoleh dan tidak bisa menolak pesona duda ganteng itu. Ya Binar yang tinggi tegap dan berkulit bersih, berhidung mancung dan mempunyai sedikit jambang membuat dirinya cukup mencolok.


Sebab, para tamu undangan kebanyakan sudah mulai berperut buncit.


Binar duduk di tempatnya, Tuan Priangga dan Tuan Wira ternyata hadir. Sejenak Binar profesional menyapa ramah dan berjabat tangan, tapi kemudian Binar kumat lagi.


“Sshiiitttt...,” jelas sekali, Binar mengumpat dan mengepalkan tanganya, Saka mendengarnya.


Takut Binar salah tempat akhirny Saka turun tangan.


“Ingan anda di tengah banyak orang Tuan, ada apa?” tanya Saka lewat pesan whatsap


“Kenapa Lana tidak datang? Isyana juga tidak menghubungiku? Aku tidak kuat rasanya, apa Lana sekarang sedang menyambut Isyana? Bukankah Isyana hanya akan ikt Tante Mutia?” ketik Binar memberondong memgeluarkan kekhawatiranya akhirnya curhat ke Saka lewat wa.

“Gleg!” “Ehm...,” Saka yang ada di samping Binar langsung menelan ludah dan berdehem menegakan duduknya. “Jadi masalahnya Isyana? Binar sendiri yang memint Isyana datang ke rumah Lana, tapi Binar sendiri yang kebakaran jenggot,” batin Saka.


Ya Binar yang tidak kuat malah, dan menyesal mengutus Isyana masuk ke rumah Lana lagi.


“Tenang, Tuan. Bu Isyana profesional. Ingat misi kita!” balas Saka.


Tidak lama Saka membalas, rombongan Presiden datang. Meski otaknya berkecamuk, gereget dan dipenuhi kekhawatiran membayangkan Isyana bersama Lana, Binar pun menampilkan bakat aktingnya semaksimal mungkin. Binar fokus memperkenalkan produk barunya.


****


“Jangan sentuh Pak! Letakkan!” ucap Adnan cerdas.


“Jadi kontrakan Isyana ada yang bakar??” gumam Adna langsung nyambung.


Adnan memang sangat rindu Isyana setelah berbulan- bulan tidak bertemu. Adnan berharap Isyana memaafkanya. Akan tetapi greenhouse Isyana sudah hancur, padahal kan yang membantu buat raknya, belanja, menyusunya adalah Adnan. Adnan sangat sedih saat tahu kabar dari Tuti kalau Isyana kebakaran dan sekarang Isyana pindah.


Jadi selama seminggu Adnan liburan jenguk ibunya. Setiap pagi, Adnan lari pagi dan bernostalgia melampiaskan rindunya ke greenhouse Isyana. Adnan tidak tahu kemana menemui Isyana. Tuti tidak berani memberikan nomer ponsel Isyana.


Petani itu patuh meletakan drijen bekas bensin itu. Adnan yang terpelajar kemudian memfoto letak drijen itu sebelumnya, termasuk memfoto Pak Petani lalu membawa drigen itu, tentunya memakai sarung tangan dan pulang dulu.


“Aku yakin, kontrakan Isyana ada yang bakar! Tapi siapa?” gumam Adnan yakin.


Adnan masih berfikir, pada siapa mengadu? Ke Pihak Lana? Isyana? Atau dirinya lapor sendiri.


Adnan ragu ke Lana karena buat Adnan, Lana juga mencurigakan. Tapi pada Isyana bagaimana cara menjelaskanya. Adnan kemudian berputar- putar ke sekeliling greenhouse Isyana.


“Cctv?” gumam Adnan langsung tersenyum tatkala melihat cctv di ujung klinik tempat Tuti bekerja.


Memang arah cctv itu tidak mengarah ke greenhouse Isyana, tapi Adnan yakin itu bisa jadi petunjuk. Adan pun langsung bergegas meminta ijin ke dokter klinik kecantikan itu untuk meminta data cctv di bulan Isyana kebakaran. Untung Adnan dan Tuti kenal baik, jadi dokter dengan mudah memberi ijin.


“Haaahhh... ya ampun, benar Nan!” celetuk Tuti ikut melihat. Bahkan dokter klinik ikut melihat.


Di malam itu terlihat dua orang naik motor membawa drigen itu lewat depan klinik, terlihat memperpelan gas motornya yang artinya hendak berhenti. Selang 10 menit motor itu pergi lewat depan klinik lagi, dan waktu itu adalah waktu beberapa menit sebelum Binar lewat dan menyelamatkan Isyana.


“Kontrakan Isyana dibakar!” gumam Adnan.


“Kita harus kasih tahu Isyana!” celetuk Putri.


“Kenapa polisi tidak selidik dari awal yak?” gumam Dokter Klinik mencebik lirih.


“Mungkin, karena Tuan Aksa nggak mau ribet ngurusin Isyana, kan waktu itu, Bu Tiara lagi kritis- kritisnya, untuk masih mau nolong Isyana,” jawab Tuti nyeletuk tanpa sadar bocorkan ke Adnan klu dimana Isyana.


Adnan langsung menoleh.


“Jadi yang tolong Isyana suaminya mendiang Bu Tiara?” tanya Adnan langsung. Adnan tidak kenal Binar tapi kenal Bu Tiara dan Putri.


“Ups....,” Tuti langsung menyeringai, “Keceplosan deh!”


“Please, Tut. Aku tahu Isyana marah padaku, tapi aku sungguh tulus ingin jadi teman Isyana. Kasih tahu aku dimana Isyana? Aku ingin kita kembali seperti dulu!” ucap Adnan baik.


“Tapi aku takut Isynana marah, Adnan!”


"Kita hrus tegakan keadilan. Kita harus kasih tahu Isyana tentang ini. Kita harus lapor polisi!" ucap Adnan lagi.


"Tapi,"


“Tenang aja! Aku sudah punya pacar, dan aku akan menikah!” ucap Adnan menekankan kalau Adnan beneran hanya ingin jadi teman Isyana.


“Okeh. Aku kasih kamu nomer Isyana!” jawab Tuti.


Tuti kemudian memberikan nomeR Isyana.


****


Bersambung


Klik ini Untuk Lanjut ke bab Berikutnya 


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 168"