Istri yang terabaikan Bab 53

 Istri yang terabaikan Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


53. Aku Tidak ingin lihat kamu lagi


Di ruang makan sebuah keluarga.


“Bu... aku terima tawaran Pak Yordan, untuk jadi timnya! Aku mau merantau lagi,” 


“Kamu memutuskan pergi, ninggalin ibu? Pasti gara- gara janda itu kan!” 


“Bukan... bukan gitu!” 


“Terus apa? Hah? Berapapun modal kamu, ibu usahaain, kamu di sini aja nikah sama anaknya Pak Ujang si Siwi itu. Dia sarjana juga, cantik. Lupakan janda itu!” 


“Ibu.... namanya Isyana Putri Anjani, bukan si janda! Adnan nggak cinta sama Siwi, kasian Siwi kalau nikah sama Adnan dia berhak punya suami yang cinta ke dia dan lebih baik dari Adnan," jawab Adnan sopan.


Ibu Adnan kemudian menatap putranya getir lalu menghela nafas panjang. Ada rasa kesal tapi lebih ke iba dan sayang dari seorang ibu ke anaknya.


“Hhhh, ngimpi apa ibu? Anakku yang tampan begini, jatuh cinta kok sama janda. Masih ditolak lagi! Yang perawan masih banyak, Nan!” 


“Bu... sudah jangan dia lagi Adnan ingin merantau lagi, karena di kota kecil di sini, jasaku itu nggak terlalu dipakai. Aku kan masih muda, Bu... ijinin Adnan cari pengalaman dulu! Adnan bisa berpengalaman jadi pengacara hebat di kota. Bu!” 


“Kalau kamu merantaua! Kapan kamu nikahnya?” 


“Secepatnya!” 


“Hah.... bohong!” 


"Adnan janji Bu!"


"Nikah sama siapa?"


Ibu Adnan pun hanya bisa menghela nafas kesal dan sedih. 


“Adnan janji, akan bawa menantu yang baik untuk Ibu... ijinin Adnan cari pengalaman dulu, Adanan juga akan tetap buka usaha di sini. Tapi ijinin Adnan menimba ilmu dulu!” tutur Adnan mendekat ke ibunya yang sangat cerewet tapi begitu sayang ke Adnan. 


"Bener kamu pergi bukan karena janda itu?"


"Bu... ibu liat sendiri kan? Selama di sini nggak ada yang sewa jasa Adnan. Sepi, pengacara senior di sini aja sepi. Sayang kan gelar Sarjana hukumnya Adnan. Kalaupun daftar ke kantor-kantor harus ada orang dalam, kalaupun enggak gajinya sama batu ibu jadi tukanh sayur gedean ibu. Ibu mau sarjana hukumku kepake buat itu?" tutur Adnan merayu.


"Ya Nggak! Kaya Budi itu lho!"


"Makaya itu, Adnan merantau dulu di sini masih ada Pak Budi, nanti Adnan nggak maju. Nih liat whatsap Pak Yordan. Beliau punya kantor besar, Adnan bisa belajar banyak di sana!" lanjut Adnan merayu lagi.


Ibu Adnan diam sejenak dan menghela nafasnya panjang.


"Kamu boleh ke kota tapi seminggu sekali pulang. Tahun depan juga harus sudah punya pacar. Tapi jangan janda itu!"


"Ya Bu... Yaa!"


*****


Sepulang dari pertemuan dengan Nyonya Wira dua minggu lalu, Isyana langsung menemui Adnan dan meminta penjelasan. 


Isyana sudah cukup terkejut saat Adnan mengungkapkan perasaanya. Hari itu bahkan Isyana menjauh dari Adnan baru 5 hari kemudian mereka mau berbicara lagi.


Isyana mau berteman lagi, akan tetapi menegaskan kalau Isyana tak ada perasaan apapun dan hanya menganggap Adnan teman. 


Adnan patah hati, tapi Adnan lega, meski Isyana jadi pendiam dan jaga jarak, Isyana masih mau berteman. 


Adnan pun berusaha mengobati luka patah hatinya berusaha lapang dan menjalin hubungan baik.


Baru mulai membaik persahabatan mereka. Isyana datang membawa kekecewaan yang menggunung dan meledak. 


Sesuatu yang Adnan niatkan  sebuah pengorbaban dan pertolongan menyelamatkan hidup Isyana yang menurutnya tidak baik, ternyata menyakiti Isyana.


Dunia indah yang dia rasakan menjadi gelap.  Ucapan syukur dan terimakasih, yang dia harapkan menjadi pupuk cinta agar bersemi layu seketika. 


“Aku kecewa, sama kamu, Nan!” 


Masih teringat jelan di mata Adnan, Isyana berdiri di depanya, berurai air mata dan menunjuk wajah Adnan dengan jari telunjuknya. 


“Aku minta maaf, Put... aku melakukan ini karena!” 


“Karena kamu mencintaiku? Aku menyesal mempercayaimu jadi sahabatku. Aku menyesal pernah cerita ke kamu. Aku udah pernah bilang kan? Aku bisa atasi masalahku sendiri. Aku bisa menentukan sikap sendiri. Kalau pun aku bercerai itu urusanku!"


"Aku bisa bercerai dengan caraku, tapi kamu menempatkanku pada posisi melakukan hal yang tak pernah aku lakukan. Dan kamu tahu, itu sangat menyakitiku, menyakiti keluargaku, papah dan mamah juga. Aku benci kamu!” 


"Kamu tidak tahu apapun tentang hidupku tapi kamu sangat lancang!"


"Maaf Put, aku pikir kamu menderita, aku kasian ke kamu karena terus diakiti suamimu. Aku hanya ingin menyelamatkanmu!"


"Kamu tidak tahu apapun tentang hidupku. Kenapa kamu ikut campur! 2 minggu waktu itu, aku sedang bersusah payah memperbaiki kesalahanku dan mempertahankan rumah tanggaku? Kenapa kamu ikut campur Hah! Aku menyesal bertemu denganmu Adan!" omel Isyana lagi waktu itu.


"Aku minta maaf aku tidak tahu!"


“Aku benci kamu Adnan. Aku benci kamu. Kamu sudah menyakiti keluargaku, bukan hanya aku?Tapi kepercayaan Papa Mamahku, terutama ibu tiriku. Kamu sudah memfitnahku melakukan hal keji. Aku tidak pernah menghianati pernikahanku. Aku tidak mau mengenalmu lagi!” tutur Isyana panjang mengeluarkan semua emosinya.


“Put dengerin dulu!” tutur Adnan terbata merasa menyesal dan bersalah.


“Kita tidak pernah saling mengenal. Aku tidak akan menganggap mengenalmu! Aku akan kembalikan semua bantuanmu. Secepatnya aku akan pindah dari sini. Aku tidak sudi melihat teman sejahat kamu!” tutur Isyana geram.


“Put aku sungguh minta maaf. Tolong jangan pergi dari sini. Aku tahu kamu nyaman di sini bersama Putri, Mbak Tuti dan yang lain, aku akan lakukan apapun agar kamu mau memaafkanku dan jadi temanku lagi! Tapi tolong jangan pergi!” ucap Adan lagi meminta ke Isyana dengan permintaan tulus, bahkan matanya memerah merasa sangat menyesal menyakiti Isyana dan membuat persahabatnya hancur.


Adnan tahu, dulu Isyana kabur karena tak punya rumah dan keluarga.Melihat Isyana akrab dengan orang sekitar Adnan menyimpulkan Isyana bahagia di kota kecil itu.


“Percuma, semua udah terjadi kan?” jawab Isyana masih peluk rasa marah.


“Aku akan menemui mantan suamimu dan akan aku katakan apa yang aku katakan itu bohong!” ucap Adnan lagi meminta.


“Percuma, nasi sudah menjadi bubur! Aku sudah bercerai, rumahku sudah hancur lebur. Itu semua karena kamu. Aku tidak ingin melihatmu lagi!” jawab Isyana geram, lalu berusaha berlalu pergi.


“Ok! Isyana Putro Anjani” teriak Adnan.


“Aku akan pergi dari sini, tapi aku mohon jangan pergi dari kota ini!” lanjut Adan berteriak..


Isyana masih dengan tapi terus berlalu.


Sore itupun Adnan memutuskan menyanggupi permintaan kawanya yang terus menghubunginya selama beberapa hari ini.


Adnan menyesali keputusanya.


Ternyata caranya mencintai Isyana salah. Adnan pun menyadari itu. Sebagai permintaan maaf dan ujud cinta Adnan yang benar.


Adnan harus mengalah untuk menghilang dari hidup Isyana. Membiarkan Isyana bahagia di kota itu. Adnan cukup mendengar kabarnya tanpa menyapa Isyana lagi.


****


Buat Kakak yang masih mau baca tulisanku makasih yaa.


Maafkan, baik dari isi jalan cerita aku nggak sehebat author2 lain. Khayalanku ya begitulah.


Apalagi tentang kerajinan Upnya. Aku Up-nya memang se ada waktu longgar. Nggak pernah crazy Up.


Meski begitu, aku menulis dengan bahagia. Di otak juga jalan2 alur ingin dituangkan.


Sayangnya menuangkan alur butuh waktu. Dan aku di dunia nyata punya pekerjaan yang lbh penting yang cukup menyita waktu.


Maafkan dan makasih yaaa. Kalau ada waktu santuii pengenya rajin kok.


Bersambung.  🥰🥰 Lanjut ke bab 54


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 53"