Istri yang terabaikan Bab 83

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


83. Siapa Teteh sebenarnya?


Mika memegang pipinya yang memanas dan pedas akan tamparan keras tangan Isyana. Isyana sendiri bibirnya bergetar saking tidak tahanya menahan emosi yang membuncah. 


Lana malah mendekat dan menanyakan hal yang mengguncang batinya.


Sesungguhnya setiap malam, Isyana selalu menimang dan berfikir. Apa yang akan dia katakan pada anaknya kelak. Siapa ayahnya? Dimana ayahnya? 


Isyana ingin membuang semua hal yang berurusan dengan Lana. Tapi akan berdosa jika Isyana menyembunyikan siapa ayah untuk anak kandungnya.


Apapun hubungan Isyana dan Lana nanti, apalagi jika anaknya perempuan, anaknya berhak tau siapa ayahnya. 


Tapi Isyana selalu meneteskan air matanya tatkala mengingat bagaimana Lana yang tak pernah mau mendengarkan penjelasanya. Isyana sakit saat Lana tak pernah melihat ketulusanya dan perjuanganya. 


Dan sekarang, Lana datang bersama perempuan yang memisahkannya dengan status suami istri. Padahal perceraian mereka masih seumur jagung. Meski benar, agama tidak memberlakukan masa iddah untuk suami, tapi itu sangat jahat. 


Lana menceraikan Isyana dengan tuduhan selingkuh, padahal dirinya yang selingkuh. 


“Ayah?” gumam Dina...”Hoh... apa Tuan Tampan ini mantan suami Teh, Isya?” batin Dina mendadak dheg- dhegan melihat adegan tegang di hadapanya. 


Isyana kemudian menatap mantan suaminya. Mereka kini saling tatap. 


“Tuan Lana Hanggara yang terhormat, untuk apa anda menanyakan siapa ayah bayiku? Hah!” jawab Isyana dengan mata yang berkaca- kaca saking sakitnya mengingat semua perlakuan buruk Lana dan Mika. 


“Ehm...,” baru ditatap Isyana dengan berani nyali Lana menciut. “Aku hanya ingin tahu, apa itu bayiku?” 


“Memang penting untukmu tahu, siapa ayah bayiku? Apa urusanmu?” tanya Isyana lagi berniat mempermainkan emosi Lana. 


Mika yang memperhatikanya jadi geram, Mika sangat panas dan khawatir kalau itu bayi Lana. 


“Katakan saja apa susahnya,” jawab Lana payah.  


“Hoooh,” Isyana tersenyum sinis mendengarnya. 


Isyana tahu di wajah Lana ada pengharapan besar. 


“Anakmu atau bukan anakmu, itu bukan urusanmu, dan kamu tidak perlu tahu. Hubungan kita sudah berakhir saat Anda mengucapkan talak terhadap saya, Tuan Lana Hanggara. Saya tidak butuh Anda lagi,” ucap Isyana tegas meski hatinya bergetar ingin menangis. 


“Woooh,” Mika semakin geram mendengarnya. 


Sementara Lana tercekat, tertohok dan tersakiti mendengar ucapan Isyana. 


“Sombong sekali kamu, bahkan hidupmu sangat memprihatinkan begini,” ucap Lana karena tersinggung jadi mengejek Isyana. 


Mendengar kata memprihatinkan, Dina ikut tersinggung. Meski miskin rasanya sakit klau dihina.


Isyana sendiri mengepalkan tanganya. Isyana memprihatinkan kan juga harusnya Lana yang malu tidak memberikan hak Isyana sebagai istri. 


“Lihatlah Mas, mantan istrimu ini memang songong. Dia belagu, untuk apa kamu menanyakan siapa ayahnya? Jelas- jelas dia berhubungan dengan laki- laki lain, itu bukan anakmu!” imbuh Mika lagi. 


“Waaah kurang ajar, kamu nenek lampir, ngata- ngatain tetehku. Maneh minta ku tampol ternyata,” sahut Dina geram maju ke Mika tapi langsung ditarik Isyana.


"Dina jangan!" ucap Isyana menggelengkan kepalanya.


"Kenapa teh mereka nyebelin. Mereka hina kita teh," ucap Dina lagi.


"Biar saja. Mereka tidak lebih tinggi dari kita kok!" ucap Isyana melirik tajam ke Mika yang mulutnya mengekerucut emosi.


“Dasar perempuan murahan,” ucap Lana malah menghina Isyana lagi.


Sebenarnya hinaan Lana merupakan sebuah ekspresi kekecewaan Lana karena ucaapan Isyana yang merendahkanya. Lana egonya sangat tinggi dan tidak terima direndahkan, jadi malas merendahkan. 


“Kenapa memang kalau aku murahan? Kenapa kamu menanyakan siapa ayah dari bayi yang dikandung oleh perempuan murahan sepertiku? Apa kamu berharap dia anakmu? Hah! Masih ingin dan berharap punya anak dari perempuan murahan sepertiku?” tantang Isyana, bukanya marah karena dihina. Isyana balik menyerang Lana.


Lana terpojok lagi, tapi Lana tidak mau kalah. 


“Hah, aku hanya kasian terhadap hidupmu yang memprihatinkan, tapi sekarang aku yakin. Dia bukan anakku!” jawab Lana menuruti egonya menghina Isyana.


“Aku tidak perlu dikasihani olehmu. Kelak aku yang akan mengasihanimu!” jawab Isyana melirik Mika. 


“Ayo Dina... kita pulang, tak ada gunanya berhadapan dengan orang seperti mereka!” ucap Isyana mengajak Dina pergi. 


Mika dan Lana tidak bisa berkutik dan hanya terdiam tertohok oleh ucapan Isyana.


Meski Lana berucap kasar pada Isyana tapi di hatinya datang desiran aneh yang mengoyak hatinya dan kini yang dia rasa hanya lemas dan tidak bersemangat. 


“Lihat kan? Betapa sombongnya dia? Jadi pengamen aja sombong,” cibir Mika. 


“Ya sudah ayo kita pulang!” ajak Lana yang moodnya sudah berubah menjadi rasa sakit yang tak bisa dijelaskan. 

***** 


Tanpa sengaja, saat Tuan Aksa berbalik badan karena hendak membuang ingus karena menangis. Tuan Aksa malah melihat Lana dan Isyana yang berkomunikasi saling pandang seperti orang yang saling mengenal. 


“Itu seperti Mas Lana dan Nona Isyana? Apa mereka saling mengenal?” gumam Tuan Aksa sekilas. 


Karena jauh pembicraan mereka tak terdengar. Tuan Aksa pun tak ingin kepo urusan orang. Tuan Aksa kembali ke pusara istrinya.


Akan tetapi naluri manusia untuk kepo datang lagi. Tuan Aksa melirik lagi, sayangnya Isyana sudah pergi. 


"Bagaimana mereka bisa saling mengenal?" batin Tuan Aksa.


**** 


“Teh...”panggil Dina di jalan. 


“Hemmm....,” 


“Jadi orang sombong tadi, mantan suami Teteh?” tanya Dina penasaran.


“Iyah, jangan bilang ke Nenek ya,” 


“Kenapa?” 


“Nggak apa- apa?” 


“Sebenernya Teh Isyana ini siapa?” tanya Dina berhenti berjalan. 


Isyana ikut berhenti. 


“Apa maksudmu? Teteh ya teh Isyana. Tetehnya Dina,” jawab Isyana. 


“Tidak, Teh Isyana bohong. Aku tidak asing dengan wajah mantan suami Teteh. Dia seperti sering nongol di TV. Keluarga Nyonya Tiara juga bukan orang sembarangan. Kenapa Teteh kenal mereka semua?” tanya Dina lagi. 


Isyana diam. Dina baru lulus SMP, rasanya Isyana tidak tega berbagi cerita dengan anak sebelia Dina. Padahal hidup Dina sudah cukup memprihatinkan karena yatim piatu. 


“Itu masalalu Dina. Teh Isya bukan siapa- siapa kok. Teh Isyan hanya orang sebatang kara yang beruntung sama Alloh dipertemukan dengan kalian. Kelak kamu akan mengerti. Sekarang yang penting ayo pulang. Kita belum mandi abis layat lhoh! Yuk cepet pulang dan mandi yuuk!” jawab Isyana masihh mau tutup mulut. 


Sebagai mantan menantu walikota yang mempunyai elektabilitas tinggi, hidup Isyana memang memprihatinkan.


Isyaana seperti menantu yang disembunyikan dan terabaikan. Pernikahan Lana dan Isyana juga dulu digelar sederhana dan privat di kampung orang tua Isyana. Saat itu Lana merasa terpaksa jadi tidak mau dirayakan. 


Isyana pun pulang, mandi bersih- bersih dan istirahat.


Siang nanti Isyana ada perkuliahan. Bangun tidur, Isyana segerq mengambil laptopnya belajar sebagai mana mestinya mahasiswa lain.


Meski Isyana hamil, Isyana tak menjadikan masalah. Isyana berjanji pada Bu Dini akan lulus tepat waktu. 


**** 


Di Ibukota.


Mika dan Lana pun langsung pulang ke kediamannya. Sesampainya di Ibukota, Lana langsung pamit ke kantor karena ada panggilan dari bagian keuangan. 


Sementara Mika ditinggal sendirian di rumah. 


“Isssh bete!” umpat Mika membanting ponselnya. 


“Nyebelin banget sih mereka?” gerutu Mika iri.


Ternyata hari ini, teman- teman kelas Mika kuliah sebagian sudah merampungkan sidang skripsinya. Mereka memposting foto merayakan kelulusannya. 


“Alhamdulillah, Sidang done. Tinggal fitting kebaya wisuda nih?” tulis teman- teman Mika. 


Teman yang lain malah memposting mereka bergerombol sedang hang out di kafe dan Mika tidak diajak. 


“Ck... sial, gimana caranya dosen tua bangka itu mau acc skripsiku? Siaallll... apa aku sogok aja ya?” gumam Mika memikirkan ide kotor. 


Sampai sekarang skripsi Mika masih tahap pendahuluan, masih harus resvisi.


Sebenarnya bukan dosenya yang nyebelin. Semua dosen kan memang harus didik mahasiswanya disiplin dan kerja keras. 


Mika justru teralihkan dengan menikah siri bersama Lana. Waktunya mengerjakan skripsi Mika justru main dan foya- foya. Kini Mika tertinggal oleh teman- temanya.


Bersambung lanjut ke bab 84


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 83"