Istri yang terabaikan Bab 72

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


72. Terkabul


Hari itu...jadwal kuliah Isyana padat, sehingga Isyana merasa sedikit lelah. Selain itu, sejak Nek Tjutju menganjurkan memeriksakan diri ke puskesmas juga membuat Isyana banyak berfikir.


Sekitar pukul 5 sore, Isyana baru pulang ke rumah. Nek Tjutju terlihat sibuk mempersiapkan bahan yang akan dia jual nanti.


"Assalamu'alaikum Nek," sapa Isyana ke Nek Tjutju.


"Waalaikum salam. Alhamdulillah Neng, kamu pulang juga. Hah... nenek khawatir. Kok kamu nggak pulang- pulang?" tutur Nenek mengungkapkan kegundahanya. Nenek takut Isyana marah lalu kabur.


"Nggak, tadi banyak tugas. Jadi pulangnya sore,"


"Ya sudah. Mandi sana. Istirahat! Nenek buatkan kamu bubur sama tadi nenek goreng ikan lele. Makan sana. Abis itu istirahat!" tutur Nenek lagi sangat perhatian pada Isyana.


Isyana pun patuh.


Sampai malam tiba, nenek dan Dina bersiap jualan.


"Kamu capek. Kasian bayimu, kamu di rumah aja ya!" tutur Nek Tjutju.


"Nggak apa- apa, Nek. Selagi Isyana belum lahiran Isyana kerja nabung dulu. Kalau nanti Isyana udah lahiran. Isyana nggak bisa ngamen lagi!" jawab Isyana.


Isyana benar- benar bekerja keras dan banting tulang apapun keadaanya. Isyana tidak malu melakukan apapun asal tidak menyalahi aturan dan Isyana juga tak mau menggantungkan pada orang lain.


Bahkan diam- diam Isyana juga sudah baca- baca lowongan- lowongan peluang dia bisa dapatkan uang. Di otak Isyana dipenuhi bagaimana cara dia bertahan hidup besarkan anaknya dan lulus kuliah. Untuk biaya kuliah, Isyana tahu hanya tinggal jalani beasiswa dari Bu Dini.


"Ya sudah terserah kamu tapi jam 10 malam pulang ya!" tutur Nenek.


"Ya, Nek!"


Malam itupun Isyana berangkat ngamen di trotoar jalan dekat kampus menemani nenek jualan. (Bayangin kaya musisi jalan di Jogja apa di luar negeri) gitulah pokoknya.


Di lagu Isyana yang kedua, Isyana menyanyikan lagu doel sumbang rindu aku rindu kamu versi acoustic. Isyana dikejutkan dengan teman gemasnya.


"Tante Bunga....!" panggil Putri turun dari mobil alphard mengkilap dan melambaikan tangan.


"Dheg....," Hati Isyane berdesir melihat rekahan manis dari gadis ceria itu. Entahlah, hati Isyana selembut itu. Isyana sangat terharu dan bahagia bisa kembali melihat Putri.


Bukan tentang siapa Putri dan bagaimana keluarganya. Tapi Isyana memang sayang dengan Putri.


"Putri....," gumam Isyana dalam hati.


Tapi Isyana sadar dia di kelilingi anak- anak muda dan beberapa orang yang sedang menikmati jajanan kaki lima di area itu. Isyana tersenyum dan melanjutkan lagunya.

Tidak Isyana kira, Putri datang bersama rombongan. Kedua orang tuanya lengkap bersama suster dan pengawal. Sampai- sampai orang memperhatikan mereka.


Selesai satu lagi itu Isyana pun menyapa Tuan Aksa dan keluarganya dengan hormat.


"Selamat Malam. Nyonya Tuan!" sapa Isyana dengan hormat.


"Nyonya Isyana...," panggil Bu Tiara dengan mata berkaca- kaca. Merasa bersyukur masih bisa bertwmy Isyana lagi sekaligus miris dengan nasib Isyana.


Tuan Aksa pun diam menunduk tidak berani menatap merasa salah menilai Isyana.


"Bagaimana kabar Anda, Nyonya? Apa ada request lagu?" tanya Isyana malah menawarkan lagu.


"Ada!" celetuk Putri. "Aku ingin request lagu!"


"Apa anak manis?" jawab Isyana..


"Mommyku sangat suka lagu cinta terbaik," ucap Putri.


"Oke!" jawab Isyana.


Isyana pun memetik dawai gitarnya dan mulai menyanyi. Bu Tiara, Tuan Aksa, Putri dan Bu Dini mengambil karpet di bawah pohon beringin.


Mereka kemudian memesan sepiring gorengan dari Nenek Tjutju, satu porsi kue putu yang ada di dekat situ, lalu wedang ronde dan jagung rebus.


Meski tidak membuat tenda tapi Bu Tiara malam itu keinginannya sudah terpenuhi 3 hal. Menghabiskan malam di luar ruangan, beratapkan langit yang disinari rembulan. Melihat teduh gelap dedaunan dan hilir mudik para insan kampus yang ngekos di sekitar tempat itu.


Bu Tiara juga menikmati makanan kesukaanya saat dia juga masih sekolah. Sampai Putri tertidur Bu Tiara masih terjaga dan tampak bahagia.


"Mah... Putri sudah tidur. Ayo kita pulang!" ajak Tuan Aksa.


"Mamah ingin ngobrol dengan Nyonya Isyana dan tau dimana dia tinggal. Bolehkah Mamah malam ini menginap di rumahnya?" tanya Bu Tiara.


Tuan Aksa diam dan melirik Bu Dini. Bu Dini melirik ke suster yang stand by menjaga Bu Tiara.


"Boleh!" jawab Tuan Aksa.


Tuan Aksa terpaksa pulang duluan membawa Putri dan Bu Dini, sementara Bu Tiara menunggu Isyana selesai ngamen dan meminta ijin untuk menginap di rumah nenek Tjutju.


Bersambung Lanjut ke bab 73


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 72"