Istri yang terabaikan Bab 9

Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


9. Balapan.


“Aku senang kamu betsh di sini!” tutur Adnan tiba- tiba. 


Sesuai perkataan Mommy Putri, Putri akan dijemput maidnya. Maid Putri pun menjemput Putri. 


Sebagai tanda persahabatan dan terima kasih, Mom Putri titip maidnya membawa cake coklat lumer yang sangat enak untuk Isyana.


Isyana dan Adnan kemudian makan bersama. 


“Aku sangat betah di sini!” jawab Isyana tersenyum. 


“Maaf, apa boleh aku tanya lagi?” 


“Hemm..., apa?” 


“Kenapa kamu sampai tertidur dan ikut mobil Om Nanang? Sebenarnya siapa kamu? Kamu darimana?” tanya Adnan.


“Uhuk.... uhuk...” 


Mendengar pertanyaan Adnan, Isyana terbatuk. Adnan pun segera memberinya minuman. 


“Maaf!” tutur Adnan. 


Adnan pernah menanyakan hal ini, tapi, Isyana menjawab suatu saat akan cerita, jika sudah saatnya.


“Kalau aku cerita, kamu pasti tidak akan percaya!” jawab Isyana Putri kemudian. 


“Aku percaya apapun yang kamu katakan!” jawab Adnan memastikan. 


“Aku seorang istri yang kabur dari suami!” tutur Isyana akhirnya. 


“Uhuk...!” kali ini gantian Adnan yang kaget bukan main. 


“Kamu punya suami?” tanya Adnan dengan nada penuh tanda tanya dan tidak menyangka.


Tubuh Isyana sedikit pendek, tingginya hanya 155 cm, tidak tinggi seperti Mika.


Saat pertama datang, Isyana memakai baju longgar memang sedikit terlihat tua. Akan tetapi sekarang setelah membeli baju- baju trendi dan mulai mengobati luka jerawatnya, Isyana terlihat lebih fresh dan muda. 


Lana dan Isyana kan lebih tua Lana 11 tahun, sementara dengan Isyana dengan Adnan, lebih tua Adnan 3 tahun. Adnan mengira, Isyana masih bocah yang beranjak dewasa. 


Kenyataanya Isyana memang masih 21 tahun lebih beberapa bulan. Isyana dipaksa menikah saat menempuh kuliah masuk semester 4, usia 19 tahun mendekati 20 tahun. 


“Secara hukum, begitu!” jawab Isyana menunduk. 


Isyana memang menjadi istri secara hukum, akan tetapi untuk perlakuan dan anggapan Lana, Isyana bukan istri. 


“Kok secara hukum?” tanya Adnan.


“Sudahlah tidak usah bahas, aku ingin pisah dari suamiku, intinya itu saja!” jawab Isyana lagi. 


Adnan kemudian tersenyum. 


“Aku tidak tahu apa permasalahan keluargamu, dan apapun keputusanmu aku menghargainya, hanya saja saranku. Kamu tidak perlu kabur, kalau kau memang ingin berpisah dari suamimu, bicarakan baik- baik!” ucap Adnan memberitahu secara dewasa.


“Bagaimana caranya agar aku bisa berpisah secara resmi dari suamiku?” tanya Isyana kemudian. 


Isyana memang masih belia dan tidak begitu paham tentang urusan itu. Isyana di rumah Lana kan juga seperti tawanan jadi bingung arah dan tempat, jika tak memakai google map. 


“Ajukan gugatan cerailah, katakan pada suamimu kalau kau ingin bercerai. Tapi ngomong- ngomong kamu yakin mau bercerai? Kamu masih muda paling emosi sesaat kali. Pulanglah selesaikan secara baik- baik dengan suamimu!” tutur Adnan sebagai sahabat yang baik memberi nasehat. 


“Aku mantap ingin hidup sendiri, kami menikah karena perjodohan, suamiku tidak mencintaiku, aku bahagia di sini!” jawab Isyana kemudian. 


“Orang tuamu sudah tahu?” 


“Ibu dan ayahku sudah meninggal!” jawab Isyana kemudian. 


“Ups maaf!” jawab Adnan.


“Ajari aku bagaimana mengajukan gugatan cerai!” ucap Isyana kemudian.


Adnan pun memberitahu, kebetulan Adnan ternyata seorang sarjana hukum, dia pernah ikut bekerja di salah satu kator hukum di Ibukota, tapi Adnan berfikir ingin buka praktek sendiri di daerah, jadi dia pulang kampung. 


Adnan sedang dalam proses mengurus perijinanya agar bisa menjadi notaris.


“Kau pandai sekali!” ceplos Isyana. 


“Haish, kau baru tahu kalau aku pandai? Kau bisa baca sendiri di google banyak. Kalau mau cari pengacara, aku punya banyak kenalan pengacara," tutur Adnan.

"Aku kumpulkan uang dulu!" jawab Isyana.


"Kalau boleh tahu apa alasanmu ingin bercerai? Kalau alasanya tidak kuat dan kalau katamu suamimu tidak mau kau bercerai dengannya, akan susah dan prosesnya lama di pengadilan!” tutur Adnan lagi. 


“Dia sering memukulku, dia juga selingkuh!” jawab Isyaa lagi. 


“Waaah!” 


Mendengar penuturan Isyana Adnan menatap Isyana dengan penuh iba, tapi sorot matanya juga lebih dari itu.


Kasian sekali Isyana, mendapatkan perlakuan tidak benar dari suminya. 


Padahal di mata Adnan, meski Isyana tak memiliki tubuh bak model, tapi Isyana manis. Mata Isyana bulat dengan bulu mata sangat lentik alisnya juga tebal dan rapih tanpa sulam. Wajahnya juga bulat dan imut, apalagi senyumnya. Isyana terlihat sangat menyenangkan diajak bicara, tidak seharusnya Isyana mendapat kekerasan apalagi dipukuli. 


“Kenapa? Kamu mau mengataiku?” tanya Isyana. 


“Hah... kasian sekali hidupmu, pantas kamu kabur. Kamu punya buktinya nggak?”


“Nggak!” jawab Isyana. 


“Aih... kamu! Kalau kamu mau proses perceraianmu cepat. Rekam saat suamimu memperlakukanmu dengan kasar, harus ada visum!” tutur Adnan lagi.. 


Isyana hanya mengkerucutkan bibirnya, bagaimana punya rekaman. Selama menjadi tawanan Isyana tak diijinkan memegang ponsel merek apapun. 


“Ya... aku tidak sempat melakukanya!” 


“Perselingkuhan itu juga harus jelas, kalau hanya katamu, pengadilan tidak akan percaya dan kamu hanya dianggap cemburu. Paling alasan lain karena tidak cocok dan perbedaan pendapat, kamu akan banyak mediasi dan kalau suamimu tak mau bercerai, pasti akan repot dan lama, apalagi jika uang suamimu banyak!” tutur Adnan lagi. 


Isyana mengangguk mengerti.


Obrolan mereka berdua berjalan cukup lama dan memakan waktu apalagi terjeda saat ada pelanggan. Tidak terasa sudah soe, Adnan pun pamit. Sepanjang malam Isyana mencerna dan memikirkan kata Adnan. 


***** 


Di Ibukota


Lana menunggu ibunya di rumah sakit tanpa memberitahu ayahnya. Baik Arbi ataupun Mika setelah diberitahu Lana sama- sama berpikir, untuk segera menemukan Isyana. Bahkan Arbi langsung otewe. 


Arbi mendatangi rest area tempat Lana terakhir bersama dengan Isyana. Jika Lana melihat cctv dengan marah dan amarah, Arbi memperhatikan dan berfikir dengan tenang. Kali ini Arbi juga tidak main- main kerjanya. 


Setelah merenung, menurut Arbi, Isyana harus kembali agar harta Tuan Hanggara tak jatuh pada orang yang salah.


Tidak peduli bagaimana Lana, Arbi merasa harus bantu Tuan Hanggara. Meski Arbi tak berani membuka aib Lana, tapi Arbi cukup mengingat jasa Tuan Hanggara.


Di cctv terlihat di jam yang sama dimana Lana ke toilet ada satu mobil bak pergi dan melewati depan cctv. Arbi memperhatikan dengan baik. Arbi tersenyum karena di cctv terlihat pakaian Isyana di berkibar terkena angin menyembul keluar saat mobil melintas. 


“Hah.... Nyonya Isyana, ada saja akalmu!” gumam Arbi senang, matanya cukup jeli. 


Arbi kemudian mencatat plat nomer mobil bak itu dan hari ini segera mendatangi alamat pemilik plat nomer itu. 


Tidak butuh waktu lama, Arbi sampai ke rumah pak Nanang. Sayangnya, kata Pak Nanang , sebelum Arbi juga sudah ada yang mendatanginya dan menanyakan hal yang sama. 


“Siapa dia Pak?” tanya Isyana. 


“Perempuan cantik!” jawab Pak Nanang. 


“Terima kasih atas informasinya!” jawab Arbi lalu memberi seamplop uang untuk Pak Nanang. Arbi bisa menebak siapa dia..


Arbi segera pergi.


Hari itu Pak Nanang tersenyum sangat lebar, gadis kecil yang dia kira gelandangan akan membawa sial justru mendatangkan banyak uang. Pak Nanang jadi menyesal telah memakinya. 


“Siapa gadis itu sebenarnya?” batin Pak Nanang mengintip uang yang dia terima sekitar 5 jutaan. Padahal tadi dari Mika juga sama. 


“Aku kaya mendadak!” gumam Pak Nanang. 


****


Arbi bersama anak buahnya melesat ke kota B dengan kecepatan tinggi. 


“Itu Pasti Nona Mika, aku harus menemukan Nyonya Isyana lebih cepat. Ini demi Tuan Hanggara!” gumam Arbi.


Bersambung.  🥰🥰 Lanjut bab 10


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 9"