Istri yang terabaikan Bab 94

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.

Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


94. Berapa Lama Move On?


Sepanjang jalan hati Tuan Aksa dibuat berdebar, gelisah dan gusar. Tuan Aksa berfokus pada ponselnya merangkai kata untuk mengirim pesan ke Isyana. Sayangnya semua hasil ketikanya terasa kurang pas dan dihapus lagi.


Tuan Aksa malah terjebak memutar-mutar ulang video Isyana semalam dan semua voice mailnya bersama Putri. Tanpa sadar, suara Isyana dan video Isyana seperti obat yang membuat candu, Tuan Aksa ingin terus mendengarnya dan ingin lagi.


Putri kan memang belum bisa membaca dan menulis. Jadi Isyana hanya bisa berkomunikasi lewat telepon atau voice mail. Isyana murni ingin menyampaikan pesan untuk Putri karena tidak berhasil menelpon secara langsung sebelumnya.


"Huuuft...," Tuan Aksa menghela nafasnya, mulai terasa kepalanya pusing dan pening karena fokus melihat ponsel saat naik mobil.


Padahal kan Tuan Aksa selalu tegur Putri, kalau di mobil letakan ponselnya. Sekarang malah Tuan Aksa yang melakukanya. Untung Tuan Aksa pakai sopir.


Saat Tuan Aksa mengerjapkan matanya, ternyata mereka berada di dekat mall yang kemarin. Halte tempat Isyana menunggu juga kembali tertangkap pandangan Tuan Aksa. Tuan Aksa jadi ingat masalah buku.


"Dia terlihat sangat lembut dan keibuan saat bersama Putri. Kenapa dia tidak berterimakasih padaku?" gumam Tuan Aksa sangat berharap Isyana tahu dirinya perhatian terhadapnya dan mengucapkan terima kasih, tapi nyatanya tidak.


"Pak mampir ke mall dulu!" ucap Tuan Aksa meminta tiba- tiba.


Supir pun mengangguk dan ambil arah kiri untuk masuk ke parkiran mall besar itu.


Tuan Aksa berjalan ke arah toko buku dan menanyakan titipanya.


"Apa? Dia menolak dan mengembalikanya?" tanya Tuan Aksa sedikit lebih keras.


Entah kenapa kenyataan ini membuat hatinya seperti dicubit, sedikit ngilu, ada rasa malu dan tertolak.


Padahal tanpavTuan Aksa sadari, dirinya yang selama ini melarang Bu Tiara dan Putri dekat- dekat Isyana, dia membuat Isyana sakit dan minder. Lebih- lebih sikapnya yang cuek. Untung saja Putri, Bu Tiara, Bu Dini dan bahkan para ART selalu baik jadi Isyana tak ambil pusing.


"Maaf Tuan. Saya kira anda suaminya, awalnya saya bilang dari suaminya, ibu itu mau menerima tapi kemari mengembalikanya, ini uangnya Tuan!" tutur pelayan lagi menyodorkan uangnya.


"What?" pekin Tuan Aksa kaget "Anda mengatakan saya suaminya?"


"Maaf Tuan!"


"Pantas," gumam Tuan Aksa. "Ya sudah ambil saja uangnya!" jawab Tuan Aksa pergi begitu saja.


"Hooh!" petugas kasir langsung kaget dan girang.


Mereka bersorak dan langsung memberi kabar ke teman- temanya.


"Makan- makan nih kita,"


"Coba tiap hari ada Om- Om ganteng kek dia ya? Udah ganteng, wangi, loyal lagi"


"Pasti orang kaya. Beruntung sekali perempuan yang dicintainya. Hehe," para pegawai mall malah bergosip.


****


Di sebuah kafe.


"Tapi ini klien Tuan Binar, Tuan!" bisik Pak Arbi mengingatkan Lana.


Mereka berada di privat room sebuah kafe mahal di kota B. Lana getol berusaha mencari rekanan yang mau memakai barang produksi perusahaanya yang melaunching barang lebih dari biasanya.


"Sudah kamu diam saja. Dalam bisnis, kita tidak perlu menimbang siapa yang kita ajak kerja sama. Selagi dia mampu memberi keuntungan kita, kenapa tidak, toh Aku dan Mas Binar sama- sama dari Suntech, apa salahnya?" jawab Lana merasa benar.


Ternyata kolega yang hendak Lana temui adalah perusahaan yang terbiasa bekerja sama dengan Tuan Aksa.


Arbi merasa risih kalau nanti Tuan Binar tahu dan merasa Lana merebut pelangganya. Tapi sepertinya Lana tak berfikir demikian.


Malah Lana mau menemui satu rekanan Lana lagi yang katanya perusahaan besar dan suka beri keuntungan lebih.


Sekitar 5 menit kolega Lana datang. Lana pun dengan mantap melakukan presentasi tentang keunggulan- keunggulan produknya dan mengajak rekanya itu untuk bekerja sama denganya.


****


Kantor Tuan Aksa.


Karena Tuan Aksa mampir ke Mall. Tuan Aksa lupa melewatkan jadwal penting dalam pekerjaanya. Tuan Aksa terlambat 15 menit.


"Selamat pagi Tuan!" sapa Saka sekertaris Tuan Aksa.


"Pagi, kenapa mukamu pucat begitu?" tanya Tuan Aksa.


"Maaf Tuan. Seharusnya 15 menit yang lalu Tuan ada meeting dengan Tuan Samba," tutur Saka memberitahu.


"Oh ya? Maaf aku lupa?" jawab Tuan Aksa enteng.


Saka mengernyit sebentar. Biasanya Tuan Aksa sangat disiplin dan tidak melewatkan satu agenda pun meski itu kecil. Ini melewatkan sesuatu yang besar hanya kata, "maaf lupa", aneh.


"Beliau marah, dan meninggalkan ruang meeting Tuan!" tutur Saka lagi mengadu dengan sedikit menunduk. Tuan Saka takut Tuan Aksa marah.


Tuan Aksa diam sejenak, mendengar klienya marah karena kesalahan jelas itu sebuah masalah. Tuan Aksa menggerakan rahangnya dan memutar lidahnya untuk beberapa saat.


Namun respon marah yang dinantikan Saka rupanya pergi. Tuan Aksa malah menghela nafasnya dan menegakan badanya.


"Tidak apa- apa. Masih ada Tuan Yoseph dan perusahaan lain kan?" tanya Tuan Aksa santai.


"Ya Tuan!" jawab Saka.


(Tuan Yoseph adalah kolega yang sekarang sedang ditemui Lana)


"Duduklah!" ucap Aksa ke Saka.


Saka duduk dan menghela nafasnya.


"Hhhh," Saka mendaparkan angin segar dan bisa bernafas lega. Rupanya Tuan Aksa sangat santai. Entah karena dia Putra tunggal Tuan Priangga, atau Tuan Aksa tak ada ambisi kerja. Atau ada prioritas lain yang memenuhi otaknya.


Padahal Aksa ataupun Saka tahu betul.Tuan Priangga sangat profesional terhadap pekerjaan. Meski sesama di bawah naungan SunTech Kingdom, masing- masing perusahaan ditekankan mengelola uang sendiri mengatasi masalah sendiri.


Bahkan Tuan Priangga mempersilahkan antar perusahaanya berlomba. Jika ada kinerja yang kurang baik Tuan Priangga tak segan memberi sanksi. Meski pada Putranya sendiri.


Dan Yang berprestasi, Tuan Priangga tak segan memberinya kekuasaan lebih. Tak memandang siapa dia. Selama Tuan Priangga masih hidup kekuasaan tertinggi tetap ada pada beliau.


"Apa kamu punya pacar?" tanya Tuan Aksa tiba- tiba.


"Ha. Ya?" pekik Saka kaget, tumben- tumbenan Tuan Aksa bertanya pacar.

"Ya Tuan. Saya punya pacar!" jawab Saka.


"Berapa kali kamu patah hati? Berapa mantanmu?" tanya Tuan Aksa lagi terkesan aneh.


Saka mendadak limbung dan menelan ludahnya. Kenapa sampai tanya patah hati. Saka kan lumayan play boy. Kalau diurutkan dari cinta monyet, SMP, SMA, KULIAH dan kerja ada puluhan.


"Sa- sa- saya lupa Tuan. Sekitar 20!" jawab Saka lumayan ragu.


"20?" tanya Tuan Aksa melotot tidak percaya. Seumur hidup Tuan Aksa hanya baru jatuh cinta dengan Bu Tiara, perempuan multitalenta yang memenangkan sebuah ajang kecantikan di ibukota, perempuan cantik luar dan dalam.


"Ya itu yang saya ingat, bisa lebih!" jawab Saka dengan tampang tanpa dosanya.


"Apa di antara mantanmu ada yang berpisah karena meninggal?" tanya Tuan Aksa lagi.


Saka diam sejenak dan berfikir.


"Ada Tuan!"


"Apa kau mencintainya?"


"Sangat!"


"Itu mantanmu yang keberapa?" tanya Tuan Aksa lagi.


"Lupa Tuan!" jawab Saka lagi dengan polosnya.


Tuan Aksa langsung memicingkan matanya.


"Kau bilang kau sangat mencintainya tapi kau dengan mudah melupakanya dan berganti pasangan? Bagaimana bisa?" tanya Tuan Aksa.


"Tentu saja bisa Tuan. Dia yang sudah meninggal ya sudah. Kata orang dia sudah dipeluk surga, biarkan dia bahagia di sana dan menjadi cerita indah di hidup kita. Untuk apa kita berlarut-larut dalam kesedihan. Kan katanya live must go on Tuan. Saya masih butuh pendamping. Saya tidak bisa hidup sendirian apalagi dalam bayang- bayang orang yang sudah meninggal. Ya tentu saja saya cari pacar lagi," jawab Saka enteng.


"Gleg...," Tuan Aksa terdiam


"Apa kamu bisa melupakan mantanmu itu meski sudah punya pacar baru?"


"Ya nggak Tuan. Dia bagian hidup kita, tidak mungkin bisa dilupakan. Dia tetap punya tempat di hati kita. Ibaratkan di lemari, kita beri dia tempat khusus yanh sudah kita gembok, selebihnya kita buka ruang untuk pasangan kita yang baru!" tutur Saka lagi.


"Ehm...berapa lama kamu bisa menerima orang baru?" tanyaTuan Aksa lagi.


Saka tersenyum bingung. Saka kan sangat mudab move on kalau patah hati..


"Lupa Tuan. Yang jelas prinsip hidup saya. Yang pergi biarlah pergi. Yang datang ya mari kita sambut dengan riang!" jawab Saka enteng.


"Hmmmm," Tuan Aksa hanya berdehem.


Rupanya sepanjang jalan Tuan Aksa sangat gelisah. Tuan Aksa merasa gugup, malu dan merasa bersalah jika harus lunch bersama Isyana dan Putri tanpa Tiara. Tuan Aksa merasa seperti sedang menyelingkuhi Bu Tiara.


Apa kabar pandangan orang. Tapi ada desiran aneh juga yang tidak bisa Tuan Aksa terjemahkan saat melihat Isyana. Seperti rasa kasihan, ada rasa penasaran terhadap hidupnya. Ada rasa kagum yang terselip juga.


"Kenapa ya Tuan, kok tiba- tiba tanya tentang mantan dan move on?" celetuk Saka penasaran melihat Tuan Aksa melamun lagi.


"Ehm...,"Tuan Aksa berdehem malu. "Tidak apa- apa. Lanjutkan pekerjaanmu!" jawab Tuan Aksa menggelengkan kepalanya.


Saka mengangguk, kemudian menyiapkan beberapa berkas dan file yang hendak didiskusikan dengan Tuan Aksa.


Mereka kemudian membuka laptop masing- masing- masing. Suasana heninga sesaat, ada sekitar 15 menit.


"Tak!" tiba- tiba Tuan Aksa memukul meja. Sampai Saka kaget.


"Ada apa Tuan?" tanya Saka.


"Apa kamu pernah merasa kasian terhadap seseorang dan membuatmu terus memikirkanya?" tanya Tuan Aksa tiba- tiba.


"Gleg!" Saka menelan ludah jadi bingung mau jawab apa.


"Tidak, Tuan!" jawab Saka cepat.


"Hoh...jangan sampai kamu merasakanya. Itu sangat meresahkan!" tutur Tuan Aksa lucu sekali.


Saka pun hanya bengong, dan di otaknya terbang lampu tanda tanya banyak sekali.


"Kalau jatuh cinta itu, beda kan dengan kasian. Apa yang kamu rasakan saat jatuh cinta?" tanya Tuan Aksa lagi semakin membuat Saka ingin tertawa.


"Tuan, dulu terhadap Nyonya Tiara bagaimana?" tanya Saka. Saka takut salah jawab,Saka kan playboy, yang pebting cantik nyambung, hayuu. Beda dengan Tuan Aksa.


Tuan Aksa diam sejenak. Yang Tuan Saka ingat, Bu Tiara dulu sangat cantik dan memukau. Tuan Aksa hanya ada rasa kagum. Saat diajak kenalan Bu Tiara menyambut dengan tangan terbuka selanjutnya semua indah dan bahagia sampai sel dan virus jelek itu datang dan merusak semuanya.


Beda sekali dengan yang dia rasa terhadap Isyana. Hati Tuan Aksa diobrak- abrik tidak jelas kemana arahnya. Bahkan sejak Bu Tiara masih ada.


"Aku sangat menyukai Tiara dan ingin terus melihatnya," jawab Tuan Aksa cepat.


"Ya kurang lebih begitu Tuan!" jawab Saka.


Tuan Aksa kemudian tersenyum mengangguk seperti mendapat pembelaan. Tuan Aksa langsung mengambil ponselnya dan menyusun kata dengan cepat.


"Oke...berarti perasaanku ini bukan jatuh cinta. Aku tidak salah kan meski baru seminggu kepergian istriku aku pergi bersama perempuan lain?" gumam Tuan Aksa senyum- senyum sendiri dan membuat Saka bingung.


Rupanya Tuan Aksa merutuki dirinya sendiri, terkesan dirinya jahat jika melupakan Bu Tiara dalam waktu dekat.


Padahal sejak masih hidup justru Bu Tiara yang selalu berdoa, ingin suaminya cepat move on, melanjutkan hidup bahagia bersama orang yang tepat. Bahkan pernah terucap meminta Tuan Aka menikahi Isyana.


****


Kakak kalau suka, mohon kerja sama, like koment dan vote yaa.


Kalau nggak suka. Please jangan bandingin ma nupel lain. Boleh kritik tapi jangan bandingin ma nupel org lain.


Sadar kok author banyak kekurangan. Author juga usaha trs belajar.


Bersambung


Lanjut ke bab 95


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 94"