Istri yang terabaikan Bab 68

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


68. Where are you?


Di salah satu rumah sakit besar di negara yang canggih dan menjadi rumah sakit rujukan dari berbagai negara, yang katanya tenaganya ahli, seorang suami berjalan kalut dengan wajah pucat.


"Hoooh,"


Pria itu kemudian terhuyung dan terduduk di sebuah bangku depan ruang dokter yang menjadi dokter penanggung jawab istrinya.


"Aku harus bagaimana?" gumam Tuan Aksa memegangi kepalanya. Jalanya buntu, hidupnya seperti mau runtuh dan terhenti. Tapi waktu dan kenyataan memaksa harus bertahan dan maju apapun yang akan terjadi.


Pernyataan dokter sungguh membuatnya sangat pusing. Bagaimana tidak dia harus menelan informasi pahit mengenai keadaan istri yang sangat dia cinta. Dan betapa sakitnya saat dia harus mempersiapkan perpisahan dengan orang yang mengisi hatinya itu.


Sel- sel jahat di tubuh Nyonya Tiara ternyata tidak hanya bersarang di otaknya. Akan tetapi si jahat itu sudah meraja lela kemana- mana.


Takdir membuat sel sel itu lebih cepat berkembang dari obat-obatannya. Sebenarnya Nyonya Tiara pernah survive mengalahkanya beberapa waktu.


Akan tetapi si jahat itu, entah dari mana datangnya, bagaimana rupa dan ceritanya tidak ada yang tahu, muncul menyerang lagi dengan brutal. Sel- sel itu seperti sudah akrab dengan obat- obatan itu. Malah seringkali obatnya tidak hanya menyerang si sel jahat tapi juga membuat efek samping ke Nyonya Tiara.


Tuan Aksa pun dibuat bingung tidak tahu harus bagaimana lagi. Apalagi kini orang tua Nyonya Tiara sudah berpulang. Tuan Aksa harus memikul semua bebanya dengan pundaknya sendiri.


"I'am sorry, i just want say the real future will become true. I've do the best. You have time, 1 month again," (Haha kalau salah tenses, dll maapkan yaak)


Ya, dokter mengatakan, prediksi hitung melihat laju perkembangan sel dan ketahanan organ-oragan Nyonya Tiara, yang entah bagaimana menghitungnya hanya dokter itu yang tahu. Kemungkinan Nyonya Tiara bertahan tidak lebih dari 1 bulan.


Alat-alat dan obat- obatan membantunya bertahan dan mengurangi rasa sakitnya. Akan tetapi otak, jantung, paru dan organ Bu Tiara yang lain sudah rusak dan punya gangguan semuanya. Semua sudah sulit diperbaiki dan sangat kompleks.


Saat Tuan Aksa menanyakan solusinya. Dokter mengatakan obat-obatan yang diberikan ke Bu Tiara sudah merupakan obat final. Akan tetapi responya sama saja.


Tuan Aksa mencari rumah sakit lain pun ternyata sama saja.


Di Rumah sakit yang bertingkat 20 lantai itu. Tuan Aksa pun menitikkan air matanya dan tak ada satu orang pun yang tahu. Sungguh Tuan Aksa butuh sandaran, tapi Tuan Aksa malu jika harus mengeluh.


Bu Dini dan Tuan Priangga memang sesekali menjenguk akan tetapi tidak setiap hari mengingat semua sibuk dan jarak juga lumayan jauh. Bu Dini menjenguk sepekan sekali.


Setelah cukup mengeluarkan emosinya, Tuan Aksa mendatangi kamar rawat istrinya. Sebelum membuka gagang pintu, Tuan Aksa sempat melihat putri kecilnya bersama Nannynya datang.


"Mommy... i have a plant for Mommy. Do you like Mom?" tutur Putri memberikan pot kecil untuk Mommynya. Isinya tanaman kaktus cantik khas negara singa itu.


Nyonya Tiara kemudian tersenyum manis dengan bibir pucatnya.


"Yeah, I like this. Momy feel so happy. Thank you Sayang,"


"Apa sakit sekali Mom?" tanya Putri lagi dengan tatapan polosnya melihat banyak alat di tubuh ibunya. Tangan kecil Putri menyusuri kaki ibunya yang terlihat sangat kurus seperti tinggal tulang dan kulit


Nyonya Tiara pun menggeleng pelan menjadi pembohong ulung untuk Putrinya.


"No Sayang. Mommy tidak sakit. Sakit Mommy akan hilang kalau liat Putri anak Mommy Happy dan cantik begini," jawab Bu Tiara mengelus Putri dengan rambut diikat rapi ke belakang dan ada jepit kupu-kupu di depan.


"Tante Bunga Said, di kesakitan itu mengalir ampunan dosa- dosa from God Mom. Kata Tante Isyana, Doa orang sakit akan di dengar Tuhan. Mommy berdoa ya. Kata Tante Bunga, orang yang sakit itu di sayang Tuhan," tutur Putri lagi.


Ternyata berpisah dari Isyana tak membuat Putri melupakan teman barunya itu. Tuan Aksa yang mendengarnya hanya bisa menelan ludahnya.


"Kenapa tante Bunga, tante Bunga terus yang disebut?"


Sementara Bu Tiara tersenyum manis dengan sisa tenaganya.


"Its means, Mommy adalah orang yang disayang Tuhan kan?" tanya Bu Tiara.


"Yeah. Be strong Mommy. Putri Love Mommy. I love you Mom," tutur Putri lagi.


Bu Tiara pun merentangkan tanganya memeluk Putri. Mendapatkan kata cinta dari buah hatinya sungguh sangat menyenangkan untuk Nyonya Tiara.


"Thank you Sayang. I Love You too. And I love you so much!"


"Tanaman ini. Putri taruh sini ya. Tadi di jalan Putri lihat orang yang jual tanaman seperti tante Bunga. Putri ingat, kata Tante Bunga, makhluk Tuhan yang hidup tapi tak bisa berbicara adalah tanaman, tapi tanaman itu punya nyawa dia cantik dan tumbuh. Dia bisa jadi sahabat kita Mom. Kata Tante Bunga dia juga bisa berdoa untuk kita,, semoga tanaman ini juga tumbuh dan doain Mommy," tutur Putri lagi dengan semangat.


Seakan semua kata Isyana dia ingat.


"Oh ya? Benarkah begitu?"


"Yeay Mom. Kata Tante Isyana tanaman adalah sahabat terbaik manusia, dia tidak berisik, hehehe" tutur Putri lagi tertawa.


Nyonya Ara ikut tersenyum.


"Oke... kalau Mommy kesepian jadi ada dia teman Mommy, yah!"


"Yeah!" jawab Putri mengerlingkan matanya manja.


"Daddy," pekik Putri baru sadar ternyata dari tadi ayahnya ada di belakangnya.


Mereka kemudian membaur dan bercerita banyak hal. Sampai akhirnya Putri tertidur di sofa rumah sakit.


Di rumah sakit itu anak kecil diperbolehkan menjenguk hanya waktu-waktu tertentu. Meski punya uang banyak, sebagai orang bijak Tuan Aksa patuh aturan. Tuan Aksa juga tidak ingin saat Bu Tiara kesakitan Putri melihatnya.


"Sudah waktunya pulang,"


"Tapi, Nona Putri masih Tidur Tuan. Apa saya bangunkan?" tutur Mbak Nik bertsya


"Jangan, kasian!" celetuk Bu Tiara.


"Antarkan Putri pulang dulu Mas," tutur Bu Tiara meminta suaminya.


"Kamu nggak apa-apa aku tinggal bentar?"


"Nggak apa- apa. Lama juga nggak apa-apa, kan banyak suster," tutur Bu Tiara tersenyum pada suaminya.


"Oke!" jawab Tuan Aksa.


Tuan Aksa kemudian menggendong Putri yang terlelap. Mereka keluar kamar dan masuk ke lift untuk menuju parkiran.


Selama 1 bulan di situ Mbak Nik dan Putri punya langganan taksi khusus karena Tuan Aksa stand by di rumah sakit. Kali ini Tuan Aksa mengantar Putri dan Nannyanya ke apartemen tempat mereka tinggal.


"Tante Bunga... where are you..? Kenapa Tante pelgi? Nyanyikan Puteli lagu"


Tuan Aksa dan Mbak Nik tersentak mendengar suara celotehan dari balita yang tertidur di gendongan Tuan Aksa. Putri ternyata sangat merindukan Isyana.


Isyana memang tak hanya sekedar teman, dia seperti guru. Itulah sebabnya Putri sangat suka. Isyana suka bercerita, membawakan lagu anak- anak, bercocok tanam, dan beberapa harinterakhir sebelum pisah masak aneka kue karakter juga.


"Ehm...," Tuan Aksa hanya berdehem.


Bersambung.  🥰🥰 lanjut ke bab 69


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 68"