Istri yang terabaikan Bab 79

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


79. Kenal Akrab


Begitu berita duka tersebar, satu persatu kolega, saudara dan bawahan Tuan Binar dan Tuan Priangga berdatangan menyambut jenazah Nyonya Tiara. Karangan Bunga pun mulai berdatangan. 


Akan tetapi, tetangga samping kanan kiri rumah Tuan Aksa malah bingung. Sebab Tuan Aksa kan warga baru, meski kota B kampung halaman Nyonya Tiara. Tuan Aksa dan keluarganya lama tinggal di Ibukota, saudara Bu Tiara juga tak tinggal di situ. Jadi berita meninggalnya Nyonya Tiara sampai ke tempat yang jauh tapi tidak pada Tuti. 


Sekitar pukul 3 pagi jenazah, Nyonya Tiara dan Tuan Aksa tiba. Meski dini hari para pelayat langsung mendoakan Bu Tiara, prosesi memandikan sudah dipasrahkan pada petugas di rumah sakit. 


Isyana pun bermalam di rumah Tuan Aksa, akan tetapi Isyana banyak menghabiskan waktu di dalam kamar Putri. Isyana menemani Putri sesuai permintaan Bu Dini.


*****


“Istirahatlah, Nak... dari kemarin kamu belum tidur kan?” tutur Bu Dini mendekat ke Tuan Aksa yang duduk di dekat peti jenazah Nyoya Tiara. 


“Binar, nggak ngantuk Mah. Kasian Tiara sendirian! Binar mau temani,” ucap Tuan Binar ingin terus menemani istrinya meski sudah tak bernyawa. Tuan Binar ingin temani sampai Bu Tiara dikuburkan nanti. 


“Ingat Binar, kamu masih punya Putri. Sudah berapa hari kamu tidak tidur? Tidurlah! Ada banyak pelayat yang berdoa dan menunggu Tiara sini. Kerabat Tiara dari Paris juga dalam perjalanan kan? Tidur ya! Besok tamu juga akan lebih banyak, kamu juga kan harus ikut ke pemakanan! Biar Papah dan Orang managemen yang sambut tamu,” ucap Bu Dini mengelus bahu Tuan Binar memberitahu dan merayu.


Tuan Binar diam berfikir.


Bu Dini kemudian berjalan meninggalkan Binar, menyapa beberapa tamu lagi dan meminta kelompok pengajian untuk mendoakan, agar meski lewat dini hari suasana tidak seram. 


Setelah diam lama, mengelus peti Nyonya Tiara dan berbincang sendiri, entah apa yang Tuan Binar katakan. Tuan Binar masuk.


Tuan Binar masih tidak sanggup masuk ke kamarnya dan istrinya.


Tidak ada yang memperhatikan, Tuan Binar pun masuk ke kamar putrinya. 


Rupanya kamar Putri gelap, Isyana mematikan lampu sesuai mau Putri. Karena lelah dan memang Tuan Binar sedikit demam, Tuan Binar langsung membaringkan tubuhnya di kasur Putri. Tuan Binar tidak tahu kalau di sisi Putri juga ada Isyana. 


Bahkan Tuan Binar bukan berbaring di sisi Putri melainkan di sisi Isyana.


Tuan Binar berfikir tidak ingin ganggu tidur Putri jadi langsung memejamkan mata juga.

**** 


Sepanjang perjalanan  dari menonton penampilan Isyana mengamen, Mika ngomel terus karena dipermalukan. 


“Dassar gembel, jadi penyanyi jalanan aja belagu,” cibir Mika kesal. "Belum tahu siapa aku mereka?"


Sementara Lana jadi salah fokus. Suara Isyana ternyata merdu dan mampu menghanyutkan hati pendengarnya masih terngiang-nguang di telinganya. Kenapa saat di rumah Isyana tak pernah beryanyi. 


Satu hal lagi yang terus mengejar angan Lana, perut Isyana yang tampak lebih besar. Lana terus kepikiran Isyana mantan istrinya.


Bukanya di hotel mahal, Lana dan Mika enak enak di kasur empuk, mereka malah tenggelam ke dalam otaknya masing- masing. 


Lana terus dibayangi Isyana. Mika jadi panas dan kacau emosinya. Tak ada mood untuk enak- enak bagi keduanya meski tempatnya indah dan mahal.


“Yang...,” panggil Lana ke Mika.


Rupanya Mika sudah tidur. Lana justru keluar kamar dan menyalakan rokoknya,wajah Isyana datang terus.Bahkan semua ingatan tentang malam-malam penuh dengan keringat yang Lana lalui bersama Isyana datang.


"Apa dia hamil?"


"Apa itu bayiku?" batib Lana kacau.


"Aku harus temui dia," batin Lana bertekad.


Tiba- tiba ponselnya pun berbunyi. Pemberitahuan Istri Tuan Aksa meninggal pun sampai ke ponsel Lana.


"Kasian sekali orang setampan Mas Binar harus menduda," batin Lana kenal akrab dengan Tuan Binar Aksa Priangga


Bersambung Lanjut ke bab 80


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 79"