Istri yang terabaikan Bab 75

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


75. Itu si Gembel


"Hiks.... hiks....," Mika mengeluarkan jurus rayuanya pada suaminya.


"Ayolah, Sayang mengertilah! Aku ingin bekerja keras dan tunjukan ke Papa dan Tuan Priangga kalau aku itu mampu!" tutur Lana mencoba memberi pengertian ke istrinya


"Tapi sayang. Ini sudah bulan keberapa pernikahan kita udah 4 bulan lhoh. Tak sekalipun kamu mengajakku berlibur. Boro- boro ke luar negeri. Aku tuh istrimu kan?" rengek Mika lagi.


"Kebahagiaan aku tuh tanggung jawab kamu. Suntuk aku tuh jadi istri di rumah terus. Kamu nggak pernah ada waktu buat aku. Nyatanya bonus kamu nggak turun- turun. Katanya direktur tapi cairin duit juga susah. Udahlah jangan terlalu keras. Sekali- kali liburan. Perhatikan lah istrimu ini!" lanjut Mika merayu.


Setiap hari yang ada di otak Mika adalah bisa liburan. Skripsi Mika juga mandeg, tidak dilanjutkan. Teman- teman Mika yang rajin konsul dan mengerjakan saja tidak selesai- selesai Mika konsul saja malas.


Mika lebih suka shopping dan nongkrong di kafe. Alhasil setiap hari dipanasi teman- temanya beli ini itu dan pergi ke sana kemari.


"Oke aku minta maaf. Lusa aku libur!" ucap Lana akhirnya.


Seketika itu air mata Mika seperti menyusut dan berhenti mengalir. Mika langsung diam tersenyum dan menoleh ke suaminya.


"Benarkah? Kita liburan ya!" ucap Mika.


"Ke kota B aja ya yang deket!" ucap Lana lagi.


"Lah masa hanya ke kota B? Ihh nggak asik!" jawab Mika tidak terima.


"Sayang... aku libur cuma satu hari, kan yang penting kita me time, aku ajak kamu keluar liburan. Terserah kamu, mau apa enggak? Kalau enggak ya sudah, aku ada temu janji dengan orang lain!" jawab Lana membuat penawaran


"Ya udah iya... aku mau. Tapi aku yang pilih hotelnya ya!" ucap Mika lagi.


"Yaah sok terserah kamu!" jawab Lana sambil garuk- garuk kepala..


Mika langsung menyeka air matanya dan seketika wajahnya berbinar- binar. Mika langsung mengambil ponselnya dan mencari hotel terbagus dan termewah di kota B. Pokoknya Mika harus selfie dan tunjukan ke teman- temanya kalau dia bisa holiday di hotel bersama suaminya.


Sementara Lana hanya geleng- geleng kepala dan mengacak- acak rambutnya. Lana kemudian mengambil laptopnya bekerja. Di otak Lana isinya hanya bagaimana caranya dia bisa mendapatkan uang yang banyak agar tidak dicerewti istrinya.


Berbeda sekali saat menikah dengan Isyana dulu. Isyana tak pernah bertanya atau meminta apapun. Sesampainya di rumah Lana langsung mandi dan istirahat. Lana fokus bekerja di perusahaan kecil tapi lebih banyak berhasil.


"Sayang... aku pesen di hotel ini ya!" ucap Mika menunjukan hotel pilihanya.


Lana yang sibuk tidak peduli dan iya iya aja. Mika pum membayar hotel dengan tarif semalam 20 juta.


Bukanya tidur Mika justru beranjak ke lemari pakaianya dan memilah pakaian mana yang akan dia kenakan untuk liburan agar fotonya bagus.


"Sayaaang!" teriak Mika manja


"Apalagi?" jawab Lana jengah.


"Aku nggak punya baju, buat pergi besok!" rengek Mika lagi.


"What?" pekik Lana heran. "Itu 3 lemari baju kamu semua sayang. Kamu bilang nggak ada baju?" ucap Lana menyeringai hampir kena serangan jantung.


"Iyaa tapi nggak ada yang cocok buat besok liburan. Besok anter ke butik Salsa ya!" rengek Mika lagi.


"Wuaah!" keluh Lana spechless dan hanya menelan ludah bingung.


"Sayang... aku gajianya masih lama. Pakai baju yang ada aja!" ucap Lana meminta.


"Nggak! aku beli satu aja ya!" rengek Mika lagi. "Please...," rayu Mika lagi lalu mendekat ke Lana dan mengelus bahunya. "Malam ini berapa kalipun kamu mau, aku siap kok!" ucap Mika lagi lalu membelai pipi dan kuping Lana merayu.


Lana jadi merinding dibuatnya.


"Ya!" jawab Lana patuh seperti disihir. Mika pun tersenyum lalu naik ke tempat tidur.


"Matikan laptopnya... yuk!" ajak Mika ke Lana mengerlingkan matanya dan tangan Mika memeluk Lana dari belakang meraba- raba dada Lana.


Lana terbuai dan tidak bisa berkutik, malam itupun mereka melakukan olahraga malam...


*****


Waktu terus berputar sangat cepat dan hari berganti.


Pagi- pagi sekali Mika sudah siap dan dengan semua keperluan liburanya.


"Sayang kita kan hanya libut sehari, kamu bawa apa aja itu? Banyak banget." tutur Lana heran.


"Iiih. Kamu ini gimaba sih? Tentu saja ini alat make up aku. Baju aku ganti, perawatan aku. Alat mandi aku dan perlengkapan foto- foto! Belum baju kamu!" jawab Mika.


Lana hanya menelan ludahnya. Lana pikir semua perempuan cantik akan seperti itu.


"Di hotel kan disediain alat mandi juga!" ucap Lana lagi


"Ih nggak level, Sayang! Nanti mukaku beruntusan!" jawab Mika

"Yah, Oke!" jawab Lana, hanya patuh saja meski kepalanya sedikit pening.


Mereka pun bertolak ke kota B. Sesampainya di kota B. Mereka langsung mencari restoran mewah dan instagramable. Mika pun melakukan misinya. Foto- foto dan di up di media sosialnya termasuk grup Mika.


"Sayang... sudah ayo makan!" ucap Lana jengah, sejak tiba, Mika malah sibuk foto- foto dan mainan hape.


"Bentar aku foto dulu!" ucap Mika masih tak peduli suaminya.


"Hah!" desah Lana kesal dan membanting sendoknya.


Mika jadi tersinggung dan terdiam.


"Kok kamu marah?" tanya Mika.


"Lah kamu ke sini mau quality time sama aku atau mau sibuk sendiri? Kalau mau mainan hape ya sudah aku pulang!" ucap Lana marah wajahnya sangat menakutkan.


"Ya maaf!" jawab Mika, nyali Mika pun menciut.


"Simpan ponselnya! Makan!" gertak Lana lagi.


"Ya!" jawab Mika patuh, tapi bukan patuh karena sadar kesalahanya melainkan patuh karena Mika tak ingin rencanya gagal dan Mika sudah cukup banyak ambil foto.


Mereka pun makan, sayangnya makan mereka tak terasa nikmat karena mood Lana sudah jelek. Mereka makan cepat dan segera ke hotel.


Karena marah sesampainya di hotel Lana langsung tidur. Mika pun jadi kesal sendiri. Akhirnya Mika foto- foto sendiri sibuk sendiri sampai malam tiba. Mereka tak quality time tapi hanya memuaskan keinginan Mika


"Sayang maafin aku!" ucap Mika merayu lagi.


"Aku nggak suka kamu mainan hape terus!" ucap Lana marah.


"Ya! tapi kita keluar ya!" rengek Mika lagi sambil peluk- peluk Lana, bahkan tangan Mika berani menyusuri perut Lana dan turun ke bawah ke pangkal pahanya.


Merasakan tubuhnya digerayangi, Lana tak bisa berkutik lagi.


"Ya!" jawab Lana.


Mereka kemudian jalan- jalan keluar. Kebetulan hotel mereka dekat dengan kampus Isyana sehingga mereka melewati trotoar keramaian tempat Isyana ngamen.


"Aku belum pernah coba, tapi orang- orang suka melakukanya. Makan di emperan begitu sepertinya enak," gumam Lana ingin menikmati suasaba outdoor.


Di jalan kota dekat bagunan kampus ada peremlatan dekat taman dan tugu di situ memang banyak pedagang kaki lima dan orang- orang berkumpul. Kebanyakan mahasiswa.


"Hemm!" jawab Mika malas. Mika malas kalau ke emperan, tapi melihat antusias warga Lana penasaran.


Lana pun menhentikan mobilnya. Mereka kemudian salah fokus pada segerombolan orang yang tampak antri makanan dan terdengar suara petikan gitar.


"Kayaknya makanan di situ enak. Rame banget! Jual apa sih?" ucap Lana mengajak Mika.


"Tapi aku nggak suka makan di tempat begini! Beli jajan aja abis itu kita makan di rooptoop hotel ya!" ucap Mika merasa bukan levelnya makan di jalanan.


"Aku hanya ingin bersantai bentar!" jawab Lana penasaran.


Mika pun diam dan terpaksa ikut.


"Dheg!" Lana dan Mika terhenti.


Pandangan matanya terhenti pada seseorang. Merela melongo, melihat perempuan yang duduk di tengah gerombolan orang memetik gitar dan di depanya ada mic stand by.


"Wuaah, dia sungguh jadi gembel sekarang? Setelah kebakaran dia jadi pengamen jalanan. Kasian sekali," cibir Mika dengan tatapan mengejek.


"Sejak kapan dia bisa nyanyi dan main gitar?" gumam Lana tidak percaya si Isyana ternyata bisa main musik dan suaranya bagus malah khas.


Mika justru tersenyum ingin menyakiti Isyana.


"Ayok aku mau makan di sini!" ucap Mika dengan rencana jahatnya.


Mereka pun berjalan maju mendekat ke lapak Nek Tjutju jualan dan tempat Isyana ngamen.


*****


Isyana masih asik dengan gitar dan lagu yang dia bawakan. Dina memegang bagianya menabuh gendang kecil. Pandangan Dina ke sekeliling dan selalu tertuju pada karpet di bawah pohon yang kurang lebih 3 mingguan ditempati seseorang.


"Sudah dua hari ini perempuan penyakitan dan kaya itu tidak datang. Bakal sedikit pendapatan malam ini? Kenapa dia ya? Apa dia sakit? Atau sudah bosan? Kenapa aku jadi rasa bersalah. Kalau dipikir- pikir mereka sangat baik," batin Dina.


Beberapa minggu ini Nyonya Ara selalu datang tapi dua hari ini bertepatan dengan Mika liburan Nyonya Ara malah tidak datang.


Bersambung Lanjut ke bab 76


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 75"