Istri yang terabaikan Bab 6

Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


6. Istrinya pasti sangat cantik.


“Kaliaan gimana sih? Masa nyari gadis kampungan satu saja nggak becus!” omel Lana melempar telepon kantor di ruanganya. 


Entahlah saat marah semua benda di dekat Lana selalu jadi sasaranya.


Sudah seminggu lebih kepergian Isyana, anak buah Arbi tak kunjung menemukan keberadaan Isyana. Mereka sampai mebcari Isyana ke kampung neneknya.


Meski ponsel Lana ada di tangan Isyana, tak sekalipun Isyana menyalakanya. Arbipun tidak berhasil melacaknya. 


“Maaf Tuan!” ucap Arbi menunduk takut.


Arbi sendiri sebenarnya berpihak pada Isyana. Jika Isyana bahagia dan selamat jauh dari suaminya, itu lebih baik. Arbi pun bekerjanya malas- malasan dan tak sungguh- sungguh. 


“Hah....!” Lana menghela nafasnya kasar. 


Meski Lana tidak pernah mencintai Isyana dan membencinya, Lana merasa ada yang kurang tidak ada Isyana di rumahnya. Sehari saja tidak melihat Isyana bersimpuh dan menangis seperti ada yang janggal.  


“Cari lagi sampai ketemu, kalau tidak? Bulan ini kalian tidak gajian!” ucap Lana memberi peringatan. 


Gleg 


Arbi langsung menelan ludahnya. Di otaknya berjalan banyak tagihan, mulai dari tagihan cicilan rumah, mobil, belum jatah kencan dengan pacarnya. 


“Baik, Tuan!” jawab Arbi.


Kali ini, meski hati kecil Arbi tidak ingin menemukan Isyana, demi melunasi tagihan cicilanya Arbi harus mematuhi Lana. 


Di saat yang bersamaan, gadis cantik yang berlenggok bak model itu masuk ke ruangan Lana.


Seperti biasa Mika datang dengan pakaian seksinya, celana hotpend di atas paha berbahan jeans berwaran biru terang dan atasan longgar bergaris berwarna putih hitam. Rambutnya digerai setelah selesai perawatan di salon dengan keriting gantung. 


Mika seperti artis korea, begitu menawan dan menggoda.


“Ada apa ini, Sayang?” tanya Mika melihat Lana marah-marah dan Arbi berdiri menunduk.


“Masa mereka nggak becus temuin Gadis kecil itu, Sayang!” adu Lana ke Mika. 


Mika kemudian menatap Arbi yang menunduk seperti patung, lalu mendekat ke Lana. Mika pun menggerakan tanganya menyusuri bahu Lana dan membelainya lembut. 


“Sayang... jangan marah- marah gitu dong! Mereka sudah bekerja keras. Kasian mereka!” tutur Mika lembut. 


“Kamu kasian dengan mereka?” tanya Lana cemburu. 


“Ck... bukan begitu. Bukankah lebih baik, gadis kumal itu pergi hah? Kau tidak bersusah payah mengotori matamu harus melihatnya di rumah!” bisik Mika lagi. 


“Apa maksudmu, Sayang? Bagaimana kalau Papi Mamiku tahu?” tanya Lana tidak sependapat dengan Mika. Walau bagaimanapun, Lana masih segan dan takut pada orang tuanya. 


“Kita tinggal sampaikan aja, kalau Isyana yang pergi meninggalkanmu karena suatu alasan. Istri yang pergi meninggalkan suaminya itu juga sebuah kesalahan besar bukan?” bisik Mika mempengaruhi Lana. 


Lana terdiam. 


“Bilang saja, kamu sudah merayunya dan menjemputnya pulang, tapi dia tidak mau, katakan saja dia membangkang padamu! Atau selingkuh? Walau bagaimanapun istri pergi dari rumah itu salah!” tutur Mika lagi dengan licik. 


Lana terdiam memikirkan omongan Mika.


Arbi yang berdiri di depanya hanya bisa mengumpat dalam hati, "Dasar perempuan ular!" Sungguh malang nasib Isyana bertemu dengan orang macam Lana dan Isyana. 


Di sisi lain, Arbi juga melihat iba ke Lana, bisa- bisanya dia menyiakan istri sebaik Isyana demi perempuan mengerikan seperti Mika.


Arbi tahu, meski wajahnya tak terurus dan kulitnya kusam, Isyana berasal dari keluarga baik- baik. Isyana seperti itu karena ulah ibu tiri. Sementara Mika, tidak tahu asal usul keluarganya.


Isyana sangat patuh, penurut dan baik hati. Setiap Arbi mengantar tugas ke rumah bosnya Isyana terlihat bersama pembantu lain sedang bersih- bersih tanpa mengeluh.


Isyana juga sering membuatkan makanan untuk para pekerja di rumah itu. Semua pembantu Lana setuju, masakan Isyana sangat enak. 


Jika diperhatikan dengan seksama, Isyana juga mempunyai bulu mata yang lentik dan menarik, apalagi bibirnya saat tersenyum. Senyum Isyana memancarkan ketulusan dan keteduhan.


Dengan wajah kumal, baju jelek dan rambut keriting tak beraturan saja bisa dilihat Isyana manis. Apalagi jika Isyana diobati jerawatnya dan rambutnya dirapihkan, pasti imut, manis dan cantik sekali. "Kenapa Lana tak melihat itu?" batin Arbi.


“Iya..ya? Kamu benar, Sayang!” ucap Lana akhirnya termakan rayuan Mika.


Arbi yang mendengar pilihan Lana semakin tidak menyangka dan jadi bingung sendiri. Satu sisi Arbi lega nasib cicilanya aman. Di sisi lain hatinya bertarung.


Sebenarnya sebaiknya Arbi memilih di posisi mana? Satu sisi Arbi mendukung Isyana terbebas dari suami jahatnya, tapi Arbi juga kasian dan tidak terima jika Isyana akan difitnah.  Arbi juga tidak mau bernyonyakan perempuan seperti Mika.


“Ya sudah, hentikan pencarian kalian! Kau boleh pergi!” ucap Lana menyuruh Arbi pergi. 


“Baik Tuan!” jawab Arbi mengangguk, sebelum Arbi pergi Arbi sempat melirik ke Mika yang duduk di pangkuan Lana, sambil mengumpat dalam hati. "Kalian akan dapat karma!"


Setelah Arbi pergi, Mika pun langsung mengeluarkan jurusnya, menangkup kedua pipi Lana dengan lembut, mendaratkan bibirnya dan mencium bibir Lana lebih dulu. Mika memang selalu agresif ke Lana. 


Sebenarnya secara umur, Mika dan Isyana seumuran, lebih tua Mika satu tahun. Akan tetapi dalam hal merayu pria, Mika berada jauh di depan Isyana.


Isyana tidak tahu apapun bagaimana cara meluluhkan hati pria, tidak seperti Mika yang selalu mempunyai celah memikat pria dengan tubuh dan kelicikanya. 


Meski begitu, sebanyak apapun Lana mencumbu Mika. Lana tak pernah melesatkan burungnya masuk ke Isyana. Bagi Lana garis keturunan itu harus terjaga dan diperhatikan betul status dan posisinya.


***** 


Di Kota B.


Dari hari ke hari, Isyana yang sekarang berubah nama menjadi Putri, semakin banyak berkenalan dengan tetangga sekitar. Hidup di kota kecil memang lebih menyenangkan timbang di kota besar, orangnya jauh lebih ramah dan welcome. 


Isyana bukan hanya berteman dengan Mang Diman dan Adnan. Iyana juga berkenalan dengan tetangga kanan kiri, penjual gas, dan juga ibu- ibu komplek. 


Tetangga kontrakan Isyana ternyata sebuah klinik skincare. Dari luar terlihat kecil, tapi bangunanya meninggi ke lantai atas lumayan besar.


Klinik skincare itu juga ada dokter penanggung jawabnya, dokter kulit dari rumah sakit pemerintah bernama dokter Nindi. 


Isyana berkenalan dan berteman baik dengan petugas kebersihan di klinik itu, namanya Tuti. Meski seorang cleaning service karena dia bekerja di klinik kecantikan, Tuti mempunyai wajah yang bersih dan glowing, tidak seperti Isyana.


“Bunganya cantik- cantik... masa penjualnya nggak? Hari ini, dokter Nindi praktek, sana konsultasi sama dokter Nindi, buruan sebelum banyak antrian!” tutur Tuti memberitahu. 


Jika pekerjaannya sudah selesai, Tuti memang lebih suka main ke kontrakan Isyana.


Hanya butuh waktu beberapa hari, di bantu dengan Adnan. Isyana merubah halaman kontrakanya menjadi kios tanaman yang cantik, lebih tepatnya greenhouse mini. Dia beri nama Isya Flora. Berasal dari nama depanya Isyana.


Isyana memasang atap dari jaring- jaring paranet untuk tumbuhan di atasnya. Kemudian dibuat rak- rak bertingkat.


Isyana menata bunga- bunganya dengan rapi sesuai dengan jenis dan harganya. Isyana juga menambah koleksi tanamanya selain anggrek, dia berbelanja online.


Tangan dan otak Isyana memang seajaib itu. Dia bisa menyulap halaman kosong yang tadinya ditumbuhi rumpu tak terurus, sekarang jadi greenhouse cantik. 


Bermodalkan pengalaman bertani, Isyana juga mengembang biakan anggrek indukan dari Mang Diman. Untuk bibit anakan hasil pengembangan Isyana letakan di belakang rumah. 


Kini greenhouse Isyana mulai banyak dilirik ibu- ibu pelanggan klinik kecantikan dan ibu- ibu komplek yang suka jalan pagi. 


Tuti sangat suka main di green house Isyana. Sejak perkenalan, Isyana sudah tanya- tanya ke Tuti tentang perawatan wajah di klinik. Isyana ragu karena belum cukup uang dan bunganya belum laku banyak. 2 hari ini bunganya yang mahal laku. Isyana pun berniat segera perawatan. 


“Iya... mahal nggak sih kalau perawatan di sini?” tanya Isyana menanggapi Tuti. 


“Nggak, butuh dua anggrek Catleya aja, kalau cuma krim dan konsultasi. Mahal itu kalau kamu melakukan banyak treatment. Udah yang penting jerawatmu sembuh dulu!” tutur Tuti memberitahu. 


“Oke... jagain green houseku dulu ya! Aku ambil uang!” tutur Isyana berpamitan.


“Siap!” jawab Tuti. 


Saat Isyana mengambil uangnya, terparkir sebuah mobil mewah di depan greenhouse Isyana. Tuti yang ada di situ terpaksa melayaninya. 


“Selamat pagi!” sapa seoarang laki- laki bertubuh tinggi kekar sepatunya sangat mengkilat, kulitnya putih bersih tapi tetap maco karena rahangnya tegas dan berambut tipis di kedua dagunya, wajahnya agak ke arab- araban. 


“Pagi...!” jawab Tuti sedikit gelagapan menghadapi pria tampan. 


“Jual tanaman ya?” sapa pria itu melepas kacamatanya. Wajah tampanya pun semakin jelas terlihat di pandangan Tuti. 


“Iya!” 


“Saya sedang mencarikan kado untuk istri saya, isti saya sangat suka anggrek bulan, boleh pilihkan?” tutur pria itu. 


"Dheg" Mendengar pria itu sudah beristri debaran jantung Tuti sebagai perempuan normal memudar. Ya lelaki setampan itu pasti sudah punya istri. 


“Saya bukan pemiliknya, teman saya yang punya tunggu sebentar ya!” tutur Tuti memberitahu. 


Tidak lama Isyana keluar dengan penampilan rapihnya, meggunakan dress manis dan rambut keritingnya dikuncir ke belakang. 


“Ada yang tanya Anggrek bulan!” bisik Tuti ke Isyana.


“Mari silahkan Tuan bisa dipilih, untuk anggrek bulan di sebelah sini, tapi maaf baru mekar sebagian, saya baru buka greenhouse ini, jadi koleksi saya belum banyak!” tutur Isyana sopan memberi tahu.  


Jika Tuti melihat pria tampan di depanya deg- degan, Isyana biasa saja. Suami Isyana kan juga tampan nyatanya kerjaanya nyakitin Isyana. Isyana tak silau dengan pria tampan.


“Tidak apa- apa, saya ingin beri kejutan untuk istri saya, istri saya justru suka yang masih berkembang agar dia bisa merawatnya hingga berbunga sempurna! Saya ingin tanaman yang sampai ke rumah masih segar makanya saya ke sini!” jawab pria itu sopan.


“Istri Anda suka warna apa Tuan?” tanya Isyana lagi.  


“Putih!” jawab Pria itu.


“Kebetulan koleksi saya berwarna putih, ini semua berwarna putih, silahkan pilih!” jawab Isyana memunjukan koleksi anggrek bulan warna putihnya.


“Pilihkan yang bagus, tolong kirimkan ke alamat ini besok pagi!” tutur pria itu memberikan alamat rumah dan kartu ucapan tanda cinta yag sudah pria itu siapkan.


“Baik! Tuan!” jawab Isyana mengangguk. 


“Berapa harga plus biaya kirimnya? Sekalian belikan aku pot yang cantik!” tutur pria itu lagi. 


“Untuk anggreknya 150 ribu, beserta pot dan biaya kirim 200 rb!” jawab Isyana memberitahu.


Pria itu kemudian mengeluarkan uang sesuai permintaan Isyana dan berpamitan pergi. 


Isyana dan Tuti membalasnya dengan penuh hormat.


“Bersyukur sekali ya, istri orang itu, sudah tampan sweet banget lagi, beliin bunga hidup untuk istrinya!” gumam Tuti mendekat ke Isyana. 


Isyana tersenyum memngangguk, kemudian menelan ludahnya getir mengingat nasibnya berkebalikan 180 derajat. Andai Lana se sweet pria itu.


“Iya... rejeki orang kan beda- beda Tut, pasti istrinya juga sangat cantik!” jawab Isyana kemudian. Isyana berfikir, laki- laki hanya akan mencintai perempuan cantik.


“Huum!” 


“Ya sudah aku ke klinik dulu, kalau ada yang beli, telpon aku! Atau suruh tunggu!” tutur Isyana.


“Siap bos!”


Bersambung.  🥰🥰 lanjut bab 7


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 6"