Istri yang terabaikan Bab 49

 Istri yang terabaikan Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ ISTRI YANG TERABAIKAN “ ini menceritakan kisah seorang istri yang diabaikan oleh suaminya yang ssuka marah dan tidak menghargainya sebagai istri,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel nya…cekidot 😘🥰


49. Janji Bu Dini


Dua minggu berlalu, 


Waktu pengumuman ujian akan segera tiba. Selama dua minggu ini, setiap hari, paket pesanan indukan Isyana sesuai tanaman yang paling laku dan Isyana suka datang.


Untuk tanaman lain yang sebelumnya sudah Isyana tanam juga mulai bersemi. Untuk tanaman baru selalu Isyana remajakan, ganti pot dan dirapihkan dengan baik, sehingga menarik.


Dengan politik dan taktik, meski green house Isyana tidak terlalu besar dan terbilang sangat baru. Isyana tetap bisa melayani pasar berapapun jumlah permintaanya. 


Seringkali, Isyana menjual barang bukan miliknya melainkan ambil di petani lain. Bagi Isyana yang penting pembeli kenal dengan Isyana. Laba sedikit di awal tidak masalah, yang penting pelanggan setia, nanti akan jadi banyak.


Meski sudah ujian Isyana tetap terus belajar. Sebagai pejuang yang realistis, Isyana masih mempunyai rencana a,b dan c. 


Isyana tetap menggantungkan harapan diterima, tapi Isyana juga siap menghadapi kegagalan dan sudah menyiapkan kegagalan itu.


Jika ambil jurusan pertama yang beasiswa Isyana gagal, Isyana masih akan tetap ujian lagi di tahap kedua, yang jalur umum tapi dengan modal otak. 


Berdasarkan hitung pendapatan usaha Isyana, Isyana positif thingking bisa membiayai kuliahnya sendiri.


Usaha Isyana kan juga banyak bergelut di dunia online. Isyana optimis kuliah dan jualan tetap bisa berjalan beriringan. 


Hari ini waktunya Isyana pengumuman. Karena Isyana menghabiskan waktu tunggunya masih dengan belajar dan sibuk, Isyana menghadapi dengan tenang, bahkan tidak terlalu penasaran.


Berbeda dengan satu orang di apartemen kota sana. Seharusnya Mika fokus dengan tugas akhirnya, Mika justru lebih sibuk dan panik selalu melihat pengumuman Isyana.


“Benar- benar kurang ajar... dia bilang tidak ingin menyaingiku? Kenapa dia ambil jurusan yang sama denganku, kenapa harus kesini. Dasar... udiik! Dia harus gagal!” gumam Mika menatap layar laptop yang dia hubungkan ke salah satu situs web kampus. 


“Sayang...!” panggil pacar Mika si Duda tak punya pendirian itu.


Lana keluar dari kamar mandi Mika dengan penampilan setengah bugiilnya, mengenakan handuk yang dililit di pinggangnya. 


Setelah bercerai, berapa hari sekali jika Mika merindukanya dan menyuruhnya datang, malam harinya Lana mendatangi Mika.


Malam ini Lana juga menginap di apartemen Mika. Mereka berhubungan layaknya suami istri, tapi Lana tak kunjung membahas kapan Lana akan ke rumah orang tua Mika.


Padahal jam 8 pagi ini, Mika seharusnya ke kampus melakukan konsultasi ke dosen pembimbingnya. Sayangnya bukanya menyiapkan materi konsultasi bab yang harus direvisi, bergelut dengan laptop dan materi. Mika justru bergelut di atas kasur melakukan adegan panas dengan pria yang belum menjadi suaminya itu. 


“Apa!” jawab Mika asal. 


“Kamu lagi apa? Nggak bikin sarapan? Nggak mandi?” tanya Lana merasa lapar pacarnya malah masih bermalas- malasan dengan pakaian minimnya.


Jika di rumah yang dulu, sebelum jam 7 pagi, Isyana dengan dibantu para asisten rumah tangga sebelum Lana keluar kamar sudah menyiapkan susu hangat dan sarapan yang bergizi. 


“Iiih, apa sih Yang? Kita sarapan di luar kan bisa!” jawab Mika cuek masih menunggu loading portal pengumuman penerimaan mahasiswa baru. 


“Ya udah, kamu mandi sana!” jawab Lana lagi.


“Bentar!” jawab Mika malas. 


“Lagi ngapain sih?” tanya Lana berusaha mendekat. 


Mika menyibakan rambutnya dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal dengan ekspresi malas. Mika tidak menjawab. 


Lana kemudian duduk di belakang Mika dan mendongakan kepala melihat apa yang Mika cari. 


“Pengumuman seleksi mahasiswa baru? Kamu lihat pengumuman siapa?” tanya Lana. 


“Ck... kan sukanya nggak perhatikan ceritaku!” jawab Mika ketus. 


“Siapa sih?” 


“Mantan istrimu!” jawab Mika tanpa menoleh Lana. 


“Gleg.”


Mendengar kata mantan istri, Lana terdiam dan menelan ludahnya, ada desiran aneh yang tidak bisa dijelaskan, bayangan wajah Isyana yang manis dan polos datang, tapi tidak berapa lama, bayangan seorang Adnan si tukang sayur yang menurutnya rendahan, tidak pantas jadi sainganya, memberikan sayuran dan menyapa Isyana ramah datang lagi. Lana pun jadi kesal lagi, mengusir bayangan Isyana. 


“Sudahlah tidak usah pedulikan dia!” jawab Lana. 


“Dia daftar kuliah di kampusku, dengan jurusan yang sama denganku! Aku tidak mau satu kampus dengannya!” ucap Mika kesal. 


“Dia ambil jurusan hukum?” tanya Lana tidak menyangka. 


Saat meminangnya dulu, Isyana kan hanya ambil jurusan pendidikan ekonomi, yang menurut Lana masa depannya kurang menjanjikan dan remeh. Lana berjanji akan mengijinkan Isyana lanjut kuliah setelah menikah, nyatanya justru Lana biarkan Isyana di rumah menjadi budaknya.  

“Ya! Niat banget kan dia mau nyaingin aku?” jawab Mika. 


“Uang darimana dia?” tanya Lana berfikir, Lana kan tidak memberikan hak gono gini ke Isyana.


“Entahlah! Open BO kali!” jawab Mika asal. 


Lana hanya diam.


Padahal secara tidak langsung meski dengan satu orang, Mika lah yang berhubungan badan dengan laki- laki yang bukan suaminya demi uang. 


***** 


Di kota B. 


“Kamu mau kemana?” tanya Tuti melihat Isyana sudah rapih di depan toko.


“Kamu ingat kan ceritaku tentang Bu Dini?” jawab Isyana dengan wajah merona cerah penuh semangat.


“Ya...!” 


“Dia pesen lagi ke aku, berani bayar mahal juga, padahal jenis sekulen, sansivera, kaktus dan anggrek biasa. Nih!” ucap Isyana menunjukan daganganya, di tanganya sudah di pegang satu paket yang isinya tatanan pot- pot kecil cantik yang ditumbuhi kaktus dan sekulen unik. 


“Jadi kamu mau ke kota lagi?” tanya Tuti. 


“He... nitip toko ya, ada Mimi juga kok!” jawab Isyana optimis.


Isyana kan sudah punya karyawan, itu sebabnya dia berani ambil kuliah di kota.


“Oke... kuliahmu gimana? Udah pengumuman?” tanya Tuti peduli.


“Belum aku cek sih, nantilah, sekalian mampir, rumah Bu Dini dekat dengan kampus itu. Lebih mantep kan ngurutin nama kita di papan pengumuman, meski di internet ada. Tapi dheg- dheganya beda!” jawab Isyana lagi sekarang sangat ceria dan centil.


“Serah kamu deh!” jawab Tuti.


“Ya udah aku berangkat ya. Mimii... aku berangkat ya!” ucap Isyana pamitan ke kedua teman sekaligus karyawanya. 


"Aku anter nggak?" tanya Tuti.


"Nggak usah dekat ini!"


"Bener?"


"Yaa!"


Tuti dan Mimi hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat bosnya itu berjalan menjauh menuju ke terminal dekat pasar. 


“Mbak Putri, gendutan nggak sih?” celetuk Mimi ke Tuti memperhatikan tubuh Isyana.


“Iya.. yah, aku baru perhatiin pantatnya lebih melar!” jawab Tuti. 


"Padahal Mbak Putri kerja keras dan forsir tenaga, nggak tahu tidurnya berapa jam makanya kapan? Kok malah tambah gendhut ya?"


"Putri lebih bahagia sekarang!" jawab Tuti.


Sesuai janji Bu Dini, saat ada arisan sosialita di rumahnya, Bu Dini akan tawarkan dagangan Isyana ke teman- temanya. Hari ini Bu Dini memenuhi janjinya akan kenalkan Isyana dengan teman- temanya.


*****


Makasih udah baca.


Tungguin loading komputernya Mika dan Isyana temuin teman- teman Bu Dini ya.


Pilih ketrima nggak nih?


Kira- kira teman Bu Dini siapa aja ya?


Hehehe


Bersambung.  🥰🥰 Bab 50


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn







Posting Komentar untuk "Istri yang terabaikan Bab 49"