Istri yang terabaikan Bab 67

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


67. Tetap Cari Ya Pah.


Bu Dini benar- benar seperti penguntit. Menunggu Isyana dari kejauhan. Sekitar pukul 11 malam dagangan Nenek tua itu habis.


Isyana yang terlihat berkeringat dan suaranya mulai berbeda kemudian menarik kursinya dan merapat ke nenek tua itu.


Gitar okulelenya ternyata punya cucu nenek itu. Mereka pun bagi hasil, saweran nyanyinya lumayan banyak. Malam itu Isyana dapat 100ribu.


"Terima kasih Neng?"


"Sama- sama Nek!"


"Oh ya lupa nenek, Kamu orang mana mau kemana?"


"Saya mahasiswi kampus depan situ Nek. Saya lagi mau cari kos- kosan! Saya baca di depan situ ada kos- kosan."


"Oh gitu? Ini sudah malam, ikut kami saja, kos di situ mahal!"


"Nanti merepotkan, Nek!"


"Nggak! Kamar kakaknya Dina kosong. Kamu bisa tempati situ,"


"Tapi, Nek!"


"Tidak usah tapi- tapian ayo ikut! Kamu sudah bantu nenek jualan. Jualan nenek laris, berkat kamu!" jawab Nenek itu ngotot.


"Saya janda dan saya sedang hamil, Nek!" ceplos Isyana memberitahu identitasnya.


Isyana tidak mau mengulang salah yang sama jika orang keberatan dengan status dan keadaanya.


"Kebetulan, nenek dulu paraji. Ayoh ikut nenek!" jawab nenek itu di luar dugaan Isyana. Isyana seperti bertemu jodoh.


Akhirnya Isyana ikut nenek itu. Bu Dini dan anak buahnya pun mengikuti mereks dan memastikan dimana Isyana tinggal.


"Bagaimana Nyonya? Apa kita temui Nyonya Isyana?"


"Jangan dulu. Beri dia waktu, akan tidak nyaman kalau kita menemuinya sekarang.Yang penting dia tidak kehujanan dan kepanasan, lunasi biaya kuliahnya. Aku lihat keseriusanya, aku salah menilai dia atau tidak? Dia pantas aku pilih atau tidak? Jika itu tiba dan aku yakin, aku akan menemuinya,"


"Siap, Nyonya!"


"Ya sudah kita pulang saja!" jawab Bu Dini.


Bu Dini kemudian melesat ke Ibukota.


****


Isyana pun memulai hidup baru bersama Nenek Tjutju, nenek Tjutju yang hanya tinggal bersama Dina yang putus sekolah hanya sampai SMP juga senang karena kehadiran Isyana.


"Kakak hebat bisa kuliah,"ucap Dina mendekat ke Isyana yang sedabg belajar.


"Kakak kuliah karena dibiayai orang baik Nak, yah nasib lagi baik,"


Isyana berfikir, tidak malu menerima tawaran kuliah dari Bu Dini. Karena baginya kesempatan tak datang dua kali. Sebagai bayaranya, Isyana janji akan sukses.


"Aku juga ingin sekolah Kakak,"


"Nanti ya, kalau Kakak sudah kerja, Kakak sekolahkan kamu!"

"Memang bisa?"


"Bisa, kursus dan kejar paket! Nanti kamu bisa lanjut sekolah," tutur Isyana lagi.


Nenek yang mendengarnya langsung melerai Dina.


"Sudah jangan banyak ngehayal. Jangan nglunjak! Berhayal ketinggian kalau jstuh sakit! Bersyukur dengan apa yang kita punya,"


"Lhoh nggak gitu, Nek. Dina harus punya mimpi dan harus punya tekad buat ujudin mimpi itu. Pasti nanti ada jalan. Besok kalau ada uang aku belikan buku. Aku ajari kamu, oke? Kalaupun tidak mendapat pendidikan formal. Dina juga harus punya keterampilan. Ya!"


"Oke Kaak!"


*****


1 bulan berlalu. Karena rumah nek Tjutju dekat dengan kampus, dan Isyana sibuk, pagi kuliah sore bantu Nek Tjutju, Isyana jadi belum sempat mengunjungi Tuti lagi.


"Ya sudahlah Mah, mungkin sebaiknya kita menyerah cari Isyana," tutur Tuan Wira di depan rumah Tuan Aksa ke istrinya.


Mereka berdua tampak sangat kecewa.


Ternyata Nyonya Wira dan suaminya masih terus mencari Isyana. Dia juga sudah berhasil mendapatkan info kalau Isyana ditolong Tuan Aksa. Bu Dini yang kenal Tuan Aksa dengan nama Binar dan tahunya tinggal di ibukota tidak tahu kalau itu anak sahabatnya.


Dan sekarang setelah Bu Dini menyambangi rumah Tuan Aksa tidak ada orang dan tidak ada yang bernama Isyana. Bu Wira tidak bertemu siapapun.


"Tapi Mamah ngerasa sangat berdosa Pah. Isyana hidup sendirian, kena musibah. Nggak tahu dia dimana? Mamah juga mimpi Isyana hamil, Mamah khawatir," tutur Nyonya Wira mengungkap firasat dan kegundahanya.


"Ya mau bagaimana lagi? Tidak ada yang tahu dimana dia?"


"Pokoknya terus cari ya Pah!"


"Ya...," jawab Tuan wira.


*****


Sementara Lana dan Mika rumah tangganya mulai banyak cekcokan. Mulai dari Lana yang menurut Mika pemalas, karena 1 bulan ini Lana selalu bangun siang, mengeluh pusing dan mual.


Mika jadi kesal harus merawat Lana.


"Nih minum obatnya!" ucap Mika kasar ke Lana yang masih bergelung di bawah selimut dan mengeluh pusing.


"Kamu itu jadi istri jangan galak- galak! Udah tau suami sakit!"


"Ya kamu Mas, Masa sakit udah satu bulan nggak sembuh- swmbuh. Jadi nggak dapet proyek kaan? Nggak ada bonus lagi? Sekarang minum obatnya terus kerja!" omel Mika lagi


Lana yang galak tidak terima dan gelasnya malah dilempar sampau Mika berjungkit


"Bonus bonus. Kamu tidak lihat aku sedang tidak enak badan begini? Panggil dokter. Aku hari ini tidak bekerja!" jawab Lana


"Issssh," desis Mika sangat kesal.


Bersambung.  🥰🥰lanjut ke bab 68


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 67"